Cinta Setelah Perpisahan

Setelah selesai makan di sebuah restoran berbintang bersama Luna. Luna ingin segera pulang, "Kek! Luna pergi duluan ya!, tadi teman Luna menelpon katanya dia sedang ada syuting saat ini, dan Luna ingin hadir di Syutingnya hari ini" Ucap Luna.

"Kakek antar ya!" Kakek berdiri dan segera ingin mengantar Luna.

"Jangan kek" kakek sempat bengong dan menghentikan langkahnya.

"Ehhh, maksud Luna, Luna bisa pergi sendiri kek. Lagian syutingnya dekat sini kok, jadi kakek gak perlu antar Luna" Tolak Luna sembari menjelaskan.

"Kami yakin mau pulang sendiri?" Kakek bertanya. Ingin memastikan.

"Luna yakin kek. Kakek jangan khawatir, Luna akan menjaga diri dengan baik, kakek yang harus hati-hati ya! Luna pamit dulu" Luna langsung mencium punggung tangan kakeknya dan berpamitan pergi dari sana.

Sementara itu, kakek hanya menurut, dan membiarkan Luna untuk pergi. Lagipula sebenarnya dia sudah tau dimana kantor tempat Luna bekerja dari mata-matanya. Walaupun Luna tidak ingin memberitahu dimana ia bekerja sekarang.

Setelah selesai. Kakek pun pergi dari sana. Dan pulang kerumahnya.

Tidak lama setelah di perjalanan. Mobil kakek pun berhenti di halaman rumahnya. Kakek Liu keluar setelah di bukakan oleh Satpam disana.

"Sore tuan!" Seru satpam itu sangat ramah. Kakek membalasnya dengan senyuman, lalu kembali bertanya, "Dimana Arjuna?" Tanyanya.

"Masih ada di dalam kek. Tuan Arjuna belum keluar rumah sejak tadi siang" Jawab Satpam itu. Kakek pun hanya mengangguk, lalu masuk ke dalam rumah.

Setelah masuk. Kakek mendapatkan bahwa Arjuna sedang menuruni anak tangga dan hendak ke meja makan. Kakek pun hanya tersenyum membalas tatapan Arjuna yang masih kesal kepadanya itu.

Di meja makan. Arjuna makan seperti biasanya. Hanya saja, satu yang berbeda. Dia tidak bicara apapun walau ada kakek disana.

"Arjuna! Kapan kau akan menikah bersama Natasha?" Tanya kakek membuka percakapan.

Arjuna menatap sekilas, wajahnya terlihat masih bingung. Namun masih menjawab acuh, "Aku belum memikirkan nya kek" Jawab Arjuna.

"Kenapa tidak secepatnya saja? Bagaimana kalau minggu depan?" Tanya kakek lagi yang spontan membuat Arjuna ternganga lebar. Arjuna tahu, sebelumnya kakek tidak menyukai Natasha, lalu kenapa sekarang malah mendesaknya untuk segera menikahi Natasha? Begitulah pikir Arjuna.

"Kenapa aku harus menikahinya secepat itu? Bukankah kakek tidak menyukai Natasha dan tidak merestui kami?" Tanya Arjuna yang masih fokus makan.

Kakek menjawab dengan pelan, "Jika kau menikah bersama Natasha, baru kakek dapat mencarikan seorang pria untuk menjadi pasangan Luna nantinya"

Arjuna ternganga, ia tidak percaya akan apa yang ia dengar dari kakeknya itu. acara makannya seketika terhenti oleh penuturan kakeknya itu. Bagaimana mungkin kakek akan berpikir seperti itu sementara dirinya sendiri belum sepenuhnya melupakan Luna.

"Lalu kapan kau akan menikah?" Tanya kakek lagi.

Arjuna tersentak, lalu balik bertanya dengan gugup, "Kenapa kakek repot-repot mencarikan jodoh untuk Luna? Bukankah dia bisa mencari pasangannya sendiri?"

"Kakek menyukai Luna. Kakek sudah menganggapnya sebagai cucu kakek sendiri. Dia adalah wanita yang sangat baik, jadi kakek tidak mau nantinya dia akan salah memilih pasangan" jelas Kakek.

"Oh ya, kakek juga berencana akan memperkenalkan Luna bersama teman baikmu itu. Kamu tau kan Farhan? Dia sangat cocok untuk Luna" Kakek menambahkan dengan wajahnya yang tersenyum senang membicarakan tentang Luna.

Arjuna kaget mendengar itu. Farhan adalah sahabatnya sejak kecil. Bisa-bisanya kakek ingin menjodohkan Luna bersama temannya sendiri.

"Aku tidak setuju kek. Farhan itu seorang playboy. Dia sering gonta-ganti pasangan, walaupun dia temanku, tapi aku tidak setuju kalau Luna di jodohkan" Jawab Arjuna langsung menolak keinginan kakek itu untuk menjodohkan Luna bersama temannya itu.

"Kakek tidak perduli Arjuna. Dan kakek tidak percaya sama kamu. Atau jangan-jangan kamu yang tidak rela jika Luna menikah bersama pria lain?" Sindir kakek.

"Sebentar, kakek akan menelpon Farhan langsung. Jika dia menerima perjodohan ini, maka kakek akan mengatur pernikahan mereka secepatnya" lanjut kakek.

Arjuna tertawa dingin, dia merasa bahwa Farhan tidak akan punya nyali untuk menikahi Luna.

Detik berikutnya, kakek langsung menelepon Farhan. Dan tidak lama setelah handphone menyambung. Farhan pun mengangkat teleponnya itu.

"Hallo kek!" Suara lembut farhan dari balik telepon.

"Farhan. Kakek punya seorang wanita. Dia sangat cantik Dan dia juga sangat cocok untukmu, bagaimana jika kakek mengatur pertemuan untuk kalian berdua. Dan kalian secepatnya harus menikah!"

"Baik kek. Farhan akan atur jadwal dulu, kakek atur saja perjodohannya dan pertemuannya nanti"

.

.

.

.

Bersambung