Seorang perempuan bernama Maharani Saputri mengalami kegagalan dalam sebuah pernikahan membuatnya frustasi ,ia menikah yang kedua kali juga gagal .
Apakah ia akan bertahan menjadi seorang janda atau kembali menikah dengan harapan bisa memiliki pasangan yang menerima apa adanya ?
Baca yuk sampai selesai ya agar tahu endingnya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anyue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter Kejutan Untuk Maharani
Selama menjadi istri dan mahasiswa kampus Maharani tidak begitu fokus ,ia merasa sangat tertekan dan frustasi dengan posisinya yang serba salah dan bingung harus bagaimana , hubungan yang tidak ia inginkan membuatnya tidak nyaman .
Hari ini Maharani mendapat kejutan dari sahabatnya yaitu Gea . "Hani ikut aku sebentar “Gea menggandeng tangan Maharani berjalan dengan cepat kemudian berhenti di sebuah taman dekat kampus matanya di tutup kain oleh Gea .
"Kenapa di tutup segala sih Gea , jadi gelap nih ," canda Maharani . "Pokonya nurut saja dan jangan nolak , jalan pelan-pelan saja nanti jatuh lecet kakimu bisa bahaya ," Gea menakuti Maharani .
Sampai di tempat tujuan penutup mata di buka oleh Gea , Maharani perlahan membuka mata . Di depan ada beberapa bunga dan buah dihiasi sedemikian rupa , Maharani memperhatikan sesaat aneka buah dan bunga seketika di buat bungkam sebuah kalimat diantara buah dan bunga .
Deni bersama Meira melihat Maharani bersama Gea sedang berada di taman dekat kampus menatap curiga lalu tanpa di rencana ia merekam Maharani dari jarak jauh .
Maharani hampir jatuh melihat sosok pria tampan dengan tersenyum manis duduk awalnya membelakanginya lalu berbalik ."Apa kabar Hani ?"sapa pria tersebut memberi bunga lily kesukaan Maharani , sesaat Maharani di buat syok apa yang ada di depan mata .
"Kamu ,,, Edgar ," Maharani menjeda kata menyebut nama pria didepannya , jantungnya mulai berdegup kencang dan hatinya idak baik-baik saja . Edgar bersikap biasa saja karena ia sudah tahu kalau Maharani sudah menikah dengan Deni .
"Aku ingin mengucapkan selamat atas pernikahan kalian semoga di beri kesehatan langgeng sampai maut memisahkan ,,, oh iya maaf sebelumnya aku ingin memberitahu kalau malam ini aku ingin mengundangmu menghadiri peresmian perusahaanku di pusat kota ajak suamimu juga ya kita kan teman satu kampus ," Edgar dengan santai .
Maharani semakin di buat kagum dengan kepribadian Edgar yang semakin berkharisma dan mapan . "Oh iya , selamat ya semoga semakin sukses , nanti malam aku akan datang bersama suamiku terimakasih atas undangannya walaupun tanpa tertulis ," jawab Maharani sedikit senyum karena selama ini Maharani paling irit senyum dengan cowok .
"Sepertinya ada nyamuk sekitar sini deh , bunyinya nyaring sekali mau di basmi tidak kelihatan pula ," Gea sambil mencari nyamuk untuk di basmi tapi matanya melirik pada dua temannya yang lama tidak bertemu . Maharani dan Edgar tertawa melihat Gea bercanda , mereka akhirnya makan bersama di taman tersebut dan saling ngobrol ringan .
Deni melihat keakraban mereka merasa iri dan kesal , tidak di sangka Edgar malah bisa dekat dengan mudah dengan Maharani padahal paling di benci sama Maharani , aneh sekali dia kok bisa berubah cepat begitu gumam Deni .
Meira melihat Deni kesal curiga dengan arah penglihatan Deni ke arah pada ketiga orang yang sedang bercanda , Meira tidak mengenal mereka sama sekali karena Meira tidak kuliah di kampus tersebut tapi ia adalah karyawan di perusahaan lain .
"Dari tadi kamu itu aneh sekali , dan dari tadi kamu itu ngedumel gak jelas memangnya ada apa sih ?"tanya Meira kesal . Deni mengumpat sambil beranjak dari tempat itu pergi begitu saja , Meira mengikutinya sampai berlari agar bisa sejajar dengan Deni .
Mereka masuk ke mobil Deni mengantar Meira pulang ke apartemennya , lalu pulang ke rumah .
