BUKAN ANAK EMAS

Pak Satpam membawa 5 box sushi premium yang ditujukan kepada Nou, katanya tadi ada kurir yang mengantar. Nou melongo setengah mati, dia sama sekali tidak pesan dan Nou sendiri tidak pernah makan sushi.

"Sudah dibayar kok Mbak No'," tambah Pak Satpam semakin membuat Nou bingung. Rekan lain sudah bergerumbul apalagi melihat menu yang dibawa, sushi, jelas kesukaan mereka, apalagi ini sushi premium yang pasti fresh dan rasanya juara.

"Nanti kalau salah kirim kalian yang bayar ya," ancam Nou pada rekan lain yang sudah siap mencomot. Nou pun mempersilahkan pak satpam membawa, Yes juga sengaja mengambilkan untuk Pak Wicakz gak enak dong mereka makan-makan Pak Wicak gak dikasih.

"No' kasih ke Pak Wicak dong, kan kamu yang punya," ucap Yesi yang sudah mengambilkan sushi untuk Pak Bos, istimewa karena Yesi membuka box lain yang belum terjamah sumpit rekan lain.

"Mbak Yesi aja deh," jadi Nou membagi 1 box untuk Nou, 1 box untuk Pak Wicak dan 3 box mereka makan bersama-sama.

"Ya elah, No'. Ntar keburu habis disikat mereka, buruan gih, please!" Nou pun akhirnya mengalah, dan Nou melihat betapa rakusnya budak corporat dapat sushi gratisan.

Nou memberanikan diri mengetuk pintu ruangan Pak Bos, biasanya dia masuk bersama Pak Hendra dan Adrian, tapi kali ini sendiri.

"Iya No'?" tanya Pak Wicak saat Nou masuk ke ruangan setelah dipersilahkan masuk, membawa satu box sushi.

"Pak, maaf kami sedang makan bersama, dan ini khusus untuk Bapak," ucap Nou sembari meletakkan satu box sushi di meja kerja Wicaksono.

"Oh terimakasih, siapa yang tasyakuran?" tanya Wicak sembari menatap Nou.

"Tidak tahu, Pak," Nou pun menjelaskan asal-usul sushi ini. Pak Wicak tertawa sembari meledek Nou, pasti ada pengagum rahasia pada gadis itu. Tak lama di ruangan Pak Bos, Nou kembali bergabung dengan teman-temannya, betapa kagetnya Nou, 3 box langsung ludes, dan mereka berencana pulang kerja mampir beli sendiri. Memang ya kalau makan bersama-sama bikin nagih.

Nou pun mencoba bagiannya, diajari Adrian untuk makan, karena kemarin saat makan bersama mama Pak Bos dia memilih udon, begitu mencicipi yang salmon dan tuna mentah, Nou langsung muntah. Mereka kaget setengah mati, padahal menu sushi itu yang paling nikmat.

Beruntung ada menu fried sushi sehingga bisa dimakan oleh Nou, sedangkan yang mentah dimakan oleh Elsa dan Adrian.

"Gue doain suami kamu suka banget sama sushi. Biar kencannya di masakan Jepang."

"Selain sushi yang itu aku masih bisa makan, udon, ebi furay juga aku bisa makan," ujar Nou yang tak masalah punya pasangan suka dengan sushi. Masih ada menu masakan Jepang yang masuk di lidah Nou.

Setelah makan sushi, Nou akan mengirim chat pada mama Pak Bos, karena Nou merasa beliaulah yang membelikan menu ini.

Ketahuan ya kalau saya, padahal gak saya tulis nama pengirimnya. Balasan mama Pak Bos setelah dikonfirmasi oleh Nou.

Ya Allah, Nyonya saya merasa gak enak, merepotkan sekali.

Leh, gak pa-pa, anggap saja bonus karena kamu beli emas terus.

Nou memang beli emas batang sistem cicil dengan gramasi kecil, ada uang dari jualan basreng jeruk purut, atau menyisihkan gajinya. Diusahakan setengah gram satu bulan. Belum lagi teman kuliah Nou, yang ikutan beli, dikirim via online dari toko mama Pak Bos, share jualan di WA dan IG ternyata ngaruh juga.

Sedangkan Wicaksono juga ikut chat sang mama, curiga saja kalau sang mama yang kirim.

Udah biarin deh, mama sekarang PDKT sama Nou, kalau kamu gak mau ya mama jodohkan sama adik kamu.

Begitu balasan sang mama saat ditanya kenapa mengirim sushi ke Nou. Memang luar biasa keinginan sang mama ini, sudah kebelet punya menantu.

Wicaksono sendiri belum mencari pengganti Audrey, bukan karena trauma atau belum move on, tapi ia tak mau melukai pasangan barunya nanti, mengingat Audrey masih chat ala kadarnya pada Wicaksono, meski gak selalu dibalas oleh Wicaksono apalagi kalau minta transfer. Tak tahu malu, statusnya apa minta transfer ke siapa. Rencananya Wicak akan blokir nomor Audrey kalau siap mendekati seorang cewek.

"Nou itu Pak tadi muntah saat makan sushi. Kita doain sih dia dapat cowok yang suka sushi, biar dia bisa merasakan nikmatnya sushi itu sendiri," lapor Yesi yang sengaja dipanggil oleh Wicaksono. Pak Bos hanya mengamb dua sushi saja, ia berniat memberikan yang lain untuk pegawainya saja, yakin deh mereka kurang saat makan bersama tadi. Padahal mereka juga mendapat tambahan dari Nou, eh sekarang dari Pak Bos, rezeki luar biasa siang ini.

Kamu gak suka sushi No'? Wicaksono sengaja mengirim pesan setelah Yesi keluar. Gadis itu langsung menutup wa web di laptopnya, khawatir Adrian melihat chat Wicaksono. Dirinya saja kaget dichat di sela-sela jam kantor selepas istirahat siang.

Kurang suka, Pak.

Oke nanti aku bilang mama. Tadi yang kirim mama.

Iya, Pak. Tadi saya sudah menduga Nyonya yang kirim.

Mama kesemsem sama kamu, mau dijadikan mantu katanya. Gimana?

🤔🤔🤔🤔

"Nih orang mabuk sushi kah, kok to the point sekali?" gumam Nou sembari membaca pesan pak bos sekali lagi.

"Siapa, No'?" tanya Adrian yang mendengar gumaman Nou.

"Ah, enggak!"

"Pak Bos so sweet loh."

"Kenapa?" tanya Nou.

"Posting sushi yang kamu kasih, jarang banget pak bos bikin status loh."

Nou langsung cek status WA pak bos dan benar beliau mengunggah foto sushi pemberian Nou, dengan caption thanks.

"Aku yakin sih, Pak Bos mulai notice kamu. Coba aku chat ya."

"Ian, kamu mau chat apa?" tanya Nou takut.

"Lihat aja," Adrian ternyata mengomentari status Pak Bos.

Enak banget Pak Sushi dikasih Nou.

Iya. Balas Wicaksono singkat.

Bapak suka gak?

Suka.

"Ya elah singkat amat jawabnya, Ian?" Nou gemas dengan jawaban Wicak padahal saat chat sama dirinya lumayan banyak kalimat yang dikirim.

"Ya kalau panjang, bukan Pak Bos namanya, lagiab gue cowok, No'. Ya kali friendly sama cowok, ntar gosipnya doi belok lagi." Nou tertawa mendengar dugaan Adrian.

Sayangnya Nou gak suka sushi Pak.

Belum terbiasa.

Iya sih, nanti kalau dapat cowok yang suka sushi pasti juga ikutan makan.

Yang jelas cowoknya bukan kamu.

Adrian dan Nou mengerutkan dahi dengan jawaban Pak Bos.

Ya gak mungkin saya Pak Bos. Beda agama kita.

Oke, sama saya cocok gak?

"No'!" teriak Adrian langsung memukul lengan Nou gemas, buru-buru Nou menutup mulut Adrian, bisa menyebar balasan chat itu. Apalagi beberapa rekan kerja sudah menatap mereka, heran.

"Gak usah dibalas!"

"Enak aja! Hp gue."

Mau saya sampaikan, Pak?

Gak usah saya chat dia sendiri.