Yosa sanjaya, dia selalu pergi tanpa memberitahukan elena, yosa senang keluar rumah dan bersenang-senang dengan teman-temannya .walaupun dia baru saja pulang dari kantor.
Elena merasa dirinya adalah wanita yang sangat menyedihkan, Laki-laki yang menikahinya tidak sama sekali mencintainya. elena tahu mereka tidak menikah karena didasari oleh cinta tapi keinginan orangtua mereka.
Dringg.
"Ada apa kau menelpon, aku sibuk jangan menggangguku.
Belum sempat elena berbicara, yosa sudah menutup telponnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lisa Sardin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Setelah menikah
Elena menjalani hari-harinya dengan berpura-pura tidak terjadi apa-apa, pergi kekampus lalu kembali dengan tepat waktu karena dia tahu, Dia bukan lagi elena yang dulu yang akan menghabiskan waktunya diluar rumah ketika urusan kampusnya sudah berakhir. sedangkan yosa juga sibuk mengurus perusahannya .
Akhir-akhir ini yosa sangat sibuk, selalu pulang terlambat. sesekali dia harus keluar kota, lalu pulang melanjut perkerjaannya kembali.
Elena mulai merasa kesepian, dia ingin keluar untuk menikmati weekend sesekali walaupun ada clara selalu merengek supaya mau ikut pergi dengannya, karena waktu clara mengajak elena kevilanya. elena menolak dengan alasan orang tuanya tidak mengizinkannya untuk pergi. memang waktu itu elena tidak diizikan untuk keluar rumah karena acara pernikahannya sudah dekat.
***
Sekarang Yosa pun juga melarangnya untuk keluar rumah kecuali elena pergi kekampus, atau ada jadwal kuliah yang memang mendadak mengharuskannya untuk pergi.
"Selama aku, keluar kota. kau tidak boleh meninggalkan rumah ini, atau keluar dengan beralasan ingin kekampus. kau boleh keluar jika memang itu bersangkutan dengan kuliahmu, atau kau mempunyai mata kuliah yang mendadak. kata yosa kepada elena
Hee apa-apaan dengan kau manusia batu, mengapa melarangku keluar.cihh
Yosa sanjaya, dia selalu pergi tanpa memberitahukan elena. Yosa senang sekali keluar rumah, bersenang-senang dengan teman-temanya. walaupun dia baru saja kembali dari kantornya. tanpa memikirkan perasaan elena.
Elena merasa dirinya adalah wanita yang sangat menyedihkan. laki-laki yang menikahinya tidak sama sekali mencintainya. Elena tahu mereka menikah bukan karena didasari oleh cinta tapi keinginan orangtua mereka.
Elena menatap jam, lalu beranjak pergi kesofa mengambil ponselnya. Elena bermaksud untuk menelpon yosa karena jam sudah menunjukkan pukul 10:30.
Dringg.
"Ada apa kau menelponku, aku sedang sibuk. Jangan mengangguku.
Belum saja elena berbicara, yosa sudah menutup telponnya.
Yahh, dasar manusia batu. dia melarangku keluar tapi dia keluar dengan seenaknya saja seperti itu, menutup telponnya tanpa membiarkanku bicara dulu. gumamnya
Seperti itulah hari-hari elena yang harus dia jalani, menerima sifat yosa yang tidak sama sekali mempedulikannya. yosa yang hanya sibuk dalam dunianya sendiri. Baginya elena hanya duri dalam kehidupannya.
Elena juga tidak mempedulikan yosa yang tidak mempedulikannya lagi, dia tidak ingin menganggu atau beringinan masuk dalam dunia yosa. Elena hanya sibuk mengurus semua kuliahnya, teman-temannya juga tidak tahu sama sekali kalau elena sudah menikah. Atau tepatnya menikah dengan Tuan Yosa Sanjaya.
Elena tidak menyadari sama sekali keberadaan yosa. dia hanya masuk kekamar lalu hanya fokus kekamar mandi saja karena elena ada kelas lagi, tapi 2 jam lagi baru dimulai jadi dia pulang untuk bermaksud membersihkan dirinya lalu kembali lagi kekampus.
Yosa menatap elena dengan rasa heran.
Kenapa dia kelihatan sangat buru-buru. Apa dia ingin berpura-pura tidak melihatku.
Ketika keluar elena sangat kaget. sedikit lagi dia ingin berteriak.
Heii. kapan manusia batu ini pulang.
"Kau kenapa, seperti kaget melihatku. kau tidak senang kalau aku sudah pulang. kata yosa
"Ahh. tidak tuan, saya benar benar tidak tahu tuan sudah pulang, lagi lagi elena berbicara dengan sopan biasanya kalau kesal dia berbicara dengan begitu kasar kepada yosa.
"Apa aku bisa mempercayaimu, kau sangat pandai beralasan. jadi aku akan menghukummu karena sudah pura-pura tidak melihatku. kau juga tidak sama sekali menyemputku dengan senyuman atau rasa bahagia karena aku sudah pulang.
"Tuan, tolong jangan menghukumku sekarang, aku tidak punya waktu untuk itu. aku harus kembali kekampus, aku masih punya kelas. kata elena dengan nada memohon.
"Wah jadi sekarang, kau mulai membatahku lagi. Lalu kau lebih mementingkan kampusmu dibandingkan aku.
"Bukan begitu tuan, tapi aku benar-benar harus kembali kekampus. dosenku akan memarahiku dan hari ini juga hari terakhirku mengumpulkan tugasku. kau bisa menghukumku dilain waktu tapi bukan hari ini.
"Tidak, kau tidak boleh kembali, karena kau sudah berani banyak bicara. maka aku memutuskan hari ini juga aku menghukummu.
Iyaiya hukum aku sesukamu, manusia batu. kau memang selalu membuat hidupku jadi sulit. cihhhhh
Baru saja elena, ingin bicara. yosa melanjutkan bicaranya.
"Bukan hanya hari ini, tapi besok . Dan sampai aku yang harus memintamu pergi kekampus. kata yosa dengan nada kesal.
"Ahh. kenapa harus begitu tuan. andakan tahu kalau kuliahku sebentar lagi akan selesai maka dari itu aku harus mengerjakan semua tugas-tugasku. aku tidak ingin aku tidak lulus. elena dengan nada ingin menangis.
Yosa menatap elena, dia tahu wanita itu akan menangis karena dia melarangnya untuk kekampus bukan saja itu yosa juga melarang elena keluar rumah, tanpa izinnya.
Elena melihat yosa sangat jahat padanya. seakan yosa sudah jadi seperti ayahnya yang tidak pernah mendengarkan kemauannya.
"Kau jahat, akukan sudah menuruti semua kemauanmu, aku tidak pernah melanggar apa yang sudah kau perintahkan kepadaku, aku selalu pulang tepat waktu dari kampus seperti yang kau inginkan, apalagi keluar dari rumah tidak seizinmu. elena menangis tanpa mempedulikan yosa yang melihatnya.
"Kemari, mendekatlah.
Elena hanya menunduk sambil menangis tidak menghiraukan yosa memanggilnya.
Yosa menghampirinya lalu memeluknya,sontak saja elena kaget.
"Akukan sudah menyuruhmu mendekat, bukan malah menundukkan kepalamu lalu menangis seperti itu. kata yosa mengelus kepala elena.
Dia memelukku, ada apa dengan dirinya. apa disana dia makan makanan dengan benar. aku tidak bermimpikan.
"Kau boleh pergi, maaf . Tadi aku hanya bercanda. kenapa kau malah menangis. kau ingin aku peluk yah. kaya yosa memulai lagi menjaili elena.
Elena ingin melepaskan pelukkan yosa. tapi yosa sudah keburu mengeratkan pelukkannya.
Dia sendiri yang memelukku, malah aku yang dia tuduh, kalau aku berharap dia memelukku.
"Apa aku benar-benar boleh kekampus. kata elena
"Iya kau boleh pergi, tapi ingat jika sudah selesai kau harus cepat pulang. aku tidak ingin menunggu, dan kau harus tahu aku tidak suka menunggu. kata yosa sambil melepaskan pelukkannya.
"Tapi. kata yosa dengan nada sedikit serius
"Tapi apa tuan. elena dengan rasa penasaran.
Yosa mendekatinya, lalu mencium bibir elena. Elena hanya kaget .
Aahh. First kissku. kau mengambilnya tanpa meminta izinku. hee manusia batu.
"Kau harus aku cium, jika kau meninggalkan rumah, jika aku yang keluar rumah. kau yang harus menciumku. kata yosa memegang dagu elena sambil tersenyum.
"Kenapa harus seperti itu. elena merasa malu wajahnya mungkin sudah merah.
"Apa aku harus mengulainya. cepatlah pergi kau ingin aku berubah fikiran. kata yosa dengan sedikit kesal.
"Tidak, iya tuan . aku akan pergi. kata elena sambil berlari menuju pintu kamar untuk keluar. meninggalkan yosa yang memandanginya dengan senyuman.
Kau sangat lucu, membuatku ingin terus menjailimu . gumamnya
salam dari "Ketemu Jodoh Siswa Ibu Kos".
"Hubungan Jarak Jauh"
jika berkenan mampir ya.... ditunggu