NovelToon NovelToon
Terpikat Pesona Duda Anak 1

Terpikat Pesona Duda Anak 1

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / CEO / Anak Genius
Popularitas:2.7M
Nilai: 4.6
Nama Author: lala_syalala

Karena dikhianati oleh sang kekasih membuat Inez hancur sehancur-hancurnya dan dia memilih menenangkan diri di taman kota, tak sengaja juga dia menyelamatkan seorang bocah kecil tampan saat di ganggu oleh anak-anak jalanan namun tiba-tiba bocah itu memanggilnya dengan sebutan mama.

"Mamaaaa!" ucap bocah kecil itu.

Disisi lain seorang bocah kecil tersesat di taman kota dan di bantu oleh seorang wanita cantik pun membuat dia memanggilnya mama, itu karena dia sangat merindukan sosok seorang ibu yang tidak pernah dia rasakan sejak lahir dan saat melihat wanita itu bocah itu langsung menginginkan wanita itu menjadi mamanya.

Bagaimanakah kelanjutan ceritanya?

Yukkk kepoinnnn ceritanya!!

🥕🥕🥕

Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 16_Cantik

Sesaat kemudian mama dan papa Bara datang, mereka sangat terkejut saat mendengar bahwa cucu tercintanya di bawa ke rumah sakit.

"Bara!" Panggil mama laras.

"Mama, papa." sahut Bara saat melihat orangtuanya di rumah sakit.

"Gimana kondisi cucu mama?" tanya mama laras khawatir dan mendekat ke arah ranjang Daniel.

"Keadaannya sudah lebih baik ma, tapi untuk suhu tubuhnya masih tinggi."

"Bagaimana bisa Bar?" sekarang papa Dion yang bertanya.

"Bara juga gak tahu pa, tadi mbk indah yang telepon ngasih tahu kalau Daniel demam tinggi!" jawab Bara.

"Ya sudah kita tenang aja dulu, Daniel pasti bisa melewati segera sadar." ujar papa Dion.

"Iya, pa." Balas Bara.

"Ya udah, mending sekarang kita tunggu aja dulu ya," ajak papa Dion.

"Sayang maafin papa ya," ucap bara mengelus kening sang anak dan menyalahkan dirinya sendiri karena tidak bisa menjadi papa yang siap siaga.

"Sudah bar jangan menyalahkan diri sendiri." mama laras mencoba menenangkan sang anak.

"Iya, ma."

"Mama.... mama!" ucap Daniel mengigau didalam tidurnya.

"Sayang, kamu kenapa?" tanya Bara khawatir.

Mama laras dan papa Dion pun melihat sang cucu yang mengigau dengan nada sedih pun ikut sedih.

"Papa, mama mana?" tanya Daniel saat dia baru saja bangun.

"Mama lagi kerja sayang," ucap Bara.

Mama laras dan papa Dion hanya saling berpandangan, mereka tidak tahu yang di bahas oleh anak dan cucunya ini siapa.

"Daniel kangen mama pa," ucap Daniel dengan raut sedihnya.

"Iya, mama pasti ke sini kalau sudah selesai kerjanya!" ucap Bara tiba-tiba saja.

"Bener, pa?"

"Iya, sayang."

"Yeyy!"

"Mama siapa Bar?" tanya mama laras karena beliau tidak ingin jika ibu kandung dari sang cucu yang datang.

Beliau tidak sudi jika sang anak akan bersama dengan wanita tidak tahu diri itu, hanya mengejar apa yang dia inginkan bahkan mengkhianati sang anak dan meninggalkan cucu nya sangat masih kecil pada waktu itu.

"Itu orang yang pernah nolongin Daniel waktu di taman kota, dan sepertinya Daniel sangat suka dengan wanita itu ma" balas Bara.

Sedangkan mama laras dan papa Dion nya pun hanya ber oh ria dan ikut penasaran siapa wanita itu.

"Kalau gitu papa keluar sebentar ya," ucap Bara.

"Iya, pa."

"Ma, pa aku nitip Daniel ya." ucap Bara.

"Iya, sayang."

Setelah itu Daniel pun baru menyadari kehadiran opa dan Oma nya di sana.

"Opa, Oma!" sapa Daniel dengan senangnya.

"Hai sayang, gimana keadaannya udah baikan?" tanya Oma Laras sambil membelai rambut cucunya tersebut.

"Udah kok Oma kan bentar lagi ketemu sama mama jadi harus baikan!" ujar Daniel dengan semangat.

"Emangnya mama Daniel gimana sih?" tanya Oma Laras penasaran.

"Mama Niel cantik banget Oma, baik lagi." Daniel menjelaskan secara rinci bagaimana wajah dan sifat sang mama kepada Oma laras dan opa Dion.

Sedangkan Oma Laras dan opa Dion hanya mendengarkan tanpa ingin menghentikan cerita dari sang cucu.

"Daniel sayang banget ya sama mama nya ya?" sekarang opa Dion yang bertanya.

"Iya opa, Niel sangat sayang sama mama tapi sayang mama gak pernah tinggal di rumah sama Niel padahal temen temen Niel cerita kalau mama dan papa mereka itu tinggal bareng sama mereka dan bisa tidur bareng." sahut Daniel dengan mata sedikit berair.

"Udah-udah yang sayang jangan nangis," ucap Oma Laras.

"Iya, Oma."

Sedangkan Bara keluar kamar pasien dan mengeluarkan handphone nya dan menelepon Inez untuk datang ke rumah sakit sekarang karena Daniel sedang di rawat.

[Halo, Nez!]

[Halo, tuan. Maaf ada apa ya?]

[Inez, saya butuh kamu di rumah sakit sekarang!]

[Rumah sakit! Ada apa tuan?]

[Daniel sekarang masuk rumah sakit dan dia terus saja manggil-manggil nama kamu!]

[Apa, kalau gitu saya akan ke rumah sakit tuan!]

Setelah mengatakan itu telepon pun di matikan dan Bara sedikit lega karena Inez dapat ke rumah sakit dan menjenguk sang anak.

🥕🥕🥕

Sedangkan Inez yang mendapat kabar bahwa Daniel sakit pun bergegas menuju rumah sakit dan meninggalkan pekerjaannya yang hampir selesai tersebut, untungnya Inez sudah pulang sehingga tidak harus ijin dari tempat kerja.

Entah mengapa saat Inez mendapat kabar kalau Daniel sakit, hati Inez menjadi resah dan tanpa waktu lama dia menyetujui untuk datang.

Setelah beberapa saat Inez pun sampai di rumah sakit dengan sedikit terburu-buru dia mencari kamar Daniel.

Saat dia menuju ke sana, dia melihat Bara sedang berada di luar dengan Mike sekertaris dan sepertinya sedang membahas soal pekerjaan.

Inez pun mendekati ruangan tersebut, Bara juga tidak sengaja melihat Inez yang baru datang pun menutup dokumennya dan menyerahkan kepada Mike.

"Semuanya sudah beres, lanjutkan rencana berikutnya!" perintah Bara.

"Baik tuan, kalau begitu saya permisi!" pamit Mike dan di angguki oleh Bara.

Saat pergi pun Mike tidak lupa menyapa Inez dengan ramah.

"Sore, Inez." sapanya.

"Sore." Inez pun membalas sapaan tersebut.

Kemudian Inez melangkahkan kakinya ke arah Bara dan ingin menanyakan keadaan Daniel.

"Tuan, bagaimana keadaannya Daniel?" tanya Inez.

"Dia sudah lebih baik dan sekarang tinggal pemulihannya saja meski demamnya belum terlalu turun." Bara menjelaskan kondisi Daniel sekarang.

"Saya boleh jenguk Daniel tuan?" izin Inez.

"Silahkan."

Setelah itu Inez pun masuk ke dalam dan segera menuju ke arah Daniel.

"Daniel," sapa Inez.

"Mama!" balas Daniel dengan suara lantangnya.

"Daniel! Kamu gak papa kan? Mana yang sakit?" tanya Inez khawatir.

"Niel gak papa kok ma," balasnya.

"Beneran?"

"Iya, ma."

"Syukur kalau begitu," ucap Inez dengan memeluk erat Daniel seperti sedang menghilangkan kekhawatirannya.

Tanpa Inez sadari sikapnya kepada Daniel dari tadi di lihat oleh Oma laras dan opa Dion yang duduk di sofa.

Inez memang saat masuk tidak menyadari keberadaan Oma dan opa nya Daniel sehingga dia tidak memberi salam yang semestinya.

"Siapa nih? kok cantik banget sih," ucap Oma laras dengan mendekat ke arah Inez.

Mendengar ada yang berbicara sontak membuat Inez terkejut dan melihat ke arah suara tersebut.

"Wah cantik ya pa," sahut Oma laras kepada sang suami meminta pendapat.

"Iya ma, cantik banget." balas opa Dion dengan tersenyum.

"Iya kan Oma, opa. Mama Niel sangat cantik!" timpal Daniel.

"Oma, opa?" tanya Inez dengan muka bingungnya.

Berarti mereka adalah Dion Wijaya dan Laras Wijaya, mereka adalah mama dan papa dari Bara Nahlu Wijaya membuat tubuh Inez seketika membeku.

"Iya, pilihan cucu Oma emang mantap!" sahut Oma Laras dengan mengangkat jempolnya seperti setuju dengan perkataan sang cucu.

Oma laras pun mendekati Inez dan memegang tangan Inez dengan lembut.

"Siapa nama kamu sayang?" tanya Oma Laras.

"Inez tante," jawab Inez dengan sopan.

"Cantik." ucap Oma Laras.

"Bagus namanya kayak orangnya," puji oma Laras.

Sedangkan Bara hanya melihat interaksi orang tuanya, sang anak dan juga Inez tanpa ingin mengganggunya.

"Bara, boleh juga pilihanmu nak!" ucap papa Dion mendekati sang anak.

"Kita gak ada apa-apa pa," balasnya.

"Bara jangan egois, kamu gak lihat tuh senyum sumringah dari anak kamu!" sahut opa Dion dengan mengarahkan pandangannya ke arah Daniel yang tersenyum sumringah dan tangannya terus saja memegang tangan Inez dengan erat.

Bara hanya diam saja, karena yang di ucapkan oleh sang papa memang benar.

Sedangkan mama laras juga terlihat sangat senang dengan Inez dan terus saja mengobrol.

Awalnya Inez sangat canggung namun dengan bergulirnya waktu tak terasa mereka sudah mulai enjoy dalam berbicara.

"Daniel, mama harus pulang karena besok mami harus kerja." sahut Inez sedih namun waktu sudah sangat malam tidak pantas buatnya untuk tetap tinggal.

"Mama jangan pergi, mama di sini aja temenin Niel!" rengek Daniel dengan tetap memegang tangan Inez.

"Iya, sayang kamu nginep sini aja gak papa." opa Dion berkata seperti itu.

"Terus tante sama om tidur di mana?" tanya Inez.

"Kita pulang sayang, besok saja baru datang lagi." Oma laras menjawab.

"Iya Nez, Nanti kalau Daniel rewel dan nyariin kamu gimana?" sahut Bara tidak ingin kalah dan entah kenapa dia ingin Inez terus berada di sisi nya.

Inez pun bimbang dan akhirnya memutuskan untuk tinggal karena memikirkan Daniel nantinya.

"Iya sudah deh."

Setelah itu oma Laras dan opa Dion pun pulang, sedangkan Bara sedang menelepon sepertinya urusan pekerjaan.

"Sayang tidur ya," sahut Inez pada Daniel.

"Tidur sama mama," balasnya.

"Iya tidur sama mama," ucap Inez.

Inez pun naik ke atas ranjang dan tidur dengan Daniel, Daniel memeluk Inez dengan erat seperti tidak ingin melepaskannya seterusnya.

Saat Bara masuk dia melihat Daniel dan inez sudah tertidur lelap, Bara pun mendekat ke arah ranjang dan melihat Daniel yang sangat tenang dalam tidurnya begitu pun Inez yang juga tenang dalam tidurnya membuat hati Bara tergerak dan menyelimuti tubuh dua orang yang sedang dalam dunia mereka masing masing.

.

.

Bersambung.....

1
Puji Astuti
Biasa
Gee Fmy
org kaya enak hidupnya , rekreasi aja
liburan ditempat mewah ..enak banget ..
Maria Mebanua
mirip kejadian Mika ya
Maria Mebanua
typo thor
Gee Fmy
pasti bara suka sama inez ..lagi muda perawan gitu ..disayangi sama denial sebagai mamanya ..
asikkk deh ..
Gee Fmy
aku suka jln ceritanya ..adikku deh !
Lena Wong
👍👍👍👍👍
bunda syifa
bener sih ini novel tapi lebih etis klo bisa d parkir d rumah itu helikopter bukan pesawat pribadi, soalnya klo pesawat kn gc bisa terbang se enak jidat kayak helikopter
🌸 Airyein 🌸
Pak Bara kuat bgt
🌸 Airyein 🌸
Nah loh nah loh
🌸 Airyein 🌸
Bener2 si duda satu ini meresahkan!
🌸 Airyein 🌸
Biasalah. Yekan
🌸 Airyein 🌸
Kak ngga di bantu mikir kah ini?
🌸 Airyein 🌸
Padahal elu yg paling inget biasanya net 🤣🤣
🌸 Airyein 🌸
Sehari udh berapa kali sekarang?? 😭
🌸 Airyein 🌸
Woii nikah aja belum bang wkwkwk
🌸 Airyein 🌸
Biar apa nih?
🌸 Airyein 🌸
Elu kayanya udh mulai demen nez sama dia
🌸 Airyein 🌸
Gemes sama emote wortel. Jadi inget kelinci
🌸 Airyein 🌸
Aseeek
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!