Kim Nana seorang wanita cantik yang usianya sudah 24 tahun tapi belum menikah-menikah. Setiap kali di suruh menikah ia pasti ia menolak, bukan tanpa alasan tapi karena ada seorang laki-laki yang ia cintai dan ia tunggu, namun bertahun-tahun di tunggu sang laki-laki itu tidak kunjung datang, entah laki-laki itu kemana? Nana juga tidak tahu.
Hingga suatu ketika Nana bertemu dengan anak SMA sebut saja brondong. Seketika kehidupan Nana berubah dratis, ikutin yuk perjalanan cerita Nana akan seperti apa akhirnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maisy Asty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menjadi Kambing Hitam
Nana tampak lelah baru pulang kerja, eh malah sih Angel datang padahal rasanya pingin rebahan sekali.
"Na, jauhi Ayas!" titah Angel, kedua mata Nana melotot sempurna.
Jauhi! Perasaan aku tidak pernah dekat-dekat sama Ayas, ketemu dengannya saja kemarin di acara pernikahannya doang, lah ini Angel apalagi?
"Njel, itukan suamimu, urus saja sendiri! Jangan apa-apa nyalahin aku," tutur Nana geram.
Masa yang punya masalah dia dan suaminya yang jadi kambing hitamnya aku, kan Angel itu goblok sekali.
"Tapi dia masih terus memikirkanmu, semenjak di acara pernikahan kami dan dia melihatmu, sekarang tak sedikitpun Ayas perduli padaku, malam pertama yang aku impikan itu juga terlewatkan begitu saja, karena kamu Nana." Angel tetap kekeh kalau masalah yang di alami sekarang ini semua gara-gara Nana.
"Njel, yang mengundangku datang ke acara pernikahan kalian ya kamu, yang menyimpan laki-laki rahasia ya kamu, lalu kalau saat dia melihatku dan dia memikirkanku, ya aku rasa dia masih punya perasaan padaku, bukankah itu hal yang wajar 5 tahun lebih aku menantinya," dengan sengaja Nana malah manas-manasin Angel, biarkan saja biar hatinya kebakaran.
"Aku tidak akan membiarkan Ayas kembali padamu!" pungkas Angel dengan tegas.
Nana sekilas tersenyum kecil, lagian siapa juga yang mau kembali bersama laki-laki brengsek seperti Ayas? Jika dia tidak brengsek aku yakin dia akan tega menyakiti hatiku kan.
"Makanya jagain baik-baik saja suamimu itu! Lagian aku sudah tidak tertarik dengan laki-laki brengsek seperti Ayas," ujar Nana dengan mantap.
"Kamu bilang suamiku brengsek, eh kamu itu malu Na, pantes kamu jadi prawan tua omongan kamu saja tidak pernah di jaga," sahut Angel sewot sembari beranjak dari sofa lalu pergi begitu saja dari Apartemen milik Nana.
Setelah Angel pergi, Nana terdiam. Aku kira Angel adalah sahabat terbaikku tapi ternyata aku salah, ucapannya bahkan cukup pedas menusuk ke dalam hatiku, sabar Nana!
***
Angel melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, saat ini dirinya dikuasai oleh amarah yang begitu dalam.
Angel kembali ke hotel, sesampainya di hotel Angel langsung masuk ke dalam kamar hotel.
Dengan kasar Angel membuang tas selempang miliknya dengan kasar, Ayas yang sedang duduk terperanjat kaget.
"Njel, kamu kenapa sih?" tanya Ayas, melihat istrinya datang-datang dengan raut wajah kesal.
"Kamu masih tanya kenapa? Ayas, kita itu pengantin baru tapi kamu terus sibuk dengan pekerjaanmu, kamu bahkan tidak mau menyentuhku di malam pertama, pernikahan macam apa ini Yas?" geram Angel, kemarahan dalam hatinya sudah tidak terbendung lagi.
"Njel, aku itu lelah! Lagian bukankah hal itu sudah sering kita lakukan, lagian malam pertama yang mana? Kan kamu juga sudah tidak prawan lagi," sahut Ayas begitu enteng, membuat Angel semakin geram.
Laki-laki brengsek! Lagian kalau aku sudah tidak prawan itu juga kamu merenggut kesucianku bukan laki-laki lain.
"Dasar laki-laki brengsek," cetus Angel menggebu-gebu.
"Aku malas berdebat denganmu Njel," kata Ayas cuek.
"Terserah kamu," sahut Angel pasrah, hatiku hancur suamiku sendiri mengatakan hal seperti itu padaku.
Saat Angel masih prawan dulu padahal jelas-jelas Atas yang mulai menggodanya, Angel yang memang gatel dan ingin merasakan ehem-ehem pada akhirnya dengan nakal dia menyerahkan kesuciannya pada Ayas yang dulu berstatus sebagai kekasihnya. Sungguh padahal kedua sama-sama menikmati, sehari juga bisa bermain lebih dari sekali.
Angel yang merasa lelah dengan semua hal yang ada, rasanya ingin sekali meminum racun saja dan pergi yang jauh dari dunia ini.
Ayas terdiam, apa aku sudah sangat keterlaluan dengan Angel?
Angel menjatuhkan dirinya ke lantai, ia menangis karena sudah tidak dengan rasa kesalnya, aku memimpikan kebahagiaan tapi kenapa semuanya menjadi seperti ini? Katakan Tuhan aku harus bagaimana?
"Apa aku akhiri pernikahan ini saja? Tapi apa kata orang baru nikah beberapa hari, mas aku harus berpisah dengan suamiku," gumam Angel dengan suara lirih.
"Ayas," lirih Angel kembali membuka suara, kali ini terdengar lemas suaranya.
"Ada apa?" Ayas hanya duduk di tepi ranjang, sedikitpun ia tidak merasa ibah pada Angel.
Sebagai suami Ayas saja tidak melakukan kewajibannya, di saat sang istri sedih dan merasa rapuh Ayas malah seolah-olah tidak perduli dengan keadaan Angel.
"Apa kamu masih mencintaiku?" Angel bertanya dengan nada bergetar, hatiku harus kuat.
"Masih," sahut Ayas cuek.
"Tapi saat melihat Nana perasaan itu entah kemana?" ujar Ayas, hati Angel semakin tersayat, sakit sungguh sakit.
"Kembalilah pada Nana!" titah Angel, membuat Ayas kaget.
"Angel,"
"Mari kita berpisah," dengan tatapan sendu Angel memotong kata-kata Ayas.
"Angel,"
Entahlah akankah Ayas dan Angel berpisah?
Bersambung
Terimakasih para pembaca setia
