MARINA Ketika Pengorbanan Tak Dihargai

MARINA Ketika Pengorbanan Tak Dihargai

#1

#1

Air hangat itu mulai terasa beberapa saat setelah Marina menyalakannya, saat seperti ini adalah saat-saat baginya memanjakan diri, dan menikmati waktunya sendiri setelah berjibaku dengan pekerjaan rumah yang tiada habisnya. 

Marina mengabdikan seluruh hidupnya untuk keluarga, baginya melihat suami dan kedua anaknya sukses dalam karir, dan pendidikan, adalah kebanggan tersendiri. 

Karier suaminya sebagai direktur di sebuah perusahaan besar, tak lepas dari peran serta serta dukungan Marina. 

Marina mulai melepas kancing pakaiannya, namun belum sempat pakaian terlepas, ponselnya berbunyi, “Halo,” jawab Marina setelah tergopoh-gopoh ia meninggalkan aktivitasnya. 

“Halo, Ma, Gwen rewel, Eyangnya tak bisa menenangkan.” Rupanya Diana putri sulung Marina tang menelepon, lagi-lagi ia ingin menitipkan Gween, padahal baru kemarin Diana bilang bahwa beberapa hari kedepan  Gween akan diasuh Eyangnya, yakni besan Marina sendiri. 

“Lho katanya Eyangnya yang akan ngasuh?” tanya Marina heran. 

“Duuuhh, Mama ini gimana sih? Eyangnya Gwen itu seorang fashion design. Jadi wajar dong kalau Dia tak bisa menghandle Gwen, karena pekerjaan utamanya adalah desainer, bukannya pengasuh anak.” 

Dengan nada sedikit gemas Diana mengutarakan uneg-unegnya, ia tak merasa segan pada Marina, karena ia tahu Marina akan baik-baik saja, dan bisa di pastikan hanya Marina yang bisa mengasuh Gwen. 

“Kalau mertuamu sibuk, setidaknya bisa kan, sehari saja kamu cuti untuk mengasuh anakmu sendiri?” Marina kembali bertanya. 

“Nggak bisa, Ma, Aku sedang dalam masa transisi dengan posisi baruku, kalau Aku keseringan izin, bisa-bisa posisiku tergeser. Dan Aku gagal menempati posisi baru sebagai pengacara utama.” Diana beralasan, dan Marina tahu ia tak bisa menolak, semua demi kesuksesan serta masa depan Diana nantinya. 

“Pokoknya Aku gak mau tahu, Mama harus segera datang ke tempat kerjaku, karena Gwen terpaksa Aku bawa ke tempat kerja. Aduh Gweeenn … kenapa Kamu mainan kertas itu?!” pekik Diana dengan suara melengking, sesaat sebelum panggilan berakhir. 

Marina tertegun sesaat menatap layar ponselnya, namun tak lama kemudian ia kembali menyadari bahwa tugas baru sudah menantinya. Cepat-cepat Marina berbalik kembali ke kamar mandi dan melanjutkan aktivitasnya. 

Ditengah-tengah aktivitasnya membersihkan diri, tiba-tiba air yang semula mengucur deras menjadi pelan secara perlahan. “Gawat, tadi pagi Aku lupa menyalakan pompa air,” gumam Marina, padahal tubuhnya belum sepenuhnya kesat, dan rambutnya pun belum dibilas ulang. 

Karena tak ada lagi banyak waktu yang tersisa, Marina pun mengeringkan tubuh dan rambutnya dengan handuk. Usai berganti pakaian, ia berlari kecil meninggalkan kamar, melewati meja makan yang belum sempat ia bereskan, serta dapur yang juga masih sepenuhnya berantakan. 

“Halo, Mas Yosh?” 

“Iya, Bude?” jawab jawab Yosh, yang baru saja mengunyah sarapan paginya. 

“Bisa antar Bude?”

“Kemana Bude?”

“Ke kantornya Diana, jemput Gwen.”

“Lho, tumben-tumbenan Gwen ikut Mamanya?” 

“Ah, ceritanya panjang, nanti Bude ceritakan sambil jalan, Bude ke rumahmu sekarang, ya?”

“Iya Bude, Aku ganti pakaian sebentar,” sahut Yosh, segera mematikan panggilan telepon Marina. 

Yosh adalah anak dari salah satu tetangga Marina, lelaki itu cukup baik, hanya saja kurang beruntung, karena sejak berusia 17 tahun ia harus menggantikan ayahnya menjadi tulang punggung keluarga, menafkahi ibu dan kedua adiknya yang masih sekolah dasar dan sekolah menengah. 

Jika saja Yosh lulusan strata satu, tentu Marina sudah menjodohkannya dengan Diana, karena jaman sekarang, jarang ada pemuda baik, ramah, dan suka menolong seperti Yosh. Ditambah lagi lelaki itu adalah sosok yang sangat bertanggung jawab, benar-benar pemuda idaman. 

Lima menit kemudian, Marina tiba di rumah Yosh, “Lho mau kemana?” Sapa Bu Juju ibu Yosh. 

“Biasa, jemput Cucu,” jawab Marina tanpa basa-basi, karena Bu Juju sudah paham maksud Marina. 

“Ayo Bude, pasti jalanan sudah macet,” ajak Yosh, sembari menuntun motor matic kesayangannya, yang biasa menemaninya kerja serabutan, yang penting halal. 

“Ju … Kami pergi dulu, ya.”

“Hati-hati, Rin.” Bu Juju melambaikan tangan diiringi doa untuk keselamatan Yosh dan Marina. 

Yosh menjalankan motornya dengan kecepatan penuh, mentari pagi mulai terasa menyengat di kulit, karena saat ini adalah puncak musim panas. Jalanan pun ramai dipadati para pekerja yang sedang dalam perjalanan menuju tempat kerja mereka. 

“Yosh, bisa lebih cepat, tidak?!” pekik Marina. 

“Gak bisa, Bude, ini sudah maksimal, lihat sendiri di depan ramainya kayak gimana.” 

“Duuhh Diana bisa ngomel-ngomel kalau sampai Bude terlambat.” Marina mulai resah, karena sudah mafhum dengan perangai putri sulungnya. 

“Iya, Bude, nanti aku bantu bicara dengan Diana. Dia sebenarnya baik, kok, cuma sedikit gengsian dan juga keras kepala.” 

Marina pun mengenal Diana dengan baik, sama halnya dengan Yosh, karena ia yang melahirkan Diana. Namun semakin besar, Diana semakin manja, sebentar-sebentar ia selalu meminta Marina membantunya, bahkan hanya untuk urusan mencuci pakaian dalam. Sungguh Marina tak habis pikir. 

20 menit kemudian mereka semakin dekat ke lokasi tujuan, dan tanpa diduga pula, matic tua milik Yosh kehabisan bahan bakar, hingga tak lama kemudian motor itu pun berhenti total. 

“Kenapa berhenti, Yosh?” 

“Gawat, Bude. Bensin habis, tadi lupa isi ulang karena Kita buru-buru.” Tanpa pikir panjang, Marina turun dari motor. 

“Ya sudah Bude jalan saja sampai kedalam, biar Diana yang bawa Gwen ke lobi.” Marina langsung berjalan setengah berlari, ia juga lupa melepas helm yang bertengger di kepalanya. 

“Bude, helmnya!!” pekik Yosh, namun Marina tak lagi dengar apapun, pikirannya hanya tertuju pada cucunya yang saat ini tengah membuat Diana repot. 

Jarak gerbang dan lobi perusahaan tak terlalu jauh, namun butuh waktu 10 menit bagi Marina karena Marina berjalan kaki. Hingga setibanya di lobi, ia sudah disambut dengan tatapan kemarahan dari Diana. 

“Nenek…” seru Gwen senang, manakala melihat kedatangan Marina. Sementara Diana segera membawa mamanya menepi dari keramaian orang yang berlalu lalang di lobi. 

“Mama, kenapa terlambat?!” 

“Motornya Yosh kehabisan bahan bakar, dan … “ 

“Banyak alasan, kan di rumah ada mobil, sengaja banget mau ngerepotin orang lain,” tuding Marina. 

“Bukan ngerepotin, tapi Mama tak bisa  mengemudi.”

“Memang Mama repot apa? Di rumah juga menganggur, belajar dong! kayak yang sibuk bekerja aja.”

Marina terdiam, memang ia tak bekerja kantoran seperti suami dan anak-anaknya, tapi ia selalu berusaha total mengurus keluarganya tanpa bantuan siapapun. Jadi waktunya pun terkuras habis untuk mengurus rumah dan segala macam pernak-perniknya. Ditambah sejak kehadiran Gwen, dirinya kembali mendapat beban pekerjaan tambahan. 

“Ini juga, kenapa Mama masih pakai baju ini?! Sudah pudar warnanya, bahkan di bagian bawah sudah belel seperti pakaian buruh pabrik. Kan Aku sudah belikan pakaian baru, tas baru, dan perlengkapan baru. Lagi-lagi pakai pakaian ini, Mama tuh gak menghargai pemberianku? Jika Mama berpenampilan seperti ini, apa kata atasanku? posisi dan jabatan Aku di Firma ini dipertaruhkan! Aku malu, Ma, malu!” 

Terpopuler

Comments

Zeni Supriyadi

Zeni Supriyadi

hadir kak Moon . kirain cerita Aaron sm Ajeng dipisah🤭 ternyata keluar dari Geraldy mana ceritanya nyesek lagi kak Moon😢

2025-04-11

1

〈⎳ FT. Zira

〈⎳ FT. Zira

Mimi Moonn.. aku nengok boleh tak/Grievance//Grievance/...

2025-04-13

1

Patrick Khan

Patrick Khan

hai kak moom
. q absen nie🤭😊

2025-04-11

1

lihat semua
Episodes
1 #1
2 #2
3 #3
4 #4
5 #5
6 #6
7 #7
8 #8
9 #9
10 #10
11 #11
12 #12
13 #13
14 #14
15 #15
16 #16
17 #17
18 #18
19 #19
20 #20
21 #21
22 #22
23 #23
24 #24
25 #25
26 #26
27 #27
28 #28
29 #29
30 #30
31 #31
32 #32
33 #33
34 #34
35 #35
36 #36
37 #37
38 #38
39 #39
40 #40
41 #41
42 #42
43 #43
44 #44
45 #45
46 #46
47 #47
48 #48
49 #49
50 #50
51 #51
52 #52
53 #53
54 #54
55 #55
56 #56
57 #57
58 #58
59 #59
60 #60
61 #61
62 #62
63 #63
64 #64
65 #65
66 #66
67 #67
68 #68
69 #69
70 #70
71 #71
72 #72
73 #73
74 #74
75 #75
76 #76
77 #77
78 #78
79 #79
80 #80
81 #81
82 #82
83 #83
84 #84
85 #85
86 #86
87 #87
88 #88
89 #89
90 #90
91 #91
92 #92
93 #93
94 #94
95 #95
96 #96
97 #97
98 #98
99 #99
100 #100
101 #101
102 #102
103 #103
104 #104
105 #105
106 #106
107 #107
108 #108
109 #109
110 #110
111 #111
112 #112
113 #113
114 #114
115 #115
116 #116
117 #117
118 #118
119 #119
120 #120
121 #121
122 #122
123 #123
124 #124
125 #125
126 #126
127 #127
128 #128
129 #129
130 #130
131 #131
132 #132
133 #133
134 #134
135 #135
136 #136
137 #137
138 #138
139 #139
140 #140
141 #141
142 #142
143 #143
144 #144
145 #145
146 #146
147 #147
148 #148
149 #149
150 #150 (TAMAT)
Episodes

Updated 150 Episodes

1
#1
2
#2
3
#3
4
#4
5
#5
6
#6
7
#7
8
#8
9
#9
10
#10
11
#11
12
#12
13
#13
14
#14
15
#15
16
#16
17
#17
18
#18
19
#19
20
#20
21
#21
22
#22
23
#23
24
#24
25
#25
26
#26
27
#27
28
#28
29
#29
30
#30
31
#31
32
#32
33
#33
34
#34
35
#35
36
#36
37
#37
38
#38
39
#39
40
#40
41
#41
42
#42
43
#43
44
#44
45
#45
46
#46
47
#47
48
#48
49
#49
50
#50
51
#51
52
#52
53
#53
54
#54
55
#55
56
#56
57
#57
58
#58
59
#59
60
#60
61
#61
62
#62
63
#63
64
#64
65
#65
66
#66
67
#67
68
#68
69
#69
70
#70
71
#71
72
#72
73
#73
74
#74
75
#75
76
#76
77
#77
78
#78
79
#79
80
#80
81
#81
82
#82
83
#83
84
#84
85
#85
86
#86
87
#87
88
#88
89
#89
90
#90
91
#91
92
#92
93
#93
94
#94
95
#95
96
#96
97
#97
98
#98
99
#99
100
#100
101
#101
102
#102
103
#103
104
#104
105
#105
106
#106
107
#107
108
#108
109
#109
110
#110
111
#111
112
#112
113
#113
114
#114
115
#115
116
#116
117
#117
118
#118
119
#119
120
#120
121
#121
122
#122
123
#123
124
#124
125
#125
126
#126
127
#127
128
#128
129
#129
130
#130
131
#131
132
#132
133
#133
134
#134
135
#135
136
#136
137
#137
138
#138
139
#139
140
#140
141
#141
142
#142
143
#143
144
#144
145
#145
146
#146
147
#147
148
#148
149
#149
150
#150 (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!