NovelToon NovelToon
Kau Sewa Aku, Ku Dapatkan Cintamu

Kau Sewa Aku, Ku Dapatkan Cintamu

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Nikah Kontrak / Anak Yatim Piatu / Romansa / Fantasi Wanita / Pihak Ketiga
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: Aurora.playgame

Kau sewa aku, Kudapatkan cintamu

Semua berawal dari selembar kertas perjanjian.
Ia hanya butuh uang, dan pria itu hanya butuh istri… meski sementara.

Dengan tebusan mahar fantastis, mereka terikat dalam sebuah **pernikahan kontrak**, tanpa cinta, tanpa janji, hanya batas waktu yang jelas. Namun, semakin hari, batas itu mulai kabur. Senyum kecil, perhatian sederhana, hingga rasa yang tak pernah mereka rencanakan… pelan-pelan tumbuh menjadi sesuatu yang tak bisa disangkal.

Penasaran dengan kisahnya? Yuk ikuti ceritanya...
jangan lupa kasih dukungannya ya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aurora.playgame, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part. 17- KSA, KDC

Hari berlalu malam pun tiba. Kamar Arga yang di sulap jadi kamar pengantin sangat luas dan megah. Malam itu, Keira mondar-mandir sambil memeluk bantal. Wajahnya murung bercampur kesal.

Seketika Keira berhenti dan menatap Arga yang duduk santai membaca dokumen di kursi. "Aku masih nggak percaya, bagaimana bisa kakekmu ngomong begitu terang-terangan di depan semua orang?!" serunya.

Arga yang tenang, tak mengalihkan pandangannya dari kertas. "Itu kebiasaan kakek. Jangan terlalu diambil hati," balas Arga.

"Huh!" Keira mendengus, seraya memelototi Arga. "Jangan diambil hati? Kalau dia bilang soal cicit… jelas itu mustahil. Antara aku dan kamu, nggak akan ada yang namanya anak!"

Arga mendongak sebentar, lalu kembali membaca dokumen di tangannya. "Aku tau."

Keira melotot kembali karena merasa tidak digubris. Ia lalu melempar bantal ke arah Arga, tepat mengenai bahunya. "Hei! Aku serius! Kenapa sikapmu bisa setenang itu, hah?!"

Arga meletakkan dokumen perlahan, lalu menatap Keira dengan tatapan datar. "Karena aku tidak melihat gunanya berdebat tentang hal yang jelas."

Keira mengerutkan keningnya, lalu mendekat. "Maksudmu?"

"Kita menikah karena kontrak. Tidak lebih. Jadi, cicit yang kakek maksud itu… hanya fantasi beliau saja."

Keira nampak berpikir, lalu menghela napas lega. Namun rasa kesalnya belumlah hilang. Ia terus menggerutu sambil kembali ke kasur. "Hhh… ya, aku tau. Tapi besok kita disuruh bulan madu. Kau sadar nggak, betapa memalukannya itu?!"

Arga menarik sudut bibirnya dan sedikit mengejek. "Memalukan untukmu, atau menakutkan?" tanyanya.

Keira pun langsung menoleh dengan cepat. "Menakutkan! Jelas! Aku nggak bisa bayangkan apa kata orang kalau tau ini semua cuma kontrak."

Arga lalu membenarkan posisi duduknya dan berkata, "Tenang saja. Orang tidak perlu tau detailnya. Jalani saja peranmu."

"Hhh...." Keira mendesah, lalu memeluk bantal besar, kemudian meringkuk di kasur. "Arghh! Dasar dingin, menyebalkan! Kau bisa tidur dengan nyenyak sementara aku harus pusing mikirin ini semua."

Arga kini berdiri, lalu berjalan mendekat, dan menatap Keira datar. "Kau tidak perlu memikirkannya terlalu dalam, Keira. Bulan madu hanyalah perjalanan… bukan hukuman."

Keira menarik selimut hingga menutupi wajahnya lalu bicara dari balik selimut. "Kalau begitu kau saja yang pergi sendirian. Biar aku di rumah."

"Itu tidak mungkin. Kakek ingin kita pergi berdua. Kau tidak punya pilihan."

Keira menyingkap selimutnya dengan wajah sebal, bahkan pipinya pun berwarna merah padam. "Ugh! Aku benar-benar bakal gila hidup denganmu, tuan dingin!"

"Aku yakin kau akan terbiasa," jawab Arga santai.

Keira tidak membalas dan hanya kembali menutup wajahnya dengan bantal sambil berteriak pelan. "Aaaaaarghhh! Kenapa aku harus bertemu dengan pria dingin dan aneh seperti ini?!"

Arga hanya menggeleng sambil meninggalkan kamar, membiarkan Keira sibuk dengan emosinya sendiri.

**

Keesokan harinya...

Pagi itu, halaman depan rumah keluarga Arga sudah ramai. Beberapa staf rumah sibuk menyiapkan koper-koper besar ke bagasi mobil mewah yang akan mengantar Arga dan Keira ke bandara.

Kini Keira tengah berdiri di tangga depan rumah, dengan wajah masam dan tangan yang bersedekap.

Rambutnya masih sedikit berantakan, ia juga mengenakan hoodie abu-abu dan celana jeans sederhana. Sama sekali tidak terlihat seperti pengantin baru yang hendak berbulan madu.

"Hhh… kenapa aku harus ikut? Kenapa bukan dia saja yang pergi sendirian? Lagipula, aku nggak butuh liburan mewah. Aku butuh tidur!" gerutunya.

Sementara itu, Arga melangkah keluar rumah dengan setelan kasual rapi, di lengkapi dengan kacamata hitam yang menggantung di dada kemejanya.

Ia melirik Keira dari atas sampai bawah lalu berkata datar. "Kau benar-benar ingin berangkat dengan penampilan seperti itu?"

"Memangnya kenapa?! Ini nyaman, nggak ribet. Toh bukan aku yang mau bulan madu," jawab Keira seraya memutar bola matanya.

Arga lalu berjalan melewatinya, tanpa menoleh. "Kau memang pandai merusak suasana."

"Suasana? Dari awal suasananya udah rusak karena kakekmu itu!" gerutu Keira sambil mengikuti Arga ke mobil.

Saat mereka tiba di mobil, sang kakek sudah duduk di kursi roda di teras, ditemani orang tua Arga.

"Arga, Keira! Jalani bulan madu kalian dengan baik. Ingat, jangan hanya jalan-jalan, tapi berusahalah sungguh-sungguh. Kakek ingin cicit!" seru sang kakek sambil tersenyum lebar, dan melambaikan tangan.

Spontan Keira pun langsung tersedak air minum yang baru saja diteguknya. Sedangkan Arga refleks menepuk pelan punggung Keira, walau ekspresi wajahnya tetap datar.

"Uhuk uhuk!!!." Keira batuk-batuk, lalu menatap kakek dengan wajah memerah. "Ka-kakek, aku… aku masih muda, masih banyak yang harus dipikirkan, kuliah, kerja, banyak hal lain—"

"Hahaha... Semua itu bisa jalan bersamaan. Kau jangan khawatir, Keira. Kakek sudah atur semuanya. Yang penting, kalian harus cepat memberi kakek kabar gembira," potong kakek seraya tertawa.

Arga hanya membungkuk sedikit sebagai tanda hormat, lalu menarik Keira masuk ke mobil. Sedangkan Keira berbisik kesal sambil ditarik masuk. "Aku benar-benar bisa pingsan kalau dengar kata cicit sekali lagi."

Arga menutup pintu mobil, lalu duduk di samping Keira. "Maka berhentilah terlalu memikirkan kata-kata kakek."

"Mudah bagimu bilang begitu! Kau bisa diam, dingin, seolah nggak ada masalah. Sementara aku? Aku harus menanggung semua tatapan dan harapan mereka!" Balas Keira.

Arga menatap Keira sekilas, lalu mengenakan sabuk pengaman. "Kalau kau lelah menanggung tatapan orang, belajarlah untuk tidak peduli."

"Huh!" Keira mendengus, lalu menatap ke luar jendela. "Dasar pria batu. Rasanya perjalanan bulan madu ini bakal jadi siksaan panjang."

**

Mobil pun meluncur menuju bandara. Sepanjang perjalanan, Keira duduk bersedekap, seraya menatap keluar jendela.

"Arga, apa kamu nggak merasa terganggu dengan semua harapan kakekmu itu? Aku hampir nggak bisa menelan sarapan karena terus ditatap," tanya Keira.

"Kenapa harus terganggu? Orang tua selalu begitu. Mereka bicara apa yang mereka mau. Kita hanya perlu dengar tanpa harus menuruti," jawab Arga santai, sambil membuka ponselnya.

Keira langsung menoleh dan menatap Arga dengan kesal. "Ya ampun, gampang sekali bagimu! Padahal aku yang jadi pusat semua omongan itu."

Arga melirik sekilas, lalu tersenyum tipis. "Kalau begitu, belajarlah untuk tidak mudah terganggu."

"Apa?" Keira langsung mendengus dan membuang wajahnya.

Sesampainya di bandara, mereka melewati proses check-in dengan lancar. Beberapa orang mengenali Arga karena status keluarganya yang cukup terpandang. Tapi ia tetap bersikap dingin, dan hanya membalas dengan anggukan singkat.

Saat sudah duduk di ruang tunggu, Keira menoleh dengan penuh penasaran. "Ngomong-ngomong… kita ini mau ke mana sebenarnya? Kau belum bilang."

Arga menutup paspornya, dan menatap lurus. "Sebuah vila mewah dekat pantai, di Lombok. Tempat itu milik seorang kenalan ayah. Privat, hanya ada satu vila di tepi pantai, jadi tidak akan ada gangguan."

"Lombok?! Serius? Aku… aku bahkan belum pernah ke sana. Semua orang bilang pantainya luar biasa indah. Pulau-pulau kecilnya juga romantis banget," ujar Keira dengan mata yang berbinar.

Arga menatap ekspresi ceria Keira sebentar, lalu mengalihkan pandangannya. "Romantis atau tidak, itu tergantung siapa yang kau ajak."

"Ugh, dasar menyebalkan."

**

Beberapa saat kemudian, mereka sudah duduk di dalam pesawat. Keira duduk di dekat jendela, dan matanya tak lepas dari landasan pacu. Sedangkan Arga duduk di sebelahnya, sambil membuka buku yang entah sejak kapan sudah ia bawa.

"Aku sangat tegang, karena ini pertama kalinya aku naik pesawat," bisik Keira, yang sedikit gelisah saat pesawat mulai bergerak.

"Pegangan saja ke kursi. Tidak perlu drama," seru Arga, tanpa menoleh dan terus membaca.

"Aku serius!" jawab Keira seraya mengepalkan tangannya.

Saat pesawat mulai lepas landas, Keira refleks meraih lengan Arga. Lelaki itu sempat terdiam dan menoleh sebentar, lalu kembali menunduk membaca.

"Kalau kau merasa lebih aman begitu, silakan."

"A-aku cuma refleks, jangan salah paham!" sangkal Keira ketika tersadar, lalu buru-buru melepaskan tangannya dengan wajah merah padam.

"Siapa yang salah paham?" tanya Arga.

Keira hanya cemberut, lalu menempelkan wajahnya ke jendela. Sementara itu, pesawat melaju stabil di atas awan putih, membawa mereka menuju perjalanan bulan madu yang bagi orang lain mungkin terdengar indah, tapi bagi mereka berdua lebih mirip ujian kesabaran.

BERSAMBUNG...

1
Nurul Awula
lanjut Thor seru banget ceritanya
Aurora: siap... di proses
total 1 replies
Nurul Awula
aku selalu menanti dan menunggu
Aurora: Makasih.. 🌹🥰
total 1 replies
Mia Camelia
makin seruu ini , jadi penaran😂🤣🥰🥰
Aurora: lanjut baca lagi kak.... udah update beberapa episode tuh 🥰
total 2 replies
Mia Camelia
🥰👍😄
Aurora
Maksudnya baru lulus sekolah ya, typo😄🙏
Mia Camelia
lanjut thor, makin seruuu🥰🥰🥰
Aurora: siap.. 🌹🥰
total 1 replies
Mia Camelia
lanjut thor ,makin seru nih😍😍😍
Aurora: siap kak... jangan lupa kasih bintang juga ya... 😍😍🙏
total 1 replies
Wiwik Susilowati
hadir kk
Aurora: Terima kasih kakak... Semoga suka dengan karya barunya.. 😍🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!