DUDA PEMIKAT HATI

Aldo pun kembali ke kamar Elif dengan membawa dua setel baju dan pakaian dalam yang masih baru karna masih di bungkus rapi di dalam plastik bening , baju yang aldo berikan pada Elif adalah baju mendiang istrinya yang ia beli dulu saat masih mengandung Ifan , Aldo ingin istri nya memakai baju ifu saat sudah dia sudah melahirkan , namun apa daya kehendak tuhan tidak ada yang tau.

" Elif ini ada pakaian punya istri saya dulu , masih baru dan belum pernah di pakai sama sekali ini memang sengaja saya simpan , kamu bisa pakai ini untuk tidur dan pulang besok " ucap Aldo sembari memberikan paper bag tersebut pada Elif

" hmmm.. , iya terimakasih banyak " ucap Elif lembut sambil menerima bungkusan tersebut

" Oke , kalo gitu silakan kamu istirahat , ehm selamat malam Elif " ucap Aldo lembut sambil tersenyum manis pada Elif

" selamat malam juga " jawab Elif sambil tersenyum malu

Aldo pun berlalu pergi menuju kamar nya

begitu juga dengan Elif , ia pun menutup pintu kamar nya dan duduk di tepi ranjang sambil membuka tas yang di berikan oleh Aldo tadi .

" Ya Tuhan aku ga sanggup kalo lama-lama deket Aldo , gimana nanti pas aku udah mulai jadi sekretaris nya " gumam Elif pelan pada diri sendiri

" pasti kami lebih sering ketemu nanti , bisa-bisa aku meleleh kalo ngeliat dia terus . apa lagi senyuman nya bikin aku deg deg kan , pokok nya aku harus profesional , aku pasti bisa "

" lagian mana boleh karyawan naksir sama atasan , sama bos lagi yang di taksir , itu tuh cuma ada di sinetron aja paling " ucap Elif minder

" mungkin aku cuma ke sem-sem kali sama Aldo , karna aku kan baru abis putus dari cowok brengsek itu " ucap elif meyakinkan diri nya ( semenjak di sakti elif mengganti nama mantan nya dengan sebutan cowok brengsek )

" udah ah mending aku mandi " ucap nya

sambil berlalu menuju kamar mandi

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

DI KAMAR ALDO ...

Kini Aldo sudah membersihkan tubuhnya , lalu ia menidurkan dirinya di kasur king size miliknya , mata Aldo tidak terpejam dan pikirannya selalu memikirkan tentang Elif hari ini .

" Akir nya gue bisa dekat sama dia , ternyata dia udah putus sama pacar nya , masih ada harapan buat gue dekati dia "

" gila kali tuh cowok khianatin cewe secantik Elif , udah lembut , baik , manis , cantik, mandiri pula , kurang apa coba "

" gue bakal deketin dia pelan pelan biar dia ga kabur , ya walau pun gue harus ngorbanin anak gue buat jadi alasan kita untuk jalan keluar " ucap Aldo sambil senyum girang

" Lagian Ifan pasti setuju ko , dia kaya nya sayang banget sama Elif " ucap nya antusias

karna lelah dengan pikiran nya tentang Elif akhirnya Aldo pun tertidur dengan sendirinya .

*****

DI KAMAR ELIF ...

kini Elif sudah selesai dengan mandinya , ia sedang mengeringkan rambut nya yang basah dengan handuk kecil , sesekali ia tersenyum saat melihat pantulan diri nya di cermin ( seperti orang gila ) entah apa yang sedang ia bayangkan saat ini .

" Aduh Aldo kenapa si senyum kamu ada terus di mata aku , bikin aku kaya orang gila aja " ucap sambil tersenyum

( ternyata dia sedang membayangkan senyum Aldo )

kini Elif berdiri menuju ranjangnya untuk tidur , ia memejamkan mata nya namun mata nya memang tertutup tapi senyum di bibir nya terus merekah indah hingga sampai elif tertidur pulas .

sebenarnya kedua nya sudah memiliki rasa satu sama lain , entah sejak kapan rasa itu muncul di hati mereka , mereka pun juga tidak menyadari nya 😊

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

keesokan hari nya..

Kini Elif sudah terbangun sejak pagi , ia pun mandi lalu mengganti pakaian nya dengan baju yang di berikan Aldo semalam , Elif melihat pantulan diri nya di cermin.

" ini aku nya yang cantik apa baju nya ya yang bagus ? " tanya elif sambil senyum senyum sendiri melihat dirinya

" baju nya pas banget , cantik lagi , bikin aku tambah cantik aja " gumam nya kepedean sambil terkekeh kecil

setelah selesai merapikan dirinya Elif pun berniat turun ke bawah untuk membantu bibi menyiapkan sarapan karena ia merasa tidak enak sudah di kasih tempat inap dengan kasur yang empuk , baju yang bagus masa ia harus bangun siang memang Elif nyonya pikir nya . setelah Elif sampai di bawah Elif langsung menuju ke arah dapur Elif melihat bibi yang sedang menyiapkan sarapan .

" Bi , biar Elif bantu ya " ucap nya mengagetkan bibi

" eh , Non Elif sudah bangun ? " tanya Bibi seraya melihat kearah Elif

" iya bi , sini Elif bantu " pinta nya seraya membantu Bibi

" gak usah Non , biar bibi aja ini udah jadi tugas Bibi " ucap nya menghentikan Elif

" gak apa-apa Bi , sini Elif bantu sedikit biar cepat selesai " ujar nya sopan hingga membuat si Bibi pasrah

lalu Elif pun membuat telor mata sapi seperti yang Bibi katakan ia juga yang memasak nasi goreng itu , niat hati membantu sedikit tapi malah Elif yang mengerjakan semuanya tapi itu membuat Elif merasa senang . Bibi yang sudah lelah menasehati Elif akhirnya hanya bisa pasrah membiarkan Elif mengerjakan semuanya , bibi hanya membantu mengupas cabai dan bawang saja .

setelah Elif selesai memasak kini Bibi yang menata piring dan nasi di meja makan tersebut karena Elif akan membuat susu untuk Ifan dan juga Teh hijau untuk Aldo seperti yang di katakan bibi.

saat sedang sibuk dengan acara membuat minumannya tiba-tiba Elif di kaget kan dengan kehadiran Ifan yang kini sedang memeluk kaki nya seperti seorang anak yang baru bertemu ibu nya.

" Tanteeee " panggil nya

" Eh sayang , kamu bikin Tante kaget aja " ucap Elif sambil tersenyum

.

.

.

bersambung

😊😊😊😊