Kalian tahu bagaimana rasanya ketika kita dijadikan korban hanya untuk sebuah tujuan licik??
Itulah yang dirasakan oleh Karina, gadis baik dan cantik yang dijadikan tumbal untuk menikahi pria idiot namun kaya raya. Tak satupun saudari karina yang mau menikah dengan tuan muda itu sampai keputusan sang ayah dimana Karina si bungsu yang harus menikahinya demi mencegah kebangkrutan perusahaan mereka. Namun siapa sangka sebuah kebenaran terbongkar sehingga membuat kehidupan karina dan keluarga liciknya berubah.
Penasaran dengan kisah nya???
Jangan lupa like, komen dan vote ya 😊
Follow Instagram aku @Alfianaaa05_
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berenang Bersama
Camilan serta makanan ringan lainnya sudah tersedia di depan tuan muda, dipikir bisa memenangkan tangisan serta rengekannya ternyata semua itu sia sia karena Jay masih merengek untuk pergi ke tempat yang ada di kartun itu.
"Tuan muda, lihatlah kami sudah membawakan banyak cokelat untukmu" Ucap lily berusaha mendiami tuan muda nya.
"Tidak mau" Tolak Jay menggelengkan kepalanya.
"Kalian keluar dulu ya, aku akan bicara pada Jay sebentar" Ucap karin yang diangguki oleh lily dan Oliv.
Setelah kedua pelayan itu keluar, karin melihat Jay yang merengek. Perlahan ia mendekat pada jay kemudian memegang tangan dingin Jay dan menggenggamnya.
"Jay, dengarkan aku ya" Ucap karin lembut. " Kamu mau pergi ke tempat seperti di film kartun kan?" Tanya karin dengan nada yang sama.
"Hmm, aku mau kesana. Aku mau bisa terbang dan pergi kemana pun menggunakan sayap"Jawab pria berambut hitam dan berhidung mancung itu.
"Tidak Jay, masih banyak tempat yang lebih asik di dalam film kartun selain tempat bersayap itu" Ujar karin menggeleng pelan.
"Tempat lain?" Tanya Jay.
"Hmm seperti taman dan juga kolam renang. Bagiamana jika kita ke salah satunya?" Tanya karin menawarkan.
"Ayo!!!"Seru Jay mengiyakan.
"Baiklah kalo begitu ayo kita turun dan makan, setelah itu kita berenang" Ajak karin mengulurkan tangannya.
"Karin??" Panggil Jay membuat karin menoleh.
Cup
"Aku menyayangimu" Ucap jay setalah mencium pipi karin.
Ketiga kalinya. Huaaa mau nangis aja.....
"Aku juga sayang Jay" Balas karin gemas akan tingkah Jay yang lucu menurutnya.
Karin menarik kursi untuk jay duduk kemudian mengambilkan makanan yang dibuat khusus untuk jay ke dalam piring putih di depannya.
"Nona muda biar kami saja" Ucap seorang maid yang berkerja dibagian dapur.
"Tidak apa apa, kau lanjutkan saja pekerjaan mu Jay biar aku yang urus" Balas karin ramah.
"Tapi nona...," Maid itu tampak berat hati membiarkan Karin melakukan tugasnya.
"Turuti saja perintah nona" Ucap pak ratim yang ada disana.
"Baik pak" Maid itu mengangguk kemudian segara pergi dari hadapan tuan dan nona muda yang mau sarapan.
"Pak, aku dan Jay akan berenang setalah ini. Bisa minta tolong bersihkan kolamnya dulu?" Ucap karin pada pak Ratim.
"Segera nona" Balas pak ratim kemudian pergi untuk melaksanan apa yang karin suruh.
"Karin aku mau itu" Pinta Jay menunjuk daging ayam yang digoreng.
"Segera" Balas karin kemudian mengambilkan sepotong ayam bagian paha dan memberikannya pada Jay.
"Ini makan nasinya" Tutur karin menyodorkan nasi yang sudah tertampung di sendok berbahan perak itu.
Setelah selesai makan Jay sudah siap berenang sementara karin akan menunggu di kursi payung yang ada disana, beberapa pelayan yang pak ratim suruh juga sudah selesai membersihkan kolam.
"Pelan pelan saja oke" Tutur karin.
"Kamu tidak berenang?" Tanya jay.
"Engga, aku tunggu kamu aja disini ya" Jawab karin menggeleng pelan.
"Baiklah" Jay manggut-manggut kemudian berenang bak pangeran duyung yang ada di kartun.
Astaga bagaimana rasanya ya berbaring di sana, ahh membayangkan nya saja membuatku ingin.
Dada bidang dan perut kontak kotak yang Jay miliki membuat karin enggan mengalihkan pandangannya, wajah nya yang basah menambah ketampanan dari seorang tuan muda winata.
"Karin aku haus" Teriak jay di sebrang kolam menyadarkan karin dari lamunannya.
"Iya sebentar" Balas karin kemudian mengambil segelas jus di meja dan membawanya kepada jay.
***
Sudah 1 jam Jay berendam di genangan air bersih itu, karin bukannya lelah tapi ia takut Jay akan masuk angin karena sudah kelamaan berendam.
"Jay, ayo naik" Ucap karin pada jay yang terlihat begitu pandai berenang dengan berbagai gaya.
"Nanti, aku masih mau berenang" Balas jay yang sedang ingin berenang gaya dada.
"Kita bisa berenang lagi besok, sudah cukup untuk hari ini" Ucap karin namun tidak dihiraukan oleh jay membuat karin akhirnya diam dan menunggu sampai suaminya itu mau naik dari kolam.
Setelah beberapa lama akhirnya jay meminta agar karin membantunya naik ke permukaan.
Kedinginan kan, udah dibilang bandel sih.
"Karin bantu aku" Pinta Jay mengangkat kedua tangannya.
"Ayo" Karin mengulurkan tangan kanannya pada jay.
Jay menggapai tangan karin namun bukannya naik pria itu malah menarik karin membuat si empu terkejut dan ikut tercebur ke dalam kolam.
Jeburrr......
"Hahahhaha" Gelak tawa Jay terdengar sangat nyaring kala melihat karin yang tercebur bersamanya.
"Hmmm, Jay aku basah dong" Rengek karin menekuk wajahnya.
"Hahaha lucu sekali kamu" Masih dengan tawa yang sama jay menunjuk karin.
Tawa lepas yang jay tunjukkan membuat hati karin terasa hangat, andai saja dia tidak seperti saat ini pasti akan banyak wanita yang rela hanya untuk naik ke ranjangnya demi mencari kenikmatan semata.
"Sudah cukup, ayo naik ini sudah siang" Ajak karin.
"Tidak, ayo berenang seperti putri duyung yang ada di film itu" Ujar jay memaksa Karin.
"Aku tidak bisa berenang Jay" Balas karin melembutkan nada bicaranya.
"Baiklah, ayo aku ajari" Jay memegang bahu dan perut karin agar gadis itu menjadi tengkurap.
"Eh eh Jay tidak perlu begini, aku bisa belajar sendiri" Desis karin terkejut dengan apa yang Jay lakukan.
"Ayo tenggelamkan kepalamu kemudian angkat lagi dan jangan lupa mainkan tangan dan kakinya" Ucap jay memberi instruksi seperti guru olahraga.
Ahhh itu kenapa sangat menggoda sekali.
Karin menggelengkan kepalanya dan buru buru mengalihkan pandangannya dari dada bidang suaminya. Dengan pasrah karin mengikuti setiap instruksi yang Jay katakan.
"Aku lelah Jay, ayo naik" Ajak karin.
"Baiklah, sebentar aku dulu yang naik" Balas Jay kemudian naik lebih dulu ke permukaan kemudian membantu karin untuk naik juga.
"Ini tuan muda" Ucap pak ratim memberikan handuk pada jay dan Karin.
"Pak tolong buatkan susu hangat untuk Jay ya" Ucap Karin pada si ketua pelayan itu.
"Segera nona, apa ada lagi?" Tanya pak Ratim.
"Tidak, itu saja. Terima kasih" Jawab karin.
"Sama sama nona, permisi" Pak ratim meninggalkan tuan dan nona muda untuk mengerjakan apa yang diminta karin.
"Sini aku bantu keringkan" Ucap karin mengambil handuk kemudian membantu Jay mengeringkan rambutnya.
"Karin perutmu kecil sekali, apa kamu tidak makan dengan benar?" Tanya Jay meraba perut rata karin.
"Awww Jay jangan seperti itu hahaha geli" Desis karin merasa geli dengan perlakukan Jay.
"Wow sedang apa kalian?" Suara itu tiba tiba datang dari pintu masuk menuju kolam renang.
"Bayu, hai" Sapa Jay dengan senang ketika melihat sepupunya.
"Hai juga" Balas bayu tersenyum. " Kalian habis berenang?" Tanya Bayu melihat keduanya yang basah.
"Iya, aku mengajari Karin berenang" Jawab Jay dengan sumringah.
"Wahh kenapa aku tidak datang sejak tadi ya" Gumam Bayu.
"Bukankah tidak penting datang sekarang ataupun tadi? keduanya sama saja" Ucap karin mendengar gumaman Bayu.
"Jay aku membawa mainan untukmu, ayo" Ajak Bayu memegang tangan Jay.
"Iya nanti aku akan kesana, tapi aku harus mengganti baju dulu" Balas jay kemudian menarik tangan karin meninggalkan kolam.
"Tidak biasanya Jay seperti ini" Monolog Bayu merasakan perbedaan dari Jay.
PERBEDAAN APA NIHH KIRA KIRA????
BERSAMBUNG......