NovelToon NovelToon
Bodyguardku Ternyata Seorang CEO

Bodyguardku Ternyata Seorang CEO

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:2.4M
Nilai: 4.7
Nama Author: Putri Nolasari

Ini bukan cerita seorang CEO yang kejam, dingin, dan pemaksa. Giovani adalah seorang CEO yang baik hati, ramah, dan tampan. Namun selalu memiliki nasib buruk dalam kehidupan asmara. Berkali-kali dia gagal dalam menjalin hubungan percintaan dengan perempuan.

Hingga akhirnya dia jatuh cinta kepada sosok Sofia, seorang model cantik yang angkuh namun baik hati, yang berhasil mencuri hati seorang Gio. Bahkan Gio rela menyamar menjadi seorang bodyguard agar bisa mendekati Sofia. Mampukah Gio mendapatkan cinta Sofia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nolasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

Keesokan paginya, Sofia tengah bersiap untuk pergi ke konferensi pers. Pagi ini Sofia memakai dress coats berwarna coklat sepanjang setengah paha dan memakai heels boats dengan boats setinggi setengah betis. Penampilan yang terinspirasi dengan fashion Eropa ditambah wajah Eropa Sofia masih sekilas terlihat. Tak lupa dia memoles make up natural di wajahnya.

Setelah siap, Sofia keluar dari kamar dan turun dari lantai dua. Sesampainya di ruang keluarga, Sofia terdiam saat kedua orang tuanya menatapnya dengan tatapan sulit diartikan. Sofia nampak bingung dan tidak tahu apa yang terjadi.

"Selamat pagi, Nona Sofia." Tiba-tiba terdengar suara seorang pria yang nampak masih terdengar asing untuk Sofia.

Sofia mencari si pemilik suara, dan ternyata pria itu sudah berdiri tegak dibelakang kedua orang tuanya.

"Danar..." lirih Sofia karena melihat sosok Gio.

Yang membuat Sofia kaget adalah bagaimana dia tahu rumahnya dan untuk apa dia berada di rumahnya pagi ini.

"Kamu ngapain di sini? Dan bagaimana kamu tahu rumahku?" tanya Sofia yang masih terbelenggu dengan rasa kebingungannya.

"Saya diperintahkan oleh CEO Herm's Group untuk mengantarkan Nona Sofia menuju hotel tempat konferensi pers dengan selamat. Mengingat di lokasi nanti akan ada banyak media yang hadir, jadi saya harus memastikan bahwa Nona Sofia aman ketika berada di sana" jelas Gio.

Astrid dan Bastian menatap Sofia seolah-olah meminta penjelasan dari putri mereka. Sofia memberi kode dengan lirikan matanya, dan dia berjalan menuju teras samping rumah untuk berbicara dengan orang tuanya.

"Dia benar-benar bodyguard yang kamu ceritakan?" tanya Bastian.

"Iya, Pah."

"Serius? Ganteng banget?" ucap Astrid penuh kekaguman.

"Mamah..." ucap Bastian sambil mendelik ke arah Astrid.

"Mamah cuma becanda, Pah" jelas Astrid.

"Ini kenapa papah sama mamah yang ribut sih? Udah ya, Sofia harus berangkat ke hotel sekarang. Nggak enak kan kalau Sofia telat" ucap Sofia melerai pertengkaran konyol orang tuanya.

"Ya sudah, kamu hati-hati ya" ujar Bastian mengelus puncak kepala Sofia.

"Salam buat bodyguard kamu ya" kata Astrid dengan nada centil sambil melirik suaminya seperti sedang memanas-manasi.

"Astrid..." sela Bastian.

"Hahaha...bye Mah, Pah" kelakar Sofia sambil tertawa.

Sofia kembali menuju ruang keluarga, di mana Gio sudah menunggunya.

"Danar" panggil Sofia yang membuat Gio langsung beranjak dari kursi.

Bola mata Gio memerhatikan penampilan Sofia dari atas sampai bawah tanpa menggerakkan kepalanya.

"Ada apa?" tanya Sofia memecahkan lamunan Gio.

"Tidak apa-apa. Mari kita berangkat" ajak Gio dengan ramah.

Gio mempersilahkan Sofia untuk berjalan terlebih dahulu keluar dari rumah. Saat sampai di halaman rumah, Sofia dikejutkan dengan keberadaan mobil Range Rover yang terparkir di depan rumahnya.

"Mobil siapa ini?" tanya Sofia tak percaya.

"Saya diperintahkan untuk menjemput anda menggunakan mobil itu" jawab Gio.

"Hah? Berlebihan sekali. Astaga mobil mahal, aku takut lecet deh" kata Sofia agak takut jika mobil mahal itu kenapa-napa.

"Silahkan Nona" tukas Gio membukakan pintu mobil untuk Sofia.

"Ah iya." Sofia agak terperanjat ketika Gio membuka pintu mobil dan menyuruhnya untuk masuk.

Sofia pun masuk ke dalam mobil. Begitu juga dengan Gio yang duduk di kursi kemudi. Sepanjang jalan Gio terus tersenyum, karena mulai hari ini dia akan terus berada di samping Sofia. Setelah 30 menit perjalanan akhirnya mereka sampai di Hotel Grand Hyat. Terlihat lobi hotel sudah dipenuhi oleh para wartawan yang sedang mengantri untuk masuk ke dalam hotel.

Gio memarkirkan mobil di tempat parkir. Lalu dia mempersilahkan Sofia turun dari mobil. Keduanya pun sama-sama berjalan menuju hotel. Saat akan masuk ke dalam hotel, para wartawan langsung menyerang Sofia ketika mereka semua menyadari kedatangan Sofia.

Para wartawan langsung menyerbu Sofia yang membuat dia terdesak, dan Gio langsung memasang badan melindungi Sofia dengan memagari tubuh Sofia dengan dekapannya. Hingga ada seorang wartawan yang tak sengaja mendorong Sofia, hingga model itu hampir jatuh.

Dengan sigap, Gio menahan pinggul Sofia hingga dada Gio bersentuhan dengan punggung Sofia. Saat dada Gio menempel di tubuh Sofia,wanita ini merasa seperti ada sengatan listrik yang membuat tubuhnya bergidik.

"Nona tidak apa-apa?" tanya Gio khawatir.

Sofia menegakkan tubuhnya kembali, "Ya, aku baik-baik saja," jawab Sofia cepat.

Gio langsung menggiring Sofia masuk ke dalam hotel, dan menuju salah satu ballroom kecil di hotel itu, di mana Okka dan Alin sudah menunggu.

"Ya ampun, kenapa lo lama banget sih?" ujar Alin.

"Maaf, tadi ada sedikit kendala di depan hotel" balas Gio.

"Sebaiknya kita langsung memulai konferensi persnya saja" ujar Okka.

Sofia mengangguk, lalu Okka berjalan keluar dari ballroom kecil itu diikuti yang lainnya menuju ballroom yang lebih besar sebagai tempat dilaksanakannya konferensi pers. Mereka berempat berjalan beriringan melewati red carpet yang terpasang di antara deretan kursi di sisi kanan dan kiri yang diduduki oleh para wartawan. Melihat Sofia datang, para wartawan langsung memotretnya. Setelah itu Okka, Alin, dan Sofia duduk di podium yang sudah disiapkan. Sementara Gio berdiri tegap di sisi podium untuk berjaga.

"Terima kasih untuk para rekan wartawan yang sudah berkenan hadir pada konferensi pers hari ini. Saya Okka, perwakilan dari Herm's Group ingin memberitahukan bahwa Sofia Aletrino akan menjadi brand ambassador Herm's Group yang baru" jelas Okka.

"Kenapa memilih Sofia?"

"Bukankah dia memiliki skandal dengan seorang model?"

"Apa Herm's Group tidak takut terkena dampak buruk atas gosip yang melibatkan Sofia?"

"Lalu apa benar Sofia memiliki hubungan dengan Diego?"

"Selain berciuman, apa Sofia pernah tidur bersama Diego?"

Gio membelalakkan matanya saat mendengar pertanyaan tak senonoh itu dari wartawan, "Jaga ucapan kalian atau saya seret kalian keluar dari ruangan ini," tegas Gio.

Saat Gio berteriak, Sofia langsung menoleh ke arahnya dan nampak tertegun.

"Di sini kami juga akan mengklarifikasi gosip tentang Sofia" sela Alin.

Okka menyuruh salah satu operator proyektor untuk memutarkan vidio CCTV di mana Diego berusaha memaksa dan melecehkan Sofia. Dan beberapa bukti kasus pelecehan yang Diego lakukan kepada model wanita lain.

"Saya ingin meluruskan kesalah pahaman ini. Saya tidak memiliki hubungan apapun dengan Diego. Kami hanya sebatas rekan kerja. Dan alasan kenapa pada saat itu saya tidak melaporkan Diego, karena saya masih punya hati untuk tidak menghancurkan karir dia. Tapi setelah itu ternyata Diego memanfaatkan hal ini untuk menciptakan gosip yang jelas mempengaruhi kehidupan saya" jelas Sofia dengan suara agak bergetar.

"Semua sudah jelas. Terima kasih atas kehadiran kalian semua. Dan kami akan menunggu kedatangan kalian pada acara launching produk Herm's Group yang baru" sambung Okka.

Mereka berdua beranjak pergi dari podium dengan diikuti Gio dan keluar dari tempat konferensi pers sebelum para wartawan kembali menyerang mereka dengan berbagai pertanyaan.

"Akhirnya semua selesai, Fi" ucap Alin penuh kelegaan.

"Akhirnya hidup gue kembali tenang" balas Sofia.

"Lo mau pulang sekarang?" tanya Alin.

"Iya" jawab Sofia singkat.

"Ya udah yuk pulang" ajak Alin meraih tangan Sofia.

"Tunggu" cegah Gio yang membuat Alin memandangnya.

"Maksud saya, biar saya yang mengantar Nona Sofia pulang. Karena sudah menjadi tanggung jawab saya menjaga Nona Sofia" ujar Gio.

Okka melihat kecanggungan di antara mereka, "Benar kata dia, Lin. Aku sudah membayarnya untuk menjaga Sofia. Biarkan dia menjalankan tugasnya. Dan kamu masih ada urusan denganku," sela Okka.

"Urusan apa?" tanya Alin.

"Masalah jadwal syuting dan pemotretan iklan untuk Sofia" balas Okka dengan nada sedikit jengkel.

Alin hanya ber-oh ria tanpa suara dan manggut-manggut.

"Ya udah, gue balik ya Lin. Bye Alin, Okka" ujar Sofia dengan ramah sambil melambaikan tangan.

1
Bocil
mana suara audionya.pengrn dengerin ceritanya tapi gk afa suara audionya
Joana
jgn blg Galih suka sama sofia
Joana
apaan si gio ... jgn blg lu msh ada rasa ama jasmin
Joana
kurang greget ama gio loading lama
Joana
uwuwuw love you babang gio🥰🥰🥰
Achmad
bagus Thor
sandya
suka ceritanya
Mastijah Ijah
Kecewa
Mastijah Ijah
Buruk
mochamad taufan
thornya terlalu tilol sampe lupa karakter yang dia bangun ...
Akbar
Luar biasa
Ratu Rana Ranii
mantap,sekali liat dokternya langsung tau hamil.hummm hanya di dunia novel seperti ini.tanpa USG tanpa tes Urun langsung tau hamil.waowww luar biasa dokterx
Ismalinda
Luar biasa
Sri Wahyuni
👍👍👍👍💪💪❗💪💐💐💐🌼🌼🌻🌻💐💐
wonder mom
satria shock bgt tu😊. bgitu tau bhw okka adl anak Bima yg tlah menyelamatkan nyawanya.
chaaa
wuih ngeri ya kalau org udh terobsesi.. sampe mengorbankan nyawa org2 yg gak bersalah.. udh kriminal ini si jalang..
ayu nuraini maulina
ceo ko goblok y bkn nya d cari tau dulu
Sastri Dalila
👍👍👍
Nia Nara
Ngeri banget sampe nyawa orang lain dipertaruhkan demi rencana picik lu
Nia Nara
Kalau cowok da gak suka mbok ya sadar ngono lho
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!