NovelToon NovelToon
Cinta Terlarang Antara Ayah Dan Anak Angkat

Cinta Terlarang Antara Ayah Dan Anak Angkat

Status: tamat
Genre:Cintapertama / CEO / Cinta Terlarang / Beda Usia / Tamat
Popularitas:758.2k
Nilai: 5
Nama Author: kaylakay

Salahkah apabila seorang ayah—walaupun tidak sedarah—mencintai anak yang diasuhnya, dan cinta itu adalah cinta penuh hasrat untuk seorang pria pada kekasihnya.

"Akhiri hubungan kita! setelah itu Daddy bebas bersama Tante Nanda dan Hana juga akan bersama dengan pria lai ..."

Plakkkkkkkkk...! suara tamparan terdengar. Wajah Hana terhempas kesamping dengan rambut yang menutupi pipinya, karena tamparan yang diberikan Adam begitu kuat.

Hana merasa sangat sakit terlebih pipinya yang
sudah ditampar oleh Adam. Serasa panas di pipi itu,
apalagi dihatinya.

"Jangan pernah katakan hal itu lagi, sampai kapanpun kamu tetap milik Daddy, siapa pun tidak berhak memiliki kamu Hana." teriak Adam dengan amarah yang memuncak menatap tajam wanitanya. Ia menarik Hana dalam pelukannya.

"Daddy egois, hiks hiks." Hana menangis sembari memukul dada bidang Adam.

Apakah mereka akan tetap bersatu disaat mereka tak direstui? Bagaimana Adam mempertahankan hubungan mereka?

Nantikan kisah mereka!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kaylakay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jadi malu

Mobil Adam sudah sampai di depan kampus Hana. Hari ini sudah sesuai keputusannya, bawah Hana akan diantar jemput oleh Adam ke kampus.

Seperti yang selalu dilakukannya, Adam selalu berhasil melakukan apa yang dia kehendaki, walaupun Hana telah melarangnya berkali-kali.

Pria itu tetap saja mengekori Hana hingga perempuan 19 tahun itu masuk ke dalam kampus tempat dia membina ilmu.

Disambut tatapan beberapa pasang mata yang kagum sekaligus antusias dan ingin tahu siapa Adam. Mereka selama ini belum pernah tahu siapa daddy-nya Hana.

"Udah, Hana udah sampe, jadi Daddy boleh pergi. Aku sudah sampai dengan selamat." ucap Hana dengan nada sedikit kesal.

Adam tersenyum. Mendengar suara perempuan itu yang masih menyisakan kekesalan.

"Tunggu apalagi?" lanjut Hana.

"Daddy tungguin peluk dan cium dari kamu." ucap Adam dengan jahilnya.

"Hah? Jangan bercanda! ini di kampus, Daddy?" Hana mengerucutkan bibirnya.

Adam terkekeh. "Daddy lupa, seharusnya Daddy memintanya saat kita masih di rumah tadi." Hana menggeleng. Dia tak bisa membayangkan jika saja hal itu terjadi.

Bisa dipastikan bukan hanya peluk cium yang terjadi. Mungkin gempa bumi pun akan segera menyusul mengguncang kampus mereka.

Padahal di rumah tadi Adam sudah menciuminya nya beberapa kali. Bahkan sarapan pun menggunakan ciuman. Hana menggelengkan kepalanya tidak habis pikir dengan daddy-nya.

Hana memutar bola matanya.

"Tunggu apa lagi?" Adam masih dengan senyuman jahilnya. Bisa dipastikan pria tegap dan pemaksa itu takan mau pergi jika keinginannya belum dituruti.

Hana mendelik. Menghela napas nya malas. Lalu melihat sekeliling. Dan disaat keadaan agak sepi, perempuan itu langsung menghambur kepelukan sang Daddy dan mengecup sudut bibir Adam dengan lembut.

Tubuh Adam membeku. Dia tak menyangka akan mendapatkan hal seperti itu. Padahal dirinya hanya menggoda Hana karena pria itu memang sangat menyukai ketika Hana terlihat kesal dengan wajah cemberut dan sedikit menggerutu. Menggemaskan.

"Sudah, udah Daddy pergi aja. Hana saat sudah mengembalikan jarak diantara mereka.

"Hmm ...." Adam masih tersenyum dengan pipi agak merona.

"Tunggu apalagi Daddy? cepat sana pergi! nanti Daddy kena macet kalau kesiangan masuk tol!' ucap Hana.

"Baiklah, baiklah. Astaga! Adam Matteo diusir anaknya sendiri dari gedung kampus tempat dia kuliah!" Adam menggerutu.

Sofia berdecak. Adam memutuskan untuk segera pergi saat itu juga.

Namun tiba-tiba ia membalikkan tubuhnya sesaat sebelum mencapai pintu keluar.

"Hey!' panggilnya, yang membuat Hana yang telah akan berjalan masuk menuju ruangan itu kembali mendongak kearah Adam.

"Apalagi Daddy?" Hana hanya menggerakkan bibirnya, dan mengangkat sebelah tangannya.

"Jangan rindu-in Daddy!" Adam setengah berteriak. Namun suaranya tetap menggema diseluruh halaman itu. Yang membuat mata para mahasiswa dan mahasiswi lain menoleh dengan tatapan menggelikan.

Hana menepuk keningnya, lalu menutupi wajahnya dengan tas sampingnya. Ia begitu malu menjadi pusat perhatian semua mahasiswa.

"Astaga!"' gumamnya. Terdengar suara mahasiswi lainnya yang terkikik dibelakang.

"Daddy kamu sweet juga ya, sama anak sendiri." ucap mereka tanpa tahu menahu jika ucapan rindu tadi bukan dilontarkan oleh ayah untuk anaknya, tetapi sebagai pria yang mengungkapkan rindunya pada wanita yang dicintainya.

Adam kemudian segera keluar menuju area parkir dengan tergelak. Dia merasa dirinya benar-benar gila kali ini. Perempuan itu sudah membuatnya melakukan banyak hal konyol yang sebelumnya tak pernah terpikirkan olehnya.

Dia seperti remaja yang baru merasakan jatuh cinta. Dengan perasaan yang setiap hari kian membuncah memenuhi rongga dadanya.

Sementara Hana hanya bisa menanggapi ucapan teman teman kampusnya dengan senyum kaku. "Daddy benar benar ya! gue kan jadi malu ... akh ..." gerutunya dalam hati.

Hana lalu berjalan cepat menuju kelasnya. Sepanjang jalannya bibirnya tak henti menggerutu tidak jelas hingga sampai ke dalam ruangannya.

Tika yang melihat kedatangan Hana dengan wajah ditekuk itu, menjadi heran. "Lo kenapa, Han?"

"Gue lagi kesal Tik." sahut Hana setelah mendudukkan bokongnya di kursi.

"Kesal sama siapa?" Tika masih dengan wajah bingung nya.

"Gue lagi kesal sama Daddy gue." sahut Hana dengan bibir mengerut.

"Lo, dimarahin lagi ya sama bokap lo?" Tika menggeser kursinya mendekati Hana.

Hana yang baru sadar jika tidak ingin, mengatakan kejadian tadi, memilih diam.

"Gue, udah dilarang keluar sama Daddy. Kemana mana harus di antar sama Daddy." sahut Hana mengalihkan pembicaraan ke-hal itu.

"Ha .... yang benar lo?"

"Iyah Tika. Gue juga salah sih, kemarin gue lupa banget ijin sama Daddy gue." ucap Hana menatap Tika.

"Berarti itu artinya, Lo nggak bakalan bebas lagi dong jalan sama gue?" Tika dengan wajah sedihnya.

"Ish .... kenapa malah kamu yang jadi sedih sih. Tenang aja! kita masih bisa ketemu di luar kampus kok." sahut Hana menatap Tika.

"Caranya? Kan kamu udah dilarang keluar, sama Daddy kamu." Tika menatap dengan wajah bingung.

"Iyah, Daddy emang larang gue buat keluar. Tapi Daddy kan nggak larang gue buat datangi teman teman ke rumah kan?" Hana dengan wajah tersenyum menyeringai.

"Cih .... licik juga ide lo." Tika terkekeh pelan.

"Hahaha, walaupun nggak bisa jalan keluar. Kita masih bisa ketemu di rumah gue kan." ucap Hana tersenyum senang.

"Benar juga sih." Tika tersenyum.

Pembicaraan mereka berlangsung begitu lama sesekali tertawa disela obrolan mereka di dalam ruangan itu.

Para siswa siswi di kelas mereka juga sedang asik mengobrol satu sama lain, selagi belum ada dosen yang masuk memberikan materi kepada mereka.

Kakek Barack menerobos pintu ruangan CEO dengan kasar. Meski sekertaris Aldi di depan sudah memperingatkan beliau bahwa bos mereka tengah banyak pekerjaan yang tak dapat diganggu.

Tapi Barack tidak menggubris perkataan Aldi. Ia ingin bertemu dengan anaknya perihal telponnya yang tidak jawab oleh Adam pagi tadi.

"Kenapa tidak menjawab panggilan papi?" ucap pria tua itu setelah sudah masuk kedalam ruangan Adam.

Adam meletakkan proposal yang dikirim sebuah perusahaan yang menawarkan investasi untuk kerja sama mereka.

Pria itu melepas kacamata bacanya, lalu merebahkan punggung kokohnya di sandaran kursi kerjanya dengan santai.

"Ha .... Papi ke sini hanya karena Adam nggak jawab telponnya Daddy? Papi kenapa lagi sih Pi." Adam membuang nafas berat.

Ia tidak habis pikir dengan tingkah Daddy-nya itu.

"Mami kamu ingin bicara, kamu malah tidak nggak jawab telpon papi. Papi juga tidak ingin ke sini, tapi karena mami kamu terus aja merengek minta Daddy buat ke kantor kamu."

"Ha ... aku pikir Daddy mau bahas lagi soal Nanda." gumamnya sedikit lega. Karena Adam tidak ingin membahas tentang masalah perjodohan itu untuk hari ini. Ia tidak ingin dipusingkan oleh hal itu disela pekerjaannya.

"Mami memang seperti itu, dia selalu aja khawatir sama Adam." ucap Adam menggeleng.

"Bagaimana dengan pekerjaan kamu hari ini?" tanya kakek Barack sambil duduk di-atas sofa.

"Sangat baik. Adam juga baru selesai mengadakan meeting sama beberapa klien, pagi tadi.

"Bagus kalau gitu." ucap Barack sambil memangku kakinya.

"Papi mau dibuatin kopi ngga? Biar Adam suruh OB untuk antar kopinya papi ke ruangan." Adam mencoba menawarkan.

"Boleh, kebetulan tadi Daddy juga belum minum kopi di rumah. Mami kamu buat papi buru buru, sampai papi jadi nggak sempat." ucap pria tua itu menceritakan tingkah Oma Ani pada Adam pagi tadi.

"Hahahaha, itu tandanya mami lebih menyayangi adam." Adam menertawakan ayahnya.

"Cih ...." Barack hanya bisa menatap kesal anaknya.

Keduanya berbincang bincang di ruangan Adam sambil menunggu kopi yang akan diantar ke dalam ruangannya. Mereka membicarakan soal pekerjaan sesekali terdengar gelak tawa dari ayah dan anak itu.

Mereka berdua memang seperti itu. Jika tidak saling beradu argumen seperti ini, keduanya terlihat begitu akur. Tapi jika sudah saling beradu pendapat ya akan seperti yang sudah sudah.

Mereka akan saling meluapkan emosi satu sama lain dan mereka tidak ingin mengalah.

Tapi hari ini, Barack juga tidak ingin membicarakan tentang perjodohan itu karena melihat Adam yang sedang banyak pekerjaan saat masuk tadi.

1
ayu cantik
suka
Lilik Juhariah
iiih Adam Adam meluk perempuan lain , coba kl hana
Ibelmizzel
adam2 kau berpelukan dgn perempuan yg nyata2 suka sama mu dan menghabiskan 1 hari dgn perempuan itu tak kau ingat dgn istrimu yg gelisah nugu dirumah,giliran istrimu periksa kehamilan perkara dokter laki2 kau udah main jotos aja dasar laki arogan dan egois.
Ibelmizzel
umur udah tua Bangka tapi tak dewasa dia peluk2 dgn perempuan lain seharian bersama giliran istri ny sekedar gobrol dgn pria lain macam mau ditelan hidup2 dasar egois ingat umurmu dam.
Ibelmizzel
udah mulai ada ulat buluny
Ibelmizzel
sakitmu dak sesakit Hana yg udh dirusak sama Adam dan dijanjikan cinta,dasar Adam katany cinta mati sama Hana tapi kok sikapnya sama nada kayak cinta juga dasar laki2 laknat,pergi aja Hana Jagan pedulikn Adam greget aku😡😡😡
Ibelmizzel
berensek juga Adam ni 😡😡😡
Ibelmizzel
Adam udah gila semakin gila
Ibelmizzel
Adam egois madahal umur udh tua tapi tak bisa memahami hana
❤: usia itu gk menjamin kedewasaan seseorang terhadap sikapya terhadap pasangannya
total 1 replies
Safa Almira
,sabar ken
MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal
😁
Safa Almira
syuka
Qaisaa Nazarudin
Nanda lah Cassandra lah..🤦🤦Mending Adam nikahin Hana cepatan,Hubungan juga udah kayak Pasutri,Umur juga udah tua, Nunggu apa lagi sih..
Qaisaa Nazarudin
Nama Adam,umur 39 tahun muslim banget,kenapa gak di halalin aja,udah hareudang tp gak bisa bercocok tanam,ngapain bikin sakit kepala aja..
Qaisaa Nazarudin
Melda? Siapa Melda?
Qaisaa Nazarudin
Mampir thor,masih nyimak,semoga seru..
SUSANTI SUTISNA
visualny kereeen🥰
SUSANTI SUTISNA
luar biasa...suka cerita ny
SUSANTI SUTISNA
semangat Thor aq suka cerita ny 🥰
rohma Rohma
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!