Dewi seorang gadis desa yang mengadu nasib ke kota, demi bisa membantu kedua orang tuanya membiayai sekolah adik- adiknya. Ia bekerja sebagai pembantu di kediaman keluarga Aditama.
Devan Aditama CEO tampan dengan sejuta pesonanya. Di usianya yang ke 32 tahun ia belum juga menikah. Hatinya telah beku untuk wanita karena pengkhianatan sang kekasih di masa lalunya. Akankah hatinya mencair akan pesona pembantu barunya.
Akankah terajut cerita cinta di antara keduanya. Ikuti alur ceritanya ya teman-teman.
Karya ini hasil karangan othor sendiri ya. Jika tidak suka cukup di skip aja ya. Tolong jangan kasih bintang 1,2 atau 3, itu bikin mood author buruk. Kalau moodnya buruk, cari ide juga jadi susah. Ok, terima kasih.
Selamat membaca.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda Wia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16
Setelah empat hari pulang ke kampung halamannya, hari ini Dewi sudah kembali bekerja di keluarga Aditama seperti biasanya. Keadaan pak Danu juga sudah membaik. Ternyata beliau jatuh sakit karena rindu pada putri sulungnya. Sehingga ketika Dewi pulang kemarin, keadaannya pak Danu berangsur-angsur pulih. Seperti biasa, setiap pagi Dewi selalu di sibukkan dengan rutinitas masak-memasak di dapur. Setelah masakan matang, Dewi membantu mbak Tina menghidangkannya di meja makan.
Satu-persatu keluarga Aditama sudah mulai duduk di kursinya masing-masing. Begitu juga dengan Devan, yang sudah rapi dengan jas warna hitam favoritnya. Matanya terus menatap Dewi yang sibuk menghidangkan sarapan. Dewi yang merasa di perhatikan oleh Devan hanya menundukkan kepala. Devan yang sadar dengan kelakuannya segera mengalihkan pandangannya pada piring yang berisi nasi goreng di depannya. Ia tidak mau sampai orang rumah menyadarinya. Setelah menghabiskan sarapannya Devan segera berangkat ke kantor setelah berpamitan dengan mama Nabila dan papa rehan.
....
Di perusahaan Aditama
" Permisi, apakah pak Devan ada di dalam ", tanya seorang wanita cantik pada elena sekretaris Devan.
Elena menatap perempuan itu dari atas sampai bawah. Pakaian yang dikenakan perempuan itu cukup seksi. Elena menghela napas pelan, banyak sekali perempuan yang mengejar-ngejar bosnya itu batin elena.
" Apakah nona sudah membuat janji ",
" Belum, Bilang saja pada atasan kamu kalau Liliana mencarinya ", jawabnya dengan percaya diri.
" Baiklah, Siapa nama anda tadi ",
" Liliana "
Tut
" Halo pak Devan, ada nona Liliana ingin bertemu dengan anda. Nona ini mengatakan bahwa anda mengenalnya ",
" Liliana siapa ", tanya Devan. Lili yang mendengar jawaban Devan segera merebut telepon itu dari tangan Elena.
" Ini aku Liliana mas Devan, anak tante Anita. Yang kemarin berkunjung ke rumah kamu. Aku mampir kesini membawa bekal makan siang untukmu", jelas liliana. Elena yang mendengar penjelasan itu mencebikkan bibirnya. Setelah memberikan kembali telepon itu pada elena, lili segera berlalu masuk ke dalam ruangan Devan. Padahal tadi Devan belum menyuruhnya masuk.
Krekkkk
" Mas Devan ", Sapanya tersenyum sumringah. Namun Devan hanya meliriknya sekilas lalu kembali menekuni berkas-berkas di mejanya. Lili melangkah mendekati Devan dan meletakkan kotak makan siang di meja kerja Devan.
" Nona lili maafkan saya, sebentar lagi saya ada meeting dengan klien. Mungkin saya juga akan makan siang di sana. Jadi saya tidak bisa menemani anda makan ", kata Devan sambil mendorong kotak makan siang itu ke arah Liliana.
" Tapi mas, aku khusus masakin ini buat kamu. Setidaknya cicipilah sedikit saja ",
" Maaf, tapi saya sedang di tunggu oleh klien saya ", jawab Devan dengan ekspresi datar.
" Baiklah, tapi lain kali aku akan datang lagi ke sini. Mas Devan gak boleh nolak lagi ", kata lili tersenyum kecut. Meski perasaannya kesal, ia mencoba untuk tetap tersenyum demi mengambil hati pria tampan dan kaya raya di depannya.
Devan tidak menjawab dan terus memasang wajah datar. Liliana yang kesal segera beranjak keluar dari ruangan Devan. Ketika sudah berada di luar ruangan Devan, langkahnya berhenti tepat di depan meja elena. Ia menaruh kotak makan siangnya di meja elena dengan kasar.
Brakk
" Ini untukmu saja ", kata lili sambil berlalu pergi. Mata Elena langsung berbinar menatap makanan di depannya.
" Wah, rejeki nomplok ", katanya tersenyum lebar.
🌸🌸🌸🌸
Tak tak tak
Terdengar suara hentakan kaki memasuki ruang tamu. Anita yang sedang duduk santai sambil berselancar ria di dunia Maya, menoleh menatap ke arah pintu. lili yang begitu kesal melemparkan tasnya ke kursi dan mendudukkan bokongnya di dekat sang mama.
" Astaga lili, apa-apaan sih kamu. Datang-datang langsung melempar tas ", omel Anita pada anaknya.
" Aku sebel banget sama Devan ma. Aku capek-capek datang ke kantornya malah di suruh pulang ", gerutu lili sambil menyandarkan kepalanya pada bahu sang mama.
" Sabar dong sayang, kamu gak boleh menyerah begitu saja. Memangnya kamu GK mau jadi nyonya Devan yang bergelimang harta! hmmm? tanya mama Anita membujuk sang anak.
" Maulah ma. Tapi Devan sama sekali tidak tertarik sama aku ma. Padahal aku cantik dan seksi kayak gini ", pede sekali dia 😛
" Semua butuh waktu sayang, gak boleh gegabah. Kamu harus terus berusaha mendekatinya sampai Devan jatuh ke dalam pelukanmu ", kata Anita memberi semangat.
" Baiklah ma, aku pasti bisa ", kata Liliana seraya tersenyum licik.
🌸🌸🌸🌸
Di pagi hari yang cerah, mentari dengan malu-malu keluar dari peraduan. Sinarnya menerpa semesta dengan penuh kehangatan.
Pagi ini, meja makan nampak sepi. Hanya ada sepasang pengantin lama yang sedang makan sepiring berdua sambil suap-suapan.
" Mah, kita kalau kayak gini terlihat seperti pengantin baru ", kata papa rehan mengulum senyum.
" Ih papa ada-ada saja ", mama Nabila tersipu malu lalu memukul lengan suaminya pelan.
" tapi mama suka kan, manja-manja gini sama papa ", goda papa rehan sambil menarik turunkan alisnya. Dari arah tangga, Monica yang melihat kelakuan papa dan mamanya hanya geleng-geleng kepala.
" Ehem cie cie, tua-tua bawang Bombay, semakin tua semakin lebay ", goda Monica tertawa ngakak.
" Dasar anak kurang ajar ", kata papa rehan sambil melempar Selada pada putri bungsunya. Monica segera menghindar dari serangan papanya.
" Week nggak kena ", ledek Monica yang kemudian mendudukkan pantatnya di kursi meja makan.
" Tumben anak mama jam segini sudah bangun, biasanya molor Sampek siang kalau hari Minggu ", tanya mama Nabila heran.
" Kemarin kan Monica sudah ijin sama mama kalau mau belajar kelompok. ish mama gimana sih ",
" Oh iya mama lupa ", kata mama tersenyum malu.
" kak Alex kok gak ada di kamarnya mah "
" Kakak kamu sedang meninjau lokasi cafe barunya di luar kota ", terang mama Nabila.
Monica hanya manggut-manggut saja.
Saat asyik mengobrol, Dewi datang membawakan buah pisang ke meja makan.
" Wi, tolong kamu bangunin Devan ya "
" Tapi nyah ",
" Tolong ya wi, soalnya tadi Kevin telepon ke handphone saya ada meeting mendadak jam 10 nanti ", kata mama Nabila menjelaskan.
" Baiklah nyah ", kata Dewi. Kemudian ia mulai naik ke lantai atas. Setelah sampai di depan pintu kamar Devan, ia sedikit ragu untuk mengetuknya. Saat akan mengentuk pintu tersebut, ternyata pintunya tidak tertutup rapat. Dewi mencoba mengintip dari celah pintu, nampak Devan yang masih bergelung di dalam selimut.
Dengan langkah pelan Dewi mendekati ranjang majikannya. Matanya mengamati wajah tuannya yang terlihat makin tampan dalam keadaan tertidur. Tanpa sadar tangan Dewi membelai lembut pipi majikannya. Saat Dewi hendak menarik tangannya, tiba-tiba Devan membuka matanya. Dewi yang terkejut langsung berdiri dari duduknya. Karena buru-buru berdiri membuat tubuhnya oleng dan jatuh di atas tubuh majikannya.
Manik mata keduanya saling bertemu. Tangan Devan terulur menyentuh pinggang ramping pembantunya. Dewi yang gugup setengah mati, berusaha bangun dari atas tubuh Devan. Namun Devan malah memperat pelukannya yang membuat wajah keduanya semakin dekat. Saat bibir keduanya akan bertemu tiba-tiba..
Tok tok tok
" Sial ", umpat Devan pada orang yang menggangu momen romantisnya. Dewi buru-buru beranjak dari tubuh majikannya. Devan berjalan ke arah pintu hendak mengumpati orang tersebut. ia membuka pintu itu dengan kasar dan...
" Mama ",
🌸 like dan komennya kakak biar aku semangat up date nya 😊😊🌸