NovelToon NovelToon
(Tak) Sepahit Empedu

(Tak) Sepahit Empedu

Status: tamat
Genre:Poligami / Nikah Kontrak / Obsesi / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:554.9k
Nilai: 4.8
Nama Author: aisy hilyah

Kedua anaknya yang kecil dibunuh, laki-laki itu juga tega menjual satu-satunya anak gadis yang dia miliki kepada seorang laki-laki kaya raya demi memuaskan keinginannya.

Pasrah. Cempaka harus rela menjalani pernikahan kontrak yang dirasa berat sebelah. Dia hanya perlu mengandung dan melahirkan anak untuk keluarga tersebut.

Perlakuan yang tidak adil seringkali ia dapatkan dari sang suami juga istrinya.

"Tugasmu hanya mengandung, dan melahirkan. Jangan pernah berharap lebih apalagi cinta suamiku!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aisy hilyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 16

"Tuan! Tuan! Bangun, Anda tidak kembali ke kamar nyonya?" Cempaka membangunkan Caesar yang tertidur di kamarnya. Ia tak ingin Eva marah dan melampiaskan semua padanya.

Laki-laki itu mengeluh, berbalik memunggungi. Menarik selimut menutupi seluruh tubuhnya.

"Diamlah, Ibu. Aku masih mengantuk." Caesar mengigau.

"Ibu?" Garis bingung jelas tercetak di wajah wanita itu. Ibu, apa Caesar merindukan ibunya? Tapi bukankah sang ibu sering menjenguknya.

"Tuan, ini aku Cempaka. Bangunlah, nyonya pasti akan marah jika Anda tidur di sini." Teringat pagi tadi, wajah merah wanita itu begitu menyeramkan.

Caesar mengernyit, tapi belum membuka matanya.

****

Di dalam mimpinya.

Dia bertemu dengan seorang wanita cantik, berperangai lembut dan penuh kasih. Mengenakan gaun putih bersih tanpa noda. Caesar tertidur di pangkuan, terlihat damai merasakan sentuhan lembut pada kepalanya.

"Kau bahagia, anakku?" tanya wanita itu dengan suaranya yang lembut mendayu.

"Aku tidak tahu, Ibu. Sejak kau pergi meninggalkan aku, hatiku terasa hampa dan sunyi. Aku tidak bisa melihat warna indah dalam hidupku. Ibu, katakan padaku mengapa kau memilih pergi dan membiarkan kesakitanmu untuk menang? Aku masih sangat membutuhkan Ibu." Caesar memeluk kaki wanita itu.

Senyum yang terukir di bibirnya yang merah alami, begitu menyejukkan hati siapa saja yang melihat.

"Suatu saat kau akan tahu kebenarannya. Yang terpenting, bahagiakan dirimu untuk saat ini. Jangan pernah menyia-nyiakan hidupmu, sayang."

Caesar membuka mata, mengangkat kepalanya, dan mendongak pada pemilik suara merdu itu.

"Bagaimana aku akan bahagia? Sementara kebahagiaanku ikut pergi bersamamu, Ibu," ujar anak laki-laki itu dengan tatapan sendu.

Sang wanita menangkup wajahnya dengan kedua tangan, mengusap pipinya yang gembil. Menarik garis bibir yang cemberut.

"Kembalilah seperti dulu. Kau anak Ibu yang ceria, murah senyum, ramah dan peduli pada sesama. Kau yang sekarang bukanlah dirimu yang sebenarnya. Dingin, acuh tak acuh, bahkan senyumpun sangat jarang terlihat di bibirmu. Kembalilah, sayang. Temukan dirimu yang sesungguhnya," pinta wanita itu perlahan tubuhnya memudar dan hilang.

****

"Tuan! Anda harus kembali ke kamar nyonya. Jika tidak, nyonya pasti akan marah." Cempaka masih berusaha membangunkan Caesar dari tidurnya.

Namun, wajah laki-laki itu mulai berubah gelisah, bibirnya berkedut-kedut, peluh bercucuran memenuhi wajahnya. Cempaka tercenung, bingung dengan keadaan itu.

"Ibu! Jangan pergi! Kumohon jangan pergi!" racau Caesar sembari menggelengkan kepalanya.

"Apa dia bermimpi?" Cempaka semakin gugup, panik. Apakah dia harus memanggil Yudi? Atau Eva? "Bagaimana ini? Aku bingung."

Cempaka gusar, tak tahu harus melakukan apa. Tubuh Caesar menggigil seperti orang yang kedinginan, bibirnya memucat, terus meracau memanggil sang ibu.

"Tuan! Anda kenapa? Bangun, Tuan!" Cempaka menangis, dia meletakkan punggung tangannya di dahi Caesar. "Panas. Apa Tuan sakit?"

Buru-buru ia memakai piyama, dan berlari keluar. Keadaan rumah gelap, semua penghuninya telah tertidur. Ia melirik kamar Eva, tapi tak terlihat apapun jua.

"Apa aku harus memberitahu nyonya? Bagaimana jika dia marah padaku. Oh, sepertinya semua orang sudah tertidur." Cempaka mengusap air mata, teringat pada mendiang kedua adiknya ketika sakit.

Ia berlari ke dapur, menyiapkan air hangat serta handuk untuk mengompres Caesar. Oleh karena keributan itu, Yudi datang menghampiri.

"Nona, apa yang sedang Anda lakukan?" tegurnya ketika melihat Cempaka menuangkan air hangat pada sebuah tempat.

"Pak, Tuan demam. Aku akan mengompresnya. Mungkin ada dokter pribadi yang bisa dihubungi? Tuan terus meracau memanggil ibunya. Bisa panggilkan nyonya besar juga?" pinta Cempaka terburu-buru, ia bahkan tidak mendengar jawaban Yudi bergegas pergi menuju kamarnya.

Yudi menghela napas, sesuatu yang mustahil dilakukan Eva jika Caesar sedang sakit. Dia tidak pernah terlihat panik seperti Cempaka, dan akan langsung memerintahkannya untuk menghubungi dokter pribadi Caesar.

"Astaga! Apa aku tidak salah melihat? Nona begitu mencemaskan tuan. Jika Anda tahu, Nona, bahwa yang dirindukan tuan bukanlah nyonya besar, tapi wanita yang telah melahirkannya ...." Ia bergumam, kemudian mengubungi dokter pribadi Caesar.

"Anda sedang berada di luar daerah dan besok pagi baru akan tiba di rumah? Tuan tidak ingin diperiksa dokter lain selain Anda, Dokter. Apa mengompres tuan tidak menjadi masalah?" cerocos Yudi setelah mendapat kabar dari dokter.

Ia menutup sambungan, menyusul Cempaka ke kamarnya untuk melihat keadaan Caesar. Hati laki-laki itu terenyuh melihat perlakuan Cempaka pada tuannya.

"Dokter besok pagi akan tiba di sini. Dia bilang mengompres tuan tidak masalah," ucapnya.

Cempaka tidak menyahut, terus memandangi wajah pucat Caesar yang sudah sedikit tenang.

1
Julik Rini
ani Thor neneknya Ivan bukan Eva. ketukar namanya
Julik Rini
belum suami Thor, belum rujuk
Julik Rini
ceritanya bagus
Aisy Hilyah: terimakasih banyak
total 1 replies
Dwi Puji Astuti
sukaaa
sulis tiana
Kecewa
sulis tiana
Buruk
Aisy Hilyah: gak usah baca gak usah juga kasih penilaian. tinggalin aja
total 1 replies
Jrneo Jo Harz
Luar biasa
Aisy Hilyah: Alhamdulillah terima kasih banyak
total 1 replies
Atmita Gajiwi
endingnya masih gantung
watashi tantides
anjoy awas kalo ketagihan dasar
Pujiati
lanjut season 2 donk...
Nana Loehat
menegangkan
sungguh keren karyamu thor
pinter bangetttt alur cerita nya
apik n rapi😎😘
Aisy Hilyah: Alhamdulillah terima kasih banyak
total 1 replies
Ita Maisaroh
thor..maaf yaa...ceritanya bagus nih..tp bayi cempaka kn kembar ada di bab 40,
aq jd rada bingung dan berhrp ada clue, bahwa bayi cempaka alias. amanda itu disebut 2 namanya zia dan...?...tp ngk ada nama lain, trus bayi evan ..anaknya ani atau kembaran zia.....
liat cerita ttg ani, sepertinya evan bayi si ani, tambah lg tuan arya beda rasa sama bayi evan dan bayi zia...
lanjut thor...tp bikin jd jelas yaaaa
Aisy Hilyah: ada, lanjut aja ya hehe
total 1 replies
YK
banyak aturan tapi gak mau diatur...
dewi rofiqoh
Ya.... Udah tamat aja
Tp endingnya sweet....
Aisy Hilyah: Alhamdulillah kelar tanggung jawab
total 1 replies
‼️n
Wih la kok dah tamat aja y.....🤭
Ending yg manis....Memang Allah lebih tahu apa yg terbaik utk umatnya yg taat. Yg sepertinya buruk tak selalu berakhir dgn buruk pula, to satu yg pasti buah kesabaran akan berasa manis.....🙏🙏🙏
Aisy Hilyah: setuju sekali terima kasih banyak
total 1 replies
Sidieq Kamarga
Waaaah kejutan ternyata tsmat, happy ending buat Ceempaka dan keluarganya, yang jahat memang harus dihukum walau tidak dipenjara tapi dia dihukum keadaan yang menyedihkan.
Terimakasih ceritanya Author, semoga selalu sehat, tetap semangat dalam berkarya 😍😍😍💪💪💪💪💪
Aisy Hilyah: siap!!!!
total 3 replies
Pira Nofrianti
👍👍👍👍 Alhamdulillah
Aisy Hilyah: Alhamdulillah terima kasih banyak
total 1 replies
Santi Langgawi
lanjut thor
‼️n
Sukurin lo!!!! Jadi orang ga ada sukur sukurnya, itulah hasil dari penghianatanmu sendiri...
Masih untung dikasih cek..
Pira Nofrianti
lanjut kk 👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!