NovelToon NovelToon
Pengertian Sang Kaisar Kegelapan

Pengertian Sang Kaisar Kegelapan

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Cinta setelah menikah / Aliansi Pernikahan / Transmigrasi ke Dalam Novel / Kelahiran kembali menjadi kuat
Popularitas:15.9k
Nilai: 5
Nama Author: inda

Luna Arindya, pemanah profesional dari dunia modern, meninggal tragis dalam sebuah kompetisi internasional. Saat membuka mata, ia mendapati dirinya berada di dalam novel fantasi yang pernah ia baca—dan menempati tubuh Putri Keempat Kekaisaran Awan. Putri yang lemah, tak dianggap, hidupnya penuh penghinaan, dan dalam cerita asli berakhir tragis sebagai persembahan untuk Kaisar Kegelapan.

Kaisar Kegelapan—penguasa misterius yang jarang menampakkan diri—terkenal dingin, kejam, dan membenci semua wanita. Konon, tak satu pun wanita yang mendekatinya bisa bertahan hidup lebih dari tiga hari. Ia tak tertarik pada cinta, tak percaya pada kelembutan, dan menganggap wanita hanyalah sumber masalah.

Namun semua berubah ketika pengantin yang dikirim ke istananya bukan gadis lemah seperti yang ia bayangkan. Luna, dengan keberanian dan tatapan tajam khas seorang pemanah, menolak tunduk padanya. Alih-alih menangis atau memohon, gadis itu berani menantang, mengomentari, bahkan mengolok-olok

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24 hancurnya Mo Xian si iblis

Langit terbakar merah kehitaman, retakan halus muncul di udara seakan langit itu sendiri ketakutan. Kaisar Wang Tian Ze turun dari ketinggian, setiap langkahnya memecahkan tanah, setiap helaan napasnya membuat prajurit Sayap Hitam bergetar ketakutan.

Namun Mo Xian, pemimpin Sayap Hitam, hanya menegakkan sayap hitamnya yang besar, menantang dengan senyum bengis. “Akhirnya sang Kaisar turun tangan. Berarti aku benar-benar ancaman, bukan?”

Kaisar tidak menjawab. Tatapannya hanya tajam menembus, bagaikan pedang hitam yang menusuk jantung.

Di belakangnya, Rui berdiri tenang dengan pakaian penuh debu dan darah tempur. Namun di wajahnya tidak ada rasa takut—hanya ketenangan penuh perhitungan. Ia sudah menyiapkan langkah berikutnya, sambil menjaga tawanan Liang De yang terikat rapat di sampingnya.

 

Mo Xian mengangkat tangannya, aura hitam menyembur dari tubuhnya. Sayap-sayap besar itu mengepak, menciptakan pusaran badai.

“Kaisar Kegelapan! Malam ini aku akan mencabut singgasanamu, dan rakyat akan tahu bahwa bahkan dewa kegelapan pun bisa tumbang!”

Dengan teriakan itu, Mo Xian meluncur ke depan, kepalan tangannya menghantam udara hingga menghasilkan ledakan besar.

Kaisar mengangkat satu tangan. Sederhana. Tenang. Namun ketika tinju Mo Xian bertabrakan dengan telapak Kaisar, ledakan itu terhenti seakan ditelan kegelapan murni.

Suara gemuruh mengguncang gua dan tanah di sekitarnya. Pasukan Sayap Hitam berteriak, sebagian runtuh hanya karena tekanan aura. Prajurit garnisun Kaisar yang tersisa pun hanya bisa menutup telinga, wajah mereka pucat pasi.

“Mo Xian…” suara Kaisar berat dan dalam, seolah keluar dari dasar bumi. “Kau hanyalah bayangan. Dan bayangan selalu lenyap ketika api kegelapan sejati menyala.”

Kaisar melepaskan tinjunya. Mo Xian terlempar jauh, menabrak dinding batu hingga runtuh.

Namun iblis itu tertawa, darah mengalir di bibirnya. “Hahaha! Inilah kekuatan Kaisar yang ditakuti. Tapi tahukah kau? Kekuatanmu hanya membuat rakyat semakin membencimu. Sementara aku… memberi mereka alasan untuk melawan.”

 

Di tengah pertempuran dua raksasa itu, Rui bergerak diam-diam. Ia tahu duel ini akan mengguncang medan perang, tapi kemenangan tak hanya ditentukan oleh kekuatan. Strategi menentukan segalanya.

“Kalau Sayap Hitam melihat pemimpinnya kalah terlalu cepat, mereka akan kabur… tapi jika Mo Xian berhasil bertahan, moral mereka akan naik. Aku harus mengatur waktunya.”

Rui mendekati beberapa tawanan desa yang berhasil ia sembunyikan sebelumnya. Dengan isyarat cepat, ia memimpin mereka keluar melalui celah rahasia. Di tangan kirinya, ia masih menggenggam jarum tipis beracun, sementara tangan kanan menggiring tawanan utusan Liang De.

“Diamlah,” bisiknya ke pria itu. “Jika kau membuat suara, bahkan Kaisar sendiri tak akan sempat menyelamatkanmu dari jarumku.”

Pria itu hanya mengangguk ketakutan.

 

Kembali ke pertempuran, Mo Xian bangkit lagi. Sayapnya membentang, kali ini menyemburkan ratusan bilah bayangan ke arah Kaisar.

Wang Tian Ze menggerakkan jubahnya. Aura hitam murni membentuk dinding tak terlihat. Semua bilah bayangan meleleh sebelum sempat menyentuhnya.

“Kau melawan dunia, Kaisar! Bahkan istanamu sendiri ingin mengkhianatimu! Lihatlah, aku sudah menemukan buktinya—” Mo Xian menunjuk Rui yang menyeret tawanan.

“—orang-orangmu sendiri ingin membunuh permaisurimu!”

Kaisar menoleh sekilas. Tatapannya menusuk Rui. Namun berbeda dari biasanya, di balik dinginnya mata itu ada api gelisah.

Rui menunduk, suaranya jelas meski terhantam badai aura. “Yang Mulia, ini memang benar. Utusan ini datang dari Liang De. Ia sudah mengaku di depan semua pasukan. Dunia harus tahu: pengkhianatan bukan di luar, melainkan di dalam istana.”

Semua mata prajurit membelalak.

 

Kaisar Wang Tian Ze menatap utusan itu. Aura hitamnya menekan tubuh si pria, membuatnya berlutut tanpa daya.

“Ucapkan sekali lagi, dengan jiwamu sebagai jaminan.”

Pria itu gemetar, darah keluar dari hidungnya. “B-betul… aku dikirim Menteri Liang De… untuk… membunuh permaisuri…”

Suasana seketika meledak.

Prajurit Sayap Hitam berteriak puas—bagi mereka ini bukti kelemahan istana. Sedangkan prajurit garnisun yang mendengar kabar itu menggigil marah.

Rui berdiri tegak, wajahnya dingin. “Inilah saatnya, Yang Mulia. Bersihkan dulu kotoran di dalam, baru hancurkan musuh di luar.”

Kaisar memejamkan mata sebentar. Saat dibuka kembali, api merah di matanya membara.

“Liang De… berani menjual nyawa permaisuriku. Aku akan menyeretnya ke hadapan singgasana.”

 

Mo Xian tidak membuang waktu. Ia menggunakan kekacauan itu untuk menyerang kembali.

Sayap hitamnya meluas, menutupi langit, menciptakan ilusi ribuan iblis menyerbu sekaligus.

Namun Kaisar mengangkat kedua tangannya, aura hitam murni menyatu dengan bumi. Dari tanah muncul pilar-pilar kegelapan, menghantam ribuan ilusi sekaligus.

Suara ledakan seperti dunia runtuh.

Rui menutupi tawanan dan para desa dengan tubuhnya, meski wajahnya tetap tenang. “Inilah… kekuatan yang membuat dunia takut pada Kaisar Kegelapan.”

 

Mo Xian, meski tubuhnya remuk, tetap memaksa diri bangkit. “Aku tidak akan kalah! Aku… bayangan yang lahir dari kebencian rakyatmu!”

Ia meluncur ke depan dengan seluruh tenaga tersisa, sayapnya berubah menjadi tombak besar dari kegelapan.

Kaisar tidak bergeming. Ia hanya mengangkat tangannya.

Dalam sekejap, tombak bayangan itu hancur berkeping-keping. Tangan Kaisar menembus pertahanan Mo Xian, menempel di dada iblis itu.

“Bayangan hanya ada jika aku mengizinkannya.”

Dengan sekali dorongan, aura hitam membakar tubuh Mo Xian dari dalam. Iblis itu menjerit, tubuhnya meledak menjadi serpihan asap.

Pasukan Sayap Hitam berteriak panik. Sebagian kabur, sebagian jatuh tersungkur ketakutan.

 

Keheningan turun. Hanya suara api dari garnisun yang masih terbakar.

Kaisar berdiri tegak di tengah reruntuhan, jubahnya berkibar, matanya menyala. Semua orang menunduk, tak ada yang berani menatap langsung.

Rui melangkah maju, menyeret tawanan. Ia berlutut di hadapan Kaisar, tapi suaranya tetap tenang.

“Yang Mulia. Bukti pengkhianatan sudah ada. Liang De harus diadili sebelum ia sempat menghapus jejaknya.”

Kaisar menatapnya lama. Lalu perlahan, aura hitam di sekeliling tubuhnya surut.

“Baik. Kita pulang ke istana. Dunia akan menyaksikan… bagaimana nasib seorang pengkhianat.”

 

Lan Mei dan Jun Hao, yang datang menyusul dengan pasukan, melihat pemandangan mengerikan: Sayap Hitam hancur, garnisun terbakar, dan Rui berdiri di sisi Kaisar dengan wajah tenang namun penuh strategi.

Jun Hao berbisik, “Aku tak tahu siapa yang lebih menakutkan… Kaisar dengan apinya, atau permaisuri dengan akalnya.”

Lan Mei mendengus. “Keduanya. Dan aku kasihan pada siapa pun yang mencoba melawan mereka.”

Kaisar melangkah pergi, Rui mengikutinya dengan tawanan di tangan. Malam itu dunia tahu: Mo Xian jatuh. Namun badai yang lebih besar menunggu di istana—pengadilan Liang De.

Bersambung…

1
Yue Li MZy
ayo up Thor ditunggu kelanjutannya /Drool/
Yue Li MZy
Bagusssss banget ceritanya ditunggu eps selanjutnya Thor,Upya juga jangan kelamaan dan semangat up mya🔥🔥🔥🔥🔥💪🏻💪🏻😁
Cindy
lanjut kak
Yue Li MZy
Crazy up Thor, smangat 🔥🔥👍🏻
Lina Hibanika
the games just begin
Lina Hibanika
👍👍👍👍
Lina Hibanika
sat set ga byk drama ga byk cingcong sekali bongkar semua kena libas,, mantul 👍
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
awal berjuangnya Rui di dlm istana kegelapan bersama kaisar item 😏😏
Dian Susantie
lanjutkan Rui..!! 🔥🔥💪🏼💪🏼
Lina Hibanika
mendadak kena serangan jantung 💓💓🤭
Lina Hibanika
aku mampir nih thor
Yue Li MZy
gilakk sumpah gacor habis Thor, ditunggu Eps selanjutnya Jangan lama lama up nya ya Thor semngat 🔥🔥🔥👍🏻👍🏻
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
menyala gak tuh kaisar item bikin Rui sadar kl kaisar item tdk bisa dinggap remeh 🔥🔥😏😏😉
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
kaisar item jngn main marah aja karna Rui selamat 😉😉
Dian Susantie
lanjoottt.. 🔥🔥💪🏼💪🏼
yeti kurniati1003
mantap Thor semangat
Lauren Florin Lesusien
hihi lucu dan badas saya suka tema tramigrasi tidak menye menye lanjut thur😍😍😍😍😍🤑🤑🥲
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
ketahuan kau Liang De jg nanti tunggu balasan dr Rui 😏😏
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
musuh dlm selimut berbahaya ini
Yue Li MZy
the Best banget ceritanya kk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!