NovelToon NovelToon
Mahram Untuk Azira

Mahram Untuk Azira

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Pengantin Pengganti / Pengganti / Diam-Diam Cinta / Tamat
Popularitas:1.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Lili Hernawati

Azira membenci Ayahnya karena tega meninggalkan Ibu, dan dia bahkan lebih membenci istri kedua Ayahnya sebab jika bukan karena wanita itu, Ibu tidak akan pernah menginjak dunia malam. Tidak, sejujurnya Azira membenci Ayah dan keluarga Ayahnya yang bahagia serta harmonis. Pernah memandang rendah Azira dan Ibunya yang miskin, mereka bahkan tanpa ragu membunuh Ibunya.

Azira sangat membenci mereka semua!

Karena kebencian inilah dia terpaksa memasuki keluarga Ayah, menghancurkan kehidupan bahagia putri terkasih Ayah dan merebut calon suaminya, Azira melakukan semua itu.

Dia pikir balas dendamnya telah selesai setelah melihat keluarga Ayahnya hancur, dan dia pun siap dihancurkan oleh suami paksaan nya. Namun, siapa sangka bila suami paksaan nya tidak hanya tidak menghancurkannya namun juga menyediakan rumah untuknya kembali?

Apa ini?

Apakah ini hanya penyamaran sang suami untuk membalas dendam kepadanya karena telah merebut posisi wanita yang dicintai?

Atau justru sebaliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lili Hernawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2.8

Tersenyum lembut khas seorang Ibu, tangan Mama dengan lembut mengelus puncak kepala putri satu-satunya yang akan menjadi milik orang lain.

"Dia tahu kalau kamu gak bakal setuju makanya langsung telpon Ayah. Ya udah, kamu ganti baju dulu gih soalnya hari ini ada pengukuran baju dari mbak Yana."

Ia tahu Humairah tidak akan setuju diberikan cuti seperti ini oleh karena itu Kenzie memilih langsung menghubungi calon mertuanya daripada berurusan dengan kecerewetan Humairah.

"Pokoknya mas Kenzie bakal aku kasih pelajaran nanti kalau bertemu. Oh yah, tadi Mama bilang yang ngukur baju aku nanti mbak Yana yah, Ma?"

Mama mengangguk mengiyakan.

"Mbak Yana yang kemarin urusin acara pernikahan Annisa? Ya Allah Mama tahu aja kalau Humairah suka banget sama gaun pengantin yang dibuat mbak Yana untuk Annisa. Bagus banget Ma, Mama kemarin lihat, kan?" Histerisnya sambil berjingkrak-jingkrak senang.

Bagaimana ia tidak senang jika orang yang akan membuat gaunnya adalah orang yang juga membuat gaun pengantin yang ia suka.

Melihat betapa cantiknya gaun pengantin yang digunakan Anissa dihari pernikahannya, Humairah tidak bisa memalingkan matanya dari sosok Annisa yang begitu indah dalam balutan gaun pengantin itu.

"Iya sayang, kemarin Mama lihat makanya langsung Mama hubungi dia untuk gaun pengantin mu nanti." Mama tahu betul jika Humairah jatuh cinta dengan hasil karya Yana sehingga ia langsung menghubunginya kemarin.

Ia ingin segala sesuatu yang berkaitan dengan pernikahan Humairah nantinya adalah semua yang anaknya sukai.

"Ya Allah..Mama ih, Humairah senang banget tahu!"

"Ya udah, masuk dulu yuk.. ganti baju kamu dulu."

"Oh, Ayo Ma." Humairah dengan semangat tinggi masuk ke dalam rumah bersama Mamanya.

...🍃🍃🍃...

Dan di sinilah Azira, terduduk santai di sebuah ruang kerja yang minimalis. Semua barang-barang di sini begitu tertata rapi dengan tata letak yang unik.

Sejujurnya ini begitu menyenangkan mata.

"Ternyata kau masih berhubungan dengan orang-orang dari club malam itu, kenapa? Apa kau berniat menjual tubuh mu seperti wanita itu?" Suara berat Ayahnya menginterupsi suasana santai Azira.

Seketika wajah santai Azira berubah menjadi ekspresi datar, tidak ada emosi di dalam matanya kecuali hanya rasa benci yang terus saja bergejolak.

"Aa..jadi ia sama saja, tidak ada yang dapat dipercaya." Suara Azira dingin, melirik sang Ayah yang juga menatapnya tanpa ekspresi.

Sudah ia duga bukan bahwa mbok Yem tidak jauh berbeda dengan mereka, bahkan disaat ia dengan terang-terangan memintanya untuk tutup mulut, ia dengan santai menceritakan ini kepada laki-laki sampah yang ada di depannya ini.

"Bukankah aku sudah mengatakannya bahwa tinggal di sini berarti memutuskan hubungan mu dengan dunia kotor itu, tapi kenapa kau masih saja bertingkah?"

Mendengar ada rasa kekejaman di nada suaranya, Azira tidak bisa menahan tawa ejekannya. Pantas saja, pantas saja Ibunya menderita karena laki-laki yang ia cintai dengan tulus adalah sampah busuk yang licik, Azira benci mengetahui bahwa ia sendiri adalah benih laki-laki ini.

"Dengar, aku mau tinggal di sini bukan berarti kau bisa mengaturku sesuka hatimu. Aku bukan Ibu yang patuh dengan aturan sampah mu, tapi aku Azira, putri pertama yang kau tidak inginkan ada di dunia ini. Aku bisa melakukan apapun yang aku inginkan jika aku mau dan aku bisa tidak melakukan apa yang kau inginkan, aku bukan siapa-siapa mu di sini." Ujarnya sarkas.

Ayah sangat terkejut dengan kata-kata sarkas Azira. Dia tidak pernah menyangka bila Azira tidak takut berbicara dengannya dan bahkan berani melawannya.

Bangun dari duduknya dan mengabaikan ekspresi kaget sang Ayah, "Lagipula kau tidak perlu bersusah payah melihatku seperti anakmu sendiri karena aku pun tidak ingin ditatap seperti itu oleh mu. Rasanya kau tahu? Rasanya begitu menjijikkan ketika harus sedekat ini dengan mu, aku benci dengan mu!" Ungkapnya muak.

Ia lalu keluar dari ruangan itu, membanting pintu ruangan tersebut dengan kemarahan. Kemudian emosinya semakin memburuk ketika melihat mbok Yem yang sedang sibuk mengganti bunga di vas bunga.

"Non-"

"Tutup mulut mu sialan, dasar munafik." Marahnya bergejolak. Bahkan tanpa menunggu mbok Yem merespon ia sudah berjalan jauh.

Pikiran Azira benar-benar kacau sehingga ia memutuskan untuk menenangkan diri di luar rumah. Berjalan sesuka hati tidak terasa cairan hangat sudah memenuhi mata persiknya yang sendu..

"Aku membencinya!" Gumamnya benci.

"Aku benci laki-laki tua bangka tidak tahu malu itu!" Ia terisak lelah.

Begitu lelah rasanya harus berpura-pura tidak perduli pada laki-laki yang telah menghancurkan Azira dan Ibunya. Ia sesungguhnya sudah putus asa dengan semua ini, ia rasanya ingin mati saja.

"Azira!" Mendongak kaget, dari jauh ia bisa melihat nyonya Bara mendekatinya.

"Sial." Umpatnya sambil mengusap cepat air mata diwajahnya.

"Azira, akhirnya aku menemukan mu juga."

"Ada apa lagi nyonya, bukankah sudah jelas aku tidak ingin bergabung dengan mu?"

Azira masih tidak habis pikir mengapa orang ini begitu keras kepala. Padahal ini sudah kesekian kalinya ia menolak ajakan wanita ini tapi tetap saja ia terus mencarinya.

"Yah, mungkin kemarin kau bisa menolak ku tapi tidak dengan hari ini." Nyonya Bara tersenyum sinis, menampilkan wajah congkaknya yang menjijikkan.

"Maksud kamu.."

Seketika Azira menjadi was-was menatap sekitarnya. Ia langsung menyadari bila ada beberapa mata yang sedang mengawasinya.

"Tangkap, dia!" Perintah nyonya Bara langsung.

Tiba-tiba dari gang di samping Azira, muncul dua laki-laki kekar yang berjalan cepat dan ganas menuju Azira.

Merasa terancam, Azira tahu bahwa ia tidak punya jalan lain selain berlari menjauh sejauh yang ia bisa. Ia terus berlari di sekitar jalanan yang anehnya tiba-tiba menjadi sepi.

"Neng geulis teh mau kemana atuh?" Salah satu preman menarik kasar lengan kurus Azira, membuatnya hampir jatuh terjungkal.

"Lepas!" Teriak Azira meraung.

"Lepaskan aku, sialan!" Ia berteriak putus asa, rasanya ia ingin sekali menangis keras di sini.

Azira dengan sekuat tenaga memukul-mukul lengan kekar preman itu, berharap pukulannya bisa membuat preman ini kesakitan. Namun harapan hanya sekedar harapan karena tiba-tiba preman yang satu juga menarik tangan yang ia gunakan untuk memukul.

"Neng geulis teh jangan galak-galak atuh, nanti muka cantiknya hilang lho." Senyumnya menggoda yang mana membuat Azira merasa muak.

"Aku bilang lepaskan! Lepaskan aku!" Teriak Azira tidak tahan.

Betapa liciknya wanita tua bangka itu, ia bahkan menggunakan cara kotor ini hanya untuk membawanya masuk ke dalam bisnisnya. Padahal masih banyak wanita diluar sana yang lebih cantik dari Azira, tapi mengapa wanita ini terus mengincarnya!

"Cek...cek..jangan nangis atuh neng-"

Drittt

"Aww!" Tiba-tiba sebuah mobil datang menyerempet preman gondrong bertampang sangar di sampingnya. Membuatnya terjatuh kesakitan sehingga cengkeramannya pada tangan Azira terlepas.

"Sakit sialan!" Teriaknya mengumpat kesakitan.

1
Sky Blue
Ngak d labjutnkn sni aja kx😭
Nona QueenRa
padahal udah nungguin
Qhii
muncul² malah promo novel lain di apk lain pula...ini kelanjitan novdl ini gimn dahh
hernawatilili10: Ini remake Azira, tamatnya ya di sana
total 1 replies
hernawatilili10
Pizo, yah😶‍🌫️
Resa Muhamad Faisal: cus langsung k paijo,,mksh kkk
total 1 replies
Arya Al-Qomari@AJK
es krim merk hati merah 👉 Walls ya thorrr 😁😁
Arya Al-Qomari@AJK
q malah masih dendam sama bibi Safa. harusnya azira bisa melaporkan bibi Safa thd perbuatannya yg jahat pada ibu azira dg dalih perdagangan manusia n seret juga si mucikari nyonya bara.
Arya Al-Qomari@AJK
sikap orang tua yg begini nih yang membuat anak menyimpan kebencian dan dendam
Arya Al-Qomari@AJK
memangnya kelas 3 masih menjabat jadi ketua OSIS ya? bukannya biasanya anggotanya kebanyakan kelas 2 n adapun anggota kelas 1 hanya sedikit
hernawatilili10: Biasanya purna setelah beberapa bulan naik kelas
hernawatilili10: Purna osis
total 2 replies
Arya Al-Qomari@AJK
pembalasan untuk bibi Safa belum kelihatan hilalnya selain suaminya (yang kemungkinan selingkuh)
Arya Al-Qomari@AJK
oh ternyata Amara sepupunya Nabil toh Makanya sikap Nabil ke azira (saat di restoran) munafik selaki.
Mely Yahya
bagus ceritanya...
Suila Cantik
kok g nyambung lagi ya kayak muhasabah cinta
Serenarara: Ubur-ubur makan pepaya
Coba baca novel berjudul Poppen ya.
total 1 replies
RieNda EvZie
/Good//Good//Good//Good//Good/
Nona QueenRa
Thor kapan mau up? udah lama banget nih
hernawatilili10: Hem, lanjut di Paijo enggak sih?
total 1 replies
Nona QueenRa
ayo Thor dari kemarin2 aku nungguin kamu up😭
Nurseh@_P
good job Abah
Yeni Wahyu Widiasih
ini gk ada lanjutanx gitu ?
Whifa Fauziah
ka kpan up lagi🙏🙏
Rohmaniyah Nurzen
kapan ni dilanjut
Rianie Sofyan
ini kpn kak lanjutnya??
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!