Kharisna Nadia Putri gadis berhijab memiliki gaya yang tomboi yang selalu di panggil dengan Nama Nana ,namun di balik gaya yang tomboi dia memiliki hati yang lembut.
Selain jago bela diri Nana juga jago memasak dan juga jago bernyayi.
penasaran dengan kisah nya ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isnawatu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
16
Tanpa terasa acara perayaan ulang Tahun perushaan Akan segera usai, Bram beserta istri mendekat ke Meja dimana tampat Elanh Dan Nana mengobrol. Karena mengantuk Rama sampai terdidur Di dalam dekapan Nana.
"Nana maaf ya Rama sudah merepotkan kamu sampai sampai dia terdidur dalam pangkuanmu Nak" Julia bicara lembut ke Nana
"Tidak apa apa bu, Rama anak yang pinter Alhamdulillah Rama tidak merepotkan saya bu" jawab Nana
Nana membelai rambut Rama dan membangunkannya dengan Hati hati
"Rama... Rama.... Rama..... Ayo bangun sayang Kakek Nenek dan Om Elang mau pulang Rama bangun ya"
Setelah beberapa saat Nana membangunkan akhirnya Rama membuka matanya dan melihat kakek dan nenek nya sudah ingin mengajaknya pulang namun Rama malah mempererat pelukaannya ke tuduh Nana
"Rama Ayo kita pulang..... Sini om gendong kamu" Rayu Elang dengan tangannya Akan mengangkat tuduh Rama namun Rama malah menepis tangan Elang
"Rama ngak mau pulang sama om Elang Rama mau pulang dengan Tante Nana" dengan suaranya yang serak
Pak Bram, Ibu Julia, dan Elang bingung menghadapi sikap Rama. Karena mereka tau Rama sulit menerima dan dekat dengan orang yang baru di kenal, namun baru dua kali Rama bertemu dengan Nana Rama sudah merasa nyaman. Nana membujuk Rama untuk pulang
"Rama..... Harus pulang" Nana bicara lembut dengan Rama
"Rama Ngak mau pulang ..... Rama mau pulang sama Tante" pinta Rama
"Iya sayang Nana yang anter kamu pulang kerumah" Nana memenuhi permintaan Rama
"Iya sayang cucu kakek yang pinter... tante Nana akan anter Rama pulang bareng sama om Elang" Bram meyakinkan Rama
"beneran Kek....... Yeah..... " Rama gembira permintaannya dikabulkan kakek
Julia mendekat dan menggenggam kedua tangan Nana
"Terima Kasih Nak kamu Sudah berbaik hati untuk memenuhi keinginan Rama" dengan mata sambil berkaca kaca dan Nana hanya menganggukkan kepala
Rama menggandeng tangan Nana dengan gembira berjalan keluar dari gedung menuju ke mobil Elang. Julia melihat kedekatan Rama dan Nana mengingatkan kembali pada sosok Helena Putri mendiang menantunya yang merupakan ibu Rama Julia sedih dengan nasib Rama harus kehilangan kedua orang tuanya Di usia 2 Tahun.
Julia dan Bram masuk ke mobil disepanjang Jalan Bram menggenggam erat tangan Julia.
"Ma kenapa bersedih"tanya Bram
"Mama tidak bersedih Pa, Mama bahagia melihat Nana dekat dengan Rama, akhirnya Rama bisa mendapatkan Kasih Sayang seorang Ibu yang tulus diberikan Nana Mama bisa melihatnya Pa" Jelas Julia
"Papa juga bisa melihat ketulusan yang Nana berikan untuk cucu kita Ma, dan Nana juga serasi dengan Elang semoga mereka berjodoh Ya Ma mengingat usia Elang sudah cukup matang" Bram penuh pengharapan
"Aamiin...... Semoga Allah mendengarkan mengabulkan doa kita Pa" Jawab Julia dengan penuh keyakinan
Selama perjalanan pulang Rama selalu bersedau gurau dengan Nana sampai akhirnya Rama kembali terdidur di dalam dekapan Nana dan Elang tidak hentinya memperhatikan Nana yang begitu sabar menghadapi sikap Rama.
"Selain kamu cantik, alim, serta suara kamu merdu, kamu juga memiliki sifat keibuan bener bener Istri idaman....." batin Elang dengan senyum simpul
"Ya Allah... hanya satu pintaku izinkan aku berjodoh dengannya.. Aamiin..... " pinta Elang kepada sang pencipta
Empat puluh Lima menit akhirnya mobil Elang dan Mobil Bram sampai di halaman mansion milik Bram. Bram dan Julia turun dari mobil berdiri di depan pintu masuk. Elang turun dari mobil berjalan memutari mobil membuka pintu untuk Nana. Dengan hati untuk hati Nana turun mengingat Rama terdidur dalam dekapannya.
Julia mendampingi Nana masuk dan menuju ke kamar tidur Rama yang berada di lantai atas. Setelah sampai di kamar Nana membaringkan Rama di ranjang dan Nana juga membersihkan dan mengganti pakaian Rama dengan telaten. Julia takjub melihat seorang gadis yang pandai mengurus anak balita.
Setelah selesai mengganti pakaian Rama Mana menarik selimut serta menutupi badan Rama.