KEBANGKITAN PUTRA NAGA.Sang Belati Dewa Surgawi.

Membelakangi Jia Li.

"Uh, Kakak menyebalkan". Ucap Jia Li sangat kesal.

Tidak lama setelah itu Jia Li juga ikut tidur di samping Admiko, yang pura-pura tidur sambil memejamkan mata, ini pertama kali nya Admiko tidur di samping wanita selain mama nya.

Pagi harinya Admiko terbangun jam baru menunjukan pukul setengah delapan pagi, dia dapati Jia Li tidak ada di sampingnya, hanya sebuah kertas yang bertulisan yang tertinggal.

"Maaf kan aku tidak membangun kan kakak, karena kakak tidur begitu pulas, kemungkinan kita tidak akan berjumpa lagi, terimakasih seperempat malam yang indah ini, aku senang telah di izin kan tidur di samping Tuan Muda Agung Fabao, tapi ingat hanya wanita bodoh yang tidak menyukai Kakak, paling tidak nya aku memiliki kenangan terindah dalam hidup ku, untuk ku kenang". Kertas itu lalu di remas oleh Admiko.

"Mau wanita selatan, utara, barat, timur aku tidak peduli kakek tua bajingan brengsek maaf kan aku, aku murid yang tidak patuh, anggap ini pertama kali ku ingkari kemauan mu, Jia Li benar aku mencintai mu!".,Ucap Admiko. Lalu dia pergi bergegas meninggal kan hotel itu.

\*\*\*\*\*\*\*

Pada hari agung yang di nantikan oleh para seluruh manusia telah tiba. Hari itu lautan manusia dari segala kalangan berkumpul pada satu titik, di tempat Wuxian Deping'an di penuhi umat manusia. Sebab gerbang ke inti Wusian Deping'an telah di buka mulai pada hari ini.

Setiap sudut kota segala tempat-tempat berjualan sesak oleh pengunjung, Tepi Danau Pelangi pun padu, semut saja susah mencari jalan, boleh di katakan menurut para ahli kitab tempat ini sekarang gambaran hari penghakiman.

Di tepi jalan ribuan orang pedagang berjejer hingga ke gerbang Bait Dewi Timur, walaupun dalam lingkaran bait tidak di izin kan untuk para pedagang, tapi tempat itu penuh oleh ratusan ribu orang para pengurus bait.

Tidak jauh dari gerbang bait, segerombolan orang berjalan kaki, dari segala pakaian dan kemewahan yang mereka bawa ini rombongan pasti dari kelas tertinggi, mereka mendatangi seorang pria tua di bawa pohon, di hadapan nya penuh barang -barang ramalan zaman kuno.

Jika di lihat dari tubuh orang tua ini, kelihatan nya dia baru berumur tujuh puluh tahun paling tinggi, tapi sebenar nya umur pria ini telah berusia dua ratus tahun lebih. Walaupun orang-orang tidak mengenal wajah nya, tapi nama nya terkenal di benua Shin Suanshin tentang meramal.

Dia di kenal sebagai Sang Peramal Lunta menurut cerita orang selatan dia berasal dari Negara Sun Chi, sebagian ada yang bilang dia dari Sekte Harimau Buta.

Sekte yang terletak di tengah hutan belantara antara Negara Jhin Shin dan Negara Shin Gulang, ada juga rumor mengatakan Sekte Harimau Buta itu terletak di antara perbatasan tiga negara itu.

"Hormat kami Senior Peramal". Sapa pemimpin gerombolan tadi menyapa nya.

Hanya dengan menatap mereka sekilas Sang Peramal Lunta tahu dari mana mereka berasal.

"Apa yang ingin kalian Ramal kan?". Tanya Peramal Lunta itu tidak basa basi, sebab dia mengetahui kalau rombongan ini dari utara.

"Tujuan ku kesini khusus untuk menemui Peramal Lunta, sebab beberapa waktu lalu Tuan Besar kami bermimpi, dalam mimpinya dia mendapatkan sebuah benda kuno, setelah dia dapat kan lalu benda itu di buang oleh putra sulung nya". Jawab pemimpin rombongan itu sambil membukukan setengah badan.

"Apa itu sejenis liontin?". Tanya Peramal Lunta lagi.

"Benar, iya betul, Tuan Besar kami mengatakan benda itu sejenis liontin, tapi maaf sebelum nya, di Negara Dujie Tuan Besar ku telah mendatang kan para Ahli Peramal juga, tapi tidak ada satu pun yang memuaskan jawaban nya". Ucap kepala rombongan itu lagi.

"Tapi sebenar nya kami kesini juga di suruh oleh Peramal terkenal di Negara Dujie itu, katanya jawaban mimpi itu ada disini". Ucap nya lagi.

"Hmmmm, peramal Dujie, si tua bongkok yang bertongkat petir itu?". Gumam peramal Lunta, tapi gumaman nya terdengar jelas di telinga, orang-orang yang berada di situ.

"Ternyata tetua peramal mengenali dia". Ucap kepala pemimpin rombongan itu sambil tersenyum ramah.

Peramal lunta hanya menjawab dengan senyuman, lalu dia mengeluarkan benda-benda ramalan nya, berbagai macam benda dari zaman kuno, lalu dia ucap kan mantra, setelah benda-benda itu jatuh ke tikar dari kulit ular piton Sungai Ryu. Salah satu sungai terbesar dari dua sungai di benua selatan, Sungai Ryu dan Sungai Ryota, sungai ini juga bermuara ke Danau Pelangi.

Tampa sabar pemimpin rombongan itu lalu bertanya, karena sedikit banyak nya, dia tahu arti mimpi tuan nya itu, ada hubungan dengan seseorang laki-laki.

"Apa benar orang itu sekarang ada di Wuxian Depingan Senior?". Tanya pemimpin rombongan  itu tak sabaran.

Lalu Peramal Lunta menatap orang itu dengan menyipit kan mata, beberapa kerutan di dahi nya kelihatan.

"Maaf Senior, maaf kan aku karena aku tidak sabaran". Ucap pemimpin rombongan itu sambil membungkukkan badan.

"Kamu tidak salah, yang salah nanti nya adalah putra dan putri tuan mu, benar dia memakai liontin sekarang dia tidak di sini, dia sendiri yang akan datang, dalam ramalan ku ini benang takdir lambang kedamaian puncak, lambang kemenangan agung, pemakai kalung ini orang pembawa kemakmuran langit, musuh mu tidak akan berani mengganggu mu, orang ini termasuk di anugerahi pencapaian yang tertinggi". Ucap Peramal Lunta. Sambil memasukan barang-barang ramalan nya lagi ke gulungan kulit.

"Kapan orang itu ke Negara Dujie Peramal Senior?". Tanya nya lagi.

"Puluhan ribu orang yang ku ramal tapi dia di lindungi oleh Sang Pengantar Tulisan, garis takdir nya samar dan kabur, jika aku paksakan melihat, aku tidak mau bunuh diri". Jawab Peramal Lunta ketakutan.

"Apa ada ciri-ciri yang lain pada orang itu Peramal Senior?". Tanya pemimpin rombongan itu lagi.

"Ada, di pundak kiri nya bergambar sehelai bulu kuning melingkar hingga ke leher, tapi orang tertentu yang bisa melihat nya". Jawab peramal itu lagi.

"Terimakasih Peramal Senior, atas jawaban semua nya". Ucap pemimpin rombongan itu.

Lalu mereka membungkukkan badan, dan pemimpin rombongan itu memberikan sesuatu kepada Peramal Lunta. Pasti itu benda berharga, karena rombongan ini utusan Pembesar Agung Negara Dujie adik satu ayah dengan pemimpin Agung Wuserhu yaitu Tuan Broto.

Ternyata saat mereka bicara tadi, beberapa orang pembesar dan para bangsawan tertinggi dari berbagai negara mendengar kan pembicaraan mereka, mereka juga tertarik mencari ciri-ciri orang yang di ucap kan Peramal Lunta tadi, jika tidak bisa di jadikan menantu, paling tidak nya bisa

Bersambung*******