NovelToon NovelToon
Kau Sewa Aku, Ku Dapatkan Cintamu

Kau Sewa Aku, Ku Dapatkan Cintamu

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Nikah Kontrak / Anak Yatim Piatu / Romansa / Fantasi Wanita / Pihak Ketiga
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Aurora.playgame

Kau sewa aku, Kudapatkan cintamu

Semua berawal dari selembar kertas perjanjian.
Ia hanya butuh uang, dan pria itu hanya butuh istri… meski sementara.

Dengan tebusan mahar fantastis, mereka terikat dalam sebuah **pernikahan kontrak**, tanpa cinta, tanpa janji, hanya batas waktu yang jelas. Namun, semakin hari, batas itu mulai kabur. Senyum kecil, perhatian sederhana, hingga rasa yang tak pernah mereka rencanakan… pelan-pelan tumbuh menjadi sesuatu yang tak bisa disangkal.

Penasaran dengan kisahnya? Yuk ikuti ceritanya...
jangan lupa kasih dukungannya ya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aurora.playgame, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part. 16- KSA, KDC

Keesokan harinya...

Pagi itu, sebuah mobil hitam berhenti di depan rumah besar keluarga Arga. Gerbang besi terbuka lebar, memperlihatkan bangunan megah dengan taman yang tertata rapi.

Keira keluar dari mobil bersama Arga. Meski semalam ia sangat lelah, kali ini wajahnya lebih segar, dengan memakai gaun sederhana berwarna pastel sehingga membuatnya tampak manis.

Di teras, beberapa asisten keluarga sudah menunggu. Begitu mereka melihat pasangan pengantin itu turun, suara riuh sambutan pun terdengar.

Lalu, di tengah kerumunan itu kakek Arga berjalan dengan tongkat dan wajah yang penuh semangat. "Arga! Akhirnya kalian pulang juga. Sini, Keira…"

Keira melangkah dengan cepat, sambil menunduk sopan, lalu menggenggam tangan sang kakek.

"Selamat pagi, Kek. Semoga kakek sehat terus."

"Hahaha..." Kakek Arga tertawa lebar. "Cucu kakek ini memang beruntung dapat istri sepertimu. Kau ramah sekali, Nak. Nah, mulai sekarang anggap rumah ini rumahmu, jangan canggung!"

Keira tersenyum lebar, tapi berusaha menjaga sikap agar tidak kelewatan. Ia ingin meninggalkan kesan baik dan tidak mengecewakan keluarga Arga.

Tak lama, ibu Arga muncul. Gayanya elegan dengan balutan gaun pastel, sedangkan tatapannya langsung tertuju pada Keira.

Seketika Keira merasa gugup, seolah ada sesuatu di sorot mata mertuanya itu yang membuatnya salah tingkah. "Kenapa tatapannya begini ya? Apa aku sudah salah berdiri? Atau bajuku kusut?" batinnya.

Namun tiba-tiba, ibunya Arga tersenyum hangat, lalu meraih tangan Keira. "Keira, selamat datang. Maaf ya, mungkin saat pertama kita bertemu sikap ibu kurang menyenangkan. Tapi sekarang… kau sudah menjadi bagian dari keluarga besar ini."

Keira tertegun. Hatinya yang tadi diliputi rada gugup kini langsung menghangat. "T-tidak, Bu. Justru aku yang minta maaf kalau dulu bersikap seenaknya. Terima kasih karena ibu mau menerima Keira."

Keira merasa salah ucap karena gugup, lalu buru-buru menutup mulutnya sendiri. "Aduh, lidahku kepeleset. Maksudku… terima kasih banyak, Bu."

Semua orang di teras pun tertawa, bahkan kakek Arga menepuk-nepuk tongkatnya sambil geleng-geleng kepala. "Hahaha, lihatlah! Baru datang saja sudah bikin ramai. Menantu macam ini yang bisa bikin rumah jadi hidup!"

Keira pun ikut tertawa karena merasa lega. Rasa tegang tadi perlahan sirna. Dan ia pun kembali ke kepribadiannya yang ceria, tapi tetap menjaga sopan santun agar tidak dianggap kurang ajar.

Arga yang sejak tadi hanya berdiri di samping, menatap Keira sekilas. Bibirnya bergerak tipis, seperti menahan senyum yang tidak pernah ia tunjukkan di depan banyak orang.

**

Siang itu, meja makan besar di rumah keluarga Arga dipenuhi hidangan istimewa. Keira duduk di samping Arga, dan mencoba makan dengan sopan meski sesekali ia merasa kikuk.

Semua keluarga tampak ceria, obrolan ringan pun mewarnai suasana.

Tiba-tiba, sang Kakek meletakkan sendoknya hingga menarik perhatian semua orang yang berada di meja.

"Baiklah… karena sekarang Arga dan Keira resmi menikah, kakek sudah siapkan sesuatu. Besok pagi kalian berangkat bulan madu," seru sang kakek.

"Kkhhh—Uhuk! Uhuk!" Keira yang sedang minum air pun langsung tersedak.

Arga yang kebetulan baru menyuap makanan juga ikut tersedak dan hampir memuntahkan isi mulutnya. "Uhuk! Kkhh! Kek—apa?!"

Keduanya sibuk menenangkan diri, wajah mereka pun merah padam karena batuk. Sementara yang lain menatap mereka dengan heran.

Setelah berhasil bernapas, sambil memegangi dadanya Keira bertanya, "Bu-bulan madu… secepat itu, Kek?"

Kakek pun mengangguk mantap, dan wajah pun penuh semangat. "Tentu saja! Kakek ingin kalian segera menikmati waktu berdua. Dan lebih penting lagi… kakek ingin segera menimang cicit!"

Hening sejenak. Lalu, bruk! sendok Keira jatuh ke piring. "A-apaaa?! C-cicit?!" tanyanya kaget.

Sedangkan Arga menegakkan tubuhnya, wajahnya datar tapi telinganya memerah. "Kek… kita baru menikah kemarin."

"Ya, kalau berusaha sudah, tinggal tunggu hasilnya. Betul kan?" jawab sang kakek sambil terkekeh, seolah tak peduli.

"A-aduuuh… gimana sih ini, Kek!" gumam Keira yang langsung menunduk karena wajahnya memerah.

Sementara itu, ayah Arga berusaha menenangkan ayah mertuanya itu. "Ayah, jangan terlalu terburu-buru. Biarkan mereka beradaptasi dulu. Keira juga masih sangat muda."

"Betul, Ayah. Mereka baru mulai. Jangan beri beban dulu. Yang penting mereka bahagia," timpal ibunya Arga seraya menepuk tangan ayahnya itu.

Namun sang kakek malah mengibaskan tangannya dan tetap keras kepala. "Happiness itu kalau ada penerus keluarga! Hahaha. Tenang saja, aku yakin Arga bisa. Apalagi istrinya sehat dan ceria begini."

Keira hampir tersedak lagi mendengar dirinya disebut begitu. Ia langsung meneguk air cepat-cepat, sambil melirik Arga dengan wajah yang panik.

"Arga, kau harus lakukan sesuatu. Aku bisa mati berdiri kalau begini terus," bisik Keira ke Arga, dengan kesal campur malu.

Arga mengerling ke arahnya, lalu berbisik, "Diamlah. Semakin kau bereaksi, semakin senang dia."

Kakek penyayang itu malah tertawa puas melihat pasangan muda itu kelabakan. Suasana meja makan pun pecah dengan tawa si kakek, sedangkan sebagian lagi geleng-geleng kepala sambil tersenyum.

BERSAMBUNG...

1
Nurul Awula
lanjut Thor seru banget ceritanya
Aurora: siap... di proses
total 1 replies
Nurul Awula
aku selalu menanti dan menunggu
Aurora: Makasih.. 🌹🥰
total 1 replies
Mia Camelia
makin seruu ini , jadi penaran😂🤣🥰🥰
Aurora: lanjut baca lagi kak.... udah update beberapa episode tuh 🥰
total 2 replies
Mia Camelia
🥰👍😄
Aurora
Maksudnya baru lulus sekolah ya, typo😄🙏
Mia Camelia
lanjut thor, makin seruuu🥰🥰🥰
Aurora: siap.. 🌹🥰
total 1 replies
Mia Camelia
lanjut thor ,makin seru nih😍😍😍
Aurora: siap kak... jangan lupa kasih bintang juga ya... 😍😍🙏
total 1 replies
Wiwik Susilowati
hadir kk
Aurora: Terima kasih kakak... Semoga suka dengan karya barunya.. 😍🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!