Terpaksa Menikah

Teruntuk suami ku tercinta mas Husain,

Kamu adalah cinta pertama yang menjadi milikku. Setelah sekian tahun aku melawan diriku untuk tidak memandang yang haram dan melabuhkan rasa cinta sebab aku tak ingin terlena. Baru kali ini aku membiarkan diriku sejatuh jatuhnya di hadapanmu. Hatiku jiwaku cintaku kasihku bahkan harga diriku diambang bencana. Ku berikan ku persembahkan ragaku yang tlah halal untukmu dengan tanpa sehelai kain namun kau enyah. Pergi bersama kekasih hatimu. Ku biarkan dirimu lenyap di telan malam. Entah apa yang tlah kau perbuat di dalamnya ku tak perduli. Ku diam menjaga bencana ini agar tak menyebar memalukan. Diriku tak sedikitpun kau jamah bahkan kalaupun kutawari. Rasa malu mengisi diriku. Setiap kawan yang bertanya padaku tentang malam pertama aku hanya menipu. Aku bahkan belum pernah merasakannya. Kepadamu ku berharap kau mengerti dan menjaga diri ini. Penolakanmu adalah bencana dalam diriku. Janganlah kau ceritakan pada sesiapapun sayang! Maaf bila kehadiranku merusak impian indahmu bersamanya. Bila kau tak mampu bersamaku ucapkanlah di depanku. Mari kita usai bersama tanpa menjatuhkan siapapun. Ku mohon jaga nama baikku. Aku malu seperti wanita tak tahu diri menawarimu berkali kali meskipun aku istrimu. Dan kau tak mau.

yogyakarta, Sabira Syakira.

Sebuah surat syaki tulis di selembar kertas untuk suaminya tatkala menjenguk istirahat siang suaminya di kantor. Ia melipat dan memasukkan surat itu ke dalam wadah bekal makan siangnya.

Makan siang yang syaki siapkan sendiri meski ia hanya membeli di rumah makan. Karena ia lupa mengemasi bekal untuk suaminya sewaktu masak pagi tadi.

Sebuah salad sayur dan chicken katsu tengah ditenteng oleh syaki untuk diberikan ke suaminya.

"Mas ini makan siangmu.Maaf ya tadi kelupaan. Syaki mau ke kampus lagi ya", pamit syaki menjabat tangan suaminya.

"makasih."

Husain pergi meninggalkan syaki sendirian tanpa perlakuan romantis apapun bak bertemu tukang gofood. Melihat tingkah suaminya, syaki pun tak protes sedikitpun.

Ia juga ikut berlalu meninggalkan suaminya. Menuju motor maticnya ia melaju kembali ke kampus mengikuti sidang. Iya ini hari ujian untuknya. Sebentar lagi ia akan lulus.

****

"Ki habis darimana aja?", tanya akmal menyapanya. Akmal berjalan menuju syaki yang tengah duduk belajar bermacam macam hal. Menyiapkan diri untuk sidang ujian hari ini.

Mendengar sapaan akmal, syaki pun menoleh ke arahnya tersenyum.

"Eh akmal, Aku baru saja ngirim makan siang buat suamiku di kantor. Kasihan dia kalau susah payah nyari makan sendirian."

Hati akmal merasakan desir desir cemburu yang ia sembunyikan. Namun akmal berusaha memanipulasi perasaannya agar tak nampak di hadapan syaki. Semua itu akmal lakukan agar syali nyaman bersamanya.

"Oalah. Perhatian banget kamu sama suamimu. Dengar dengar bukannya suamimu itu punya pacar ya. Apa mereka sudah putus sewaktu menikahimu?", tanya akmal penasaran.

"Setahuku sih mereka sudah tidak ada hubungan. Ya jadi berteman dekat saja. Gitu", balas syaki setahunya walau sedikit kebingungan.

Sebenarnya mereka belum putus dan sering bertemu semau mereka. Tapi syaki menjaga kehormatan keduanya sebagai suami dan temannya.

Sain sain bikin aku malu aja kamu ihh...dikira nya aku gak tahu diri merusak hubungan kalian. aduhhh ...padahal sudah ku bilang kalau gak mau jangan terima perjodohan ini. malah bikin aku malu aja ahhh", batin syaki kesal.

"Eh syaki...selamat ya samawa ki", sapa teman lainnnya.

"Iya makasih."

"Samawa ya", ucap yang lainnya juga.

"Ki bagi tips dong. Biar dinikahin cepat?", tanya yang lain.

Syaki malah menatap tertawa geli ke arah wanita yang bertanya itu. Sebab dirinya saja tidak tahu caranya. Semua orang tidak tahu kalau ia hanya dijodohkan saja. Ia hanya geli menatapnya. Akmal yang tahu keadaan itu pasang badan menjawab pertanyaan wanita itu.

"Ya kamu nya minta lah. Masak minta nikah ga dikasih. "

"Orang aku tanya syaki kok kamu nimbrung sih", tukas wanita itu kesal.

"Sudah takdir mbak e. Aku saja gak tahu.", balas syaki dengan senyum gelinya.

"Tuh kan makanya aku jawab. Orang syaki saja gak tahu."

"Aku gak pernah pacaran jadi gak tahu hahahha", balas syaki malu.

"Wo halah. Yo berarti kemarin kamu langsung minta nikah gitu ya ki?", tanya wanita itu.

Dengan senyum geli khasnya. Syaki menjawab,"Heemmm."

*****

Di ruang kantin husain tengah menikmati makan siang sediaan istrinya itu di temani lelaki teman sekantornya.

"Hai san, selamat ya. ikut senang kita. Gimana semalam san. Cerita dong", sapa lelaki itu.

"Saru. Gak boleh diceritakan. Nanti kalian juga tahu sendiri kalau sudah mengalaminya", ucap husain sembari memasukkan kertas surat dari syaki yang belum sempat dibacanya. Sebab ia makan di kantin dan malu jika ada yang kepo.

"Hahahaha. Bentar lagi jadi bapak ini", goda teman lelakinya.

"Iya"

Tanpa mereka tahu bahwa syaki dan husan menikah karena terpaksa. Ia tidak mau menunjukkannya saja. Hingga sudah beberapa minggu, syaki saja belum disetubuhi oleh husain.

Mungkinkah syaki tahan dengan sikap husain?!

jangan lupa like subcribe dan komen ya :) ;)