NovelToon NovelToon
Menantu Dari Desa

Menantu Dari Desa

Status: sedang berlangsung
Genre:Keluarga / Romansa / Konglomerat berpura-pura miskin / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: omen_getih72

Naura Anjani, seorang gadis desa yang menikah dengan pria asal kota. Namun sayang, gadis itu tidak di sukai oleh keluarga suaminya karena dianggap kampungan dan tidak setara dengan menantu lain yang memiliki gelar pendidikan tinggi dan pekerjaan yang memadai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon omen_getih72, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

Sendok yang terlepas begitu saja dari tangan Azriel, seolah mewakili bagaimana perasaannya saat ini.

Pria itu terkejut bukan main atas fakta yang diucapkan istrinya barusan.

Raut wajah penuh rasa bersalah terlukis di wajah Naura, ia sedikit menyesal baru bisa memberitahu suaminya tentang status sosial keluarganya.

Tidak sejak awal perkenalan mereka. Namun, ia sama sekali tidak memiliki niat buruk dengan menyembunyikan statusnya sosialnya.

Naura harap, Azriel akan mengerti alasan dirinya bertindak seperti itu.

Ia berusaha tersenyum, meski suasana masih terasa canggung.

Raut wajah khawatir kini tak bisa lagi ia sembunyikan.

Khawatir jika Azriel tidak bisa menerima penjelasannya tadi atau mungkin suaminya itu akan merasa telah dibohongi oleh istrinya selama ini.

"Ya Tuhan, jangan sampai Mas Azriel malah salah paham. Aku sudah cukup lelah menghadapi keluarga Mas Azriel yang selalu menentangku. Jangan sampai suamiku juga ikut berpaling dariku karena pengakuanku tadi." jerit Naura dalam batin.

"Mas... Mas Azriel," ucap Naura lirih.

Wanita itu menatap pria di hadapannya yang kini tengah menatapnya dengan tatapan kosong.

Tak ingin menyerah, Naura meraih kedua tangan suaminya yang berada di atas meja.

Ia menggenggam tangan pria itu dengan erat.

"Mas Azriel, ayo bicara dong, Mas! Jangan membuat aku khawatir seperti ini!" kedua bola mata indah itu kini mulai berkaca-kaca akibat rasa bersalah bercampur cemas.

Jika tidak sedang berada di tempat umum, mungkin ia akan segera melabuhkan tubuhnya ke pelukan sang suami.

"Mas, maafkan aku ... aku ... tidak bermaksud untuk membohongimu selama ini. Semuanya aku lakukan hanya karena satu alasan, karena aku sangat mencintaimu, Mas." mata yang berkaca-kaca itu kini menatap Azriel dengan penuh rasa khawatir.

Hingga sedetik kemudian, terlihat ada garis senyum di bibir pria itu.

Kedua matanya mengerjap cepat seolah baru saja kembali dari dasar laut terdalam.

Kini Naura bisa merasakan kedua tangannya di genggaman balik oleh sang suami.

"Sayang, kenapa kamu harus minta maaf?" ucap Azriel suara lembut seperti biasanya.

Kedua sudut bibir Naura seketika melengkung mengukir senyum setelah mendapat jawaban dari suaminya.

"Jadi, Mas Azriel tidak marah padaku?"

Azriel menggeleng cepat, lalu mengusap puncak kepala istrinya dengan lembut.

Tak lupa ia juga membenamkan kecupan hangat di kening, sebuah kebiasaan kecil yang sangat disukai oleh Naura.

"Untuk apa aku marah padamu, Yang. Aku tahu kamu sedang berusaha keras untuk bertahan bersamaku, menghadapi keluargaku yang materialistis itu. Tapi... percayalah, aku mencintai kamu apa adanya, sama seperti sekarang dan seterusnya. Jadi, aku harap kamu jangan terlalu memaksakan diri,"

Mendengar ucapan Azriel, kini justru Naura mematung menatap wajah suaminya.

Keduanya saling tatap satu sama lain dengan Azriel yang masih mengukir senyum penuh arti.

Sementara Naura sibuk bertanya-tanya dalam hati.

"Emm... maksud Mas Azriel, apa?"

Azriel berdeham pelan dengan senyum yang masih belum luntur dari wajah tampannya.

"Sayang, sekali lagi aku minta, kamu jangan terlalu memaksakan diri hanya untuk bisa diterima dalam lingkup keluargaku. Jika mereka membuatmu tak nyaman, abaikan saja, oke? Yang terpenting adalah, aku akan selalu menerimamu apa adanya." Azriel lalu menarik Naura ke dalam pelukannya.

Pria itu memang selalu begitu, tak pernah segan-segan menunjukkan rasa sayangnya pada sang istri, meskipun mereka sedang di berada tempat umum sekalipun.

Sedangkan Naura, jarang sekali berani mengungkapkan rasa cintanya pada sang suami jika sedang berada di antara banyak orang seperti sekarang.

"Aduh, sepertinya Mas Azriel salah paham. Giliran aku bicara jujur, dia malah tidak percaya." gerutu Naura dalam hati.

Naura dengan perlahan mengurai pelukannya.

Ia akan mencoba sekali lagi untuk menjelaskan pada suaminya, selain itu ia juga merasa malu karena mereka kini menjadi pusat perhatian banyak orang.

"Mas, yang tadi aku ucapkan itu, semuanya adalah fakta. Aku tidak sedang berbohong, Mas," ucap Naura sambil terus mengusap punggung tangan suaminya.

"Sayang, sudahlah, aku kan sudah bilang, kalau aku bisa menerima kamu apa adanya. Lagipula aku tahu, kamu memang selalu pandai menabung sejak dulu. Iya, kan? Kamu juga selalu memenuhi kebutuhan kamu sendiri dengan uang tabunganmu sejak masih gadis. Itu adalah salah satu yang membuatku bangga padamu, Sayang."

Naura semakin dibuat menganga lebar setelah mendengar jawaban suaminya.

Ia merasa tak percaya jika Azriel justru malah berkata seperti itu.

Perkataan yang mengartikan bahwa Azriel tak percaya dengan pengakuannya.

Naura harus kembali memutar otak untuk menemukan bagaimana cara ia menjelaskan pada Azriel tentang latar belakang keluarganya yang sebenarnya.

Azriel kembali mengusap rambut panjang istrinya dengan tatapan penuh sayang.

"Sayang... dengar, meskipun kamu pengangguran dan bukan terlahir dari kalangan keluarga kaya... rasa sayangku padamu tidak akan berubah. Aku tetap akan jadi suami yang akan menjadi pelindungmu. Percaya padaku, ya?"

Tiba-tiba sepasang mata Azriel terlihat berkaca-kaca.

"Aku sudah melihat rumahmu, Sayang. Dan sungguh, aku bisa menerima itu. Aku bahkan mau jika kita berdua harus tinggal di sana. Di manapun, asal kita tetap bersama."

Sekarang Naura menemukan benang merah yang membuat Azriel tidak mempercayai penjelasannya.

Saat itu Azriel memang pernah mendatangi keluarganya saat acara lamaran.

Namun, tanpa sepengetahuan Azriel, acara lamaran itu memang sengaja digelar di rumah bibinya, yang rumahnya jauh lebih sederhana dibanding rumah kedua orangtuanya.

"Ah, pantas saja Mas Azriel sampai salah paham begini." Lagi-lagi Naura hanya bisa membatin.

Namun, hal itu justru membuat Naura semakin yakin, kalau suaminya benar-benar mencintainya dengan tulus.

Dia tak memilih memiliki istri dari keluarga yang berada.

Sungguh berbanding terbalik dengan sifat mama dan kedua kakak iparnya yang tamak itu.

Naura mengangguk dan tersenyum dengan penuh rasa bahagia.

Tak ada lagi niatan dalam hatinya untuk menjelaskan apapun pada Azriel. Setidaknya untuk saat ini.

Ia sudah cukup bahagia saat mengetahui ketulusan suaminya yang bisa bersikap adil padanya.

Malam ini ia bisa tidur dengan nyenyak dalam pelukan Azriel.

Seperti biasa, segala masalah apapun, akan melebur dalam ranjang hangat mereka pada malam hari.

Karena Azriel tidak akan membiarkan istrinya terus terlarut dalam keresahan.

**

**

Pagi harinya, Naura terbangun lebih cepat dari biasa.

Ia merasa bersemangat menyiapkan sarapan untuk suami tercintanya.

"Hai Sayang, selamat pagi," sapa Azriel sambil memeluk tubuh ramping istrinya yang masih berkutat dengan peralatan memasak.

"Hai Mas, selamat pagi," balasnya sambil menggeliat demi bisa melepaskan diri dari pelukan sang suami yang menggoda.

Apalagi Azriel sangat menyukai mencium rambut serta leher istrinya itu.

Jika sedang berduaan di kamar, Naura merasa tak masalah.

Tapi, sekarang mereka sedang berada di dapur dan siapapun bisa saja masuk ke sana secara tiba-tiba.

Hanya dengan membayangkannya saja sudah membuat Naura malu setengah mati.

"Tunggu aku di ruang makan saja ya, Mas. Biar masakanku bisa cepat selesai," pinta Naura dengan bibir mengerucut.

"Hemm.. dasar istriku ini, suka malu-malu kucing deh," goda Azriel lagi.

Kali ini ia menyempatkan untuk mencubit pinggang istrinya yang menggemaskan.

**********

**********

1
inchieungill
iya betul, setiap rumah tangga sebaiknya pisah dari orangtua atau mertua, biar tidak terjadi konflik.
Latifah
Bagus Cerita nya ,, di tunggu lanjutnya Yaa !!!
olip
lnjut
olip
lnjut...mkin penasaran...ttap smngat thor
olip
lnjut
olip
q mmpir thor...lnjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!