NovelToon NovelToon
Jodoh Pilihan Abah

Jodoh Pilihan Abah

Status: sedang berlangsung
Genre:Playboy / Pernikahan Kilat / Obsesi / Mengubah Takdir / Tamat
Popularitas:440.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: emha albana

Onci alias Fahrurrozi, cowok yang dibesarkan dilingkungan penuh religi, ia pun alumnus sebuah Pondok Pesantren. Harapan kedua orang tuanya kelak ia menjadi pewaris tunggal sekolah pendidikan agama yang sudah dirintis kedua orang tuanya. Namun kenyataannya berbalik, Onci memilih profesi di dunia entertaiment, dan menjadi perselisihan antara dirinya dengan Abah dan Umi.

Terlebih Onci diam-diam menjalin hubungan dengan seorang gadis keterunan Tionghoa, anak seorang pengusaha dan dibesarkan di lingkungan keluarga yang begitu ta'at dengan keyakinan yang berbeda dengan keluarga Onci. Gadis itu bernama Dhea.

Gadis itu berprofesi sebagai seorang dancer profesional, yang Onci kenal dalam sebuah event yang ia selenggarakan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emha albana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Belajar Dari Sepatu

___________________❤_____________________

Jika kamu menanganggap kesamaan pada pasangan, itu bertanda kita berjodoh. Bukankah cinta yang menyatukan perbedaan?

__________________❤❤___________________

Detak jarum jam terseok begitu lambatnya, setiap detik yang bergulir seakan membutuhkan waktu per milidetik, begitu pun langkah kaki sudah teramat jauh melangkah ribuan kilo.

Begitu juga dengan hubungan yang dijalani Dhea dan Onci, sudah jauh melangkah. Tetapi tidak pernah tahu, akhir dari perjalanan hubungannya, sama seperti misteri waktu. Jika hubungannya ini diibaratkan seperti air mengalir, Onci khawatir kalau arus nya menghanyutkan. Jika sudah hanyut, dahan yang rapuh pun dijadikan pegangan.

Dreeedeeet...dreeet....

Handphone Onci bergetar, tertulis di display 'My Lovely Dhea'

"Sepulang kampus kamu jemput aku, kita mampir ke cafe Sisil ya yank? Ia ngundang aku dan kamu untuk sekedar icip-icip menunya." Pinta gadis si pemilik bibir tipis saat menggubungi Onci by phone.

"Ok, aku temeni kamu." Jawab Onci.

"Nanti jemput aku, setegah jam lebih awal ya? Soalnya nggak ada mata kuliah lagi. Awas jangan telat!"

"Siaaap nyonya..."

"Jangan telat! Ok udah dulu ya yaank...Assalamualikum Cinta." Dhea menutup pembicaraan.

"Wa'alikum salam."

Momment yang pas untuk Onci mempertanyakan tujuan dari hubungannya ini. Hari ini Dhea mengajak Onci untuk hadir dalam acara opening cafe sahabatnya, Sisil.

Onci pun bergegas menuju kampus, seperti biasa ojek online, kapan pun dihubungi siap meluncur.

Ia datang lima belas menit lebih awal, khawatir jalanan menuju kampus padat, mengingat jam makan siang, berbarengan jam keluar sekolah, belum lagi angkot yang mangkal.

Sesampainya ia di depan kampus, biasanya Onci menunggu Dhea tepat di seberang kampus, disitu ada warung kopi. Dhea akan tahu jika Onci sudah datang, cukup melihat dari sebarang jalan saja, dengan mudah ia temukan motor milik kekasihnya itu.

"Ayo yaank, Sisil sudah lebih dahulu jalan. Kita ngebut dikit." Pinta gadis itu.

"Peluk aku yang kenceng!"

"Bukan muhrim, takut terpancing nafsu...hahaha..." Sindir Dhea mengingatkan Onci batasan-batasan yang diajarkan agama.

"Heeem..." Onci hanya merapatkan bibir.

"Dua remaja yang bukan muhrim, maka ketiganya itu siapa? Inget itu Koko Samuel!" Thea mengungkit panggilan baru untuk Onci yang diberikan anak-anak kecil di sekolah Minggu.

"Ketiganya setaaaan!"

"Biasa aja ngomong setannya...!"

"Jangan lupa berdoa sebelum mengendarai kendaraan." Tambah Dhea

"Ya." Jawab Onci singkat.

Onci pun langsung memutar kunci kendaraan, dan menekan starter, langsung tancap gas dengan kecepatan 40 Km/jam.

"Mas, bisaaaa kalllleeee jangan mainin rem terus. Inget! Kamu punya jakun di leher dan aku juga punya barang bawaan yang harus di jaga, karena belum kamu halal kan...hahaa..." Teriak Dhea. Karena suaranya terbias angin, jadi agak ditinggikan.

Onci pun akhirnya menurunkan kecepatan motornya.

"Kalo nggak pake rem, kamu mau nabrak?"

"Aku takut ternodai, karena aku masih SMP kakaaa....hahaha..." Canda Thea.

Mereka melaju dengan cepat, menyelip beberapa kendaraan, mencari celah di antara padatnya lalu lintas, lalu hilang di antara asap dan debu jalan.

__________________¤¤¤_________________

@Mr and Mrs Cafe

14.30 Wib

Sampai juga mereka disebuah cafe yang penuh dengan dekorasi interior instagramable banget, saking banyaknya spot foto. Dinding cafe yang berpadu dengan warna cat full colour serta hiasan wood quote menjadikan tempat ini patut dikunjungi anak-anak milenial yang hobi hangout, tanaman di dalam cafe menambah sejuk dan teduhnya.

Setelah cipika-cipiki dan menyapa beberapa teman kampus, Onci dan Thea pun mencari tempat yang nyaman dan agak sedikit private.

"Heeey Thea...Onci, tengkyu ya sudah mau dateng." Sapa Sisil.

"Mumpung masih promo, gw kasih harga dan menu spesial untuk loh berdua." Promo Sisil untuk cafe barunya.

"Dikira nasi goreng pake spesial," ucap Thea.

"Nanti ada waiters yang ngelayanin kalian yaah? Gw keliling dulu, sapa-sapa yang lain." Sisil pun meninggalkan mereka dan menyambut kedatangan tamu undangan.

"Selamat datang tamu undangan cici Sisil, selamat menikmati menu spesial dengan harga yang spesial untuk anda semua. Selamat menikmati hidangannya, satu lagu dari Tulus, sepatu menemani kehangatan anda." Sambut Home Band membawakan satu lagu dari Tulus, Sepatu.

Dari lagu yang tentang sepatu, bukan tanpa arti dan filosofi. Seakan mengajarkan kita bahwa tidaklah perlu sama bentuk untuk saling melengkapi, sekalipun berbeda bentuk antara sepatu kanan dan kiri saling mengerti satu sama lain, serta tidak pernah saling mendahului untuk melangkah, sekalipun ia di letakan di paling bawah anggota tubuh, tetapi keduanya memiliki derajat yang sama, di injak.

Semahal apa pun harganya, sepatu tidak pernah protes dan meminta posisi yang nyaman,sepatu mengajarkan kita sebuah hikmah hidup :

______________________❤_____________________

"Jika yang satu nya hilang, maka yang lainnya tetap tidak memiliki arti, sekalipun ditukar akan terasa perbedaannya. Seperti itu juga antara sepasang kekasih, jika salah satu hilang maka belum tentu penggantinya akan memberikan warna dan kenyamanan yang sama."

_____________________❤❤_________________

Sambil menunggu makanan datang, mereka pun saling beradu pandang, mungkin saja terbawa suasana suara merdu dan lagu yang di bawakan home band tersebut.

Seakan lagu itu menitipkan sebuah pesan untuk Onci dan Thea, sekalipun mereka memiliki perbedaan bentuk dan identitas tubuh, tetapi tetap lah memiliki tujuan yang sama dalam sebuah hubungan, dan atas dasar cinta, yang sampai detik ini mereka tidak pernah tahu, akhir dari perjalanan hubungan mereka.

"Pucuk dicinta, ulam pun tiba," Ucap Onci melihat waiters mengantarkan makanan untuk mereka, Onci sudah terlihat begitu laparnya, hingga ingin segera menikmati menu makanan yang ia pesan. Namub saat ia ingin segera menyantapnya, di suapan pertama, Thea memukul kecil jari tangan kanannya.

Ploook...

Jemari lembutnya menyentuh kulit tangan Onci.

"Buuuuukaaaan muhrim!" Sindir Onci

"Jangaaaan ke..peee...deeee..aaaan! Aku hanya ingetin kamu, untuk berdoa dengan nikmat hidangan yang Tuhan sudah berikan. Bukaaaan main caplok!" Ucapan Thea seakan menampar pipi Onci, yang memang terkadang lupa untuk sekedar berdoa sebelum makan, dan ia malu diingatkan Thea, yang ia sendiri pun paham bahwa Islam mengajarkan untuk berdoa sebelum makan.

Thea pun mengepalkan kedua jemarinya, kepalanya tertunduk khusyu, dan Onci mengangkat kedua telapak tangannya, ia memejamkan mata dan bibirnya membaca doa sebelum makan, yang sudah ia hafal sejak duduk di bangku Taman Kanak-Kanak.

"Untuk Bapak yang bertahta di kerajaan Surga kini kami ucapkan syukur yang tak terhingga akan nikmat yang Bapak berikan untuk kami akan makan dan minuman yang melimpah dan engkau berikan kepada kami, semoga apa yang kami makan dan minum memberikan energi yang baik untuk tubuh kami, hanya Bapak lah yang mengkendaki anugrah kehidupan yang kami dapatkan, berkahilah apa yang kami makan dan minum. Halleluya, Amien." Doa Dhea dalam hati dan mentup doa nya dengan gerakan Signum Crucis, simbol dan ucapan trinitarian.

Dan Onci pun berdoa dalam hati :

"Alloohumma barik lanaa fiimaa razaqtanaa waqinaa ‘adzaa bannar. Ya Allah, semoga Engkau berkenan memberikan berkah (kemanfaatan) kepada kami atas apa yang telah Engkau anugerahkan kepada kami dan semoga Engaku berkenan menjaga kami dari siksa api neraka yang menyakitkan". Amin Ya Rabbal'alamin.

Onci membasuh wajahnya dengan kedua telapak tangan sebagai menutup doa.

_____________Hi Readers😘_________

Terimakasih sudah mampir ke karya kecil saya, penulis yang masih terus belajar mengembangkan karya. Oh iya, tinggalkan juga jejak komentar dan karya temen-temen semua yah? Biar aku mampir juga.

Jangan lupa :

👉 Vote

👉 Share

👉 Like, dan

👉 Tanda bintang untuk barometer kami

atas kepuasan temen-temen, serta..

👉 Jangan lupa juga tekan ❤ sebagai bacaan favorit, dan dapat update terus episodenya.

👉 Dan kunjungi kanal literasi kami.

Agar kami lebih giat lagi menulis novel dan karya terbaik untuk temen-temen semua.

Terimakasih

_________________________________________

1
Kim
kenapa nggk kamu aja yg mati ozi
Kim
semoga saja berantakan,karena mereka sudah menyakiti orang sebaik Nabila & ustadz Burhan
Kim
sungguh laknat kau Ozzi
Kim
jangan terlalu bangga,,,nanti kecewa
Kim
jangan menilai orang dari luarnya aja,bagus belum tentu baik,
Kim
tidak udah memikirkan omongan orang ustadz Burhan,,,,kita yg menjalani,
Kim
buah dari kesabaran dan keikhlasan ustadz Burhan,akhir nya dia berjodoh dengan Nabila,
Kim
nyesek banget,,,,antara sedih dan bahagia
sedih karena Arul meninggal,,,
bahagia nya,Nabila dititipkan kepada ustadz Burhan,,,
mereka orang baik,dan akan dipertemukan dengan yg baik pula,
Kim
kak Emha Albana,,,,anda pintar memporak porandakan hati Nabila😭😭😭
Kim
dan kamu akan menyesal Maura,,,,

sabar Ustadz,,,,mungkin dia bukan jodoh terbaik buat pak ustadz
Kim
semoga Ustadz Burhan tidak kecewa🤭
Kim
Abah & Umi yg sudah tiada pun,kamu masih tega mengecewakannya Ozi
Kim
dan kamu tidak akan pernah mendapatkan apa" Ozi
Kim
1 kata buat Ozi bangkeeeeee
Kim
sama Ustadz Burhan aja Maura
Kim
kamu belun tau aja kelakuan Ozi gimana
Kim
seumpama Arul ada sesuuatu yg tidak di inginkan,mending ustadz Burhan sama Nabila aja🤭🤭🤭
Kim: ini cuma seumpama kak,,,,khayalan pembaca🤣🤣🤣🤣
i.g : emhaalbana: Kita liat aja nanti kak
total 2 replies
Kim
kalo kamu percaya sama Ozi,kamu beneran bodoh Maura
Kim
sumpahhhhhh yee,,,si Ozi benar" b*****t,,,,,
jangan playing victim donk
Kim
kayak nya Maura terlalu frendly
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!