NovelToon NovelToon
AKU KHIANATI KARENA SALAHMU SENDIRI

AKU KHIANATI KARENA SALAHMU SENDIRI

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Romansa / Penyesalan Suami / Pihak Ketiga
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: swetti

Suamiku, dia tidak selingkuh tapi membuat aku kesepian. Dia tidak jahat tapi dia membuat aku terluka akan sikap acuhnya. Dia tidak kasar tapi dia selalu menyepelekan segala hal tentang perasaanku dan lebih sibuk dengan ponselnya daripada bersenda gurau denganku. Aku kesepian, namun aku selalu menyemangati diriku sendiri hingga aku bertemu dengan Zavran, teman sekolahku dulu yang pernah menyatakan cinta padaku namun aku tolak karena aku pikir suamiku lah pria terbaik untukku.
Setelah pertemuan tak sengaja, kami mulai berhubungan. Kami saling suport hingga membuat aku tidak menyadari akan perasaan ini. Aku nyaman bersamanya, aku merasa di perhatikan olehnya, aku merasa di hargai dan di sayangi. Rasa yang tidak pernah aku dapatkan dari suamiku sendiri.
Lalu bagaimana aku memendam perasaan ini? Apakah aku akan menyerah pada perasaan ini? Ikuti kisahku hanya di sini.
Terima kasih

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon swetti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TELAT DATANG BULAN

Sinar matahari masuk ke kamar Dera melalui celah celah korden mengganggu ketenangan tidur sang pemilik kamar. Dera mengerjapkan matanya, tatapan pertama yang ia lihat adalah wajah tampan suaminya. Senyuman terukir indah di wajah cantiknya, ia merasa bahagia dengan apa yang Brian lakukan padanya saat ini. Belum pernah sekali pun Dera terbangun dalam pelukan Brian selama ini. Dera merasa hubungannya dengan Brian mulai membaik. Dera memajukan wajahnya lalu... 

Cup.. 

Dera mencium pipi Brian dengan lembut. Brian yang merasa ada yang menyentuh dirinya pun membuka matanya. 

" Selamat pagi mas." Sapa Dera sambil tersenyum. 

Brian membalasnya dengan senyuman, " Selamat pagi sayang." Sahut Brian. 

" Aku mandi dulu mas, setelah itu akan aku siapkan sarapan untukmu." Ujar Dera. 

" Nanti saja, mas masih mau seperti ini." Brian mengeratkan pelukannya. Dera tidak bisa menolaknya, ia pun kembali memeluk Brian menikmati hangatnya pelukan Brian meskipun terkadang ia masih mengingat Zavran.

" Sayang mas berangkat sore ini, semalam bos menelepon meminta mas untuk kembali bekerja. Tapi sebenarnya mas tidak ingin meninggalkanmu di sini. Mas masih pengin bersamamu." Ujar Brian tiba tiba. Tidak biasanya ia seperti ini. Biasanya jika ia hendak berangkat, ia justru memusuhi Dera seperti mencari cari kesalahan Dera hingga terjadi perdebatan di antara mereka. Tapi kali ini? Brian begitu lembut padanya. Apakah ada sesuatu yang Brian sembunyikan darinya? Pikir Dera.

" Lhoh katanya mas mau cuti lama, kenapa sekarang malah cuma satu hari? Bulan lalu nggak jadi pulang karena pekerjaan, sekarang baru ketemu juga udah di pisahkan sama pekerjaan lagi." Cerocos Dera mengerucutkan bibirnya.

" Maaf sayang mas nggak bisa menolak perintah bos. Kalau kamu mau, kamu bisa ikut ke sana. Kita cari kontrakan buat tinggal bersama." Ujar Brian.

" Emmm..." Dera nampak berpikir sejenak. " Tapi kalau aku ikut ke sana, aku pasti semakin kesepian. Apalagi aku nggak kenal sama orang orang sana. Aku bakal lebih nggak nyaman mas. Aku di sini aja lah." Ujar Dera.

" Ya udah kalau kamu merasa nggak keberatan. Maafin mas ya yang selalu ninggalin kamu karena urusan pekerjaan." Ucap Brian.

" Tidak apa apa mas, semua ini demi masa depan kita juga. Mas pergilah! Aku akan menunggu mas di sini." Sahut Dera mencoba menerima. 

" Hmm baiklah, mas akan berangkat cari uang untuk masa depan kita dana anak anak kita nanti." Sahut Brian. " Oh ya ngomong ngomong apa kamu sudah selesai haid? Biasanya kalau mas pulang kamu lagi dapet haid."

Deg... 

Jantung Dera terasa berhenti berdetak mendengar ucapan Brian. Ya, tanggal haid Dera dan kepulangan Brian biasanya depan belakang. Brian telat pulang bulan ini tapi kenapa Dera belum dapat jatah haid bulan ini? Tiba tiba jantung Dera berdetak sangat kencang menyadari hal itu. Pikirannya tertuju pada perbuatannya bersama Zavran malam itu.  

" Ya Tuhan, siklus haidku memang mundur atau ternyata aku hamil? Kalau aku hamil ini artinya anak yang aku kandung anak Zavran karena mas Brian sama sekali belum menyentuhku. Tidak... Ini tidak boleh terjadi. Aku tidak boleh memikirkan hal buruk itu. Aku belum haid karena siklus haid ku mundur.. Ya pasti mundur." Batin Dera mengusir kegelisahannya.

" Dek kamu kenapa kok malah melamun?" Tanya Brian menyadarkan lamunan Dera 

" A.. Aku tidak apa apa mas. Aku mau mandi dulu ya, udah siang juga." Untuk menghindari pertanyaan Brian, Dera segera turun dari ranjang. Ia masuk ke kamar mandi lalu menguncinya. 

" Kenapa dengan Dera? Di tanya masalah jadi gugup gitu." Gumam Brian. 

Lima belas menit Dera telah selesai mandi, ia keluar dari kamar mandi dengan tubuh yang lebih segar. 

" Mas kamu juga mandi gih, setelah itu susul aku ke bawah ya." Ujar Dera. 

" Oke." Brian pun segera masuk ke kamar mandi. 

Saat Dera hendak keluar, ia melihat ponsel Brian yang ada di atas nakas. Entah mengapa ia begitu penasaran dengan isi ponsel Brian yang akhir akhir ini tidak ia pedulikan lagi. Ia mengambil ponsel tersebut lalu membukanya. Ya, Brian memang tidak pernah mengunci sandi ponselnya, jadi Dera bisa membuka ponselnya dengan mudah. 

Dera membuka aplikasi whatsapp, tidak ada yang aneh. Ia penasaran dengan satu kontak yaitu mbak Nuri. Ia membuka mencari daftar kontak mbak Nuri. 

" Di blokir?" Gumam Dera. " Kenapa di blokir? Apa mereka ada masalah? Atau mereka sedang berantem? Tapi rasanya tidak mungkin deh mengingat hubungan mereka yang sangat baik selama ini. Atau mas Brian sengaja menghindari mbk Nuri supaya hubungan mereka tidak terendus olehku? Ah iya, aku sampai melupakan hubungan mereka gara gara terlalu semangatnya aku memperbaiki hubungan ini. Atau jangan jangan mas Brian keburu balik ke Jakarta karena tidak bisa lama lama meninggalkan mbak Nuri?" 

Daripada mati penasaran, Dera memilih membuka blokiran itu. Tak lama pesan beruntun memenuhi chatroom mereka. Dera membukanya satu per satu. 

Bri kamu marah sama mbak? Maafkan mbak yang telah lancang menyatakan perasaan mbak padamu dan membanding bandingkan perhatianmu kepada mbak dan istrimu

Deg... 

Jantung Dera bergemuruh ketika membaca pesan itu.

" Mbak Nuri menyatakan perasaannya kepada mas Brian? Bukan kah kata mbak Nuri mereka sudah menjalin hubungan? Atau mereka sudah putus? Apa itu sebabnya mas Brian berubah baik kepadaku? Mas Brian memblokir nomer mbak Nuri supaya mbak Nuri tidak menghubunginya begitu? Atau itu hanya akal akalan mbak Nuri untuk memanas manasi aku saja? Apa mas Brian tidak nyaman dengan perasaan yang mbak Nuri miliki. Ah syukur lah ya Tuhan. Semoga memang benar kalau mbak Nuri cuma mau manas manasi aku saja." Monolog Dera. Tapi sedetik kemudian wajah Dera menjadi sedih. Ia merasa bersalah karena telah mengkhianati cinta Brian. 

Ceklek...

Begitu mendengar pintu kamar mandi terbuka, dengan gerak cepat Dera menghapus pesan Nuri dan kembali memblokir nomernya. Ia meletakkan kembali ponsel Brian di atas nakas tanpa Brian sadari. 

" Lho kamu masih di sini dek? Mas kira kamu udah ke bawah. Katanya mau masak?" Brian berjalan menghampiri Dera sambil mengeringkan rambutnya menggunakan handuk kecil di tangannya. 

" Aku nungguin kamu mas, biar sekali kali kamu bantuin aku masak." Dusta Dera. 

" Baiklah tunggu mas pakai baju dulu." Sahut Brian mengambil kaos di almarinya lalu memakainya. 

" Ayo."

Mereka berdua turun ke bawah menuju dapur. Hari ini Dera akan memasak rica rica sesuai kesukaan Brian. Ia mengambil daging ayam di dalam kulkas lalu mencucinya di wastafel. 

Tiba tiba... 

Huek.. Huek.... 

Perut Dera terasa mual, ia memuntahkan semua isi perutnya ke dalam wastafel tersebut setelah mengangkat wadah daging ayam. 

" Kamu kenapa dek?" Brian langsung menghampirinya. 

Setelah di rasa sudah mendingan, Dera membasuh mulutnya dengan air bersih. 

" Sepertinya aku masuk angin mas, aku ke atas dulu ya mas mau pakai minyak angin." Ujar Dera. 

" Baiklah, biar mas yang mencuci ayamnya." Sahut Brian. 

Dera berlari sedikit cepat menuju kamarnya. Ia mengambil sesuatu di almarinya. Sebuah alat tes kehamilan yang ia stok jika saja ia membutuhkannya seperti saat saat seperti ini. Apalagi dirinya tidak menggunakan alat kontrasepsi. Jadi sewaktu waktu ia bisa saja hamil kan. Ia segera masuk ke dalam kamar mandi untuk melakukan tes urine. Ia ikuti sesuai petunjuk yang ada lalu menunggunya selama lima menit. Dalam penantiannya, ia harap harap cemas. Ia berharap semoga hasilnya negatif, ia merasa cemas jika seandainya hasilnya positif. Entah apa yang akan ia katakan pada Brian di saat hubungan mereka mulai membaik. 

Lima menit telah berlalu, Dera mengangkat alat tes tersebut dan.... 

Tbc.... 

1
Cindy
lanjut
Cindy
next
Cindy
lanjut kak
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya kak cindy
total 1 replies
Daulat Pasaribu
terlambat suami bodoh,klo tau kau istrimu selingkuh,pasti reaksimu macam monster.makanya klo punya istri jgn di abaikan,salahkan dirimu sendiri.ngapain kau perduli org lain ketimbang istrimu.pasti kau menyesal kalao tau istrimu uda main api di belakangmu
Ma Em
Derra daripada berbuat Dosa terus lbh baik bercerai dgn Brian dan menikahlah dgn Zafran, Dera kan sdh diberi lampu hijau sama orang tua Zafran mungkin kalau sikap istri Zafran msh cuek dan tdk bisa mengurus suami kelakuan Yulia sama dgn kelakuan Brian mungkin Zafran juga lama2 akan bosan sama seperti Sera pada Brian..
VANESHA ANDRIANI: iya bener banget ya.. tapi kuncinya ada di zavran.. zavran belum mau menceraikan istrinya hhh makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
Cindy: sama-sama kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 2 replies
Cindy
lanjut kak
Cindy: iya kak, langsung baca😊
VANESHA ANDRIANI: ada cerita baru lhoh kak, baca ya makasih
total 4 replies
Cindy
lanjut
Cindy: sama sama kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 2 replies
Cindy
lanjut kak
Cindy: sama sama kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!