Anak Genius : Papa Bucin Yang Posesif

"maksud kamu apa dek?. Apa mama sakit?. sejak kapan? ".tanya Kean bertubi-tubi karena kaget mendengar ucapan dari adeknya.

" iya lean, dari mana kamu tau, kalau mama kamu mengalami amnesia disosiatif!. bukankah hasil ct scanya hanya memberitahukan kalau mama kamu hanya mengalami gegar otak ringan? ".

" mohon maaf Pak, jika ibu Dira mengalami amnesia disosiatif, itu tidak akan terlihat di hasil ct scan kepala ibu Dira".

"maksud dokter? ". tanya ken yang tak mengerti maksud dokter.

" karena amnesia disosiatif itu terjadi karena trauma psikologis. jadi, tidak akan terlihat pada hasil CT scan otak. tapi, harus melalui pemeriksaan fisik dan tinjauan yang lebih lengkap".

"maksud dokter, Dira mengalami gangguan psikologis? ".

" saat ini, saya tidak tahu jelas bagaimana kondisi ibu Dira yang sebenarnya pak. jadi, saya belum bisa menyimpulkanya".

setelah itu dokter bertanya kepada lean. "oh ya dek, bagaimana bisa kamu mendiagnosis mama kamu mengalami amnesia disosiatif? ".

" iya dek, bukankah selama ini mama baik-baik saja? ".

" awalnya lean juga tidak menyadarinya. karena selama ini mama selalu terlihat seperti wanita yang kuat, ceria, tenang, selalu bisa menyelesaikan masalahnya dengan baik. hanya saja lean sering melihat mama mengalami mimpi buruk. awalnya lean hanya mengira bahwa itu adalah mimpi buruk biasa. tapi, sejak lean mengetahui alasan kenapa mama bisa pingsan di kantor, dan mama juga sering tidak bisa mengingat orang ataupun kejadian dari masa lalunya. di tambah lagi dengan kejadian hari ini, sepertinya mama tidak hanya gegar otak ringan, tapi juga mempunyai masalah dengan psikologisnya ".

"apa diagnosis kamu itu sudah pasti benar dek? ".

" jika di lihat dari gejala-gejala yang di tunjukkan oleh mama 80%itu benar. tapi, untuk tau lebih jelasnya kita harus melakukan peninjauan yang lebih lengkap lagi.

"sejak kapan kamu mencurigai mama mempunyai penyakit itu?".

" baru-baru ini. kita juga bisa tanya ke uti nisa dulu. karena sepertinya uti nisa tau sesuatu".

"kalau begitu, kita telfon dan tanya saja ke uti nisa".

dengan segera Kean melakukan panggilan vidio kepada uti nisa.

" hallo Assalamu'alaikum ".

" waalaikumsalam...uti apa kabar? ".

" baik sayang ada apa? ".

" uti dimana? sibuk apa gak? ".

" ada dirumah, memangnya ada apa? ".

" ada yang ingin kita tanyakan kepada uti, tentang mama".

ustadzah nisa sedikit bingung dan takut-takut. ketika dua cucunya ini mulai bertanya dengan wajah yang serius. " memangnya kalian mau tanya apa sayang? ".

" em.... apa uti tahu, apa yang sebenarnya terjadi dengan mama 6 tahun yang lalu? ".

deg.....

ustadzah nisa kaget mendengar pertanyaan dari cucu-cucunya yang pintar ini. dia bingung harus berkata apa, karena jika berbohong lean pasti akan tau. sebenarnya apa yang terjadi, kenapa tiba-tiba mereka bertanya seperti itu? ".

mendengar tidak ada jawaban dari uti nisa. ken yang sedari tadi duduk di sofa samping Kean. ken langsung mengambil alih aipad Kean. " eh... om mau ngapain? ".

" biarin om aja yang tanya".

"tapi.... om. Kean berusaha mengambil aipadnya kembali. tapi, apa daya tubuhnya saja hanya setinggi paha ken, yang begitu tinggi. bagaimana bisa dia merebut aipad itu. " om... kembaliin.... rengek Kean dan lean.

"kalian tenang saja. biar om yang tanya sama uti nisa".

" halo Kean... lean... ada apa? ".

" hallo Assalamu'alaikum ".

"wa-alaikum-salam...suara nisa terbata-bata dan terkejut setelah melihat wajah ken. bagaimana tidak terkejut, pria itu sangat mirip sekali dengan Kean versi dewasa. bola matanya yang abu-abu, hidung mancung, dan alis yang tebal. "kamu siapa ya? ".

" saya Kenzo ayah Kean dan lean? ".

deg.....

kean, lean, risa dan ustadzah nisa kaget mendengar perkataan ken.

" Apa benar, kamu ayah Kean dan lean? ".

" om.... ngomong apaan sih?. kita gak punya ayah! ".

ken tidak menghiraukan perkataan Kean dan lean.

" sebelumnya saya mohon maaf. karena di awal perkenalan kita hanya lewat telp, dan kalau sikap saya sedikit kurang sopan kepada ibu mohon di maklumi. saya ingin meminta bantuan kepada ibu. apakah ibu bisa datang ke jakarta sekarang?".

"memangnya ada apa ya? ".

ken mengarahkan kamera ke arah Dira yang sedang tertidur di ranjang rumah sakit dengan bantuan infus.

" Astagfirullah hal adzim. apa yang terjadi dengan Dira? ".

" ceritanya panjang, dan tidak enak kalau di bicarakan lewat telp. jika ibu bersedia untuk ke jakarta, saya akan memesankan tiket pesawat untuk ibu. karena sepertinya Dira sangat dekat dengan ibu. jadi, saya berfikir bahwa saat ini Dira pasti sangat membutuhkan kehadiran ibu di sampingnya. maka dari itu, saya meminta tolong agar ibu bisa datang ke jakarta ".

" baiklah. saya akan ke jakarta sekarang juga, saya akan bersiap-siap". nisa langsung berdiri dari duduknya.

"terimakasih banyak. maaf kalau merepotkan ibu. ibu santay saja dulu, tidak perlu terburu-buru".

" Aduh... nak ken tidak perlu merasa sungkan kepada ibu. Dira itu sudah ibu anggap seperti anak ibu sendiri. jadi, tidak merepotkan sama sekali, justru ibu gak tenang kalau gak kesana".

"ya sudah kalau begitu, ibu siap-siap dulu. setelah ini saya akan kirim kode tiket pesawat ibu. dan sekali lagi, Terima kasih banyak bu nisa".

" iya, Sama-sama nak ken".

tut.... tut.....

setelah mematikan panggilanya. ken langsung membuka hpnya untuk memesankan tiket. eh... iya, gue lupa ibu nisa tinggal dimana ya?. kok gue gak tanya dulu sih! ". gumam ken dalam hati.

kean, lean, dan risa menatap ken dengan tajam. seperti orang yang meminta penjelasan dari ken. menyadari hal itu, ken menatap mereka bergantian. " kalian ada apa?, kenapa menatap saya seperti itu?".

"maksud ucapan om tadi apa?. kenapa bilang kalau om itu adalah ayah kita? ". tanya kea dengan ketus.

" iya..... betul. lagian sejak kapan mama menikah sama om, dan om jadi ayah kita?. apa om halu! ".ucap lean gak kalah ketus.

" om..... gak halu. om memang ayah kalian, bahkan om ini ayah kandung kalian".

"emangnya dari mana om tau kalau om itu ayah kita?.

ken bingung harus menjawab apa pada bocil2 ini. gak mungkin kan dia bilang yang sebenarnya dengan bocil-bocil ini. mereka belum cukup umur. setelah itu ken berjongkok di hadapan Kean dan lean. " om bingung mau jelasinya gimana. ketika kalian sudah besar nanti pasti kalian akan tau sendiri. yang jelas... om adalah ayah kalian. kalau kalian tidak percaya, kita bisa tes DNA".

Kean dan lean hanya saling pandang satu sama lain. dengan menggunakan bahasa isyarat yang artinya "gimana dek?".

" kita akan lakukan tes DNA. tapi, bukan sekarang.

risa yang sejak tadi melihat interaksi mereka menjadi bingung sendiri. fikiran risa traveling sendiri. banyak sekali pertanyaan yang ada di hatinya. apa dia benar ayah si kembar? . kalau pria ini benar ayah si kembar, berarti.....tapi, apa iya Dira wanita yang seperti itu?.

🐍🐍🐍

terimakasih untuk yang sudah like, dan komen🙏🙏🙏.... semoga suka ya...