NovelToon NovelToon
Anak Haram Sang Penguasa

Anak Haram Sang Penguasa

Status: tamat
Genre:Balas Dendam / CEO / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Anak Lelaki/Pria Miskin / Penyelamat / Tamat
Popularitas:29.1k
Nilai: 5
Nama Author: rcancer

Namanya Kevin. Di usianya yang baru menginjak angka 20 tahun, dia harus mendapati kenyataan buruk dari keluarganya sendiri. Kevin dibuang, hanya karena kesalahan yang sebenarnya tidak dia lakukan.

Di tengah kepergiannya, melepas rasa sakit hati dan kecewa, takdir mempertemukan Kevin dengan seorang pria yang merubahnya menjadi lelaki hebat dan berkuasa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tamu Dari Jauh

"Dia siapa?" tanya Kevin begitu dia dan Nadira keluar dari ruangan khusus yang digunakan Lavia. Kedua anak muda itu sengaja pergi meninggalkan orang dewasa untuk saling berbincang.

"Om Mario," jawab Nadira yang belum mengerti maksud dari pertanyaan Kevin. "Bukankah tadi kalian sudah berkenalan?"

Kedua anak muda itu memilih duduk di sebuah ruangan yang tidak jauh dari kamar masing-masing.

Tadinya sih mereka niatnya hendak pergi ke kamar, tapi karena rasa penasaran, Kevin melempar pertanyaan sambil melangkah. Lalu, antara sadar dan tidak sadar Kevin malah duduk di sana.

"Maksudku, dia siapanya ibu kamu?" Kevin memperjelas tujuan pertanyaannya.

"Oh..." Nadira agak tertawa. "Dia adiknya Mami."

"Adik kandung?"

"Bukan," jawab Nadira. "Kaya saudara ketemu gede gitu loh. Tapi ya nggak gede-gede banget. Dulu tuh, katanya, Mami tetanggaan sama Om Mario. Sebuah kecelakaan, menyebabkan kedua orang tua Om Mario meninggal. Karena Om Mario nggak ada saudaranya, ya udah dia diajak ikut keluarga Mami."

"Ohh...." Kevin mengangguk paham. "Tapi tadi, doa kenapa lihatin aku kaya apa banget."

"Hahhaha... dia suka mungkin sama kamu," ledek Nadira. Dan ledekannya sukses membuat Kevin bergidik. "Dia sampai sekarang, belum menikah loh."

"Hah! Udah setua itu belum nenikah?" Kevin langsung terkejut.

"Nggak tua-tua amat lah, orang masih ganteng gitu," jawab Nadira. "Padahal, cewek yang ingin jadi teman hidup Om Mario tuh banyak loh. Bahkan, banyak wanita cantik, yang tidak segan membuka baju di depan Om. Tapi nggak tahu kenapa, Om menolak wanita-wanita itu."

"Hmmm... emang dia kerjanya apa?" Kevin semakin penasaran.

"Usaha dia tuh lebih gede dari usaha Papi. Cuma dia nggak buka usaha di negara ini karena nggak enak sama Papi. Om Mario juga seperti memiliki organisasi rahasia gitu. Pokoknya keren lah."

"Wahh, hebat juga?" ucap Kevin. "Tapi sayang, masa dia tidak memiliki keluarga. Terus hartanya nanti buat siapa kalau dia meninggal?"

"Paling buat Mami dan tentunya aku bakalan kecipratan. Dia tuh kalau ngasih uang jajan sama aku, nggak nanggung-nanggung, 1 miliiar."

"Wahh! Gede juga yah?"

"Iya lah. Aku yakin, nanti pasti aku bakalan di kasih lagi.

"Wahh! Mantap! Kalau aku minta, bakalan dikasih nggak ya?"

"Pasti lah, kan sekarang kamu anaknya Papi."

"Hahaha... nggak lah bercanda."

Kedua anak muda itu saling tertawa dan mereka saling berbincang entah sampai jam berapa.

Sementara itu di ruang lain.

"Dia anaknya Paulina dan Dirgantara?" tanya Mario, beberapa menit setelah Kevin dan Nadira keluar dari kamar itu.

"Iya, kenapa?" tanya Hernandez. "Kamu nggak suka?"

"Bukan begitu," bantah Mario. "Kenapa anak itu bisa ada di sini? Sedangkan kamu kan tahu, Dirgantara itu sikap Dirgantara sama kamu bagaimana. Apa nanti dia nggak ngamuk?"

"Alasan aku memanggil kamu ke sini, untuk memberi tahu hal itu," Lavia yang membalasnya. "Bukankah kamu pengin lihat wajah orang, yang telah mendonorkan darah untukku?"

"Owalah...!" Seru Mario. "Tapi, kenapa bisa anak itu? Kalian ketemu dia dimana?"

"Ceritanya panjang dan agak unik," ucap Hernandez. "Anak itu bukan hanya menyelamatkan Lavia, tapi juga menyelamatkanku."

Kening Mario semakin berkerut. Tatapannya menuntut penjelasan lebih. Mengerti dengan arti tatapan yang dilayangkan Mario, Hernandez lantas menceritakan semua peristiwa yang terjadi beberapa hari ini.

"Hah! Dia diusir dari rumah?" Mario kembali dibuat terkejut kala Hernandez mulai menceritakan tentang Kevin. "Emang apa kesalahan anak itu sampai Dirgantara tega banget mengusir dari rumah?"

"Bukan hanya diusir dari rumah," Lavia ikut bercerita. "Kevin juga dicoret dari daftar nama keluarga, sampai diumumkan di media."

"Hah!" seru Mario semakin terkejut. "Dirgantara bisa sekejam itu sama anaknya?" Mario tak percaya mendengarnya.

Lavia dan Hernandez mengangguk bersamaan. Lalu, Hernandez menceritakan penyebab Dirgantara mengambil langkah yang cukup kejam terhadap Kevin.

"Yang lebih mengejutkan, ternyata Kevin memang sudah dibedakan dari saat dia baru lahir," ucap Lavia.

"Apa? Kok bisa?" Mario semakin penasaran.

"Alasan tepatnya sih nggak tahu, cuma kata Kevin, Dirgantara dan kedua Kakaknya selalu menuduh dia sebagai penyebab Paulina meninggal."

"Astaga! Sampai separah itu?" tanya Mario semakin tak percaya. "Bukankah Paulina dulu meninggal karena mengalami pendarahan hebat?"

"Yang kita tahu memang seperti itu," balas Lavia. "Tapi kamu tahu kan, di saat Paulina masih mengandung Kevin, katanya dia tertekan karena sering bertengkar dengan Dirgantara."

"Ya, aku tahu," jawab Mario. "Bahkan, sebelum Paulina hamil anak ke tiga, dia sering nangis dan bilang ingin bercerai dengan Dirgantara."

"Cerai? Kok aku nggak tahu?" Gantian, kini Lavia yang terkejut. "Kapan ceritanya?"

"Ya dulu banget, sebelum aku pergi ke luar negeri," jawab Mario. "Dia hanya cerita sama aku saja."

"Emang masalahnya apa? Kok Paulina sampai minta cerai?" tanya Hernandez.

"Masalah klasik, perselingkuhan," jawab Mario. "Kamu tahu kan, Dirgantara dulu doyan banget main perempuan."

Hernandez sontak tersenyum masam sebagai tanda jawaban atas pertanyaan Mario.

"Paulina beberapa kali menyaksikan perselingkuhan itu," ujar Mario lagi.

"Ah iya, aku ingat," ujar Lavia. "Aku juga pernah lihat beberapa kali, Dirgantara masuk ke hotel. Tapi aku nggak cerita ke Paulina. Nggak enak aku."

Hernandez mengangguk beberapa kali. "Tapi, yang membuat aku tak habis pikir, apa kesalahan Kevin, sampai anak itu dibenci Dirgantara sejak lahir? Kevin tidak salah apa-apa loh. Seandainya Paulina meninggal pun, mungkin itu sudah takdirnya kan?"

Seketika semua yang ada dalam satu ruangan, terdiam dengan rasa penasaran yang entah ada jawabannya atau tidak.

"Astaga! Jangan-jangan...."Mario tiba-tiba bersuara. Namun pria itu segera bangkit dan melangkah cepat dan keluar Hernandez dan istrinya.

"Kamu mau kemana?" tanya Hernandez dengan seuara agak keras.

"Ada yang harus aku lakukan, sebentar," jawab Mario, lalu tubuhnya menghilang dari balik pintu.

"Apa mungkin, alasan Mario sampai detik ini tidak mau menikah, karena masih menyimpan perasaan sama Paulina?" Terka Hernandez setelah Mario pergi.

Lavia tersenyum. "Sepertinya begitu. Dia memutuskan menetap di luar negeri juga karena ingin melupakan Paulina."

"Astaga! Kok bisa sampai segitunya?" Hernandez merasa takjub. "Padahal, banyak wanita yang mau sama dia, kan?"

"Entahlah, aku juga nggak tahu."

Hernandez mengangguk paham. Mereka pun melanjutkan obrolan sambil menunggu Mario kembali.

####

Keesokan Paginya, Kevin dan Nadira sudah bersiap untuk kembali ke kampus. Saat ini mereka sedang menikmati sarapan bersama Hernandez serta Mario yang semalam menginap di rumah itu.

"Apa kasus yang menimpa kalian, membuat kalian takut berangkat ke kampus?" tanya Mario disela-sela menikmati hidangan yang ada.

"Takut sih enggak, Om, cuma males aja ketemu sama anak-anak yang sok berkuasa," Nadira yang menjawabnya.

"Oh, cuma itu?" tanya Mario "Ya udah, mulai sekarang, kalian nggak perlu khawatir. Sebentar lagi, kampus itu akan jatuh dalam kekuasaan Om."

"Hah!"

1
Medi Setiawan
kapan up lagi ini ko lama banget
Maria Mariati
sehatt thorr gimana ceritanya mau di lanjutin kapan ,udah kangen nihhh
Maria Mariati: Okkk thorrr aku tunggu yakk, semangat 💪💪💪
Wong Ngapak: semoga bulan depan bisa terealisasikan ya mak, 🙏
total 2 replies
Suyudana Arta
nah kan, bisa jadi anak om mario
Suyudana Arta
apakah mario - kevin ???
Jharodwoloclaus
setela kevin lahir dia di katakan anak sial di keluarganya karena saat ibunya melahirkan kevin ibunya meninggal setela itu
Ejan Din
ingin menguji kejujuran seorang anak muda yg baru saja dikenal
Yuliana Purnomo
yacch sedih nya Thor,,harus berhenti sampai di sini,, padahal masih penasaran nasib Kevin selanjutnya gmna?
Wong Ngapak: secepatnya, akan aku usahakan kelanjutannya mak, makasih sudah mengikuti cerita saya 🙏🙏
total 1 replies
muhammad ibnuarfan
yaaahhhh...kok di potong Thor...lagi seru2 nya
muhammad ibnuarfan: ish...murah sekali...capek2 berkarya di bayar nya segitu banget...padahal kan bagus...🤦
Wong Ngapak: iya mak, maka itu banyak penulis yang hengkang, rata rata kan pada ngandelin bonus. sedangkan untuk bonus, dapatnya susah banget
total 4 replies
Was pray
kevin pingsan kah?
Rafly Rafly
mendadak pada diam semua yg hadir
Was pray
mending mario menempuh jalan aman dengan mengangkat kevin jadi anak angkat, status kevin jadi jelas dan tidak membuat nama baik mario buruk terutama di depan dirgantara dan publik
muhammad ibnuarfan
lanjut Thor....penasaran ini....
Inyoman Raka
koq argo bisa keluar katanya pwnjara
Inyoman Raka
kebin koq lebai ya
Inyoman Raka
ini yg jahat semakin bermunculan tapi yg baik. tidak ada reaksi
Inyoman Raka
certia yg menarik rada mosteri
Was pray
dirgantara dibodohi maya dan argo udah bertahun tahun tidak menyadari,
Was pray
di beri tahu atau tidak kalau mario itu ortu biologisnya ke dua duanya tetap jadi beban mental bua kevin,
muhammad ibnuarfan
nah...gitu dong...masak kalah terus....
Ibu Khaisah
mantap om Pedro
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!