Suami Kedua Pilihan Mertua (Setelah Ditalak)

Saat Raja melangkah mendekat, Mama Hana juga terkejut melihat pria yang akan dijodohkan oleh suaminya pada Embun.

“Nak Raja.“ Panggil Mama Hana akrab, karena siang tadi Raja memperlakukan Mana Hana begitu ramah dan mereka berbincang untuk beberapa waktu.

“Mama kenal Tuan Raja?" Papa Hendra ikut terkejut.

“Ini, tadi siang__“

“Bicaranya nanti saja, masa di luar begini." Gio memotong perkataan ibunya, ia tahu sang Ayah belum tahu insiden tadi siang di mall dan ia takut Ayahnya mengamuk.

Mama Hana mendengus dingin, dia tahu Gio sengaja memotong agar suaminya tidak tahu. Namun berhubungan ada orang luar juga seperti Dokter Anggun, Mama Hana akhirnya tidak mengatakan apa-apa lagi.

“Mari masuk.“

Mereka semua pun berjalan masuk, kini semua orang sudah duduk di meja panjang di ruang makan. Sementara Mama Hana menjemput Embun ke kamarnya.

“Saya ucapkan terimakasih banyak atas kedatangan semuanya, terutama Tuan Raja. Jadwal Anda sangat sibuk, tapi Anda menyempatkan waktu untuk menghadiri undangan dari saya.“

“Saya malah terkejut, Tuan Hendra. Ternyata Anda adalah suami dari Nyonya Hana.“

“Jadi bagaimana ceritanya Anda mengenal istri saya?“

“Udah deh, Pah. Nggak penting juga kan, gimana mereka bertemu. Sekarang, ayo mulai acara makan malam nya.“ Sekali lagi Gio memotong obrolan.

Raja hanya tersenyum tipis, ia bisa menduga jika Gio tak ingin kejadian tadi siang diketahui oleh Papa Hendra.

“Om, Embun nya mana?“ Adam hanya fokus pada Embun, meski ia penasaran bagaimana bisa Mama Hana kenal dengan Raja.

“Tante mu lagi jemput ke kamar, nah! Itu mereka!“ seru Papa Hendra memandang ke arah Mama Hana dan Embun yang berjalan beriringan ke arah meja makan.

Semua pasang mata yang duduk di meja makan menoleh ke arah yang dipandang oleh Papa Hendra, terdengar suara decak kekaguman dari bibir beberapa orang termasuk Gio.

Gila! Tadi siang dia cantik banget, sekarang selain cantik juga sangat menawan! Ternyata kalau udah dandan kayak gini, Embun lebih cantik dari Elsa! Gio berdecak kagum.

Begitu pun Adam, matanya tak bisa lepas dari sosok Embun yang semakin berjalan mendekat ke arah meja makan. Jantungnya bertalu-talu begitu hebatnya, bahkan untuk sesaat tadi ia berhenti bernafas saking mempesona nya Embun malam ini.

Ada sepasang mata lagi yang ikut kagum, namun Raja hanya berwajah tanpa ekspresi. Dia hanya sebatas mengagumi kecantikan Embun, tidak ada perasaan lain untuk saat ini.

“Embun, kamu cantik banget.“ Dokter Anggun menyapa Embun, mereka pernah bekerja di rumah sakit yang sama jadi sudah saling mengenal meski tidak dekat.

“Malam, Dokter Anggun. Anda juga sangat cantik,“ Bumil itu tersenyum tulus pada Dokter Anggun.

Mama Hana melepaskan tangan dari pundak Embun, lalu ia menempatkan Embun duduk di kursi antara Adam dan Raja. Tepat di tengah-tengah dua laki-laki itu, yang membuat mata Gio membulat penuh karena ia paham tujuan dua laki-laki itu diundang datang.

Sialaan! Mama sama Papa bener-bener ya! Aku masih suami Embun secara hukum! Tapi malah ngundang laki-laki lain ke rumah dan bukan hanya Adam! Tiba-tiba saja rasa cemburu menyeruak dalam dada Gio melihat Embun duduk diapit dua pria yang sama-sama gagah nya.

Gio akui, Adam maupun Raja sama-sama berkharisma dan dari kedua pria itu terpancar aura berharta dari penampilan kedua pria itu. Gio bahkan penasaran, sejak kapan Adam berpenampilan elegan seperti saat ini.

“Baiklah, sekali lagi Tante akan memperkenalkan Embun pada semuanya. Dia sekarang adalah putri Tante, dia dan putra Tante sudah bercerai secara agama. Proses perceraian secara hukum sudah dimasukkan ke pengadilan agama, tinggal menunggu panggilan.“

“Aku belum masukin gugatan perceraian ke pengadilan, kenapa Mama ngomong gitu?" Gio masih sibuk dengan Elsa, jadi setelah menceraikan Embun dengan mengucap talak Gio belum mengurus persyaratan cerai.

“Papa mu udah masukin gugatan cerai nya, bukan kamu yang gugat tapi Embun yang gugat kamu atas tuduhan perselingkuhan dalam rumah tangga dan perzinahan.“ Mama Hana bicara dengan enteng seolah masalah perceraian dan gugatan bukan lah masalah besar untuk putranya itu.

“Mah!“ Gio emosi, bisa-bisanya malah dia yang digugat.

“Diam atau pergi! Apa perlu Mama bahas kejadian tadi siang di depan semua orang? Papa mu bahkan belum tau kelakuan buruk mu pada ibumu sendiri!“ Mama Hana bicara tegas, matanya memancarkan penekanan.

Nyali Gio ciut, Elsa sendiri sejak tadi hanya berdiam diri di samping Gio. Dia memandang penuh kebencian pada Embun, kenapa hidup Embun begitu beruntung karena disayangi mertuanya?

“Mah, ada tamu disini. Kita sebaiknya mulai saja acara makan malam nya,“ Embun merasa malu karena urusan rumah tangga nya jadi topik pembicaraan di depan para tamu.

“Aku bukan tamu, jadi aku tak masalah.“ Adam menoleh pada Embun yang duduk di sampingnya, sorot matanya melembut. Adam merasa jika kedatangan Raja bukan hanya untuk makan malam semata. Ia merasakan akan adanya suatu persaingan dalam perjuangan nya untuk meraih hati Embun.

Bahkan Adam akui jika benar Raja menjadi saingan nya dalam memperebutkan posisi menjadi suami kedua Embun, Raja akan menjadi saingan yang berat karena sekali Raja mencintai seseorang maka Raja akan memperjuangkan nya tanpa menyerah. Tidak seperti dirinya, yang dulu pernah menyerah sebelum menyatakan cintanya pada Embun tanpa ingin memperjuangkan nya.

Tekad Raja lebih kuat daripada tekad Adam.

“Ayo mari makan,“ Akhirnya Mama Hana mempersilahkan para tamu.

Mereka dilayani pada pelayan di rumah, namun sesekali Adam mencari perhatian pada Embun. Dia mengambilkan makanan yang ia tahu itu adalah kesukaan Embun.

“Maaf Mas, saya lagi nggak makan itu.“ Tolak Embun secara halus, Embun merasa mual memakan udang yang dulunya memang adalah makanan favorit nya.

“Kenapa? Ini makanan kesukaan kamu loh,“ Adam merasa heran.

“I-itu, aku..." Embun merasa kesulitan menjawab.

“Embun lagi hamil jadi dia mual makan udang. Kata Dokter, kandungan nya sudah hampir dua bulan..." celetuk Mama Hana sengaja, dia tak ingin menutup-nutupi keadaan Embun yang sebenarnya di depan para calon suami Embun.

“APA...???!!“ teriak Gio dan Elsa berbarengan.

Sementara Adam terhenyak dan tak mengeluarkan suara, namun genggaman tangannya pada garpu di tangan nya seketika mengerat.

Embun mengandung anak Gio?

Orang paling santai adalah Raja, dia rasa kabar Embun hamil bukan masalah untuknya karena dia belum mengenal Embun terlalu dekat. Lagipula, dia datang karena diundang oleh Papa Hendra dan belum mengetahui niat Papa Hendra untuk menjodohkan nya dengan Embun.