NovelToon NovelToon
CLBK (Cinta Lama Belum Kelar)

CLBK (Cinta Lama Belum Kelar)

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Single Mom / Anak Genius / Hamil di luar nikah / Menikah Karena Anak
Popularitas:16.5k
Nilai: 5
Nama Author: Marica

Cinta yang terhalang restu dan rasa cinta yang amat besar pada kekasihnya membuat Alea Queenara Pradipta mau menuruti ide gila dari sang kekasih, Xander Alvaro Bagaskara. Mereka sepakat untuk melakukan hubungan suami istri di luar nikah agar Alea hamil dan orangtua mereka mau merestui hubungan mereka.

Namun di saat Alea benar-benar hamil, tiba-tiba Xander menghilang begitu saja. Bertemu lagi lima tahun kemudian, tetapi Xander telah menikah.

Lalu bagaimana nasib Alea dan anaknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marica, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Papi Cadangan

"Sudahi pembicaraan ini," ujar Alea lantas pandangannya mengarahkan pada Axelio. "Ayo, Axel cepat habiskan sarapanmu! Terus berangkat sekolah!" Alea berucap sambil meletakkan selembar roti yang sudah dioles dengan selai strawberry.

Semuanya kembali menikmati sarapan mereka, hingga waktu semakin siang, mereka semua bergegas untuk pergi, memulai rutinitas masing-masing.

Alea mengantar Axelio ke sekolah. Jika biasanya Alea sendiri yang mengemudi, kali ini tugas itu diambil alih oleh sopir keluarga mereka, itupun dengan cara paksaan. Romi tidak mau Alea kelelahan karena bekerja.

Alea duduk di bangku penumpang belakang, di sampingnya ada Axelio. Perempuan itu duduk bersandar, pandangannya mengarah ke samping melihat pemandangan luar. Ada banyak kendaraan yang berlalu lalang, tetapi fokus Alea tidak kepada semua itu.

Alea sedang melamun, memikirkan pembicaraan bersama keluarganya waktu di meja makan. Sejujurnya Alea belum siap untuk menjalin hubungan dengan pria lain. Hatinya masih terikat oleh cintanya pada Xander.

Alea menghela napas berat, wajahnya terlihat lelah juga frustrasi, ia merasa terbelenggu oleh situasi di mana dirinya harus memilih, antara egonya atau kebahagiaan keluarganya.

"Eh, mobilnya kenapa, Pak?" Lamunan Alea buyar saat tiba-tiba mobil yang ia tumpangi melaju tersendat-sendat, sebelum akhirnya berhenti total.

"Maaf, Non. Sepertinya mobilnya mogok," ucap Abdul. Sopir itu mencoba untuk menyalakan mobil itu beberapa kali, tetapi hasilnya nihil. "Saya cek dulu ya, Non," sambung Abdul yang langsung dianggukki oleh Alea.

"Cepet ya, Pak." Alea melihat waktu pada jam yang melingkar di pergelangan tangan. Masih ada waktu setengah jam lagi. "Ck, Tuhan kenapa begini?"

Hingga waktu seperempat jam sudah terlewati, tetapi mobilnya masih belum menyala. Alea mulai khawatir. Ia memutuskan untuk memesan taksi online saja.

Alea keluar dari mobil, berdiri di samping mobil dengan menggandeng Axelio. Beberapa kali Alea melihat waktu pada jam yang melingkar di pergelangan tangannya, taksi yang ia pesan belum juga datang. Beberapa saat kemudian, ada mobil mewah berwarna hitam berhenti di dekat mereka. Jelas itu bukan taksi online yang dirinya pesan.

Pintu mobil terbuka, memunculkan seorang pria dari dalamnya. Dia berjalan ke dekat Alea sambil membuka kaca matanya lantas menaruh kaca mata itu ke dalam saku kemejanya.

"What happened, Alea?"

"Brian?"

"Uncle Brian," sapa Axelio.

"Hai, Boy." Brian membalas sapaan Axelio sembari mengacak-acak rambut bocah itu. Pandangan Brian mengarah kembali kepada Alea. "Apa yang sedang kau lakukan di sini? Kau juga terlihat panik?" tanya Brian.

"Mobilku mogok," jawab Alea. "Lima belas menit lagi kami harus sampai di sekolah. Aku sudah memesan taksi online. Tapi belum datang juga," jawab Alea.

"Kalau begitu aku akan mengantar kalian," kata Brian.

"Apa kami tidak merepotkanmu?" tanya Alea.

"Jelas tidak," jawab Brian.

Tanpa banyak berpikir Alea menyetujui tawaran Brian.

"Baiklah." Alea menoleh ke arah sang sopir. "Pak, saya sama Axelio ikut teman saya," ucap Alea.

"Baik, Non," sahut sang sopir.

"Nanti hubungi bengkel saja untuk benerin mobilnya," pesan Alea disambut anggukkan oleh sang sopir.

Alea lantas berjalan ke dekat mobil Brian, membuka pintu belakang, membiarkan Axelio masuk lebih dulu, setelah itu Alea masuk ke mobil, duduk di samping Brian yang akan mengemudi. Mobil itu lantas melaju meninggal tempat itu, berjalan dengan cepat. Tidak ada pembicaraan di sepanjang jalan, mereka hanya fokus untuk cepat sampai di sekolah.

Jalanan sudah mulai dipenuhi oleh banyak kendaran, membuat jalanan mulai padat. Beruntung mereka tidak terjebak oleh kemacetan. Tidak berselang lama laju mobil yang Brian bawa mulai melambat, sebelum akhirnya berhenti.

"Kita sudah sampai," kata Brian.

"Terima kasih, Brian." Alea mengela napas panjang karena mereka tiba tepat waktu. Ia lantas membuka sabuk pengaman yang melilit tubuhnya. "Axel, ayo kita turun. Mami antar sampai ke kelasmu."

"Sebentar, Mami. Axel ingin bicara dengan uncle Brian," ucap Axelio membuat Alea dan Brian menoleh ke arah bocah itu.

"Axel …." Alea mulai was-was juga penasaran degan apa yang akan dikatakan oleh Axelio, mengingat kembali apa yang pernah dikatakan oleh bocah itu sebelumnya.

"Kau mau bicara apa sama Uncle?" tanya Brian.

"Uncle Brian, mau gak jadi papi cadangan Axel?' tanya Axelio membuat mata Alea terbelalak.

"What are you saying, Axelio?" tegur Alea lantas melihat ke arah Brian. Dirinya merasa tidak enak hati pada pria itu. "Brian, jangan dengarkan dia!"

"Tidak masalah, Alea. Dia masih anak-anak," balas Brian.

"Uncle belum jawab pertanyaan Axel," ucap Axelio.

"Axelio …," tegur Alea. "Mami antar ke kelasmu sekarang atau nanti kau akan terlambat."

"Tapi uncle belum jawab pertanyaan Axel, Mami," tolak Axelio.

"Uncle pikirin dulu ya," kata Brian.

"Sudah dengar?" kata Alea. "Jadi sekarang ayo masuk ke kelasmu." Alea lebih dulu turun dari mobil, lantas membuka pintu belakang untuk membantu Axelio. "Salam sama uncle!" perintah Alea pada Axelio.

"Bye, Uncle. See you," salam Axelio dibalas lambaian tangan oleh Brian.

"See you too."

Alea menggandeng tangan Axelio, membawanya masuk ke dalam kelas. Ia mencium kening putranya, sebelum meninggalkan tempat itu.

Sambil berjalan Alea kembali ingin memesan taksi online. Namun niat itu terurungkan ketika melihat Brian. Laki-laki itu berdiri di samping mobilnya. Alea lantas menghampiri laki-laki itu.

"Brian, kau masih di sini?" tanya Alea dibalas anggukkan oleh Brian.

"Aku sengaja menunggumu," jawab Brian.

"Menungguku?" tanya Alea lagi.

"Ya," jawab Brian. "Aku pikir kau mau langsung ke kantormu. Jadi … sekalian saja aku mengantarmu."

"Kau tidak perlu repot-repot, Brian. Aku bisa pesan taksi," balas Alea.

"Aku tidak repot. Kita bisa sekalian membahas tentang kerja sama kita di sepanjang jalan nanti," ucap Brian.

"Baiklah, ayo," ucap Alea diikuti senyumannya.

Brian lantas membukakan pintu mobil untuk Alea lantas berjalan memutari mobil, berpindah ke sisi lain, kemudian masuk ke mobil dan duduk di bangku kemudi.

Mobil mulai melaju meninggalkan tempat itu. Benar, sepanjang jalan mereka mengobrol mengenai bisnis. Namun harus berakhir lantaran mereka sampai di kantor crystal glow.

"Terima kasih, Brian. Maaf jika aku merepotkanmu," ucap Alea sembari membuka sabuk pengaman yang melilit tubuhnya.

"Itu bukan masalah, Alea. Jika suatu saat kau membutuhkan bantuanku katakan saja. Aku janji akan membantumu sebisa mungkin," balas Brian dibalas anggukkan oleh Alea.

"Oh iya, aku benar-benar minta maaf akan ucapan Axel tadi" ucap Alea merasa tidak enak hati pada Brian. "Aku tidak menduga dia akan mengatakan hal itu padamu."

"Jangan dipikirkan, Alea! Dia itu cuma anak yang sangat polos," balas Brian.

"Polos? Kau tidak tahu saja apa yang sudah dikatakan olehnya pada keluargaku tadi pagi?" ucap Alea, ia memberengut sembari melipat kedua tangannya di depan dada, membuatnya terlihat lucu.

"Memang apa yang Axel katakan pada keluargamu?" tanya Brian merasa penasaran dengan apa yang bocah itu katakan hingga membuat Alea terlihat kesal.

Alea lantas menceritakan tentang pembicaraan paginya dengan keluarganya. Bagaimana Axelio mengatakan tentang rencana perjodohan mereka. Alea merasa tidak enak dengan Brian, tetapi reaksi Brian justru di luar dugaannya.

"Kalau aku mau bagaimana?" tanya Brian membuat Alea terdiam seketika.

Mereka mempertemukan pandangannya di satu titik yang sama, sama-sama terdiam. Sampai Brian lebih dulu memutuskan pandangan itu. "Aku bercanda, Alea."

"Ck, Brian … kau membuat aku takut saja," balas Alea.

"Kau takut denganku?" tanya Brian.

"Bukan begitu. Aku masih —"

"Belum bisa melupakan Xander?" tukas Brian kembali membuat Alea kembali diam. "Diammu menjawabnya semuanya," sambung Brian.

Alea mengangguk sembari menunduk, lantas menoleh ke arah Brian, "aku tidak tahu kenapa, aku sulit sekali untuk melupakan dia. Aku masih sangat berharap dia kembali."

"Lalu bagaimana jika Xander tidak kembali?"

1
4U2C
iiissshhhhh kenapa XANDER,,ayoooo gosok pakai jarim biar DANIA menggeliat kewalahan sendiri merasakan layanan darimu XANDER,,nanti kalian becerai kamu akan rugi tidak merasakan apem DANIA
Nur Nuy
najis dasar jalang, semoga aja Xander ga terjebak ama perempuan anjjj. up yang banyak Thor dong
westi
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹 lanjut thor
Echa: siap kak
total 1 replies
Nur Nuy
seru lanjutkan
Echa: siap kak
total 1 replies
westi
/Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose/
westi
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Nur Nuy
paling emank tirinya itu yang berbuat jahat
Nur Nuy
lanjut
westi
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Adinda
Alea Sama bryan aja biar ada yang melindungi sedangkan xander sudah punya istri
Nur Nuy
up lagi Thor dasar David pea cucunya mau dibeli
Echa: siap kak
total 1 replies
westi
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Echa: Terima kasih kakak sudah mampir
total 1 replies
Hasnawati Ammase
bagus
Nur Nuy
hah lu siapa tiba-tiba minta anak, mertua bukan wkwkwkwk. Thor lanjut makin seru, banyakin dong
Echa: siap kak, ini lagi revisi bab dulu.🥰🥰🥰

trimakasih kasih sudah mampir
total 1 replies
Yuli Yanti
kurang ajar si David main minta Jak
astaga kapan dapat karma dia
4U2C
senangya mau minta anak orang,,ingat anak manusia sama anak ayanm sukati saja mau minta🤣🤣🤣🤣🤣
Yuli Yanti
akhirnya bisa menjadi ayah yg baik buat Alea
Yuli Yanti
/Facepalm//Facepalm/ hukuman yg adil
penasaran dengan ortu Xander saat tau ada cucu nya
pasti seru
Adinda
satu kata mau kubilang padamu xander Mampusss
4U2C
🤣🤣🤣🤣🤣🤣 bagus sekali,,kalau karma yang begini terjadi pada setiap insan yang saling menyakiti pasti semua tidak akan ada katanya sedih dan kecewa,,pasti semuanya takut akan karma,,tapi karma pasti ada..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!