NovelToon NovelToon
Pelacur Ini Adalah Ibu Terbaik

Pelacur Ini Adalah Ibu Terbaik

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Kembar / Ibu Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Duda / Cintapertama / CEO
Popularitas:21.8k
Nilai: 5
Nama Author: NiSeeRINA

Lucianna Forger adalah seorang pelacur di sebuah klub malam. Walaupun hidup sebagai pelacur, Luci tetap memiliki impian untuk mempunyai suami dan anak.

Malam itu ia bertemu dengan Daniel Radcliffe, orang yang dia target menjadi pelanggan selanjutnya. Setelah melalui malam yang panas di rumah Daniel. Ia malah bertemu dengan tiga anak kembar.

Luci baru saja berpikir kalau dia bermalam dengan suami orang lain. Namun nyatanya Daniel adalah seorang duda. Ini memberikan kesempatan Luci untuk mendekati Daniel.

Sulit untuk mendekati Daniel, Luci pun memilih untuk mendekati anak-anaknya terlebih dahulu.

Apakah Daniel bisa menerima Luci dengan latar belakang seorang pelacur?

__________________________________________
Yang penasaran sama ceritanya silahkan baca🙌

[Warning!! konten dewasa]
[Karya ini hanya fantasi authornya, tidak membawa hal apapun yang berkaitan agama dalam novel ini🙌]

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NiSeeRINA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

[PIAIT] Bab 32 : Apa alasannya?

Siang itu, Daniel berada di kantor, tepatnya di ruang pertemuannya. Ia tengah mempresentasikan proposal barunya untuk pengajuan kerja sama dengan perusahaan besar milik Andrew.

Setelah 20 menit presentasi yang menegangkan, Daniel hanya perlu menunggu jawaban dari Andrew. Ia berharap proposalnya kali ini dapat memuaskan hati Andrew dan membuka pintu kerja sama bagi perusahaannya.

"Tuan Radcliffe, sepertinya tidak salah aku memberikanmu kesempatan. Proposalmu kali ini sangat memuaskan. Kau benar-benar menunjukkan perbedaan yang sangat amat drastis. Kau benar-benar berusaha," ucap Andrew, kagum. Pujian itu diakhiri dengan tawa khas orang kaya, yang membuat Daniel merasa sedikit lega.

"Aku menerima kerja sama ini," lanjut Andrew sambil berdiri dan menjabat tangan Daniel dengan erat.

"Terima kasih, aku pastikan kau tidak akan menyesal," balas Daniel dengan senyum formal. Ia merasa sangat bahagia dan bangga pada dirinya sendiri. Kerja kerasnya akhirnya membuahkan hasil yang manis.

Saat semua orang masih mengobrol santai di ruang pertemuan sambil membereskan kertas-kertas mereka, Daniel melihat Andrew sedang asyik mengetik sesuatu di ponselnya. Wajah Andrew terlihat sangat bahagia saat menatap layar ponsel itu, membuat Daniel penasaran.

"Apa yang membuatmu sampai tersenyum seperti itu?" tanya Daniel, menggoda Andrew yang sedari tadi senyum-senyum sendiri.

"Ah, ini hanya membalas pesan seorang teman," jawab Andrew, tersenyum malu.

"Seorang teman? Ahaha, Andrew aku lebih tua darimu. Aku bisa membaca jalan pikiran anak muda sepertimu. Itu pasti bukan teman biasa, kan?" goda Daniel lagi, membuat Andrew semakin salah tingkah.

Andrew menggaruk lehernya yang tidak gatal, mencoba menyembunyikan kegugupannya. "Sejauh ini masih teman," jawabnya, ragu.

"Kau sangat hebat Andrew, di usia muda sudah bisa mengurus perusahaan ayahmu dengan baik. Kau harus menemukan seseorang yang bisa menemanimu, yang bisa menghilangkan segala penat dalam pikiranmu setelah lelah bekerja," Daniel memberikan nasihat dengan tulus, meskipun ia sendiri tidak memiliki orang seperti itu dalam hidupnya. Orang seperti itu sudah lama bercerai dengannya. Lucianna? Tidak, dia hanya pengasuh.

Setidaknya untuk saat ini.

"Iya, aku akan berusaha untuk bisa mendapatkannya," jawab Andrew, penuh semangat.

"Kau itu punya banyak kelebihan, apa yang membuat perempuan itu masih harus diusahakan?" tanya Daniel, heran.

"Entahlah, aku tidak tahu. Dia adalah perempuan yang berbeda dari perempuan lainnya. Sekilas orang akan melihatnya seperti orang yang buruk, tapi sebenarnya ia adalah orang yang begitu peduli dan penyayang," jawab Andrew sambil membayangkan wajah perempuan yang ada di dalam hatinya, Lucianna.

"Perempuan itu pasti perempuan yang baik," ucap Daniel, tulus. Andrew hanya menjawabnya dengan anggukan kecil, masih terbuai dalam pikirannya tentang wanita yang dicintainya.

"Ee, sepertinya aku harus pergi ke toilet. Maaf, aku pergi dulu," ucap Andrew tiba-tiba, lalu segera meninggalkan ruang rapat.

Daniel menggelengkan kepalanya pelan, melihat tingkah anak muda yang sedang kasmaran itu. Saat ingin berbalik, mata Daniel tertuju pada meja dan menyadari bahwa Andrew tidak sengaja meninggalkan ponselnya.

Daniel ingin meraih ponsel itu dan memberikannya kepada Andrew, namun sebuah pesan yang baru saja masuk membuatnya terhenti. Foto profil pengirim pesan yang pernah ia lihat sebelumnya, membuat Daniel memicingkan matanya, mencoba melihat lebih jelas foto profil tersebut.

'Kenapa foto profilnya sama seperti Luci?' batin Daniel, heran juga penasaran. Fotonya sama, tetapi nama kontaknya berbeda. Kontak itu tidak bertuliskan nama Lucianna, melainkan 'kupu-kupu indahku'.

Dengan ragu, Daniel meraih ponsel itu dan membuka pesan yang baru saja masuk. Ia menarik bar notifikasi agar bisa melihat isi pesan yang dikirimkan. Isi pesan itu berbunyi: "Terima kasih sudah menerima kerja sama dengan Daniel, kau benar-benar mengabulkan keinginanku. Jika kau ingin tidur denganku lagi, katakan saja, aku akan segera datang padamu sebagai rasa terima kasihku ini," Lucianna menambahkan beberapa emoji cium di pesan itu.

'A-apa benar ini Lucianna?' Tangan Daniel mulai gemetar saat membaca pesan tersebut. Ia lalu menggeser semua bar notifikasi hingga bersih. Kini terlihat wallpaper layar kunci ponsel Andrew. Di foto itu, ada Andrew yang sedang berswafoto dengan Lucianna. Mereka terlihat begitu dekat dan mesra.

......................

Waktu menunjukkan pukul 4 sore ketika Daniel kembali dari kantor. Perasaannya masih bercampur aduk antara kesal, heran, dan tidak percaya. Ia masih tidak menyangka bahwa kerja samanya diterima bukan karena kualitas proposalnya, melainkan karena permintaan seseorang.

Daniel merasa kesal dan marah. Namun, di sisi lain, ia juga merasa heran mengapa Lucianna harus melakukan semua ini. 'Berarti, pertemuannya kemarin dengan pelanggan bukan karena keinginan nafsu, tapi karena dia meminta Andrew untuk menerima kerja sama ini,' gumamnya dalam hati.

Ia bingung, apakah ia harus merasa berterima kasih atau justru marah, merasa dirinya dikasihani karena Lucianna harus bertindak sejauh ini.

Tanpa disadari, mobilnya telah sampai di rumah. Saat memasuki pekarangan rumah, ia melihat Lucianna sedang bermain kejar-kejaran bersama si kembar di halaman depan. Mereka tampak begitu bahagia menikmati waktu sore mereka.

Melihat mobil papa mereka pulang, anak-anak berlari mendekat, mengejar mobil Daniel. Hal itu membuat Daniel sedikit memperlambat laju mobilnya agar tidak mencelakai si kembar.

"Anak-anak, jangan terlalu dekat dengan mobil!" tegur Lucianna sambil ikut mengejar si kembar, khawatir pada mereka.

Daniel selesai memarkirkan mobilnya. Saat ia keluar dari mobil sambil menenteng tas kerjanya, si kembar sudah menunggunya di balik pintu mobil. Mereka tersenyum sangat manis, menyambut papa mereka dengan penuh cinta.

"Papa!" teriak mereka bersamaan, lalu memeluk kaki panjang Daniel dengan erat.

Daniel terkekeh, senyumannya mengembang lebar mendapat sambutan manis ini. Ia berjongkok, mengusap lembut satu persatu rambut si kembar dan mencium pipi chubby mereka dengan sayang.

Setelah selesai mengecup pipi si kembar, Daniel berdiri dan melihat Lucianna yang menunjuk pipinya sendiri, memberi kode bahwa dia juga ingin mendapat kecupan sambutan. Daniel hanya menggelengkan kepalanya, menarik ujung bibirnya kebawah dengan ekspresi datar. Walaupun kemarin sempat bertengkar, ternyata sifat Lucianna masih belum berubah.

Tiba-tiba, Revan menarik tas kerja Daniel, "Papa, biar aku yang bawakan tasmu ke kamar!" ujarnya dengan semangat.

"Tidak! Biar aku saja!" Devan tak mau kalah, ia juga ikut menarik tas kerja itu.

Rehan juga tak ingin kalah, dia juga ingin menunjukkan rasa sayangnya kepada Daniel. Ia juga ikut menarik tas itu, membuat tas itu menjadi rebutan di antara mereka.

Lucianna yang melihat itu, segera berusaha menghentikan mereka. Ia khawatir jika tas itu akan rusak dan isinya akan berjatuhan, apalagi ada laptop di dalamnya.

"Hey, ja-jangan rebutan!" Lucianna berusaha melerai mereka, nadanya khawatir.

Sementara Daniel hanya diam, menghiraukan keributan kecil itu. Matanya menatap Lucianna dengan tatapan yang sulit ditebak. Pikirannya masih berputar dengan hal yang ia tidak sangka.

'Kenapa kau harus melakukan itu?'

'Bukankah kau mendekatiku hanya karena kekayaanku?'

'Apa mungkin kau melakukan ini agar aku bisa semakin bertambah kaya?'

'Tapi apa untungnya untukmu?!'

'Jika aku bahkan tak akan pernah menerimamu sebagai keluarga ini, bagaimana juga kau bisa menikmati kekayaan itu?'

'Atau....'

'Kau melakukan ini untuk anak-anakku,'

Pikirannya kacau, memikirkan apa alasan Lucianna melakukan semua ini. Ia merasa seolah dunia berhenti berputar, membiarkannya menghamburkan waktu untuk menebak semua itu. Semua tebakannya itu menyatu menjadi satu pertanyaan yang pasti.

'Apa itu berarti... Dia masih mencintaiku?'

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...Bersambung...

...Kenapa ya Daniel harus memikirkan Lucianna masih suka sama dia apa nggak?...

...Apakah Lucianna benar-benar tulus ke Daniel?...

1
📚ᴀᴜᴛʜᴏʀ_ʀᴀʙʙɪᴛ¹⁸🐇
kalau menghilangkan trauma emang harus pelan pelan dulu, jangan terlalu buru", daniel
📚ᴀᴜᴛʜᴏʀ_ʀᴀʙʙɪᴛ¹⁸🐇
wehh? luci mau di ajar belajar berenang dengan Daniel?
Rosse Roo
Tidaaakkk... Lucii, Daniel baca pesan mu ke Andrew itu loohh😫
Rosse Roo
adduuuhhh... 🤧🤧😅
Rosse Roo
iiih gak sopan Daniel, baca baca pesan di hape orang😅
Dewi Ink
Wah Lucy memang sudah cocok nih jadi ibu sambung buat si kembar 🤗
Dewi Ink
mereka jarang interaksi dengan anak2 seusianya selain di sekolah
Dewi Ink
Lucu deh, kalo percakapan begitu antara suami istri kan wajar ya/Chuckle/
Dewi Ink
Selalu dengan ciri khasmu Lucy😂
Nuri_cha
waduh, siapa pria ini? bukan pria berbahaya kan?
Nuri_cha
sedih banget....mereka minder ya gak pny ibu /Cry/ ayo, akg kan kalian udh pny Luci. cari teman sebanyak2nya ya
Nuri_cha
aku ngebayangi badannya Chris Evans ini, Thor /Drool/
kim elly
lah malah pingsan 😩
kim elly
🤭mau di ajarin renang juga dong
kim elly
susu strawberry pink kali ya 🤭
mama Al
sakit dia menjamah tubuh wanita tapi yang diingat masa lalunya
mama Al
apa Daniel patah hati setelah dia merasa kamu tidak mencintainya
mama Al
aduh katanya anti nyentuh tubuh wanita
mama Al
ini Luci masih baik nungguin kamu pulang
Cut syifa
luci baik loh mau ngizinin 😫kamu aja yg terlalu caper
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!