Kisah tragis harus dialami oleh wanita bernama Bilqis Adara Alkyara Putri, disaat usianya yang masih berusia 20 tahun ia harus menerima kenyataan pahit, hidupnya hancur akibat ulah kekasih dan Sandra Oktaviani, wanita yang sudah ia anggap sudah seperti saudara kandungnya sendiri.
Mengandung darah daging dari Lelaki bernama Rahendra Wijaya, tapi nasib malang menghampiri wanita itu sadar sang kekasih tak mau mempertanggung jawabkan perbuatannya, dibenci bahkan tak dipedulikan keluarga akhirnya wanita itu memilih pergi meninggalkan kota dimana ia dilahirkan.
Memutuskan menetap dan memulai kehidupan baru di kota ( J ) siapa sangka ia dipertemukan dengan sesosok nenek yang sangat baik sudah menganggapnya seperti cucu kandungnya sendiri.
Tak hanya bertemu nenek, ia juga bertemu Elgar Kenanndra Putra, lelaki menyebalkan yang siapa sangka ia cucu kandung dari nenek tersebut.
Akankah cinta Adara akan berlabuh pada Elgar, ataukah malah bersatu kembali dengan Hendra?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Fatimah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16 [ Apakah Erlangga Akan selamat ? ]
"Sepertinya untuk kali ini kebenaran memang terlihat mulai ada kejelasan, entah kenapa pula sekarang aku lebih percaya kalau apa yang dikatakan Nona Adara tidaklah bohong, jika Nona Sandra sungguh wanita yang sangat licik? Sepertinya keluarga mereka sungguh dalam keretakan yang besar!"seru Fero menyuarakan pendapatnya.
"Entahlah aku tidak tau diantara mereka mana yang harus aku percaya, kita hanya perlu menyelidiki."
"Baiklah."
Mengingat-ingat perlakukan keluarganya tadi, bahkan tak ada diantara mereka yang peduli padanya akankah sungguh kehadirannya tidak diharapkan didunia ini.
Jika kebanyakan anak kandung akan diprioritaskan utama, entah dalam hal kemewahan dan keperdulian kenapa tidak ada satupun dari kedua keinginan itu tidak bisa Adara penuhi.
"Kenapa aku tidak mati saja ketika meminum racun itu? Aku sangat berharap aku bakal pergi dengan begitu mereka akan bisa hidup damai tanpa kehadiranku, tapi kenapa? Kenapa aku masih juga hidup! Ini tidak adil!"
Lagi-lagi air matanya kembali mengalir, jika selama ini ia berpura-pura kuat, kali ini pertahannya tak bisa ia tahan lagi.
"Bukan dunia yang tidak adil hanya saja kebahagiaan yang belum menghampirimu."
Sahutan yang layangkan Elgar, kedatanganya yang secara tiba-tiba Adara seketika mengusap air matanya yang bercucuran.
"Ngapain disini? Kau bahkan sama saja seperti selingkuhanmu sama-sama manipulatif tak memiliki hati!"
"Kau mengatai ku?"
"Kenapa? Tidak terima?"
"Entahlah aku kadang bingung sebenarnya disini yang menjadi peran antagonis itu kau ataukah Sandra? Dan mana diantara kalian yang memiliki peran Protagonis karena sejujurnya aku tidak memiliki perbedaan antara kalian, tapi aku melihat diantara kalian yang paling bodoh itu kamu!"
"Ha! Tidak salahkah kamu mengatai ku bodoh?"tegas Elgar tak terima.
"Iya! Orang normal tidak akan mungkin semudah itu mengakhiri hidupnya apalagi dengan cara meminum racun! Apa kau tidak memiliki rencana hidup atau mengejar impian dan cita-cita sampai-sampai semudah itu kau putus asa ingin mengakhiri hidupmu sendiri?"
"Orang tuaku saja tidak menginginkan aku hidup, lalu untuk apa aku susah payah menginginkan kehidupan yang jelas-jelas tidak ada artinya ini?"balas Adara.
"Jadi semudah itu kamu berniat mengakhiri dan mengorbankan anak yang tidak berdosa yang ada didalam perut kamu? Tidakkah kamu berfikir kamu membawa penderitaan pada anak kamu dan akan memberikan penderitaan terus-menerus karena tidak menginginkan kehadirannya? Jika iya kamu memiliki pikiran seperti itu bukankah kamu ataukah Ayah dari anak itu sama-sama bajingan bahkan pengecut bisa berbuat, tapi tidak bisa mempertahannya?"
"Jika hal itu bisa dicegah aku pun akan berusaha untuk tidak melakukannya, tapi berkata bahkan menjelaskan rasanya akan percuma karena ucapanku hanya akan dianggap ilusi oleh orang-orang,"kata Adara terlihat hanya pasrah.
"Tapi jika Nona ingin bercerita cerita lah siapa tau kita bisa membantu."
"Apa mungkin cerita ku akan kalian dengar? Ataukah hanya akan jadikan bahan lelucon dan candaan?"
"Ceritalah saya yang akan jadi orang pertama yang akan mendengar curhatan Nona."
DI KEDIAMAN ERLANGGA
"Tidak aku sangka ternyata aktingku akan berjalan sejauh ini. Om dan Tante sudah benar-benar terjerat dalam rayuan ku sampai-sampai percaya rencana bohongku dengan menuduh telah diracuni padahal aku yang sengaja menukar racun itu ... yang aslinya racun yang diminum Adara itu asli, sedangkan yang aku minum hanyalah busa biasa bukan racun asli, kamu hebat Sandra ...kamu sangat hebat, tingal menunggu beberapa tahap aku yakin kamu yang akan jadi pewaris utama semua kekayaan ini! Kamu memang sangat hebat, kamu sangatlah hebat!"
"Adara ...ternyata nasibmu sungguh sangatlah malang ya? Tidak dipedulikan orang tua, dicampakkan Kekasih yang telah menodainya ... bukankah nasibnya sudah sangat memperihatinkan?"
"Apa!" Sahutan yang seseorang layangkan, terkejut Sandra menoleh arah belakang dan mendapati Erlangga ada dibelakangnya.
"Erlangga, sejak kapan kamu ada disana? Apa kamu mendengar semua yang barusan aku ucapkan?"
"Iya aku mendengarnya tidak aku sangka seseorang sepertimu sangatlah licik bisa mengatur rencana sampai Serapi itu? Tidak aku sangka ternyata kebaikan kami menganggapmu seperti saudara ternyata kamu khianati kita sampai sekejam itu, apa salah kami? Kamu benar-benar egois, Sandra kamu benar-benar sangat egois!"
"Aku sudah mengetahui semuanya termasuk fakta jika janin yang Adara kandung benar anak Hendra, semua orang harus tau! Jangan halangi aku."
"Sial! Orang itu harus segera aku lenyapkan! Dia salah satu orang yang bisa menghancurkan rencanaku ...aku harus bertindak!"
BERSAMBUNG
lanjut thor