menceritakan pemuda tampan minim ekspresi, tapi sialnya wajahnya begitu tampan bak dewa Yunani, ditambah diusianya yang masih begitu muda dia sudah menjadi CEO diperusahaan keluarganya sendiri membuatnya begitu didambakan kaum hawa di sekitarnya, tapi sayangnya pesonanya tak mampu membuat seorang gadis pindahan dari Jerman yang bahkan tak meliriknya sedikitpun.
"minggir",
"kenapa harus gue yang minggir",
"cowok ribet",
"menarik".
akankah gadis bar bar nan galak itu akan membuka hatinya untuk sang CEO muda, ataukah malah pada akhirnya si gadis yang akan dibuat bucin dengan si CEO muda itu?
yuk ikuti kisah cinta mereka berdua,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanswii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11
"pulang sama aku", kata axelio mendekat kearah Chiara yang sedang ngobrol dengan Gabby,
"gue dijemput supir", kata Chiara, Gabby Sampai melongo mendengar suara lembut axelio, apalagi axelio menyebut dirinya Dengan aku,
"supir kamu biar ngikutin dari belakang", axelio masih gigih ingin mengantar Chiara pulang,
"rumah gue jauh", kata Chiara lagi, Tidak tahu saja dirinya kalau axelio sudah tahu dimana rumahnya saat mengikutinya tempo hari.
"udah tahu", jawab singkat axelio, dia menarik tangan Chiara dan membawanya kearah parkiran, sedangkan Gabby masih melongo ditempatnya,
"jangan bengong aja, Lo gak pulang", kata zean mengagetkan Gabby,
"ngagetin aja sih", sungut Gabby kesal dia pun beranjak menyusul Chiara keparkiran,
"si beb beb, kita ditinggalin", kata Vero menatap kepergian Gabby,
"beb beb Konon, siapanya lo?", julid kiano,
"berisik", kata zean meninggalkan mereka berdua, membuat keduanya misuh misuh ditempat.
"lio, gak usah, gue pulang sendiri aja", kata Chiara menolak,
"kenapa?", tanya axelio penuh selidik,
"kalau opa gue tahu gue pulang sama cowok bisa bisa Popo gue diambil balik sama Daddy", kata Chiara,
"Popo?", tanya axelio,
"heemmm jadi biarin gue pulang sendiri oke, bye bye", kata Chiara seraya masuk mobil, meninggalkan axelio yang entah kenapa mendadak jadi terus mendekatinya,
dibelakang mereka ada Gabby yang juga hendak masuk kedalam mobil jemputannya,
"Popo siapa?", tanya axelio pada Gabby, membuat langkah Gabby terhenti,
"kesayangannya chiara", jawab singkat Gabby setelahnya dia masuk kedalam mobil Dengan senyum miring tersungging dibibirnya, rasain, pasti si axelio uring uringan menebak siapa itu Popo.
"Popo tuh boneka bukan sih?", tanya Vero,
"kalau cuma boneka kok sih chia kayak cinta mati gitu?", sahut kiano,
"pacarnya kali", celetuk asal zean, sedangkan axelio sendiri tengah menerka nerka siapa sosok Popo sebenarnya.
"cabut", ucap axelio yang diikuti ketiga temannya, kali ini mereka akan main ke apartemennya axelio, sudah lama mereka Tidak berkumpul diapartemen mewah itu.
Sampai dirumah chiara segera berganti baju, untuk menunggu Popo dia akan tiduran saja Tidak akan kemana mana, hingga dering ponselnya berbunyi, tertera nama cello kakaknya yang rupanya melakukan panggilan video call.
"hallo kakak....", pekik Chiara heboh,
"ya ampun adek, suara kamu bikin kakak kaget", ucap cello Dengan raut kagetnya,
"heheheh maaf kak, lagi bahagia ini adik kakak", ucap chiara cengegesan membuat cello ikut terkekeh, dia lega setidaknya Chiara betah tinggal bersama opa dan Omanya, tanpa ada drama tantrum atau apapun.
"wah wah wah, kenapa ini, apakah adiknya kakak yang paling cantik ini sudah mendapatkan pacar di Indonesia"?", goda cello Dengan menaik turunkan alisnya,
"ish... Kakak tuh ye, aku dipindahkan daddy kesini buat belajar, bukan buat cari pacar", kata Chiara,
"ya gak pa pa donk, siapa tahu kan bisa ketemu jodoh disana", ucap cello terus menggoda,
"gak ada ya, aku bahagia karena Popo sisha dikirim Daddy kesini, aku udah kangen banget tahu kak sama anak aku itu", kata Chiara menggebu, cello semakin terkekeh gemas Dengan sang adik, bisa bisanya mobil dibilang anak kesayangan.
"wah bagus donk, si Popo bisa nemenin kamu kemanapun",
"iya donk, lagian ya kak jarak sekolah baru aku dari rumah opa tuh jauh kak, pulang pergi 2 jam, berangkat 1 jam pulang 1 jam, aku sampai capek dijalan tahu",
"oh ya, kenapa opa bisa cariin kamu sekolah yang jauh seperti itu, apa di dekat rumah opa tidak ada sekolah SMA?",
"ada, banyak banget malah, tapi emang sekolah aku sekarang ini benara benar sekolah elit sih kak, fasilitasnya lengkap banget, bahkan kantin aja ada yang khusus makanan lokal sama western dan itupun tempatnya dipisah, terus pesan makan Udah gak pakai antre tapi Udah pake iPad kak, kita tinggal klik mau apa ,gak lama udah langsung ready", cerita Chiara semangat,
"wah, benarkah, keren donk kalau gitu, kamu pasti tambah betah pastinya",
"ya gitulah, mau gak betah juga emang aku bisa apa",
"adik kakak pasti bisa bertahan sampai lulus, opa gak pernah larang ini itu kan?",
"bahkan opa sama oma lagi bulan madu dibandung berdua kak, kemarin aku sakit saja sampai minta rawat mami dewi, maminya Gabby",
"kamu sakit dek, sakit apa?", tanya cello hawatir,
"kena bola pas olahraga, hidung aku mimisan terus aku pingsan",
"ya ampun adek, tapi sekarang sudah tidak apa apa kan?",
"udah kak, nih lihat aku sehat wal Afiat kan, kemarin cuma shock lihat darah makanya pingsan, heheh",
"lain kali hati hati, jangan sampai berdarah lagi",
"okey, kak ada yang manggil aku, mungkin itu si Popo udah datang, aku matiin dulu ya kak, bye bye",
"bye".
Chiara segara berlari keluar setalah mendengar salah satu pembantu memanggilnya,
"non chia mobilnya sudah sampai", ucapan pembantu itu,
"oke bi makasih ya", ucap Chiara setelahnya dia berlari kebawah tak sabar bertemu Dengan poponya.
"ya ampun Popo mommy kangen banget tahu", ucap Chiara seraya mengelus elus mobil sport berwarna merah itu.
Pak satpam dan para asiste rumah tangga yang melihat tingkah Chiara jadi tertawa.
"ah gak bisa ,gue harus pemer sama Gabby, biara dia juga minta dibeliin yang kayak gini", ucap Chiara sambil mengambil ponsel disaku celananya, setelahnya dia berselfie ria dengan berbagi pose didepan mobil sportnya itu tak lupa macam macam ekspresi yang dia peragakan, setelahnya dia benar benar mengirim semua hasil selfienya gabby.
"eh gila, Lo ganggu banget tahuuu", semprot Gabby dari sebrang membuat Chiara tertawa ngakak,
"gimana cantik kan?", tanya Chiara,
"mobil Lo doang yang cantik Lo nya skip",
"syalan Lo, siap siap, kita jalan jalan, gue jemput",
"kemana, males gue",
"bentaran Doank temenin gue keliling, gue mau melepas kangen sama Popo",
"ya Udah cepetan".
Tut...
panggilan selesai dan chiara masuk kedalam mobil sportnya itu,
"non chia mau kemana?", tanya pak satpam,
"mau jalan jalan bentar pak sama Gabby kok", jawab Chiara,
"pulangnya jangan malam malam ya non",
"asiap pak, chia berangkat dulu",
"hati hati non".
chiara melakukan mobilnya menuju rumah Gabby, dia sangat menikmati perjalanan sorenya itu, Dengan lincah dia mengendarai mobil kesayangannya itu, jangan lupakan senyum cantik yang tak pernah luntur dari bibirnya.
"assalamualaikum, Gabby, Chiara yang cantik datang", seru Chiara saat memasuki rumah Gabby,
"suara Lo Chiara, sumpah kayak toa rusak tahu gak", kata Gabby kesal bukan main, bisa bisanya Chiara teriak teriak seperti itu dirumahnya.
"heheh gue lagi bahagia ini gab, pengennya teriak teriak Mulu", kata Chiara cengegesan, membuat Gabby mencebikkan bibir sebal
"katanya mau jalan, kuy lah", kata Gabby,
"mami mana, gak pamit dulu", tanya Chiara,
"mami belum pulang nemenin papi keacara nikahan anak koleganya, gue udah izin, ayok lah biar gak malam malam baliknya",
"kuy lah, gassss".
mereka berdua masuk kedalam mobil yang hanya muat dua orang tersebut, Dengan Chiara sebagai pengemudi.