Salah Kamar

Sky berdiri di depan rumah dengan gerbang menjulang tinggi. Ada beberapa petugas keamanan berjaga ketat di depan dan samping. Niatnya ingin menyelinap diam-diam, masuk kediaman Adam karena pria itu tidak mengizinkannya bertemu dengan Anne. Tapi melihat keadaan seperti ini terpaksa ia urungkan.

"Apa aku perlu menelpon pengawal agar datang kesini bos?" tawar Tom melihat wajah bosnya tampak putus asa.

"Jangan Tom, ini malah akan menimbulkan keributan. Adam pasti akan semakin marah padaku." tolak Sky memikirkan akibatnya.

"Lalu bagaimana? Besok kamu sudah mau menikah, sepertinya akan lebih sulit pergi menemui Nona Anne. Selain karena wanita itu memang tidak menerima keberadaan mu yang sudah menjadi suami orang, Lilia juga pasti akan terus mengekor kemana pun kamu pergi."

Ucapan Tom memang benar, setelah menikah ia belum tentu bisa menemui Anne. Bahkan semakin sulit karena Lilia sudah ada disampingnya.

"Lilia sama bengalnya, semakin menempel padaku. Padahal aku sudah mengatakan tidak akan pernah jatuh cinta padanya." ungkap Sky tidak habis pikir dengan wanita itu.

"Setelah menikah, kurung saja istrimu di rumah. Carikan dia kesibukan agar tidak menempel terus padamu. Aku saja bosan melihatnya di kantor. Memang dia bisu tidak bisa bicara. Tapi itu rupanya lebih merepotkan. Harus sabar menunggunya menulis apa yang diinginkan." keluh Tom yang akhir-akhir ini dibuat pusing karena mendapatkan tugas tambahan menjaga Lilia saat Sky ada rapat.

"Benar juga, akan ku daftarkan dia kuliah saja. Kata ibu dia hanya lulusan SMA, tidak bisa melanjutkan kuliah karena terkendala biaya. Sekarang tidak ada alasan lain. Aku bisa membayar biaya kuliahnya, bahkan sampai dia S3." Sedikit Sky merasa tenang karena menemukan cara terbebas dari Lilia.

"Sudah bos sekarang lebih baik kita pulang. Menunggu disini juga tetap sama, baik Nona Anne dan Tuan Adam tidak mau bertemu denganmu. Mungkin nanti saat Nona Anne melahirkan baru kamu datang. Mereka tidak mungkin mengusir mu saat anak kalian baru lahir." Tom menguatkan bosnya.

Waktu juga sudah menunjukkan pukul 9 malam. Mereka harus segera kembali ke hotel sebelum ibu Sky dan Lilia menyadari Sky tidak ada di kamarnya.

Mobil mulai melaju meninggalkan komplek perumahan elit ini. Tanpa mereka sadari, dari lantai 3 rumah Adam, terlihat seorang wanita memperhatikan mobil mereka sejak tadii.

"Mereka sudah pergi, Anne. Kamu tenang saja." kata Kania merupakan tirai jendela. "Kakak juga sudah mengantisipasi hal ini sehingga menempatkan beberapa orang untuk berjaga-jaga di area sekitar rumah."

Anne yang tengah duduk di tepi ranjang menarik napas lega.

"Kak, aku mengenal Sky sudah lama. Dia aslinya sangat nekat. Mungkin sekarang belum ada pergerakan, tapi nantii... "

Kania mendekati Anne, mengusap lembut pundak ibu hamil ini. "Jangan cemas, kakak mu dan Denis tengah berusa memberikan yang teraman untuk mu. Percayakan pada mereka saja."

"Bagaimana Kak Adam? Apa sudah memberikan kabar?" tanya Anne yang sejak tadi juga menunggu kabar dari kakaknya.

Dia berencana menjenguk papanya sebelum besok pergi bersama Denis.

"Sudah, kakak mu telah mengirimkan anak buahnya untuk menjemput kita. Nanti lewat pintu belakang ya untuk berjaga-jaga." kata Kania lalu mengajaknya bersiap pergi.

Sengaja mereka memilih waktu malam hari. Selain untuk mengecoh pengawasan Tante Dea, juga memastikan papa sudah tertidur pulas.

Sudah ada dua mobil dengan beberapa orang bodyguard menunggu mereka. Keduanya masuk ke mobil pertama.

"Bapak menunggu di rumah sakit ya, Yud? Saya chat belim dibalas dari tadi." tanya Kania pada pria muda yang duduk disamping sopir.

"Iya bu, sepertinya tadi bapak sedang bicara serius dengan dokter. Karena tadi sore Tuan Ares sempat mengalami kejang." jawab Yuda, salah seorang kepercayaan Adam.

"Kenapa papa bisa kejang? Apa penyakitnya semakin parah?" tanya Anne merasa khawatir, meski tetap ada rasa benci dengan perselingkuhan yang dilakukan papanya.

Yuda menggeleng pelan. "Bukan karena penyakitnya. Tapi ada yang sengaja melepas tabung oksigen milik Tuan Ares. Dan sekarang masih dalam penyelidikan."

"Astaga, bagaimana itu bisa terjadi? Padahal ruangan papa dalam pengawasan khusus dari pihak rumah sakit." ujar Kania keheranan.

"Tenang bu, secepatnya kita akan mengetahui apa yang sebenarnya terjadi."

Anne langsung memegang tangan Kania. "Apa ini ulah Tante Dea, kak? Dia pasti mulai lelah dengan kondisi papa. Dan sampai sekarang belum juga mendapatkan apa yang dia inginkan."

"Dia memang patut dicurigai. Jika sampai benar, maka kakakmu pasti akan bertindak lebih dulu."

Sudah 7 tahun menjadi bagian dari Keluarga Helton, Kania sangat paham dengan sifat ibu tiri suaminya. Tipe wanita serakah, tidak akan pernah puas dengan apa yang sudah di dapatkan.

"Aku juga dendam dengan wanita itu, An. Jika bukan karena dia pasti mama masih ada, dan aku masih bisa hamil lagi." kata Kania tidak bisa menyembunyikan kebenciannya pada Tante Dea.

Dulu Kania di vonis sulit untuk hamil, membuatnya cukup sedih dalam menjalani hidup. Beruntung ia memiliki ibu mertua yang baik, selalu menyemangati Kania dan percaya suatu hari nanti pasti bisa hamil. Benar saja, setelah menunggu 2 tahun lamanya, Kania hamil.

Jelas itu kebahagiaan yang tiada duanya. Semua orang menyambut kehamilannya dengan suka cita. Bahkan mama mertuanya langsung memberikan 20% saham perusahaan untuk Kania.

Sayangnya kebahagiaan tidak bertahan lama. Saat usia kehamilan baru 7 minggu, kabar mengejutkan datang dari papa mertuanya. Papa Ares berselingkuh dengan Tante Dea dan rupanya sudah menikah siri.

Mama Amira yang tahu hal itu mendadak terkena serangan jantung hingga tidak bisa tertolong lagi. Sebuah pukulan yang berat bagi Kania, Adam dan Anne.

Setelah mama mertuanya meninggal, Kania yang mengatur urusan rumah tangga. Hal tersebut rupanya memicu kecemburuan bagi Tante Dea yang saat itu masih belum tinggal bersama mereka.

Beberapa kali Tante Dea datang kerumah bersama Papa Ares. Dan siapa sangka momen itu digunakan untuk meracuni makanan Kania sampai hampir mengalami keguguran.

Selama masa kehamilan, Kania benar-benar dibuat drop hingga harus istirahat total. Untung Adam tipe suami siaga dan peka. Secara diam-diam memeriksa setiap sudut CCTV rumah. Hasilnya sangat mengejutkan karena melihat aksi Tante Dea yang tega mencampuri makanan milik Kania dengan obat terlarang.

Demi menjaga keamanan istrinya, Adam segera memutuskan pindah tempat tinggal. Dan sejak itu kondisi Kania semakin membaik dan bisa melahirkan anak mereka dengan selamat.

Ini rahasia yang hanya Adam dan Kania ketahui berdua. Dan sekarang karena keadaan Papa Ares dalam bahaya, Kania tidak akan heran jika pelakunya adalah Tante Dea.

"Astaga, aku tidak mengira wanita pelakor sejahat itu. Untung saja saat tahu aku hamil segera pindah ke apartemen. Jika tetap berada dirumah, bisa jadi nasibku sama seperti kakak dulu. Atau bahkan lebih parah." ujar Anne benar-benar terkejut mendengar fakta ini.

"Dia sangat jahat Anne. Apapun yang kita miliki, pasti ingin ia dapatkan. Jadi berhati-hati karena ancaman datang dari siapapun."

**

Hotel Adhyaksa

Sky dan Tom baru saja tiba dan berniat masuk untuk beristirahat. Namun baru beberapa langkah, sebuah suara menghentikan mereka.

"Sky, berhenti. Tega kamu meninggalkan aku demi menikahi wanita bisu."