NovelToon NovelToon
Nobis

Nobis

Status: tamat
Genre:Romantis / Teen / Komedi / Tamat
Popularitas:11.9M
Nilai: 5
Nama Author: Anna

(Proses Revisi) Kaisar adalah salah satu gelar penguasa monarki, kedudukannya bahkan lebih tinggi dari seorang raja. Namun, Kaisar Wira Atmadja adalah penguasa kegelapan di muka bumi ini. Sebut saja, berkelahi, mabuk-mabukan, dan seks bebas. Itu semua sudah menjadi kebiasaannya.

Status sebagai cucu pemilik yayasan membuat Kai sangat ditakuti di sekolah. Siapapun yang mengganggu kesenangannya, dia yakin orang itu tidak akan selamat.

Kai tumbuh dewasa tanpa cinta. Baginya hidup ini hanya miliknya. Tidak peduli pada ayah, ibu ataupun teman-temannya. Kai hanya mencintai dirinya sendiri.

Namun... semua itu berubah saat seorang gadis kutu buku bernama Krystal menciumnya di tengah lapangan.

"Jadi pacar aku."

Adakah yang lebih mengerikan daripada menjadi kekasih seorang Kaisar Wira Atmadja?

Bagaimana caramu untuk merubah Iblis, menjadi Malaikat?

Non Nobis Solum

Kita diciptakan tidak untuk diri kita sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bahaya

WARNING :

CERITA INI SEDANG DALAM PROSES REVISI YA. BEBERAPA PART KE BELAKANG AKAN BERBEDA

NOBIS

Chap 15

Hari itu, Kantin terlihat sangat ramai. Kebisingan sudah menjadi hal biasa bagi seluruh siswa yang ingin membeli jajanan di sana. Tapi, suasana langsung berubah menjadi sepi saat Kai dan ketiga temannya memasuki kantin dengan wajah menyeramkan dan dingin yang sudah biasa mereka pamerkan kepada seluruh siswa di sekolah ini.

Kai yang baru saja duduk pada salah satu kursi di dalam kantin, merasa jengah dengan seorang cewek yang tiba-tiba menggelayuti lengannya.

"Kai." Panggil Airin manja. "Nanti malem gue sendirian, temenin ya." Kai nampak acuh sambil asik memainkan game pada handphone-nya.

"Kai ..." lanjut Airin masih belum menyerah. Cewek itu merapatkan dadanya sengaja agar menyentuh lengan Kai. "Dengerin gue dong ..."

"Elah.. nih cacing keremi! Ganggu tau nggak lo di sini!" Sahut Chandra kesal sekaligus jijik melihat Airin yang menggelayut di lengan Kai.

"Kenapa? Lo iri gue pegang-pegang Kai!"

"Dih ... mending gue sama si Sean, dari pada di *****-***** sama uler keket kayak lo!"

Sean yang sedang asik dengan hapenya seketika mendelik dan langsung menoyor kepala Chandra. "Najis amat lo!"

"Sakit tayi!"

"Mending nih ya, lo pada jauh-jauh deh. Gue mau berduaan sama Kai!" Airin kembali merangkul lengan Kai.

"Yee ... pede banget nih ratu uler! Kai juga ogah deket-deket sama lu, takut ketularan rabies." Sambung Bara tidak suka.

Chandra langsung menatap Bara dengan polos. "Emang uler rabies, Bar?"

"Iya ... kalo ulernya macem dia."

Airin menggeram. Mendengkus dengan wajah ditekuk. Karena tau akan kalah saat adu bicara melawan teman-teman Kai, Airin memilih untuk mengabaikan dan kembali mengganggu Kai yang masih asik dengan game di tangannya.

"Kai, kok gue dicuekin sih."

Kembali diabaikan oleh Kai, akhirnya Airin menutupi layar hape Kai dengan tangannya. Dan membuat konsentrasi Kai menjadi buyar.

"Bangsaattt! Ngapain sih lo, kalah ni gue!" Kai langsung menyentak tangan Airin hingga cewek itu sedikit menjauh.

Sean, Bara, dan Chandra langsung tergelak senang melihat adegan itu. Sementara Airin kembali mendengkus kesal.

"Kok gitu sih Kai ..." Airin kembali merapatkan tubuhnya pada tangan Kai. "Gue bisa bikin lo seneng, loh."

"Sorry, gak minat." Kata Kai acuh sambil memainkan game-nya kembali.

"Yakin?" Airin menyentuh dada Kai dengan jari telunjuknya. "Kalo di hotel, mau?"

Kai meletakan hapenya di atas meja. Lalu menatap Airin dengan tatapan jijik. Kemudian menarik tangan cewek itu yang berada di depan dadanya.

"Lo murahan ya, Rin?" Kai berdiri. Suaranya yang meninggi membuat sebagian murid yang berada di kantin menoleh ke arahnya.

Airin terperanjat. ia ikut beranjak, lalu berdiri di samping Kai seraya menyentuh tangan cowok itu. "Kai?"

"Lo ngatain cewek lain murahan, ngejual diri demi bisa naik ke atas motor gue." Lagi, Kai mendorong Airin menjauh. "Jangan mimpi, meski pun gue tidur sama lo, tetap aja lo gak akan seistimewa itu naik ke atas motor gue!"

Kai tersenyum miring, ada kilatan emosi di wajahnya. Dia ingat semua kalimat yang Airin lontarkan pada Krystal kemarin. Karena dia ada di sana, melihat semuanya. Saat Krystal terjatuh, dan Airin yang mulai mengancamnya.

"Gue lihat semua kelakuan lo sama Krystal!" Airin memucat. "Sampai kejadian itu keulang lagi, lo tau kan apa yang bakalan gue lakuin sama lo!"

Cewek itu mematung ketakutan. Airin tidak bisa menjawab apapun, kalimatnya hilang seketika. Dia tidak menyangka kalau hari itu, Kai melihat semua perbuatan yang dia lakukan pada Krystal.

Bersamaan dengan itu, ada satu sosok yang sedang menatap ke arah mereka dengan sorot mata terkejut. Krystal mematung, mengerjap bingung saat mata Kai bertubrukan langsung dengan matanya.

• • •

"Jadi kamu udah tau?" Pertanyaan pertama Krystal saat mereka tiba di dalam kelas Kai.

Tadi saat melihat Krystal berdiri di sana, Kai dengan cepat menarik tangan gadis itu dan menyeretnya masuk ke dalam kelas. Sontak semua murid yang berada di kelas langsung membubarkan diri mereka karena melihat Kai masuk.

"Menurut lo, ngapain gue ada di UKS kemarin." Kata Kai cuek.

"Tidur."

Kai mendesis, melipat kedua tangannya di depan dada. Memang tujuan utama Kai kemarin adalah ingin tidur di ruang UKS. Tapi saat di tengah jalan menuju koridor UKS, dia tidak sengaja melihat Airin dan teman-temannya yang sedang mencekal jalan Krystal saat itu.

Awalnya Kai tidak peduli karena merasa itu semua bukan urusan dia. Namun, saat mendengar namanya disebut oleh Airin, seketika itu juga Kai merasa marah. Cowok itu merasa Airin tidak punya hak untuk melarang siapapun yang berdekatan dengannya, termasuk gadis seperti Krystal sekalipun.

Kai pernah mengatakan, jika dia tidak suka apa yang sudah menjadi miliknya diganggu. Sejak awal mengenal Krystal, Kai memang menganggap gadis itu hanya sebagai mainannya, dan jika memang ada orang yang ingin mengganggu Krystal, itu hanya boleh dirinya.

"Kalo kamu tau, kenapa kemarin nanya sama saya?"

"Gue cuma pengen lo jujur. Apa susahnya sih cerita sama gue! Segitu takutnya lo sama Airin sampe nyembunyiin ini dari gue!"

"Saya cuma nggak mau kamu ikut kena masalah."

"Tapi nyatanya lo yang kena masalah gara-gara gue kan?" Kai mendengus. Padahal saat itu dia sengaja tidak membantu Krystal keluar dari Airin, karena Kai ingin Krystal melawan perempuan itu dengan kekuatannya sendiri. Tapi apa yang dia lihat, Krystal sama sekali tidak membalas perbuatan Airin kepadanya.

"Lo masih sempet mikirin orang lain padahal saat itu posisi lo juga nggak menguntungkan! Berhenti berbuat baik sama orang lain, sekali-kali lo juga boleh egois!"

Krystak menunduk, memilin jari-jari tangannya untuk mengurangi rasa takut saat ditatap Kai seperti itu. Dia merasa tersudutkan.

"Dunia gak akan hancur hanya karena lo mikirin diri lo sendiri!"

Krystal masih terdiam. Bibirnya terkunci rapat karena tidak tahu ingin membalas apa.

"Kenapa nggak lo lawan?" Tanya Kai sedikit berteriak. "Padahal kemarin gue nungguin lo nampol mukanya si Airin, atau seenggaknya lo jambak rambut dia! Biar tuh cewek tau kalo lo nggak cemen-cemen banget, yaaa ... walaupun sebenernya emang lo cemen."

Krystal mengangkat wajahnya. Lalu memberengut kesal. "Gak semuanya harus diselesaiin dengan kekerasan. Saya udah berusaha ngomong baik-baik sama kak Airin, tapi dia gak mau dengerin saya."

Kai menggeleng frustasi. "Lo tollol banget sih! Mana ada Airin bisa ngomong baik-baik sama lo!" Kai menyondongkan tubuhnya, meletakan jari telunjuknya di kening gadis itu lalu mendorongnya pelan. "Lo kayaknya harus gue ajarin cara berantem deh, paling enggak cara mukul orang yang bener biar lo bisa ngelawan."

Krystal cemberut sambil mengusap keningnya bekas jari Kai. "Jangan aneh-aneh, Kai. Kamu itu pikirannya cuma berantem sama taruhan aja ya. Inget, nilai semester ini harus di atas rata-rata."

Kai berdecak lalu memundurkan tubuhnya kembali. "Diingetin mulu. Iya gue nggak lupa! Lo juga nggak boleh lupa buat menuhin kemauan gue!"

"Iya-iya ..." Krystal menghela napas. "Kalo kamu minta barang, jangan yang mahal-mahal ya."

Kedua bola mata Kai merotasi cepat. "Uang gue banyak, ngapain minta sama lo."

Krystal mencebik saat mendengar kalimat sombong yang keluar dari bibir Kai. Tapi, jika ditelisik lebih jauh, memang semua itu adalah kenyataan.

• • •

Malam itu Kai datang kembali memenuhi tantangan Rendi untuk adu balapan di sebuah jalan yang baru dibuat.

Rendi merasa tidak terima dengan kekalahannya kemarin, maka itu malam ini dia sengaja mengajak Kai untuk mengulang balapan mereka lagi.

Sementara, Kai yang saat itu masih merasa kesal dengan Rendi karena telah membuat Krystal menjadi barang taruhan, merasa tertantang. Kali ini Kai meminta adik Rendi, yaitu Raisa sebagai barang taruhannya.

Bukan bermaksud melecehkan, tapi Kai merasa apa yang Rendi lakukan kepadanya kemarin harus dibalas, dan dengan cara yang sama.

Kepala harus dibalas dengan kepala.

"Lo brengsek!" Teriak Rendi murka. "Nggak usah bawa-bawa adek gue, bangsat!"

Kai tertawa mengejek. Jelas apa yang Rendi rasakan sama sepertinya kemarin, saat Kai mendengar Rendi membawa-bawa nama Krystal dalam taruhan mereka.

"Lo lupa kemaren siapa yang bawa-bawa cewek dalam taruhan ini?"

Rendi terdiam dengan rahang mengeras. Kai sengaja melakukan ini untuk membalasnya. Rendi paham betul bagaimana sifat laki-laki di depannya itu.

"Gue ingetin sama lo!" Kai maju selangkah. "Jangan bangunin macan yang lagi tidur!" Lalu menepuk wajah Rendi pelan.

"Brengsek!" Teriak Rendi saat Kai sudah berjalan meninggalkannya yang berdiri di sana bersama amarah yang meluap-luap.

"Lo nggak akan selamat kali ini!" Ujar Rendi dengan senyum licik.

• • •

Hai genks!! ... terima kasih sudah membaca cerita ini.

Jangan lupa ya tekan Like, dan beri komentar. Kalau kalian suka dengan cerita yang aku buat, tolong beri rating bintang lima nya yaa..

terima kasih buat kalian yang sudah mendukung saya membuat cerita ini...

salam sayang,

anna ❤❤❤

1
Ummi Nza
/Facepalm//Grin/
Puput Febrian
novel ini GK nyediain yg bisa didengar kk
scoup
kerenn
Enny Na70
lagi rindu ma kai dan kristal, dh beberapa kalinya D baca👍👍👍
𝖕𝖆𝖜𝖆𝖓𝖌 𝖙𝖚𝖆𝖓 𝖐𝖎m🐯
baca ulang
Yanni Santoso
duh author aq nyesek banget ikutan nyesek baca bab ini
Air
Luar biasa
Yulie Anti
halo aku dari 2025😁 kangen sama kaisar
Feny Kurniawati: sama kakak...😀nyari2 judul e..wkwk...dan memang novel baru bikin bosen.wkwkw
total 1 replies
Shee
pokoknya wajib baca novel ini, bagus ceritanya kosa katanya mudah di pahami
Ningning
bikin baper😍
Nitya Pradnyani
Luar biasa
Ahla Nayla
kisah yg plg buat aq nyesek..krn crtanya gntung.. bca brkali² pun gk kan bosan
Aisyah Pratama
belum bisa move on dari nobis,,,
sdh tidak terhitung berapa kali sudah membacanya... keren banget ceritanya
rian silviani
ending nybikin patah hati banget ya ampun 😭
Murni Asih
ka Anna kata2 nya Jd bikin sy pengen SMA lg.....
bunga cinta
salah satu karya yang luar biasa
Azaria Dwi
Luar biasa
Jeissi
kevin terlalu pengecut
Julia Rosdiana Dewi
Luar biasa
Neng Raishanum
Lumayan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!