Azzam Bernabas Dirgantara, seorang Milyader berhati dingin. Bagi Dirga, hatinya sudah lama mati. CEO dari Dirgantara Group tersebut sudah mengubur dalam cintanya bersama sang tunangan yang pergi untuk selama-lamanya.
Lalu tiba-tiba muncul wanita seperti alien yang mulai mengusik kedamaian Dirga. Apa Dirga akan bertahan menjadi perjaka tua sampai akhir hayat karena cintanya yang sudah mati? Atau jangan-jangan pria seperti kanebo kering itu malah berpindah haluan, ketika hidupnya diusik sosok gadis yang sama sekali tidak akan membuatnya jatuh cinta lagi.
Dirga berani bersumpah, ia akan membujang selama-lamanya. Percaya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sept, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SHOCK
Dinikahi Milyader Bagian 16
Oleh Sept
Rate 18 +
Bersamaan dengan Zio, Naomi pun mengedarkan pandangan. Wanita single, cantik, mapan dan dambaan banyak kaum Adam itu pun sama sepertinya sang kakak, ia mencari sosok Dirga.
Terakhir bertemu, ia penasaran pada saudara sepupunya itu. Naomi masih ingat bagaimana Dirga kalah dari abangnya. Namun, saat ini ketika ia menatap salah satu sudut, dilihatnya pemandangan yang membuatnya mengerutkan dahi. Naomi langsung merapat dan berbisik pada Diska.
"Kamu mengundangnya juga?" bisik Naomi saat melihat sosok Dirga berdiri di samping Levia. Dari yang Naomi pahami, sepertinya Zio tertarik pada gadis itu. Dan akhir-akhir ini abangnya juga terlihat sumringah.
Mendadak Naomi mencubit pinggang Diska.
"Aduhhh!" Diska kembali meringis. Tadi disentil Mas Zio, sekarang dicubit Mbak Naomi. Nanti ia bisa digantung Mas Zio kalau sampai tahu dia adalah dalang drama penikungan ini. Tapi dia tidak menyerah. Levia bukan milik siapa-siapa, belum ada cincin yang melingkar di jari manisnya. Jadi, Levia free. Bebas untuk siapa saja. Dengan takut-takut, Diska balik berbisik.
"Plis, kali ini gantian Mas Zio ngalah!"
Naomi lalu melotot, mereka berdua sampai tidak peduli pada tatapan aneh Zio yang mengarah pada keduanya.
"Kalian bicara apa?" tanya Zio penasaran.
"Eh ... itu, em ... Mas Zio sini deh. Diska kenalin sama ... sama cowok yang lagi deketin Diska!"
Kedua alis Zio langsung menungkik tajam ke bawah. Tumben sekali Diska mau mengenalkan gebetannya.
"Kulaih yang bener! Jangan mikir cowok!"
Pletak ...
"Aduhhh Mas Ziooo!"
Zia kembali memegangi dahinya yang harus disentil lagi oleh abang sepupunya itu.
"Kulaih yang bener! Jangan macem-macem!" celoteh Zio.
"Ish!" bibir Diska langsung mengerucut sebal. Namun, habis disentil tiba-tiba ia malah dapat ide.
Diska buru-buru menghubungi sang kakak. Ia bergegas mengetik, Diska menulis pesan singkat pada Dirga, sebagai warning.
[Ada Mas Zio. Mas Dirga lebih baik tinggalkan tempat ini bersama Levi]
TING ...
Ponsel Dirga berdenting saat ada notifikasi pesan singkat masuk. Dahinya mengkerut, Dirga kemudian mendongak. Pria itu mencari sosok sang rival. Sedangkan Levia masih saja dicecer banyak seruan dari Jean dan Rayyan yang meminta mereka lebih baik cepat menikah.
Levia jelas bingung, menikah dari Hongkong? Pacaran saja tidak. Ini gara-gara sandiwara di apartment waktu itu, hingga masalahnya jadi salah kaprah seperti sekarang. Mau mengelak, ia kok tidak enak menatap tatapan memohon dari Dirga.
Akhirnya ia malah ikut terseret alur pura-pura tersebut. Ya sudahlah, sepertinya besok ia akan menjauh dari keluarga yang menurutnya aneh tersebut. Karena sepertinya malam ini ia tidak mau mengacaukan acara Diska. Apalagi gadis itu sudah sangat baik dan ramah padanya. Jarang loh, orang kaya seperti Diska mau berteman dengannya.
Mungkin Levia merasa di orangkan kalau dekat Diska. Tahu sendiri, adik tiri dan ibu tirinya bahkan tidak pernah menganggap dirinya ada.
Saat Levia berjibaku dengan pikirannya sendiri, Dirga makin gelisah. Apalagi ia melihat dari jauh pria itu sudah akan berjalan ke arah orang tuanya. Mungkin ingin menyapa Rayyan dan Jean.
Tap tap tap
Zio sudah semakin dekat, Dirga berusaha berpikir. Baiknya ia harus bagaimana agar Levia tidak bertemu Zio? Tapi itu sangat mustahil. Diska mengatakan kabar itu cukup terlambat, masa Zio sudah kelihatan dia baru bilang. Ia pun mencoba memejamkan matanya sejenak, berusaha mencari jawaban. Dan tiba-tiba kata-kata dokter Robert muncul dalam kepalanya.
[Anggap aku gila karena percaya dokter Robert]
"Lev!" Levia langsung menoleh karena namanya disebut.
CUP
Mata Levia terbelalak, tidak hanya Levia yang terhenyak. Jean serta Rayyan pun dibuat kaget dengan aksi dadakan putra mereka. Dirga benar-benar di luar ekpetasi keduanya. Meskipun hanya kecupann singkat di pipi, tetap saja membuat semua orang yang ada di dekat sana cukup kaget.
Terutama Zio, pria itu menatap Levia dan Dirga dengan tatapan nanar.
BERSAMBUNG