NovelToon NovelToon
TUAN & NONA MUDA

TUAN & NONA MUDA

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari dari Pernikahan / Perjodohan / CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: nitapijaan

"Aku tidak akan menikah!" Peony Thamyta.

"Kalau begitu, pergi dari rumah ini." Darius Sedjatie.

Peony, gadis yang selalu di kurung ayahnya dalam sangkar emas, di beri dua tawaran; harus menerima di jodohkan, atau pergi dari rumah yang selama ini memberinya kemewahan.

Tanpa membawa identitas aslinya sebagai anak tunggal Tuan Sedjatie.

Karena tak siap menikah, Peony sengaja memilih opsi kedua dan bekerja demi mendapat uang sebagai bentuk perjanjian agar terbebas dari perjodohan konyol itu.

Tapi siapa sangka, jika bos-nya ternyata orang yang sama dengan lelaki yang akan jodohkan dengannya?

Ini semacam jebakan? Atau pendekatan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nitapijaan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terbiasa

“Kak Yuda!” Kesal Peony, tidak sadarkah jika sedari tadi jantungnya sudah tak karuan karena terkejut dengan kehadiran Yuda yang tiba-tiba.

Dan, bukankah Yuda sudah pergi tadi? Bahkan Peony sendiri yang mengantarkan nya. Tapi sekarang, orang itu sudah berada di depannya dengan tampang tak berdosa.

“Hhe, maaf jika mengejutkan. Tapi siapa yang seperti rival Angkel?” Ujar Yuda cengengesan. Dia berjalan ke arah Ayah dan Anak yang masih berada di depan pintu ruangan Jeffdan itu.

Darius tersenyum kecil, lalu menunjuk dirinya dan Peony secara berulang-ulang membuat Yuda mengangguk tak paham.

Biarlah, karena dirinya hanya ingin menemui Jeffdan sekarang.

Sejak pagi kedatangannya ke kantor Jeffdan adalah untuk mengobrol mengenai sesuatu pada Jeffdan. Tetapi harus terlupakan karena dengan tiba-tiba Peony menyeret tubuhnya ke area kantin. Dan berakhir mereka yang mengobrol kan hal yang sama sekali tidak penting.

“Kakak kenapa balik lagi?!” Tanya Peony keheranan! Sama hal nya dengan Darius, pria paruh paya itu mengangkat bahunya acuh lalu berjalan menjauh menuju lift yang memang jaraknya sedikit dekat dengan ruangan Jeffdan.

“Lain kali pulanglah ke rumah Peony, Bunda mu selalu merindukanmu!” Ucap Darius seolah menegaskan, sebelum menjauh dari peony dan Yuda.

“Aku lupa sesuatu, ada yang perlu ku bicarakan pada Jeffdan, ini sangat penting.” Yuda membalas pertanyaan Peony ketika Darius sudah menghilang dibalik lift, lelaki tampan itu sudah memutar kenop pintu dan akan terbuka jika Yuda mendorongnya sedikit. Namun tiba-tiba saja gerakannya terhenti,

Yuda menatap Peony lamat-lamat sebelum berbicara, “Peony, bisa kau belikan segelas Americano? Ini kartunya,” pinta Yuda, tanpa menunggu persetujuan dari Peony lantas lelaki itu memberikan Black card miliknya.

Lalu kembali pada tujuan awalnya, saat pintu sudah terbuka dirinya segera masuk ke dalam dan menutup pintu ruangan Jeffdan. Namun kembali membuka nya setelah tertutup tadi.

“Satu untuk Jeffdan juga, jika kau ingin, maka belilah sesukamu.” katanya lalu kembali menutup pintu ruangan Jeffdan membuat Peony bingung sendiri.

Kak yuda kenapa sih!! Pikir Peony.

*

*

Peony berjalan lesu menuju paviliunnya, sekarang sudah jam lima sore dan Jeffdan mengantarkannya pulang ke mansion. Sedangkan bosnya itu entah pergi kemana, tapi dia meminta Peony untuk tetap menyiapkan makan malam seperti biasa dan di antar ke kamarnya.

Entah kemana tujuan si CEO muda itu, tidak biasanya dia pergi tanpa Peony. Padahal biasanya dia akan menyeretnya kemanapun dia pergi —kecuali saat mandi tentunya.

Menghela kesal, Peony mengaduh kesakitan kala tubuh bagian bawahnya menubruk kasar permukaan kasur yang di tempatinya.

Gadis itu kesal karena Jeffdan yang biasanya menempeli nya malah tidak mengajaknya saat pergi tadi. Alhasil Peony akan merasa bosan setelahnya, biasanya setelah mereka pulang dari kantor Jeffdan akan memerintah Peony untuk menemaninya mengobrol di balkon.

Kadang pula Jeffdan yang akan mendatangi paviliun Peony. Merecokinya dengan segala macam perintah dan kata-katanya yang cukup tak masuk akal.

Peony merebahkan dirinya, menatap langit-langit paviliun yang menurutnya sedikit berdebu. Lalu kembali menghela nafas kala mendapati ponsel yang terus bergetar dalam sakunya.

“Ya?!” Sahut Peony singkat ketika sudah tersambung dengan orang di sebrang sana. Wanita di sebrang pun berdecak sebal dengan jawaban ketus Peony.

“Ayo makan malam di luar,” Ajak Tani di sebrang sana. Tidak biasanya kakanya itu mengajak makan malam berdua. Pasti sehabis di monopoli oleh ayah.

“Tidak! Kak Jeffdan akan marah nanti!” Peony berucap malas, hendak mematikan sambungannya sebelum Tani kembali bersuara.

“YAKK!!! Aku tau si Jeffdan sialan itu tengah pergi jadi kau tidak mempunyai alasan untuk mengelak. Ayo cepat bersiap, aku akan menjemputmu. Ah iya, jika kau khawatir aku akan membahas perjodohan lagi maka kau boleh mengajak Winie ikut! Dah buruan bersiap! Tidak menerima penolakan!!” Peony mendengus kesal! Waktu bersantai nya jadi terganggu karena ajakan tak jelas dari Tani.

Dan apaan itu?! Dia menyuruhnya untuk mengajak Winie?! Astaga, bisa kena Omel  Peony jika mengajak Winie bepergian di malam hari.

Lebih baik pergi berdua kan, sembari memoroti uang sang kakak sepupu. Peony berjanji akan meminta macam-macam nanti, lihat saja siapa suruh mengganggu waktu istirahatnya. Peony tersenyum miring, mendapatkan sebuah ide cemerlang.

1
DreamHaunter
Alur yang brilian
Oralie
Cerita yang menarik, gak capek baca sampe habis!
SGhostter
Thor bikin penasaran nih, ayo dong lanjut ceritanya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!