Qin Xin, yatim piatu yang diadopsi oleh Zhu Yanxi dan menjadi pelayan di Istana Tuan Kota Naga Biru. Karena kedekatannya dengan anak Tuan Kota Naga Biru, Putri Su Rong. Membuatnya menjadi sasaran Bully dan diintimidasi oleh banyak pihak.
Setelah Kedatangan Pangeran Zhao Chen, Qin Xin semakin mendapat perlakukan yang tidak adil, dari pemukulan hingga percobaan pembunuhan oleh para pelayan dan anak buah Pangeran Zhao Chen.
Hingga akhirnya dia terjatuh kedalam Jurang Maut di Pegunungan Naga Melonjak akibat dikejar oleh pembunuh yang dikirim oleh Pangeran Zhao Chen. Setelah terjatuh Qin Xin memakan Jamur berwarna emas dan entah bagaimana tubuhnya secara misterius berubah menjadi tubuh surgawi (Divine Body) yang terlangka dan tertinggi yaitu Golden Celestial Body. Mengandalkan Tekadnya yang kuat, dia mulai berkultivasi untuk menjadi seniman beladiri dan kultivator yang kuat dan membalas semua ketidakadilan yang dia dapati. serta memuncaki dunia kultivasi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Azky Zugbio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 16 Dikirim Hanya Untuk Dibantai
Malam hari, sesosok berbaju hitam dengan topeng emas menutupi wajahnya berdiri tegak diatas tembok kota Yunfu. Rambut panjangnya bekibar diterpa angin malam.
Sosok itu bermata tajam melihat kearah jauh tempat para pasukan elit memacu kuda mereka. Sekitar 11 mil dari tempatnya berdiri.
Aura permusuhan keluar dari mata tajam sosok bertopeng emas itu.
Tiba-tiba sosok itu berubah menjadi bayangan dan menghilang entah kemana.
-
-
-
"Cepat !!! sebentar lagi kita akan memasuki Kota Yunfu dan kita bisa beristirahat disana !!!" teriak Zhao Wuji yang memimpin pasukan itu.
"Ya !!!" teriak para prajurit dengan kompak dan bersemangat.
Mereka masih memacu kuda mereka ditengah dinginnya angin malam itu.
Tiba-tiba...
Sword intent !
"Kedebughhh......!!!" Suara benda terjatuh terdengar cukup keras.
"Bugghh...."
"Bugghh....."
"Bugghh...."
Rupanya para prajurit itu terjatuh dari kuda-kuda mereka.
Zhao Wuji dan Sembilan Orang yang tersisa menarik pelananya, menghentikan kuda yang mereka tunggangi dan kemudian berbelok kebelakang.
Saat itulah dibawah cahaya Bulan, dia melihat pemandangan yang sangat mengerikan. 1000 pasukan elit yang dia pimpin tergeletak di tanah dengan kepala terpisah dari tubuh mereka.
Mereka mati tanpa sadar dengan apa yang terjadi, proses itu begitu cepat hingga tidak ada teriakkan apapun dari 1000 prajurit elit itu.
Tubuh Zhao Wuji dan sembilan Orang lainnya menggigil ketakutan. Mereka menoleh kekanan dan kekiri, kedepan dan belakang, mencari si pelaku.
"AAAAAARRGGHHHH !!!" Teriak seorang pria paruh baya dengan jenggot panjang.
Hal itu terjadi dengan cepat, Pria paruh baya dengan jenggot panjang itu terjatuh ketanah dari atas kudanya, dia terbelah menjadi dua bagian. Tulang belakang dan seluruh pinggangnya telah terpotong lurus, pria paruh baya itu tersentak beberapa saat sebelum akhirnya mati dengan mengenaskan.
"Apa kalian mencariku" Kata pria bertopeng emas dengan dingin.
Pria itu tidak lain adalah Qin Xin. Dia masih memegang pedang ditangan kanannya, bilah pedang itu masih meneteskan darah segar.
Qin Xin berdiri didepan mereka tatapannya dingin, membuat lawan menggigil ketakutan. Melihat ini Zhao Wuji Marah, dia meraung dan menyerang Qin Xin, mencoba untuk membunuhnya.
"BAJINGAN !!!" Raung Zhao Wuji marah.
"Clang..." Qin Xin mengayunkan pedangnya dengan pelan.
Slash !
"Bugghh"
"AAAAAARRGGHHHH !!!"
"AAAAAARRGGHHHH !!! Lenganku AAAAARRGGHHHH !!!" Teriak Zhao Wuji, kesakitan dia tidak percaya akan semua ini.
Darah mengalir deras dari luka itu, Zhao Wuji berguling diatas tanah karena rasa sakit. Melihat ini, delapan orang Ahli lainnya merasakan kepala mereka kesemutan, itu begitu cepat. Mereka bahkan tidak melihat bagaimana itu bisa terjadi.
Tubuh delapan Ahli ini menggigil, bulu kuduk mereka berdiri dan keringat dingin mulai bercucuran. Seolah yang didepan mereka adalah malaikat maut yang telah menempatkan pisau tajamnya dileher mereka.
Slash !
Qin Xin kembali mengayunkan pedangnya pelan.
"AAAAAARRGGHHHH !!! KAKIKU !!! AAAAARRGGHHHH !!!" Zhao Wuji kembali menjerit, kali ini kedua kakikanya terpotong.
"Apa kalian ingin bermain denganku ?" Tanyanya pelan, Qin Xin memiringkan kepalanya, memandang mereka dengan acuh.
Mata para Ahli itu gemetar ketakutan, mereka Kultivator kuat, terbiasa membunuh, tapi dihadapan Qin Xin mereka seperti tikus didepan kucing yang ganas.
Semua keberanian mereka seolah menguap dari tubuh mereka seperti asap kemudian lenyap diudara. Mereka Syok dan sulit untuk bernafas.
"Sepertinya kalian datang hanya untuk dibantai" kata Qin Xin dengan acuh.
Tiba-tiba Qin Xin melepaskan Auranya sebagai kultivator Ranah Martial Soul tahap ketiga. Aura itu terus melonjak dari tubuh Qin Xin.
Tekanan sombong dan dominan menekan para ahli yang dikirim oleh Jenderal Zhao Zifeng dan Perdana menteri Zhao Fan, membuat mereka terjatuh dari kuda mereka dan tengkurap ditanah.
Mereka adalah kultivator Ranah Martial Bone ditahap akhir atau tahap sembilan, dan jelas bukan tandingan Qin Xin yang berada di Ranah Martial Soul tahap ketiga.
"SS-Senior tolong Ampuni kami" salah satu dari mereka meminta ampunan kepada Qin Xin.
Namun Qin Xin sendiri tidak menanggapinya, dia berjalan perlahan menuju Zhao Wuji. Setiap langkahnya membawa ketakutan yang dalam bagi Zhao Wuji.
Zhao Wuji Sangat Ketakukan.
"JANGAN !!!" Teriaknya keras.
Qin Xin masih terus berjalan kearahnya.
"Ttt...Tidak !! Tolong.. Jangan Mendekat !! Tolong...!!" Zhao Wuji benar-benar merasakan teror yang nyata.
"Kau cukup berisik" Qin Xin memasukan jarinya ketelinganya, mengoreknya sedikit.
Qin Xin mengayunkan pedangnya dengan pelan.
Slash !
Buzzhh...!!
Tiba-tiba darah keluar dari mulut Zhao Wuji, dan dia memuntahkan lidahnya yang terpotong beserta giginya yang rontok.
"Hmm...Hhmm... Rrrrrgghhh..." Zhao Wuji menggeram kesakitan, namun tidak dapat bersuara, lidahnya kini telah dipotong.
"Ini lebih baik bukan ? bagus kau tidak berisik lagi, Bagimana Rasanya ? Kau menikmatinya...?" Ejek Qin Xin dengan seringai samar.
Tiba-tiba tangan kanan Qin Xin meraih mata kiri dari Zhao Wuji, dia mencomot mata itu, menariknya keluar. Sungguh adegan yang sangat kejam.
"Rrrrgghhh.. hhhhhh... rhhrrhh.." Zhao Wuji berguling - guling beberapa kali dan jatuh pingsan.
Qin Xin memegan bola mata kiri Zhao Wuji dengan jarinya. sebelum melemparkannya.
"Cukup Menjijikan... Lalu bagaimana dengan kalian ?" Qin Xin dengan acuh menoleh kearah para Ahli itu.
Wajah para ahli itu menegang dan memucat karena rasa takut yang berlebihan, bahkan salah satu dari mereka pingsan tak sadarkan diri setelah mendengar Qin Xin berbicara.
Hanya ada seringai jahat dari Qin Xin, sebelum akhirnya dia bergerak dan memulai pembantaiannya.
"AAAAAARRGGHHHH !!!"
"AAAAAARRGGHHHH !!!"
"AAAAAARRGGHHHH !!!"
Malam itu dipenuhi teriakkan menakutkan dari para Ahli itu, sebelum akhirnya semua menjadi sunyi sepi.
Keesokan paginya, Kota Yunfu Gempar, bahkan melebihi Kegemparan kota Lanlong. Bagaimana tidak, tragedi serupa terjadi di kota Yunfu, 11 mil dari tembok kota Yunfu, disepanjang jalan ke arah Kota Yunfu, terdapat Seribu lebih Tombak berdiri mengacung keatas langit dengan Kepala - kepala manusia tertancap di ujung tombak tersebut.
Ekspresi setiap kepala tersebut tampak kebingungan, dan sebagian sangat ketakutan. Bisa dilihat kalau mereka mati tanpa menyadari kematiannya dan sebagian lain mati karena rasa takut yang berlebihan sebelum kematiannya.
Bukan hanya itu saja, kekejian lainnya adalah potongan - potongan tubuh seperti tangan, kaki dan badan manusia, tergantung dipepohonan, seolah pohon - pohon itu sedang dihiasi oleh potongan-potongan tubuh tersebut. Dan darah manusia masih jelas belum mengering, membasahi jalanan itu. Bau Amis dapat tercium dengan sangat jelas membuat siapa saja Mual karena bau tersebut.
Pemandangan mengerikan itu membuat siapapun yang melihatnya akan muntah karena menggigil ketakutan.
Bahkan para pedagang dan orang-orang yang biasa melewati daerah itu harus memutar balik tidak jadi lewat dan memilih pulang karena takut.
Tuan kota Yunfu bergegas kelokasi kejadian itu, dia terjatuh lemas dan tangannya memegang kepalanya seolah tidak percaya dengan apa yang terjadi.
Para petugas dan prajurit kota juga tampak kebingungan dengan apa yang terjadi. Sulit bagi mereka untuk mencerna ini semua.
"Cepat, kirim cepat utusan keistana, kirim kabar tentang ini semua" Tuan kota Yunfu berkata dengan lemas.
"Baik Tuan Kota" Jawab lelaki paruh baya disebelahnya yang adalah seorang petugas dikota Yunfu.
Sementara itu, Qin Xin tengah berada didalam kamarnya, dia meringkuk diatas ranjangnya, ditemani beberapa Gadis cantik disisinya.
Gadis - gadis cantik ini adalah pelayan yang dia beli dari pemilik kedai tempat Qin Xin makan kemarin. Dia membebaskan mereka dan membelikan Rumah besar dikota Yunfu untuk mereka tinggali.
Qin Xin juga banyak membeli barang - barang dan kebutuhan pokok lainnya untuk mereka.
Qin Xin tidur sambil memeluk salah satu gadis cantik itu. Gadis cantik itu sangat senang dengan pelukan hangat Qin Xin, dia sudah merasa kalau dia adalah isteri dari Qin Xin.
