Luna Alexandra, gadis cantik berumur 20 tahun, seorang Mahasiswi semester 5 di Universitas XX.
Putri dari Wyman Alexander seorang pengusaha restoran yang sukses.
Ia tidak menyangka ayahnya meminta izin untuk menikah lagi setelah 10 tahun hidup menyendiri sepenigggal ibunya.
Apakah Luna mengizinkan Ayahnya untuk menikah lagi? Lalu siapa wanita yang ingin dinikahinya? bagaimana pula dengan kehidupan cinta Luna?
ikuti kisahnya.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syauqi Namaria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 16
Tak ada obrolan yang terjadi selama perjalanan, suasana sunyi sepi seperti tidak ada makhluk hidup di dalam mobil, mereka asyik memainkan ponselnya masing-masing kecuali Tommy yang fokus menyetir.
“Berasa kaya di kuburan, sepi” celetuk Cheryl yang memang suka bicara alias cerewet.
“Lo juga Lun tumben diem aja, grogi ya duduk di samping Mas Saga” imbuhnya lagi, menggoda sahabatnya.
“Nggak biasa aja” Luna memicingkan matanya dan mendengus kearah Cheryl, Saga yang duduk di sampingnya hanya tersenyum melihat tingkah adiknya itu.
Luna mengedarkan pandangannya keluar jendela, ia merasa jalan yang dilaluinya tidak asing, terlihat di kanan dan kiri jalan banyak tumbuh pohon kelapa yang menjulang tinggi dengan daunnya yang mendayu- dayu terkena hembusan angin.
“Ini tuh jalan mau ke pantai XX ya?” terang Luna.
“Iya Mba” jawab Tommy. “Tuan Saga mau survei lokasi pembangunan apartemen di tepi pantai XX” imbuhnya lagi.
“Kenapa Mas Saga nggak ngomong kalau mau ke pantai?” keluh Cheryl.
Saga mengerutkan kening “emang kenapa Cher?” tanyanya.
“Tahu mau ke pantai kita kan bisa bawa bikini ya nggak Lun” sahut Cheryl terkekeh. Luna mengangguk cepat menyetujui apa yang Cheryl katakan.
“Lagian kalau ke pantai nggak harus pakai bikini, pakai baju biasa juga bisa” ucap Saga tegas.
“Huuuuu Kayaknya Mas Saga kalau punya pacar bakalan posesif nih sama pacarnya” sahut Cheryl terkekeh.
“Tuan Saga nggak punya waktu buat pacaran, yang ada di pikirannya cuma kerja” timpal Tommy yang masih fokus menyetir.
Saga berdehem mengisyaratkan agar asistennya tidak melanjutkan omongannya lagi.
Setelah 2 jam perjalanan akhirnya meraka pun sampai di tempat tujuan, Luna dan Cheryl cepat-cepat keluar dari mobil karena tidak sabar bermain di pantai.
“Pantai I’m coming” seru Cheryl sembari mengangkat kedua tangannya ke atas, terlihat jelas rona bahagia di wajahnya yang manis, kemudian tanpa ragu mereka langsung berlari ke pantai.
Saga dan Tommy yang berdiri di dekat mobil hanya melihat mereka dari kejauhan.
“Tuan sepertinya anda bohong tentang survei lokasi pembangunan apartemen” ujar Tommy yang sudah curiga dari awal, karena kalau hanya untuk survei lokasi tidak perlu atasan langsung yang datang untuk menyurvei.
Saga tersenyum, ia menyadari bahwa asistennya memang pintar membaca pikirannya.
“Bohong untuk kebaikan, nggak berdosa kan” ungkap Saga, lalu ia berjalan menuju pantai diikuti Tommy dibelakangnya.
“Namanya bohong tetap aja dosa” ucap Tommy lirih.
“Aku denger omongan kamu Tom” Saga menengok ke belakang menatap Tommy membuat asistennya itu salah tingkah dengan menggaruk kepala bagian belakang, karena merasa malu.
Setelah merasa puas main di pantai mereka pun segera kembali ke rumah, di perjalanan Luna dan Cheryl tertidur pulas karena kelelahan, wajah putih mereka sedikit gosong terkena sengatan sinar matahari.
Sesampainya di rumah, Saga menyuruh Tommy mengantarkan Cheryl ke rumahnya tak tega melihat sahabat adiknya pulang malam-malam bawa mobil sendirian.
“Anterin Cheryl Tom, jangan mampir kemana-mana langsung pulang ke rumah” tutur Saga.
“Mampir kemana-mana juga nggak apa-apa kok Mas Tommy” sahut Cheryl tersenyum nakal membuat Tommy keringat dingin karena ia termasuk cowok yang pemalu.
“Ganjen banget sih lo, lihat tuh Mas Tommy sampe merinding dengernya” Luna terkekeh, Saga pun ikut terkekeh, ia tahu asistennya yang satu ini memang tidak pernah dekat dengan cewek manapun karena selalu sibuk kerja seperti dirinya.
“Biarin bleeeh” Cheryl menjulurkan lidahnya keluar mengejek Luna.
Tommy dan Cheryl meninggalkan rumah Luna, sedangkan Luna berjalan masuk ke rumah menuju kamarnya di susul Saga di belakangnya, saat sedang membuka pintu kamarnya ia berhenti lalu menoleh kearah Saga “Mas makasih ya udah ngajakin kita ke pantai” ucap Luna dengan menyunggingkan senyum manis dibibir mungilnya membuat Saga terhenyak. Kemudian Luna masuk ke dalam kamar.
Saga yang masih berdiri di depan pintu memandangi pintu kamar Luna dan tersenyum “kamu harus jadi milik aku Lun apapun yang terjadi” ucapnya dengan penuh keyakinan.
Di tempat lain Tommy yang sudah pulang setelah mengantar Cheryl kembali ke rumah Luna untuk mengambil mobilnya, dirasa sudah sepi ia pun langsung pulang ke rumahnya.
Keesokan paginya Luna yang sudah berdandan cantik bersiap untuk berangkat ke kampus, untuk menunjang penampilannya ia memadukan kemeja putih dengan skinny jeans serta tak lupa agar semakin kece ia tambahkan crop top sweater dan sneakers.
Terima kasih untuk pembaca setiaku, karena dukungan kalian membuat author bersemangat untuk
menulis karya ini.
Jangan lupa bantu like n’ komen biar author lebih semangat lagi buat terus berkarya sampai novel ini end.
Sekali lagi terima kasih…