Jodoh Pilihan Abah
“Le, hasil breafing semalem loh udah siapin semua?” tanya Onci
“Sudah bro, amaaan...” Jawabnya.
“Yakin lu?”
“99 persen yakin, 1 persennya yaaah lupa-lupa dikit wajaaar lah...”
Onci, dia leaders dari 5678 production, sebuah event organizer yang embrio dan ilmunya ia dapatkan dari pengalaman dia menyelenggarakan berbagai kegiatan semasa sekolah dulu. Dari pengalamannya
itu ia membuka bisnis kepanitiaan.
Ale, sahabat Onci dari kecil yang ikut menjadi bagian dari E.O miliknya. Tugas Ale memastikan semua-nya sudah aman, mulai dari crew sampai rounddown acara.
Hari ini ada event kompetisi dance di sebuah mall di bilangan Tanggerang, karena 5678 production sudah menjadi EO tetap di mall tersebut.
Mall masih terlihat sepi, biasanya mereka mempersiapkan acara, empat jam sebelum pelaksanaan dipastikan semua keperluan event sudah dipersiapkan. Mulai dari loading barang, persiapan equipment, pengisi acara dan beberapa crew frelancer alias crew cabutan dan biasa ikut bantu-bantu setiap Onci dan Ale ada event.
“Pul, Andi nanti lu bantu gw untuk registrasi ulang peserta ya? Jangan lupa formulir, rounddown. Dan lu Fer, alat-alat band dipastikan aman dan cek sound dulu biar nggak noize, paham loh semua?!” Ale mulai intruksikan Crew sesuai jobdesk nya masing-masing.
“Le, flavour band sudah elu hubungin dan kasih tahu mereka jadwal manggungnya?” tanya Onci.
“Semalem sudah gw telepon sih, tapi nanti gw pastiin lagi ya? Kalau semua sett dan peralatan sudah aman.”
“Ok deh, atur yang bener jangan sampe miss!”
“Iya, pastilaaah....”
Mereka pun terlihat sibuk dengan tugas-nya masing-masing, Onci sendiri pun mulai menghubungi beberapa peserta yang sebelumnya sudah daftar via phone dan melalui sosial media.
“Bro, peserta yang pasti hadir daftar ulang ada berapa?” tanya Ale
“Yang sudah fix ada sekitar 40 peserta, belum yang nanti registrasi on the spot.” Jawab Onci
“Gw mau siapin nomor pesertanya, takut kurang bahaaaayaaa...!!”
“Loh buat aja 50 nomor le, biar untuk cadangannya.”
Tak lama, sudah terlihat beberapa peserta yang hadir ke meja pendaftaran. Setiap acara dance biasanya semua mau menjadi rebutan untuk menempati posisi sebagai register, maklum, crew semuanya cowok. Dan sering banget, momment seperti ini dijadikan ajang pencarian jodoh.
Ale pun menyiapkan ruang ganti dan tunggu untuk pengisi acara serta peserta, Feri sendiri begitu asik-nya memastikan sound system aman.
***
Mall yang semula sepi berangsur-angsur ramai, para tenant sudah membuka tokonya dan pengunung pun
sudah lalu-lalang, begitu juga peserta dan pengisi acara sudah menempati ruangan yang sudah disediakan panitia.
“Le, flavour sudah hadir? Peserta yang sudah daftar di elo berapa team?” tanya Onci
“Flavour sudah di waiting room, tinggal dua group lagi yang belum registrasi Ci.”
“Group apa aja?”
“Excited sama limited dance.”
“Ok, tunggu beberapa menit lagi yaa...tadi gw hubungi mereka lagi otw katanya.”
“Yowis, mereka sudah hadir acara gw mulai ya Ci?”
“Atur aja, yang penting CD mereka sudah dikasih ke si Feri dan atur yang bener jangan sampai salah.”
“Ok, gw pastiin di setiap CD sudah ditempel sticker nama-nama dance nya.”
Nampak dari kejauhan sekolompok gadis dengan postur tubuh yang tinggi dan proporsional menghampiri meja panitia.
“Itu mereka Le, excusse sama limited sudah hadir. 10 menit lagi acara mulai aja, Aldi sudah siap on the stage untuk mandu acara?”
“Aldi sudah siap dari tadi, dan juri juga sudah pada hadir.”
“Oke bro....atuuuur...”
Terlihat Aldi sudah di atas panggung dan Feri sudah selesai cek sound, dan masing-masing peserta membawa supporter hingga kerumunan orang nampak memadati lokasi. Beberapa petugas keamanan berjaga-jaga, petugas kebersihan serta perwakilan management turut hadir memastikan crowed-nya acara.
Pekik suara memecah suasana, saat jagoan mereka mulai menunjukan skill dan koreografi-nya. Mulai dari yang membawa benner bertuliskan nama group dance yang meraka dukung, sampai terdengar yel-yel yang disenandungkan, tak perduli suara mereka fals atau sumbang terdengar, yang pasti group dance yang mereka jagokan harus keluar menjadi finalis dan pemenang.
Event ini memakan waktu hampir delapan jam, hampir menyentuh jam tutup operasional mall. Hingga tiba saatnya, pengumuman nama-nama peserta yang lolos babak penyisihan dan melangkah ke babak final, esok hari-nya.
Aldi pun mulai menyebutkan satu persatu group dance yang akan mengikuti final esok hari, maka keluarlah sepuluh nama peserta yakni, limited dance, Excusse dance, rebolution, sis, one o, octa, ocimus, binus, BL dan saint merry group yang akan mengikuti final.
Panitia terlihat sudah begitu lelahnya, dan harus memaksakan diri untuk merapihkan semua equipment dan administrasi event agar tidak ada kekurangan atau tertinggal satu pun.
Biasanya di penghuung event, setiap crew harus pandai-pandai menjaga emosi karena kondisi badang yang sudah lelah dan dengan mudah-nya menyulut ketersinggungan.
Prok...prok...prok....Onci menepuk kedua tangannya sebagai intruksi dan bertanda ada sesuatu yang ingin ia sampaikan.
“Broooo.....perhatian...perhatian....istirahat dulu yaaah, makan jangan sampai perut kosong, nanti di lanjut lagi rapih-rapihnya...” Teriak Onci untuk semua crew.
Pria bertubuh atletis dan kulit putih ini harus bisa memahami karakter serta sikologis mereka yang terlihat sudah letih.
“Le, konsumsi dan minuman segernya sudah loh siapin? Bagikan ke anak-anak....”
“Sudah...ini gw mau bagiin.” Jawab Ale.
Sejenak Crew melepas lelah, diselingi komentar ringan tentang peserta yang menitipkan bekas dan kesan bagi mereka. Yaah, seperti biasa obrolan lelaki yang selalu menyentuh hal sensitif, tak jauh dari lekuk tubuh, wajah, dan onderdil wanita. Onci, tengah asik mengisap tembakau, karena memang dia smoker holic tak bisa melepas kencanduannya akan tembakau, bagi Onci rokok sahabat kedua dalam hidupnya, tak bisa di pisahkan.
Belum sampai rokok habis dihisap, terdengar suara wanita sedang asiknya berbicara dan entah apa yang mereka bicarakan, kedua gadis itu menghampiri Onci.
“Ka...Kaka Panita acara yah?” gadis kriting ozon itu memecah waktu rehat Onci
“I..iyah, memangnya kenapa?” tanya Onci yang masih mengapit rokok di jarinya.
“Aku mau ambil CD, tadi tertinggal dan belum kami ambil dari panitia yang ngurus sound tadi.”
“Ooh Feri...nama group dancenya apa?”
“Excited Ka....” Dijawab oleh gadis yang postur tubuhnya lebih tinggi dan berwajah oriental.
“Coba aja pinta ke panitia di dalam yaah, namanya Feri...tahukan mukanya?”
“Oh iyaa kaa...tau...taaau...” Jawab mereka kompak
“Thanks yaah kaaa....” Ucap gadis berpostur tinggi, mirip dengan group k-pop asal Korea.
Onci melanjutkan hisapan rokonya, sambil memikirkan apa yang harus disiapkan untuk acara final besok, dan konsep yang menarik seperti apa, serta gimmick apa lagi yang mau ditampilkan. Hanya itu yang ada di benak Onci, terus dan terus memikirkan event...event dan event.
Hingga membuatnya lupa, kalau dirinya belum juga memiliki pasangan hidup atau sekedar pacar....
_______oOo______
Terimakasih untuk para pembaca, dan ikuti terus keseruan ceritanya, bagaimana akhir dari perjalanan cinta dalam Jodoh Pilihan Abah ini.
Terimakasih untuk kamu yang sudah bersedia bergabung di group chat saya, untuk kamu yang juga yang sudah mendonasikan Like, Komen dan Vote serta Give atau hadiah untuk penulis.
Dan dapatkan Give away bagi kamu yang ikuti terus cerita ini sampai akhir. Insyallah penulis akan bagi-bagi hadiah ratusan ribu, t-shirt dan merchendise menarik lainnya.
Salam Hormat,
@emhaalbana
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Noer Anisa Noerma
menyimak dulu ah
2022-01-20
1
auliasiamatir
nyimak awal kak
2022-01-05
0
Bunga Syakila
menyimak
2021-09-24
0