NovelToon NovelToon
Mimpi Aqila

Mimpi Aqila

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Nikahmuda
Popularitas:303
Nilai: 5
Nama Author: Ai_va

" Aku akan membiayai sekolahmu sampai kamu lulus dan jadi sarjana. Tapi kamu harus mau menikah denganku. Dan mengasuh anak-anak ku. Bagaimana?

Aqila menggigit bibir bawahnya. Memikirkan tawaran yang akan diajukan kepadanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ai_va, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penculikan Leon

Sore itu Abizam yang menjemput Aqila. Aqila menyunggingkan senyumnya saat mengetahui Abizam yang menjemput nya.

" Kakak nggak kerja??"

" Kerja dong. Kerjanya kan fleksibel."

" Kita mau kemana sekarang??"

" Jemput Leon les piano nggak papa kan?? Atau kamu harus belajar."

" Qila bisa belajar nanti kok."

" Jam belajar kamu sampai jam berapa???"

" Jam sebelas maksimal. Terus nanti subuh baru bangun lagi buat belajar."

" Istirahatnya cukup??"

" Karena Qila nggak pernah pergi jaan-jalan, jadi ya cukup kok. Habis pulang sekolah Qila istirahat dulu. Yang biasanya bantu ibu masak, sama ibu pasti gak boleh. Jadi harus segera istirahat."

" Nggak main handphone??"

" Nggak. Jarang banget pegang handphone kalau nggak pas ada yang hubungi."

"Siapa yang biasa hubungi??"

" Manda."

" Oh Manda."

" Oh ya kak. Tadi Manda cerita. Dia mau dijodohkan sama lelaki beristri dua."

" Hah?? Gila.. yang jodohkan ibu tirinya itu.?"

" Iya. Adik tiri nya malah mau dijodohkan sama Om Ryan."

" Mana mau Ryan dijodoh-jodohkan. Aku akan kasih tahu Ryan. Biar Manda juga dibawa keluar dari rumahnya."

" Hmmm kak..tadinya Manda bilang habis ujian dia mau keluar rumah. Entah nge kost atau gimana. Nanti boleh gak kak. Kalau misal nih ya.. misal aja. Kalau Manda butuh uang, boleh Qila pakai uang yang kakak kasih itu?? Nanti kalau Qila kerja, Qila akan ganti deh."

" Itu kan udah uangnya Qila. Jadi terserah mau Qila pakai untuk bantu Manda, mau beli baju baru, handphone baru dan lain-lain terserah. Boleh kok."

"Terima kasih kak. Kakak baik banget sama Qila."

" Sama-sama."

Abimana mengusap rambut Aqila. Membuat Aqila merasa nyaman. Mereka menunggu di depan tempat les piano Leon. Leon masih terlihat belum keluar. Sambil menunggu Leon, Aqila membuka buku pelajaran dan mengulangi lagi pelajaran hari ini. Sedangkan Abizam memeriksa pekerjaan yang baru saja di kirim oleh asisten nya.

Aqila sedang menghafalkan materi pelajaran sambil menatap ke arah pintu masuk tempat les piano Leon, ketika dilihatnya seseorang yang dia kenal ada di depan tempat les piano Leon.

" Kak... itu bukannya...."

Abizam melihat ke arah tunjuk Aqila.

" Viraaaa...mau apa dia kemari??"

Mereka masih melihat Vira yang ada di depan tempat les Leon. Vira mengenakan hoddie berwarna hitam dan celana jeans kumal. Tetapi Abizam pun mengetahui dengan baik bahwa itu Vira. Seakan tidak tahu ada Abizam dan Aqila di tempat parkir mobil. Melihat Leon keluar, Vira langsung menarik paksa Leon dan memasukkan kedalam mobilnya.

" Leon.."

" Kita ikuti mobilnya Vira."

" Iya kak."

Aqila menggigit bibir bawahnya. Merasa cemas saat Vira membawa Leon.

" Aku bener-bener gak akan memaafkan kamu Vira."

Abizam mencengkeram erat kemudi mobilnya. Mobil yang membawa Leon melaju lebih kencang. Abizam pun melajukan mobilnya lebih kencang juga. Aqila sedikit ketakutan dan mencengkeram erat seat belt. Tidak berapa lama kemudian mereka tiba di sebuah rumah yang tidak begitu besar dan sepi. Abizam memarkirkan mobilnya jauh dari tempat mobil Vira berhenti.

Mereka melihat Vira menarik paksa Leon. Terlihat Leon yang memberontak dan menangis.

" Kak..."

" Nanti dulu."

Aqila melihat Abizam mengambil video semua yang dilakukan oleh Vira. Mereka menunggu cukup lama sampai akhirnya Vira keluar dari rumah itu sendirian tanpa Leon. Vira berjalan dengan santai masuk ke dalam mobilnya dan melajukan mobilnya. Sementara itu Abizam turun dari mobil, Aqila pun mengikutinya.

" Kamu di dalam mobil saja."

" Nggak mau. Qila mau ikut kakak aja."

Aqila bersikeras mengikuti Abizam. Akhirnya mau tidak mau Abizam menuruti kemauan Aqila. Abizam memutar knop pintu yang ternyata terkunci.

" Vira brengsek. Qila mundur dulu!!"

Aqila mundur sedikit kemudian Abizam menendang pintu rumah yang sedikit rapuh itu. Sedikit tendangan dari Abizam, pintu itu segera terbuka. Tidak ada siapapun di dalam. Abizam membuka semua ruangan yang ada dua kamar di bagian bawah. Aqila mendengar suara orang menangis.

" Kak..."

Aqila mencengkeram baju Abizam. Abizam dan Aqila mengikuti arah suara tangisan itu. Mereka menaiki lantai atas.

" Hati-hati Qila. Licin. Banyak lumut nya. Pegangan sama kakak."

"Iya."

Aqila memegang baju Abizam. Dan di lantai atas ada sebuah ruangan kosong lagi. Disana suara tangisan semakin terdengar jelas.

" Leon."

" Hhggghh...hhhggghh.."

" Vira brengsek!!! Aku akan pastikan kamu membusuk di penjara."

Abizam membuka pintu ruangan itu yang ternyata memang ada Leon di sana diikat dengan kencang dan di sumpal mulutnya dengan kain. Abizam melepaskan ikatan Leon dan sumpal kain di mulut nya.

" Papi....hiks..papi..."

" Leon gak papa??"

" Kak Qila...hiks.."

Leon langsung memeluk Aqila. Aqila tak kuasa menahan air matanya saat melihat keadaan Leon. Tubuh Leon bergetar di dalam pelukan Aqila. Abizam melihat beberapa luka tergores di tubuh Leon.

" Kita bawa Leon ke rumah sakit."

" Nggak mau papi, Leon mau pulang saja."

" Tubuh Leon luka. Nanti kalau infeksi gimana??"

" Leon nggak apa-apa. Panggil Om Johan aja."

Abizam mengusap wajah kasarnya. Mau tidak mau dia harus menuruti keinginan Leon. Karena Leon terlihat sangat ketakutan saat ini.

"Ayo Qila."

Pelan-pelan mereka keluar dari rumah tua itu. Aqila duduk di bangku belakang mobil. Dengan Leon di dalam pelukannya. Pelan-pelan terdengar dengkuran halus dari pelukan Aqila.

"Tidur??"

Aqila menganggukkan kepalanya tidak berani bersuara. Abizam pun menghubungi Ryan dan menceritakan apa yang terjadi.Terdengar umpatan dari ujung telepon.

"Aku sudah hampir sampai rumah. Tolong panggilkan Johan untukku."

"Oke. Aku akan hubungi Johan."

"Kak itu..."

Aqila menunjuk ke arah mobil yang terparkir di halaman depan rumah Abizam.

" Qila tunggu di sini sama Leon. Biar kakak lihat apa yang dilakukan hama itu."

Aqila menganggukkan kepalanya dan memeluk erat Leon. Abizam turun dari mobil dan masuk ke dalam rumah.

" Papa sudah hubungi Abi belum??"

" Ini juga papa lagi hubungi Abi tapi gak diangkat juga."

" Kasihan Leon kalau sampai diapa-apain sama penculik itu pa."

" Vira juga sedih Tante. Tadi Vira lihat orang itu menyeret dan membawa pergi Leon."

" Gimana ciri-ciri nya??"

" Dia masih muda, terus mengenakan hoddie hitam. Dan celana belel Om."

Abizam merasa muak dengan semua ucapan Vira. Sebisa mungkin Abizam mengendalikan emosinya.

"Abi..."

Saat mama Abizam memanggil nama Abizam, Abizam terus memperhatikan raut wajah Vira yang awalnya terlihat biasa saja sekarang tiba-tiba berubah sedih. Abizam berusaha menguasai emosi nya.

"Ada apa Ma??"

" Kata Vira tadi dia jemput Leon ke tempat les piano. Biasanya memang kan selesai jam tiga sore. Tadi Vira, waktu di depan tempat les Leon dia melihat ada orang yang nyulik Leon."

" Oh ya??"

" Iya. Dia perempuan masih muda kata nya. Siapa yang sejahat itu menculik anak kecil seperti Leon?? Kita harus segera menemukan Leon."

" Iya Tante. Kita harus segera menemukan Leon. Kasihan Leon pasti ketakutan. Anak sekecil itu, pasti dia ketakutan sekarang. Aku sudah menganggap Leon seperti anak ku sendiri tante."

" Oh ya. Tentu saja anak sekecil Leon pasti ketakutan kalau ditinggalkan di rumah kosong yang jauh dari mana-mana."

Wajah Vira langsung memucat mendengar ucapan Abizam.

"Maksud kamu apa Bi??"

"Iya Ma. Seorang anak kecil akan merasa ketakutan kalau di tinggal di rumah kosong. Betul begitu Vira??"

"Ma..mak.. maksud kamu apa Bi??"

Dengan wajah geram, Abizam mengeluarkan handphone nya dan menunjukkan kepada kedua orang tuanya video dari saat Vira menarik paksa Leon, memasukkan secara paksa Leon ke dalam mobilnya dan meninggalkan Leon di rumah kosong itu.

"Kamu...."

"Om benar-benar tidak menyangka kamu dalang nya."

"Semua Abi serahkan kepada papa. Karena dia anak dari sahabat papa."

Abizam keluar dari dalam rumahnya diikuti oleh kedua orang tua nya. Abizam membuka pintu mobilnya. Saat Leon melihat Vira, Leon langsung berteriak.

"Ampun Tante...ampun Tante.... Leon janji gak akan ganggu Tante sama papi. Leon janji akan pergi dari rumah papi. Tapi jangan tinggalkan Leon di rumah kosong itu. Leon tahu Leon bukan anak kandung papi."

Hati Abizam mencelos mendengar ucapan Leon. Abizam langsung mendekati Vira.

* plak *

"AKU BENAR-BENAR GAK AKAN MEMAAFKAN KAMU!!!! KAMU HARUS MENANGGUNG AKIBATNYA!!!"

Abizam hendak melayangkan tamparan lagi kepada Vira, ketika Ryan datang dan mencegah nya.

"Cukup Bi."

"Lepaskaann!! Biar aku kasih pelajaran perempuan ini!!!"

"Biar semua polisi yang menanganinya. Maafkan Ryan Om. Buat Abi dan Ryan, Leon lebih sekedar anak. Kami melaporkan Vira untuk percobaan penculikan. Dan kami menarik dana dari perusahaan keluarga Vira. Kalau dia menyakiti kami, kami nggak akan melaporkan nya. Tapi karena dia menyakiti Leon, membuat Leon trauma seperti ini, kami nggak akan tinggal diam."

"Om tahu apa yang kalian rasakan. Maaf Via, untuk kali ini kamu benar-benar keterlaluan dan Om sudah nggak bisa bantu kamu lagi. Om akan mendukung tindakan Abi dan Ryan melaporkan kamu dan perusahaan Om, perusahaan Abi serta perusahaan milik Ryan akan menarik investasi untuk perusahaan kamu."

Wajah Vira semakin memucat. Bayangan jeruji besi dan kemiskinan menari-nari di benak nya.

"Maafkan Vira Om.. Vira janji nggak akan menyakiti Leon lagi. Vira janji nggak akan mengusik keluarga Om lagi."

"Semua sudah terlambat."

Dua orang polisi masuk ke rumah Abizam dan membawa Vira keluar. Walaupun Vira sudah memberontak dan memohon-mohon tetapi Abizam dan keluarga nya mengabaikan nya.

1
luisuriel azuara
Bagus banget, semoga mendapat banyak pujian dan dukungan!
Tri Wahyuni: makasih kak 🙏
total 1 replies
María Paula
Characternya bikin terikat! 😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!