NovelToon NovelToon
Takdir Diantara Cahaya Dan Kegelapan

Takdir Diantara Cahaya Dan Kegelapan

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Diam-Diam Cinta / Iblis / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Kutukan
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: `AzizahNur`

Di dunia yang dikuasai oleh kultivasi dan roh pelindung, seorang putri lahir dengan kutukan mematikan—sentuhannya membawa kehancuran. Dibuang oleh keluarganya dan dikhianati tunangannya yang memilih saudara perempuannya, ia hidup dalam keterasingan, tanpa harapan.

Hingga suatu hari, ia bertemu dengan pria misterius yang tidak terpengaruh oleh kutukannya. Dengan bantuannya, ia mulai membangkitkan kekuatan sejatinya, menyempurnakan kultivasi yang selama ini terhalang, dan membangkitkan roh pelindungnya, **Serigala Bulan Biru**.

Namun, dunia tidak akan membiarkannya bangkit begitu saja. Penghinaan, kecemburuan, dan konspirasi semakin menjeratnya. Tunangan yang dulu membuangnya mulai menyesali keputusannya, sementara sekte-sekte kuat melihatnya sebagai ancaman.

Di tengah pengkhianatan dan perang antar kekuatan besar, hanya satu hal yang pasti: **Pria itu akan selalu berada di sisinya, bahkan jika ia harus menghancurkan dunia hanya untuknya**.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon `AzizahNur`, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16 : Laki-laki Berpakaian Hitam

Kabut hitam masih menyelimuti kereta, berputar perlahan seperti tangan-tangan halus yang ingin menarik siapa pun yang ada di dalamnya. Hawa dingin semakin menusuk, merayapi tulang Xiaolin hingga dia menggigil. Tubuhnya terasa kaku, tetapi napasnya tetap teratur meskipun jantungnya berdebar cepat.

Suara langkah kaki menggema di antara keheningan malam, setiap jejaknya seakan membawa beban yang tak kasatmata. Xiaolin menajamkan pendengarannya, mencoba menebak siapa yang mendekat. Tiba-tiba, tirai kereta berkibar pelan, dan dari baliknya, sebuah tangan besar menjulur ke arahnya.

Jari-jari panjang itu tampak kokoh, dengan kulit seputih bulan yang bersinar redup di bawah cahaya purnama. Xiaolin menelan ludah, menimbang apakah dia harus menerima tangan itu atau menarik diri. Namun, tubuhnya yang lemah dan situasi yang tidak memungkinkannya melarikan diri membuatnya tidak punya banyak pilihan.

Dengan ragu, Xiaolin akhirnya meletakkan tangannya di atas tangan itu. Begitu sentuhan terjadi, sensasi aneh menyusup ke dalam dirinya. Rasanya seperti tersentuh es yang mengalirkan sedikit kehangatan aneh ke dalam tubuhnya. Perlahan, dia ditarik keluar dari kereta, dan saat kakinya menyentuh tanah, pandangannya bertemu dengan sepasang mata merah menyala yang menghipnotisnya seketika.

Di hadapannya berdiri seorang pria berpakaian hitam panjang, jubahnya berkibar perlahan mengikuti hembusan angin malam. Rambut hitam legamnya tergerai di bahunya, menciptakan kontras mencolok dengan kulitnya yang pucat. Tatapannya tajam dan penuh ketertarikan, seakan meneliti Xiaolin dari ujung kepala hingga kaki.

Xiaolin menahan napas, mencoba memahami sosok yang berdiri di depannya. Aura yang memancar darinya begitu kuat, hampir menyesakkan. Dia tidak merasakan hawa jahat seperti yang dibayangkan sebelumnya, tetapi ada sesuatu yang membuat punggungnya meremang.

“Kau tidak takut?” Suara pria itu dalam dan tenang, mengandung sedikit nada keheranan.

Xiaolin tidak langsung menjawab. Dia menggenggam ujung pakaiannya, berusaha mengendalikan pikirannya yang berkecamuk. “Aku tidak tahu… apakah aku seharusnya takut atau tidak.”

Senyum samar terukir di bibir pria itu, tetapi bukan senyum yang mengancam. Dia justru tampak semakin tertarik pada Xiaolin. “Menarik.”

Xiaolin tetap waspada, tidak berani bergerak terlalu banyak. Meski begitu, dia tahu bahwa pertemuan ini bukanlah sesuatu yang bisa dihindari. Entah takdir atau kebetulan, malam ini menandai awal dari sesuatu yang baru dalam hidupnya.

Tangan besar pria itu tiba-tiba terangkat, mengambil tusuk konde dari tangan Xiaolin yang lain tanpa melepaskan genggaman tangannya. Angin malam berhembus kearah Xiaolin hingga menyingkap tudung dari kepalanya yang menutupi wajahnya dan terbang mengikuti arah angin.

Mata biru milik Xiaolin kini bertemu secara langsung dengan mata merah milik pria itu.

Wajah yang gelap dan ekspresi yang tidak bisa di baca, pria itu menusukkan kembali tusuk konde itu ke rambut Xiaolin sebelum menyelipkan sehelai rambut Xiaolin ke belakang telinganya.

Xiaolin tertegun, sikap dan sentuhan yang lembut itu, kontras dari penampilan dan hawa dingin di sekitarnya.

Di tengah kebingungannya, tangan pria itu mulai menarik Xiaolin untuk berjalan mengikutinya. Langkah tenang di hutan yang hening membuat Xiaolin beberapa kali melirik kearah pria yang berjalan disebelahnya.

Pria itu terus membawa Xiaolin semakin masuk ke dalam hutan. Pohon-pohon di sekeliling semakin lebat dengan suara burung gagak yang berterbangan di langit.

Langkah demi langkah, Xiaolin mulai menyadari sesuatu yang aneh. Disetiap pohon dan tanah yang mereka injak terdapat beberapa genangan darah dan aroma yang menyengat dari suatu tempat.

Mata Xiaolin tidak bisa berhenti memperhatikan sekelilingnya dalam diam. Alisnya mengerut dengan banyak pertanyaan yang muncul di benaknya.

“Tempat apa ini?”

1
Sie
Terima kasih kak othor, semangat ya...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!