NovelToon NovelToon
Heavanna

Heavanna

Status: tamat
Genre:Romantis / Teen / Komedi / Tamat
Popularitas:5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Smiling27

Karena penghianatan pacar dan sahabatnya, Zianna memutuskan untuk pindah sekolah. Namun siapa sangka kepindahannya ke SMA Galaxy malah mempertemukan dirinya dengan seorang cowok bernama Heaven. Hingga suatu ketika, keadaan tiba-tiba tidak berpihak padanya. Cowok dingin itu menyatakan perasaan padanya dengan cara yang sangat memaksa.

"Apa nggak ada pilihan lain, selain jadi pacar lo?" tanya Zia mencoba bernegosiasi.

"Ada, gue kasih tiga pilihan. Dan lo harus pilih salah satunya!"

"Apa aja?" tanya Zia.

"Pertama, lo harus jadi pacar gue. Kedua, lo harus jadi istri gue. Dan ketiga, lo harus pilih keduanya!" ucap Heaven dengan penuh penekanan.

Follow IG Author : @smiling_srn27

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Smiling27, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

17. TAMU TAK DIUNDANG

Di dalam apartemen, Zia meletakkan tas di meja lalu merebahkan diri di sofa. Menarik nafas dalam kemudian menghembuskan perlahan, Zia memejamkan mata merilekskan diri. Sudah cukup lama tidak berkunjung ke apartemen, untung saja ia masih punya kunci aksesnya.

"Udah sore, aku harus pulang sekarang!" Zia mengambil ponsel di saku, hendak menghubungi supir untuk segera menjemputnya. Tapi...

"HANDPHONE GUE!" Memekik terkejut, Zia baru menyadari kalau ponsel yang dipegangnya kini bukanlah miliknya.

"Aish kok bisa sih!" cicit Zia tidak menyangka, "Kenapa bisa salah ambil coba?"

Yaps saat masih di motor tadi Zia memang sempat merogoh jaket Heaven, dan secara diam diam mengambil ponsel miliknya. Zia berinisiatif mengambil sendiri, karena tidak yakin Heaven akan mengembalikannya dengan mudah. Tapi ternyata Zia salah ambil, dan sekarang ponselnya masih berada di tangan Heaven.

"Untung aja nggak ada info apapun di hp itu, kalau ada bisa kacau urusannya!"

Memang tidak ada informasi apapun di ponsel Zia tentang keluarganya, di sana hanya ada fotonya dan semua teman-teman lamanya. Kalau ada informasi, paling hanya nomor telepon. Zia yakin Heaven tidak akan seberani itu untuk menghubungi keluarganya, karena itu termasuk privasi.

"Tapi... dia kan Heaven! Mana peduli dengan privasi orang. Hp gue aja main direbut sama dia, arrgghhh... gue harus gimana?" Zia menghentakkan kakinya di atas sofa, seperti anak kecil yang merajuk. Bingung harus berbuat apa, yang dilakukan Zia sekarang hanya bisa berpikir positif terhadap Heaven.

*********

Setelah mengantarkan Zia, Heaven langsung datang ke markas di mana anak Clopster lainnya masih berkumpul. Ia meletakkan helm di atas motor, kemudian berjalan masuk ke dalam. Heaven mengernyit melihat sahabatnya saling diam membisu, tidak ada suara yang meramaikan markas seperti biasanya. Apa mungkin para sahabatnya ini sedang healing berjamaah? Mengingat akan dosa-dosanya yang sudah menggunung.

"Yang lain pada ke mana?" tanya Heaven melihat para anggotanya tidak lengkap.

"Yang lain udah pada pulang!" jawab Aldi. Salah satu cowok yang menjaga markas, kata Aldi daripada tinggal di kostan lebih baik tinggal di markas yang tidak perlu membayar uang sewa tiap bulannya. Aldi dan dua temannya memang bukan berasal dari kota ini, namun mereka memilih bersekolah di kota yang sama dan sampailah mereka di tempat ini.

"Kenapa kalian?" Heaven mendudukkan diri di sofa, melihat satu persatu sahabatnya yang hanya diam saja.

"Aldi beli makanan gih!" Heaven mengeluarkan dompet lalu mengambil tiga lembar uang berwarna merah.

"Wih mantep, mau beli makanan apa?" tanya Aldi menerima uang itu. Inilah salah satu hal yang paling Aldi dan yang lainnya suka, mendapat makanan tanpa mengeluarkan uang bulanan mereka.

"Terserah, yang penting cukup buat semua. Ajak yang lain juga buat nemenin lo!"

Aldi langsung pergi bersama satu orang temannya. Heaven kembali menatap dua sahabatnya yang masih terdiam, Agam dan Nanda. Tidak tahu apa yang membuat keduanya menjadi pendiam seperti ini, terasa aneh karena biasanya dua anak itu yang selalu meramaikan markas dengan kekonyolan dan kerecehan mereka.

Heaven beralih melirik Gala dan Kenzo yang juga sama-sama diam. "Nggak ada yang mau jelasin?" tanyanya yang tetap tidak mendapat jawaban.

"Gal!" Heaven memanggil sepupunya, meminta penjelasan darinya.

Gala hanya mengendikan bahu, ia juga tidak tahu apa yang sedang terjadi pada kedua sahabatnya itu. Bagaimana bisa tahu, cowok itu saja baru datang ke markas sekitar lima menit sebelum Heaven datang.

"Nan, gue tanya sekali lagi. Lo suruh Dio nanya apa ke Zia tadi siang?" tanya Heaven sedikit hati hati. Menyadari dua sahabatnya itu sedang sangat sensitif, seperti cewek yang sedang pms.

"Gue udah bilang kalau gue nyuruh Dio buat minta nomor hp Zia, kenapa sih kalian nggak percaya!" Nanda kesal, sebelumnya Agam sudah mempertanyakan hal yang sama dan berujung cekcok. Dan sekarang ditambah lagi Heaven.

"Tapi Zia bilang lo nyuruh Dio buat tanya nomor **********!"

"Pantes aja Handa marah banget tadi," sahut Agam.

"Terus lo berdua percaya sama dia, bisa aja kan dia cuma mau bikin kita salah paham, atau bikin kita marahan kayak gini!" ujar Nanda menahan marah.

"Handa nggak mungkin kayak gitu," bela Agam.

"Lo bela dia karena lo suka sama dia!" balas Nanda tidak terima.

"Tapi Zia nggak mungkin ngelakuin itu." Kenzo yang sejak tadi diam kini ikut membela, dia sangat tahu bagaimana sifat kedua sepupunya itu.

"Emang lo kenal sama dia?" tanya Nanda membuat Kenzo langsung kicep. Hampir saja, Kenzo lupa kalau Mama meminta untuk menyembunyikan semua hal tentang Zia, termasuk informasi keluarganya.

"Gue emang nggak kenal, tapi buat apa dia ngelakuin itu?" kilah Kenzo.

"Bisa aja kan Handa dendam sama Agam karena udah diputusin, terus-"

"Nggak usah ngaco, Handa nggak mungkin kayak gitu!" Agam memotong ucapan Nanda, tentu saja tidak setuju dengan apa yang dikatakan sahabatnya tadi. Menurutnya Handa terlalu baik untuk melakukan hal demikian, ya meskipun anaknya agak sedikit jutek.

"Nggak ada yang nggak mungkin, lo nggak bisa percaya dia gitu aja. Sampai sekarang dia bahkan nggak pernah ajak lo ke rumahnya, terus lo masih bisa percaya gitu kalau dia cewek baik baik?" ucap Nanda langsung mendapat tatapan tajam dari Agam.

"AGAM!!!" Semuanya terkejut melihat Agam tiba-tiba mencengkram baju Nanda.

"Tahu apa lo tentang Handa, hah?" pekik Agam marah.

"Lo bahkan lebih percaya dia daripada gue!" balas Nanda tidak kalah marah.

"Gue percaya sama lo, tapi gue juga nggak percaya kalau Handa bakal ngelakuin kayak apa yang lo pikirin!"

"STOP BANGSAT!!!" bentak Heaven melerai keduanya.

"LO BERDUA SADAR NGGAK SI, LO BERDUA BERTENGKAR CUMA GARA GARA CEWEK!!!" bentak Gala ikut melerai.

"Gue percaya sama lo Nan!" Heaven menepuk bahu sahabatnya.

"Apa lo juga percaya kalau Handa bakal ngelakuin hal itu?" Agam masih menepis semua prasangka itu, sangat sulit baginya menyalahkan Handa. Meski faktanya selama ini Handa selalu menyembunyikan sesuatu darinya.

"Gue nggak bisa percaya sama Handa. Tapi kalian sadar nggak, kalau masih ada orang lain yang ikut dalam masalah ini." Heaven menatap sahabatnya bergantian, menyadarkan sahabatnya akan sesuatu yang mengganjal.

"DIO!"

"Sialan! berani banget dia!" Nanda mengepalkan tangannya, giginya menggertak geram.

Seorang cowok datang memasuki ruangan dengan terburu-buru. "Guys ada anak Gorized di depan!"

"Mau ngapain lagi mereka!" geram Nanda.

"Semuanya keluar!" titah Heaven lalu berjalan keluar diikuti yang lainnya.

Benar saja, terlihat di depan sana ada Regha dan para antek-anteknya sudah berkumpul. Menatap sinis dengan senyum miring yang tersungging di bibirnya, cowok itu bertepuk tangan melihat Heaven dan para sahabatnya datang.

"Kayaknya ada yang habis berantem nih, gue turut berdukacita ya!" Regha tertawa puas diikuti teman-temannya.

Heaven mengepalkan tangannya, ah sial bisa-bisanya Regha mendengar pertengkaran sahabatnya tadi. Tawa Regha yang seperti ini yang sangat di benci Heaven. Heran saja, kenapa Gorized selalu mengganggu ketenangan Clopster.

"Mau apa lo semua?" tanya Heaven penuh dengan penekanan.

"Mau kita cuma satu, lo bubarin geng sialan lo itu!" ucap Hugo, "Gara-gara lo Hara gue koma!" Hugo menatap Heaven dengan mata memerah penuh kebencian, mengetahui bahwa adik cewek kesayangannya koma di rumah sakit karena Heaven.

Satu minggu yang lalu, saat kejadian di minimarket. Seorang gadis yang tergeletak tidak berdaya itu adalah Hara adiknya Hugo, gadis itu mendapat pukulan balok yang di layangkan Regha. Pada saat itu Regha yang sedang kobam sekaligus marah tidak memperhatikan siapa orang yang dipukulinya. Sayangnya pada saat kejadian itu tidak ada Hugo di sana, hanya Nanda yang berusaha menyelamatkan Hara. Namun naasnya Nanda terlambat, karena pukulan keras berkali-kali mengenai tubuh Hara.

Heaven dan semua yang berkelahi saat itu juga sempat diamankan polisi, namun segera dibebaskan karena tidak ada bukti yang mengarah pada mereka. Apalagi dengan latar belakang keluarga mereka yang kaya, membuat mereka bisa menyewa pengacara handal. Padahal jelas ada korban atas kejadian itu. Beberapa warga yang berada di tempat kejadian pun tidak bisa di tanyai, karena mereka semua bersembunyi untuk menyelamatkan diri dari kekacauan itu.

Yang membuat Heaven heran, kenapa tidak ada bukti apapun di tempat kejadian. Bahkan video cctv minimarket pun sudah di hapus semua oleh seseorang, hingga akhirnya Hugo menuduh Heaven sebagai penyebab adiknya koma. Karena saat itu Hara memang sedang mencoba mendekati Heaven. Hara menyukai Heaven meski Kakaknya menentang dengan tegas, karena mereka memiliki hubungan yang tidak baik. Apalagi setelah Hugo keluar dari SMA Galaxy beberapa waktu lalu.

"Bukan Heaven yang bikin adik lo koma, tapi temen lo sendiri!" pekik Agam membela sahabatnya. "Lo kalau mau nuduh itu cari dulu buktinya, jangan asal percaya sama temen-temen bangsat lo itu!"

"Lo nggak perlu khawatir, gue bakal cari bukti itu sampai ketemu. Gue nggak akan biarin temen lo itu bebas dengan tenang, sementara Adik gue harus koma di rumah sakit!" ancam Hugo.

"Dan saat lo nemu bukti itu lo bakal tahu, kalau temen lo sendiri yang udah mukulin Adik lo!" ucap Heaven sambil menunjuk Regha.

"Bacot! Ngapain gue mukulin adik sahabat gue sendiri?" elak Regha seraya merangkul bahu Hugo. "Gue tunggu nasib lo di penjara Heaven!" Regha tertawa, herannya semua anak Gorized yang ada dalam perkelahian waktu itu juga ikut tertawa. Mereka semua menyembunyikan kenyataan yang sebenarnya, padahal mereka sendiri juga melihatnya saat itu.

"Tapi kayaknya bukan cuma masuk penjara, gue bakal pastiin lo mati bareng temen-temen sialan lo itu!" Hugo tersenyum devil, rasa takut yang dulu ada kini telah menghilang sempurna.

"Anjir psychopath!" pekik Nanda pura-pura takut, namun kemudian tertawa. "Lo pikir kita takut?"

"Mending lo semua pergi sebelum gue patahin tulang lo satu persatu!" ancam Agam.

"Lo pikir kita takut?" cibir Regha.

"Gimana rasanya berantem sama temen sendiri, enak?" tanya anak Gorized lainnya membuat yang lain tertawa. Mereka seakan sedang mengalihkan pembicaraan tentang kondisi Hara.

"Nggak usah banyak bacot lo!" geram Agam.

Kebetulan sekali cowok itu sedang ingin meluapkan kemarahan sejak tadi, Agam berlari mendekat, menyerang salah satu anak Gorized yang sudah berhasil memancing amarahnya. Yang lainnya pun tidak tinggal diam, mereka ikut membantu Agam membereskan sampah yang sedang mengotori markas.

Dan terjadilah perkelahian yang tidak dapat terelakkan, dua geng itu saling menyerang satu sama lain. Seperti yang biasa mereka lakukan.

Bukan Clopster namanya kalau membiarkan musuhnya pulang dalam keadaan baik-baik saja, mereka terus menyerang meski lawannya sudah tumbang. Heaven masih menghujani Regha dengan berbagai pukulan, tapi entah belajar dari mana beberapa kali Regha bisa menepisnya.

Mungkin karena hal ini Regha berani mendatangi markas Clopster, merasa seakan sudah bisa mengalahkan Heaven dan teman-temannya.

Tapi bukan Heaven namanya kalau tidak bisa mengalahkan musuhnya, dengan mudah cowok itu menipu Regha menggunakan gerakan yang sering diajarkan Papa dan Mama nya sejak dulu. Kedua orangtuanya memang pandai ilmu bela diri, dan itu menurun menjadi satu dalam dirinya.

Tanpa menunggu lama akhirnya Regha tumbang dengan tangan kiri yang masih dicengkeram kuat oleh Heaven, terdengar bunyi 'krek' di sana. Sepertinya tulang cowok itu patah akibat tarikan dan puntiran keras dari Heaven. Regha meringis kesakitan, memegang bahunya yang terasa nyeri.

"Ini baru tangan kiri, jangan harap semua tulang lo akan selamat lain waktu!" Heaven melepas tangan Regha dengan kasar, membuat empunya semakin berteriak kesakitan. "Gue harap lo sadar dengan apa yang lo lakuin. Sepandai-pandainya lo nyembunyiin bangkai, pasti bakal kecium juga baunya!"

Heaven mengedarkan pandangannya, semua anak Gorized sudah terkapar. Ada beberapa sahabatnya juga yang terluka, ia akui musuhnya kali ini sudah ada sedikit peningkatan. Heaven mendekati Agam yang masih memukuli wajah Hugo, tidak peduli meski wajah musuhnya itu sudah tidak berbentuk sekalipun.

"Agam stop!" Heaven menarik Agam, hingga dalam satu kali hentakkan langsung membuat keduanya terlepas.

"Lepas, gue belum selesai!" geram Agam yang masih dikuasai amarah.

"Udah cukup, yang ada lo bisa bunuh dia nanti." Heaven mencegah sebelum terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

"Justru itu yang gue mau!" Agam menunjukkan seringainya. Cowok itu memang bisa berubah menyeramkan dan tidak terkendali jika sedang sangat marah, karena itu jangan coba-coba membuatnya marah.

"Kalian urus tikus tikus ini!" Heaven menarik paksa Agam masuk kedalam markas. Selain mengendalikan diri, ia juga harus mengendalikan perangai para sahabatnya terutama Agam. Urusan selanjutnya Heaven serahkan pada teman-temannya.

*********

...Semoga suka sama cerita halunya Author ya, jangan bosen-bosen. Jangan lupa juga tinggalkan jejak....

...Berikan Like, Love, Vote dan Komentar kalian....

...😇...

1
레이디핏
Si Icha ini pen gue tempelenggggg, ziana juga kenapa ikut2an segalaaa
strawberry milk
bagus
Qaisaa Nazarudin
Lumayan
Qaisaa Nazarudin
Dari tadi Drama nabrak mulu..
Qaisaa Nazarudin
Katanya Dia paling berkuasa di sekolah itu,Masa untuk mencari data dan kelas seorang Zea aja gak bisa..ckk patut di curigain...
Qaisaa Nazarudin
Dio emang sengaja berdandan kek cupu gitu..
Qaisaa Nazarudin
Feeling ku mrngatakan kalo mereke ini putus Karna salah paham,Agam menyangka kalo Handa ada yg lain,Dan Handa juga lebih kurang mikir yg sama..
Qaisaa Nazarudin
Mungkin Agam TERPAKSA mutusin Handa takut Handa jadi sasaran musuhnya...
Qaisaa Nazarudin
Imut banget mukanya gak cocok jadi ketua gengster...😂😂😜😜
Qaisaa Nazarudin
Jangan nilang Itu Heaven ya..Heaven hanya untuk Zea...
klmnanara_
Luar biasa
Iyank Nha Rully
/Facepalm//Curse//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Curse//Curse//Curse//Curse//Curse/
Iyank Nha Rully
Luar biasa
Mamay
gala pdhl suka handa,
@ellenlenn`
bikinn Zia sukaa dongg Ama heaven
Angrani
kapan lanjut lagi nih thor😪😭, udh lama tau nunggu nyah huft
Fenti
aku mampir kak😁
Yuli Yanti
gala cita2nya jadi PMR 😁😁
Alif
bagus banget semangat kak untuk novel2 selanjutnyaaa ...
Alif
astagaa nandaaaa .. ngakak abis kalau SMA nandaa .
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!