NovelToon NovelToon
KEHUDUPAN KEDUA

KEHUDUPAN KEDUA

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Junot Slengean Scd

Seorang kultivator legendaris berjuluk pendekar suci, penguasa puncak dunia kultivasi, tewas di usia senja karena dikhianati oleh dunia yang dulu ia selamatkan. Di masa lalunya, ia menemukan Kitab Kuno Sembilan Surga, kitab tertinggi yang berisi teknik, jurus, dan sembilan artefak dewa yang mampu mengguncang dunia kultivasi.
Ketika ia dihabisi oleh gabungan para sekte dan klan besar, ia menghancurkan kitab itu agar tak jatuh ke tangan siapapun. Namun kesadarannya tidak lenyap ,ia terlahir kembali di tubuh bocah 16 tahun bernama Xiau Chen, yang cacat karena dantian dan akar rohnya dihancurkan oleh keluarganya sendiri..
Kini, Xiau Chen bukan hanya membawa seluruh ingatan dan teknik kehidupan sebelumnya, tapi juga rahasia Kitab Kuno Sembilan Surga yang kini terukir di dalam ingatannya..
Dunia telah berubah, sekte-sekte baru bangkit, dan rahasia masa lalunya mulai menguak satu per satu...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Junot Slengean Scd, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB.16 Kuil Bayangan Utara

Kabut tipis menyelimuti lereng utara Gunung Jingcang. Di antara lembah-lembah beku yang jarang dijamah manusia, berdiri reruntuhan batu raksasa yang disebut orang-orang kuno sebagai Kuil Bayangan Utara.

Konon, kuil itu dulunya tempat di mana para dewa mencatat takdir manusia dan di sanalah Pendekar Berwajah Giok, yang kini dikenal sebagai Xiau Chen, pertama kali menemukan Kitab Kuno Langit Tertutup ribuan tahun lalu.

Kini, dalam tubuh barunya yang berumur enam belas tahun, ia berdiri di depan gerbang yang telah retak oleh waktu, menatap ukiran naga giok yang terbelah dua di tengahnya.

“Kuil ini…” gumamnya lirih. “Rasanya seperti menyapa bagian dari diriku yang lama.”

Di belakangnya, Ling Yao menatap sekeliling dengan waspada. Suasana di sini berbeda dingin bukan karena udara, tapi karena hawa spiritual yang mati. Tidak ada burung, tidak ada serangga, bahkan angin pun terasa enggan berhembus.

“Guru…” ucapnya pelan, lalu menelan ludah. “Tempat ini… rasanya tidak wajar.”

Xiau Chen menoleh sekilas, matanya tenang namun tajam. “Wajar bagimu terasa asing. Di tempat inilah, langit dan bumi pernah dibelah dua.

Langkah demi langkah, keduanya memasuki pelataran kuil. Batu-batu di bawah kaki mereka pecah pelan setiap kali diinjak, seolah menolak kehadiran makhluk hidup.

Di tengah pelataran, berdiri sebuah altar batu berlumut, di atasnya terdapat sembilan lubang kecil berbentuk lingkaran — seperti tempat menyimpan sesuatu.

Ling Yao mendekat. “Ini… formasi spiritual?”

“Bukan,” jawab Xiau Chen. “Ini adalah Segel Dewa Sembilan Arka, kunci menuju ruang dalam kuil. Dulu, aku hanya berhasil membuka dua dari sembilan segelnya.”

Ia memandangi lubang-lubang itu dengan tatapan rumit.

“Setiap segel mewakili satu pusaka langit. Jika semua sembilan dibuka, rahasia terakhir Kitab Kuno akan bangkit… dan dunia mungkin tak akan sanggup menahannya.”

Ling Yao menggigil. “Kau… ingin membukanya lagi?”

“Tidak.”

Jawaban itu datang cepat.

“Aku ingin menghapusnya. Dunia ini sudah terlalu rapuh untuk menanggung kekuatan itu lagi.”

Namun sebelum ia sempat melangkah lebih jauh, angin dingin berputar di sekitar altar.

Dari balik kabut, muncul bayangan-bayangan manusia berwujud roh, masing-masing mengenakan jubah sekte berbeda: Sekte Darah Merah, Menara Seribu Cahaya, dan Paviliun Bulan Perak.

“Dia datang…” suara mereka bergema dalam satu nada. “Sang Pengkhianat Kitab Kuno…”

Xiau Chen menatap mereka tanpa gentar.

“Roh-roh para penjaga Kuil Bayangan… aku sudah menghancurkan sumpah kalian ribuan tahun lalu. Mengapa masih menahan diri di sini?”

Salah satu roh, bermata putih bersinar, melangkah ke depan.

“Sumpah kami tak lagi tentang kitab itu, tapi tentang dirimu, Pendekar Suci. Engkau yang memutus garis keseimbangan antara manusia dan langit. Engkau yang menghapus takdir ribuan kultivator demi menutup rahasia Kitab Kuno!”

Xiau Chen menarik napas panjang. “Aku menutupnya karena dunia belum siap.”

“Tapi karena itu,” suara roh lain bergema, “jutaan jiwa binasa. Dunia kehilangan arah, dan iblis bangkit dari celah kekosongan.”

Ia mengangkat tangannya dari ujung jarinya, cahaya merah menyala, membentuk pedang roh. “Dan kini kau datang kembali… dalam tubuh baru, membawa dosa lama!”

Ling Yao spontan berdiri di depan Xiau Chen. “Kalian tidak tahu apa-apa! Dia bukan orang jahat!”

Roh itu menatap gadis itu. “Gadis kecil, tidak ada kebaikan atau kejahatan dalam neraca langit. Hanya keseimbangan.”

Ia menurunkan tangannya.

“Dan keseimbangan harus ditegakkan meski harus menumpahkan darah.”

Suara gemuruh terdengar, dan seluruh pelataran kuil berubah menjadi medan ilusi. Langit menjadi gelap, tanah bergetar, dan dari sembilan lubang di altar batu, semburan cahaya kehitaman meletus ke udara.

Bayangan sembilan dewa kuno muncul di atas mereka wajah tanpa rupa, tapi setiap tatapan mengandung tekanan luar biasa.

“Sembilan Rahasia Dewa…” bisik Xiau Chen, mata berkilat. “Jadi bahkan kalian pun masih terikat.”

Ia mengangkat tangan kanannya, menyalurkan qi putih murni. “Kalau begitu, aku akan melepaskan kalian… meski itu berarti melawan langit lagi!”

Udara meledak dalam benturan qi.

Xiau Chen menggerakkan jarinya, membentuk Formasi Tujuh Bintang. Cahaya putih berputar di sekelilingnya, membentuk lingkaran pelindung. Namun serangan sembilan roh datang seperti badai tak hanya menyerang tubuh, tapi juga menembus kesadarannya.

Di dalam pikirannya, Xiau Chen kembali melihat kenangan masa lalu dirinya di masa muda, duduk di atas singgasana batu, memegang kitab bersinar, sementara ribuan kultivator berlutut memohon ilmu darinya.

“Kau ingin dunia bebas,” terdengar suara masa lalunya.

“Tapi untuk kebebasan itu, kau menghancurkan keseimbangan.”

Suara itu menggema dalam kepalanya, menusuk.

Namun Xiau Chen menggertakkan gigi. “Aku bukan dewa. Aku hanya manusia yang gagal menebus kesalahan.”

Qi putihnya berkobar lebih terang. “Dan kali ini, aku akan menyelamatkan dunia tanpa menumpahkan darah lagi!”

Tangan kirinya bergerak cepat, membentuk segel jari rahasia.

“Teknik Keempat Kitab Kuno — Sinar Pemutus Jiwa Langit!”

Dari tubuhnya, semburan cahaya suci menembus langit, membelah kabut dan menghancurkan tiga roh sekaligus. Suara mereka melengking, lalu lenyap menjadi debu.

Namun sisa enam roh berputar di udara, bergabung menjadi satu bayangan raksasa. Dari bentuk itu, muncul wajah samar — Mo Tian.

Ling Yao menjerit, “Itu…!”

“Pecahan jiwanya…” desis Xiau Chen, wajahnya tegang. “Bahkan di tempat ini, dia masih bisa bersembunyi!”

Bayangan Mo Tian tersenyum dingin.

“Aku dan kau satu jiwa, Xiau Chen. Kau membunuhku ribuan tahun lalu, tapi kita tetap terikat. Setiap kali kau menolak kekuatanmu, aku semakin kuat.”

Ia mengulurkan tangannya, dan sembilan lubang altar bergetar keras.

Satu demi satu, pusaka kuno muncul — tombak api, kipas emas, lonceng perak, pedang giok, dan empat benda lain yang bersinar tak alami.

“Sembilan Rahasia Dewa…” kata Xiau Chen pelan. “Mereka… benda-benda ini yang membuat dunia hancur dulu.”

Mo Tian tertawa pelan. “Dan mereka akan membuat dunia lahir kembali di bawah kehendakku.

Langit kuil pecah oleh kilatan cahaya. Aura putih dan hitam saling bertabrakan, menggetarkan bumi.

Ling Yao terseret mundur, tubuhnya hampir terlempar, tapi Xiau Chen menepuk tanah, menciptakan perisai qi untuk melindunginya.

“Tetap di sana, jangan ikut campur!” serunya.

Tubuhnya melayang naik, berhadapan langsung dengan bayangan Mo Tian yang semakin padat.

Dalam satu tarikan napas, kedua tangan mereka bertemu benturan itu menciptakan gelombang yang membuat seluruh lembah bergetar. Batu-batu runtuh, langit terbuka.

“Kau tak bisa menghapusku, Xiau Chen!” teriak Mo Tian. “Karena aku adalah sisi yang kau tolak. Selama ada cahaya, akan selalu ada bayangan!”

Namun Xiau Chen menatapnya dengan tenang. “Benar… tapi bayangan selalu ada karena cahaya.”

Ia menutup matanya.

Di dalam pikirannya, suara Yue Jian kembali terdengar — lembut, menenangkan. “Guru, jangan takut pada kegelapan. Ia hanya bentuk lain dari pengorbananmu.”

Xiau Chen membuka matanya.

Aura putih di tubuhnya berubah menjadi keperakan murni, tidak lagi menyala, tapi berdenyut tenang seperti detak jantung alam.

“Teknik Kelima Kitab Kuno — Kesatuan Yin dan Yang: Satu Jiwa Dua Dunia!”

Dalam sekejap, tubuhnya membelah menjadi dua bayangan satu putih, satu hitam. Bayangan hitam itu tersenyum, lalu menyatu dengan sosok Mo Tian, sementara sosok putih naik ke langit, memancarkan cahaya yang menutupi seluruh kuil.

Ledakan besar terjadi.

Kabut menghilang.

Langit kembali biru.

Dan Xiau Chen jatuh perlahan ke tanah, tubuhnya berlutut, napas berat, namun senyumnya tenang.

Di altar batu, sembilan pusaka telah hilang.

Yang tersisa hanyalah seruling giok — milik Yue Jian — bergetar pelan sebelum diam selamanya.

Ling Yao berlari menghampiri. “Guru! Kau… kau berhasil?”

Xiau Chen menatap langit. “Tidak. Aku hanya menunda kehancuran. Mo Tian belum sepenuhnya hilang… dia kini tertidur di dalam jiwaku sendiri.”

Ia memegang dadanya, wajahnya pucat. “Tapi untuk sementara, dunia aman.”

Angin berembus lembut, membawa suara samar dari kejauhan.

“Kau tak bisa menghapus bayangan… tapi kau bisa membuatnya tunduk.”

Xiau Chen tersenyum tipis. “Yue Jian… sepertinya aku baru mengerti apa maksudmu.”

Namun dari kejauhan, di puncak gunung yang berhadapan dengan kuil, sepasang mata mengamati dari balik kabut.

Pemiliknya mengenakan jubah emas dengan simbol mata tiga di dadanya.

“Jadi, Kaisar Kitab Kuno telah bangkit kembali…” ucap sosok itu dingin. “Menarik. Dunia akan kembali berguncang.”

Ia berbalik, melangkah menuruni lereng, meninggalkan jejak api di salju.

1
Nanik S
Lanjutkan Tor
Nanik S
Bagus... walau dulu sektemu hancurkan saja kalau menyembah Iblis
Nanik S
Xiau Chen... hancurkan Mo Tian si Iblis pemanen Jiwa
Nanik S
Lebih baik berlatih mulai Nol lagi dan tidak usah kembali ke Klan
Nanik S
Hadir 🙏🙏
Girindradana
tingkatan kultivasinya,,,,,,,
Rendy Budiyanto
menarik ceritanya min lnjutin kelanjutanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!