NovelToon NovelToon
Menculik Pengantin Wanita Adik Tiri

Menculik Pengantin Wanita Adik Tiri

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / Konflik etika
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: iraurah

Andreas Wilton sudah terlahir dingin karena kejamnya kehidupan yang membuatnya tidak mengerti soal kasih sayang.

Ketika Andreas mendengar berita jika adik tirinya akan menikah, Andreas diam-diam menculik mempelai wanita dan membawa perempuan tersebut ke dalam mansion -nya.

Andreas berniat menyiksa wanita yang paling disayang oleh anak dari istri kedua ayahnya itu, Andreas ingin melihat penderitaan yang akan dirasakan oleh orang-orang yang sudah merenggut kebahagiaannya dan mendiang sang ibu.

Namun, wanita yang dia culik justru memberikan kehangatan dan cinta yang selama ini tidak pernah dia rasakan.

“Kenapa kau peduli padaku? Kenapa kau menangis saat aku sakit? Padahal aku sudah membuat hidupmu seperti neraka yang mengerikan”

Akankah Andreas melanjutkan niat buruknya dan melepas wanita tersebut suatu saat nanti?

Follow instagramm : @iraurah

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iraurah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Imbalan Lima Belas Miliar

Langit kelabu menggantung di atas Kota Velmora, seolah-olah turut merasakan ketegangan yang merayap di setiap sudut kota. Kabar mengenai hilangnya calon istri dari keluarga Wilton, salah satu keluarga terpandang di kawasan itu, telah menyebar seperti api yang membakar padang rumput kering. Setiap koran, setiap saluran berita, hingga jagat media sosial dipenuhi spekulasi demi spekulasi.

Tagar #MistizaHilang melambung ke puncak tren dalam hitungan jam. Tersebar pula foto-foto Mistiza dan video detik-detik gagalnya pernikahan Ryan dan Mistiza yang bocor ke berbagai sosial media.

Di salah satu siaran langsung di jaringan televisi nasional, Ryan Wilton, calon suami yang ditinggalkan, duduk di depan kamera. Wajahnya tampak lebih kurus dibandingkan sebelumnya. Lingkaran hitam di bawah matanya memperjelas betapa ia telah melewati hari-hari penuh kegelisahan.

Pembawa acara, seorang wanita paruh baya dengan suara lembut namun tajam, membuka wawancara.

"Saudara Ryan, seluruh negeri turut berduka atas kejadian ini. Tapi apakah benar kejadian tersebut seperti yang tengah diperbincangkan oleh kalangan masyarakat?"

Ryan mengangguk perlahan. Ia menarik napas panjang sebelum berbicara. Suaranya serak, namun tetap terdengar tegas.

“Saya Ryan Wilton membenarkan bahwa calon istri saya, Mistiza Alvera, menghilang pada hari pernikahan kami. Hari itu seharusnya menjadi hari paling membahagiakan dalam hidup kami. Semua persiapan sudah matang. Para tamu telah hadir. Tetapi beberapa saat sebelum upacara dimulai, Mistiza menghilang. Kami mencari ke seluruh area, namun tidak menemukannya. Awalnya kami berpikir mungkin ia gugup, atau ingin mengambil waktu sendiri. Namun setelah beberapa jam, dan tidak ada jejak atau kabar, kami menyadari sesuatu yang buruk telah terjadi”

“Ia terakhir kali terlihat mengenakan gaun putih pernikahan dan membawa buket bunga mawar merah. Kami sudah melaporkan kejadian ini kepada pihak berwenang dan tengah bekerja sama penuh dalam proses pencarian." Lanjutnya.

Wajah Ryan tampak berusaha keras menyembunyikan gejolak batinnya, tetapi siapa pun dapat melihat dari caranya mengepalkan tangan dan nadanya yang bergetar bahwa ia tengah menahan rasa putus asa.

“Bagaimana dengan hasil cctv di hotel itu?”

“Pihak hotel juga mengatakan jika cctv nya mendadak error, kami tentu mempertanyakan hal tersebut karena waktunya sangat bertepatan dengan peristiwa yang terjadi” jelas Ryan.

“Terdengar sangat aneh atau memang hanya kebetulan. Apakah ada seseorang yang Anda curigai?” Ujar pembawa acara memancing obrolan.

Bayangan Andreas seketika terlintas di kepala Ryan, namun dia ragu akan hal itu. “Tadinya iya, saya mencurigai orang terdekat, tapi sepertinya bukan dia orang yang menculik calon istri saya sebab mereka belum pernah bertemu sebelumnya”

Ia melanjutkan, "Saya memohon kepada seluruh masyarakat, jika ada yang pernah melihat Mistiza atau memiliki informasi sekecil apa pun mengenai keberadaannya, mohon hubungi asisten pribadi saya di nomor yang tertera. Kami menyediakan imbalan sebesar lima belas miliar rupiah bagi siapa saja yang dapat memberikan petunjuk akurat."

Di layar, nomor kontak sang asisten terpampang jelas, seakan mengundang seluruh rakyat untuk berpartisipasi dalam perburuan ini.

Ribuan komentar membanjiri kolom berita dan postingan, berisi berbagai teori, dugaan, hingga spekulasi liar.

"Aku yakin dia diculik! Siapa yang tega menghilangkan gadis secantik itu?" tulis seorang pengguna.

"Jangan-jangan dia kabur karena tidak mau menikah? Ku dengan ibunya Ryan sempat tidak merestui mereka" komentar pengguna lain, diikuti deretan perdebatan panas.

"Ada yang aneh. Keluarga Wilton terlalu cepat membuat pengumuman besar. Apakah mereka menyembunyikan sesuatu?"

“Kenapa sampai harus masuk TV segala? Apa mereka ingin membuat masyarakat yang menganggap bahwa calon istrinya kabur seketika berpikir benar-benar diculik?”

“Tidak mungkin keamanan nya selemah itu, aku merasa janggal”

"Apa mungkin ada motif bisnis di balik ini? Perebutan kekuasaan?"

Opini masyarakat terbagi dua: ada yang bersimpati dan percaya bahwa Mistiza menjadi korban penculikan, dan ada pula yang curiga bahwa ia melarikan diri dari pernikahan karena tekanan atau alasan pribadi.

Andreas Wilton menyandarkan dirinya di kursi kerja, tertawa terbahak-bahak sambil memandang layar laptop di hadapannya.

Layar itu menampilkan potongan berita yang baru saja disiarkan—wawancara Ryan yang memohon bantuan masyarakat. Andreas memutar ulang bagian di mana adik tirinya itu terlihat hampir menangis, lalu sekali lagi meledak dalam tawa penuh kemenangan.

"Astaga, Ryan," gumamnya sambil menggeleng, suaranya mengandung nada mengejek. "Sejak kapan kau menjadi selemah ini? Menangis di depan kamera hanya karena kehilangan satu gadis?"

Tawa Andreas menggema di ruang kerja luas berlangit-langit tinggi itu, disertai suara denting gelas anggur yang bergetar di atas meja. Ia meneguk minuman merah gelap itu dengan santai, seolah-olah dunia luar tidak berarti apa-apa dibandingkan rasa puas yang kini menguasai dirinya.

Di sofa ruangan, Arthur dan Dimitri duduk santai, masing-masing dengan segelas minuman di tangan. Mereka memandang Andreas yang sedang bahagia dengan berita yang menimpa adik tirinya.

"Aku harus akui," kata Arthur sambil menyeringai, "Jarang sekali aku melihat seseorang begitu menikmati penderitaan orang lain. Bahkan untuk sekelas dirimu. Biasanya kau menikmati hasil usahamu tanpa ekspresi"

Dimitri mengangguk kecil, lalu berkata "Aku harap kau tahu apa yang kau lakukan. Masyarakat kini terlibat, dan tekanan media bisa menjadi bumerang jika kau tidak berhati-hati."

Andreas mengangkat bahu, sama sekali tidak terpengaruh oleh peringatan itu. "Biarkan saja. Mereka akan membuat banyak berita palsu untuk mengincar imbalan besar itu, pada akhirnya tidak akan ada satupun yang benar, dan Ryan akan semakin tertekan"

Andreas meneguk minumannya lagi, lalu menyilangkan kaki, sangat santai dan percaya diri.

"Saat semua mata tertuju pada keluarganya," lanjut Andreas, "perusahaan itu akan kehilangan stabilitas. Para investor akan panik, saham akan jatuh, dan saat itulah aku masuk—mengambil kembali apa yang seharusnya menjadi milikku."

Arthur menggeleng sambil tertawa pelan. "Kau benar-benar kejam. Ini yang aku suka darimu."

"Begitu mudahnya orang-orang dipermainkan," katanya sambil melirik Arthur dan Dimitri. “Mereka memperdebatkan hal sampah yang tidak bermutu ."

Ia menutup laptopnya dan berdiri, berjalan ke jendela besar yang menghadap ke hutan lebat. Angin sore menerpa wajahnya, membawa aroma tanah basah dan dedaunan segar.

Sambil menatap keluar, Andreas bergumam, "Biarkan dunia mencari Mistiza. Sampai Ryan menyerah dan berlutut, memohon, merangkak kepadaku. Pada akhirnya, semua ini akan menjadi milikku."

Ada kilatan dingin di matanya, kilatan yang hanya dimiliki oleh mereka yang telah kehilangan banyak, dan bertekad untuk merebut kembali segalanya—dengan cara apa pun yang diperlukan.

Arthur mendekat, berdiri di sisi Andreas.

"Kau benar-benar tidak berencana mengembalikannya?" tanyanya setengah bercanda.

Andreas tersenyum tipis, penuh rahasia.

"Semua ada waktunya," jawabnya datar. "Mistiza masih punya peran yang harus dimainkan."

Dan di kejauhan, di luar jangkauan suara mereka, angin membawa bisikan lembut. Seolah dunia pun menahan napas, menunggu babak selanjutnya dari permainan berbahaya ini.

1
As Lamiah
jangan sampai ada permainan yg akan mempermainkan mu Andreas kan konyol
partini
hati hati benci dan cinta sangat tipis loh Andreas
As Lamiah
udah tau mistiza gadis yang menderita eee malah kau tambah lagi penderitaan di hidup mistiza sungguh kejam yg salah sasaran loh Andreas seharusnya yg di hancurkan itu Riyan dan keluarganya bukan mistiza yg nota Bene g bersalah sungguh sadis kamu Andreas
Neng Nurhaeni
blum up thor
Mamie_Luv: Hari ini sudah up ya kak😊
Ditunggu besok🙏🏼
total 1 replies
Aira Zaskia
Seru
As Lamiah
sadis bener tuh Andreas
Halimah
Andreas salah besar.....Dia benci sm keluarganya tp knp Mistiza yg ke korban
As Lamiah
sungguh miris nasip mistiza dan Andreas
partini
makin menarik
As Lamiah
ya begitulah kalau seorang anak yang sudah terlalu kecewa dan menderita
Jelo Muda
kata2mu thorrr...kerennnn
Mamie_Luv: Terimakasih kak🥰
total 1 replies
As Lamiah
terasa berat dan lama untuk seorang mistiza nasip apa yg mistiza dapat kan sudah g punya keluarga eee kebebasan pun terenggut semoga mistiza masih diberikan kewarasan
As Lamiah
ayolah Andreas jangan pintar tapi bodo dan masa bodo dengan umpan mu yg harus terjaga kewarasan nya demi menghancurkan keluarga tirimu itu 😇
partini
something wrong with her body,, apa hidup nya sangat menderita
come cari tau masa sekelas anda yg power full ga bisa kan ga lucu
As Lamiah: ya heeh tuh Andreas g bisa nutup mata dan telinga
total 1 replies
As Lamiah
nah tuh pasti mistiza ngedrop dan tertekan tuh dikurung andreas
As Lamiah
ayo mistiza jangan berikan Andreas kesempatan untuk menyiksamu kembali buatlah dia terkesan dengan sikapmu
As Lamiah
semoga mistiza bisa melewati masa sulit yg dihadapinya dan meluluhkan hati Andreas meski sulit dan penuh penolakan
As Lamiah
ayo mistiza ikuti permainan andreas dan pulihkan dirimu beripelajarannyg manis untuk Andreas yg Takan dia lupakan dan hancurkan kesombongan nya terhadap mu karna dia salah menghukum mu mistiza
Eka Bundanedinar
salam sehat mammy semangat krya barunya udah nangkring nih
Mamie_Luv: Selamat membaca kakak🥰
total 1 replies
As Lamiah
hemmm gebrakan apanih yg bakal mistiza dapat dari Andreas
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!