NovelToon NovelToon
Menantu Luar Biasa

Menantu Luar Biasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Ketos / Matabatin / Sistem / Suami Tak Berguna
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: SuciptaYasha

Zhiyuan, menantu keluarga Liu yang dulu dicap tak berguna dan hanya membawa aib, pernah dipenjara tiga tahun atas tuduhan yang tidak pernah ia lakukan. Selama itu, dunia menganggapnya sampah yang layak dilupakan. Namun, ketika ia kembali, yang pulang bukanlah pria lemah yang dulu diinjak-injak. Di balik langkahnya yang tenang tersembunyi kekuatan, rahasia, dan tekad yang mampu mengguncang keluarga Liu—dan seluruh kota.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SuciptaYasha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16 Pelatihan karyawan baru

Kata-katanya pedas, menusuk telinga. Tapi Zhiyuan sudah terbiasa. Ia hanya diam, tak tertarik berdebat.

“Bu, bagaimana bisa bicara begitu? Kalau bukan kakak ipar yang muncul saat itu, perusahaan kakak pasti sudah jatuh di tangan Liu Dong dan Kakek! Justru karena kakak ipar, kita bisa menjuarai kompetisi keamanan. Semua ini berkat dia!”

Suara Liu Zhiya bergetar penuh kagum. Matanya berbinar seolah sedang memandang seorang pahlawan.

Zhiyuan merasa agak malu, dan juga sedikit terkejut karena untuk pertama kalinya mendapatkan pembelaan dari Liu Zhiya.

Liu Hong terdiam, meski tatapannya masih penuh ketidakpuasan.

“Kakak ipar, jangan berdiri saja. Masuklah, duduk dulu,” ujar Liu Zhiya sambil kembali menggandeng lengannya.

“Kakak ipar, kau harus ajari aku ya. Kalau nanti aku ketemu orang cabul, cukup dua jurus saja biar mereka kapok.”

Liu Zhiya berceloteh riang, terus menempel manja. Dari luar, kelihatannya ia menarik Zhiyuan, padahal justru Zhiyuan yang menyeretnya agar tak terus menempel padanya. Namun wajah pria itu hanya bisa pasrah.

Tuk!

Pintu kembali terbuka.

“Kakak…”

Liu Yuxin baru saja pulang kerja. Ia tampak memesona dalam kemeja putih dan rok abu-abu perak selutut, ditambah stoking hitam yang menonjolkan lengkungan kakinya.

Satu tangan bertumpu di dinding saat ia melepas sepatu hak tinggi miliknya.

Tatapan Zhiyuan langsung menyala. Matanya panas, sulit dialihkan.

“Zhiyuan, kau sudah pulang?”

Wajah Liu Yuxin memerah begitu mendapati sorot mata suaminya. Ingatan semalam kembali, membuatnya semakin malu.

“Kalau begitu, ayo makan bersama,” ucapnya mengalihkan perhatian.

Malam itu, Liu Hong jarang sekali menyudutkan Zhiyuan di meja makan. Justru Liu Yuxin dan Liu Zhiya bergantian menyodorkan lauk ke mangkuknya, seakan ingin menebus kesalahan mereka.

Zhiyuan menatap mangkuk yang menumpuk, tidak tahu harus tertawa atau menghela napas.

Liu Yuxin meletakkan sumpit, wajahnya suram. “Mendapatkan posisi pertama memang kabar baik. Tapi sekarang banyak perusahaan dan keluarga berebut ingin bekerja sama. Mustahil kita menuruti semuanya. Menolak sebagian berarti menyinggung banyak pihak. Aku… bingung harus bagaimana.”

Zhiyuan menggigit kaki ayam yang baru saja ia ambil. “Kerja sama boleh saja, tapi jangan pernah berpikir soal pendanaan. Begitu kau menerima modal luar, berarti harus melepas beberapa sahaammu. Kalau mereka pegang lebih dari 50%, kendali perusahaan akan lenyap dari tanganmu.”

Liu Yuxin termenung, lalu mengangguk setuju.

Namun Liu Hong mendengus sinis, melempar sumpitnya. “Modal perusahaan sudah seret. Kalau tidak mencari pendanaan, uangnya dari mana? Kau pikir bicara gampang bisa menyelamatkan keadaan?”

Suasana meja mendadak kaku. Ia menatap Zhiyuan dengan jijik. “Lulusan SMA sepertimu, ngerti apa soal bisnis? Kalau tidak, jangan asal bicara!”

“Bu, cukup! Zhiyuan benar. Semua yang dia katakan demi kebaikan perusahaan. Kita ini satu keluarga, seharusnya saling mendukung, bukan menjatuhkan,” kata Liu Yuxin tegas.

Liu Hong terdiam sesaat, tapi wajahnya tetap gelap.

“Bu, kakak ipar sudah berubah sekarang. Jadi berhentilah menyudutkannya. Mari kita hidup tenang bersama,” tambah Liu Zhiya pelan.

“Kalian… sudah besar ya? Kalian lupa siapa yang membesarkan kalian? Sekarang malah membela orang luar dan melawan ibu sendiri!”

Liu Hong menahan amarah, matanya memerah. Ia bangkit, menghardik, “Kalau begitu biarkan pria kesayangan kalian ini yang mengatasi masalah modal perusahaan!”

Liu Yuxin dan Liu Zhiya terdiam, tak tahu harus menjawab apa.

Zhiyuan mengunyah dengan tenang lalu bertanya, “Istriku, berapa banyak dana likuid yang tersisa di perusahaan?”

Liu Yuxin sedikit kaget, tapi tetap menjawab, “Sekitar satu juta yuan.”

“Itu cukup.”

Mereka semua menoleh padanya dengan tatapan heran.

“Cukup apanya? Kalau benar cukup, kami tidak akan pusing begini!” Liu Hong langsung menyambar dengan nada sinis.

Zhiyuan mengelap mulutnya, lalu berdiri. “Dalam waktu kurang dari sebulan, aku akan melipatgandakan satu juta itu seratus kali lipat.”

“Seratus kali?!” Suara Liu Hong meninggi penuh ejekan. “Kau benar-benar tahu cara bicara besar!”

Liu Yuxin dan Liu Zhiya juga terkejut. Dalam hati, mereka merasa ucapan Zhiyuan terlalu dilebih-lebihkan. Bahkan taipan terkaya pun takkan bisa mengubah satu juta menjadi seratus juta hanya dalam sebulan.

Namun berbeda dari ibunya, Liu Yuxin tidak mengejek. Ia menatap Zhiyuan dalam, lalu berkata pelan, “Aku percaya padamu.”

Hati Zhiyuan terasa hangat. Ia tahu, mempercayainya hanya dengan kata-kata bukanlah hal mudah. Tapi Liu Yuxin tetap berdiri di sisinya. Itu sudah lebih dari cukup.

Liu Hong mendengus, marah dan tak percaya. Ia beranjak pergi sambil berteriak, “Kau hanya menunggu saat dipermalukan, dasar menantu tak berguna!”

Pintu terbanting keras, meninggalkan Liu Yuxin dan adiknya menghela napas panjang.

“Zhiyuan… maaf. Ibuku memang keras kepala. Dia hanya—”

“Tak apa.” Zhiyuan menyela lembut, matanya dalam menatap istrinya. “Suatu hari nanti, aku akan membuat ibunya mengakui diriku.”

Pada akhirnya, Liu Yuxin memilih untuk mengikuti saran Zhiyuan. Vanguard Security tidak meminjam uang dari pihak luar.

...

Keesokan paginya.

Matahari menembus tirai tipis kamar, membangunkan Liu Yuxin dan Zhiyuan hampir bersamaan. Jarang sekali mereka bisa membuka mata di waktu yang sama.

Yuxin menoleh, tersenyum hangat. “Pagi ini… terasa berbeda.”

Zhiyuan hanya mengangguk, membalas dengan senyum kecil. Setelah sarapan sederhana bersama, mereka berangkat menuju kantor pusat Vanguard Security.

Begitu sampai di depan gedung, para karyawan yang sudah menunggu serentak menunduk memberi salam. Yuxin menggenggam sebentar lengan suaminya, berbisik lembut, “Aku serahkan semuanya padamu. Tunjukkan pada mereka siapa pemimpin sebenarnya.”

Zhiyuan menepuk pelan punggung tangannya, lalu melangkah maju dengan tatapan tajam.

Di aula utama, hampir lima puluh karyawan sudah berbaris rapi. Sebagian wajah baru masih canggung, sebagian lagi penuh antusias. Zhiyuan berdiri di depan mereka, tegak seperti seorang komandan di medan perang.

Senyum tipis tersungging di wajahnya, tapi suara yang keluar tajam bagaikan pedang.

“Aku berterima kasih pada kalian yang sudah hadir pagi ini. Mulai detik ini, buang jauh-jauh anggapan bahwa kalian hanya karyawan. Kalian adalah prajurit Vanguard Security. Pilar utama. Benteng yang akan menegakkan nama kami.”

Ia berhenti sejenak, menyapu kerumunan dengan tatapan dingin, membuat semua orang menahan napas.

“Aku tidak akan memberi kalian mimpi kosong. Jalan ini keras. Aku akan melatih kalian dengan cara yang sama seperti aku ditempa—tanpa kompromi. Aku akan membagikan teknik bela diri yang bisa membuat kalian sekuat diriku. Tapi ingat baik-baik, kekuatan tanpa kesetiaan hanyalah racun. Aku ingin kalian jadi pedang yang setia, bukan binatang liar yang mudah dibeli musuh.”

1
Jujun Adnin
kopi mendarat
Prajapati
author koplak.hanya segini kemampuanmu..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!