NovelToon NovelToon
Ketika Badai Bertemu Dengan Jenderal

Ketika Badai Bertemu Dengan Jenderal

Status: sedang berlangsung
Genre:Transmigrasi / Cinta pada Pandangan Pertama / Reinkarnasi / Dokter Genius / Fantasi Wanita
Popularitas:8.9k
Nilai: 5
Nama Author: linda huang

Storm adalah gadis bar-bar dengan kemampuan aneh—selalu gagal dalam ujian, tapi mampu menguasai apa pun hanya dengan sekali melihat.

Ketika meninggal pada tahun 2025, takdir membawanya hidup kembali di tubuh seorang narapidana pada tahun 1980. Tanpa sengaja, ia menyembuhkan kaki seorang jenderal kejam, Lucien Fang, yang kemudian menjadikannya dokter pribadi.

Storm yang tak pernah bisa dikendalikan kini berhadapan dengan pria yang mampu menaklukkannya hanya dengan satu tatapan.

Satu jiwa yang kembali dari kematian. Satu jenderal yang tak mengenal ampun. Ketika kekuatan dan cinta saling beradu, siapa yang akan menaklukkan siapa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linda huang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15

“Ah Zhu… apa maksudmu?” tanya Ah Luo dengan dahi berkerut.

“Dulu tulisanmu sangat cantik. Mama juga selalu memuji sulamanmu. Bagaimana bisa sekarang kau tidak tahu cara melakukannya?”

Storm menunduk sedikit, lalu menarik napas berusaha menyakinkan mereka.

“Ma… bukan tidak tahu,” ujarnya pelan.

“Hanya saja… tanganku terluka saat di penjara. Aku… hampir mati karena ulah para narapidana itu.”

Storm mengangkat sedikit tangannya yang gemetar tipis, sengaja memperlihatkan kelemahan yang bisa dipercaya.

“Jadi… saat menulis atau menyulam, tanganku bergetar. Itulah kenapa tulisanku terlihat berantakan.”

Ah Luo menutup mulutnya dengan tangan, matanya memerah.

“Anakku… kenapa kau tidak pernah mengatakan hal ini pada Mama?”

Ah Ming melangkah mendekat dengan wajah penuh penyesalan.

“Kalau begitu… bagaimana kalau Papa carikan tabib terbaik untuk memeriksa tanganmu? Papa tidak mau kau kesakitan lebih lama.”

Storm menggeleng pelan, tersenyum lembut walau terlihat jelas ia sedang berbohong.

“Tidak perlu, Pa,” jawab Storm dengan mantap.

“Aku ini tabib. Aku bisa mengobati tanganku sendiri. Hanya butuh waktu… nanti akan pulih.”

Ah Ming dan Ah Luo saling pandang, terlihat sangat percaya.

Keesokan harinya

Storm kembali ke rumah sakit tempat Ah Zhu bekerja sebagai dokter profesional. Udara pagi masih dingin, dan aroma obat-obatan memenuhi lorong-lorong bangunan tua itu.

“Ini… tempat berobat yang sederhana, tapi para dokternya sangat hebat,” gumam Storm sambil menatap sekeliling.

“Walau alatnya tidak secanggih di tahun 2025, aku bisa bekerja di sini. Kalau aku tidak bisa kembali ke duniaku, setidaknya aku harus tetap menyelamatkan nyawa.”

Belum sempat ia masuk ke ruang kerjanya, suara gaduh terdengar dari pintu utama.

“Cepat panggil dokter!” teriak Max, bawahan setia Lucien, sambil mendorong kursi roda. Beberapa prajurit yang mengawal atasannya.

Para pasien dan perawat segera menepi. Di atas kursi roda itu, duduk seorang pria tampan berkarisma dengan tatapan dingin dan santai, puntung rokok terselip di jarinya. Kakinya bersimbah darah—tertembak.

Atmosfer ruangan langsung berubah.

Semua berbisik kagum dan takut.

“Itu… Jenderal Fang!”

Storm terdiam.

“Lucien Fang?” gumamnya lirih, tak percaya ia akan bertemu lagi orang yang dia benci sekaligus kagum.

Beberapa dokter berlari menghampiri, hampir tersandung karena panik.

“Jenderal!” sapa mereka serentak sambil menunduk hormat.

Max menatap mereka dengan mata tajam.

“Jangan buang waktu! Cepat sembuhkan kaki Jenderal!”

Seorang dokter tua jongkok memeriksa luka itu. Kain putih yang membalutnya sudah merah pekat, darah masih menetes.

“Jenderal, kami harus melakukan pemeriksaan dulu. Setelah itu… baru operasi,” ujarnya gugup.

“Kalau begitu cepat lakukan!” bentak Max.

“Kalau sampai terjadi sesuatu pada Jenderal… kalian semua akan mendapat masalah.”

Para perawat langsung pucat. Beberapa bahkan gemetar.

Storm menghela napas panjang, menyilangkan tangan di depan dada.

“Dasar sombong! Butuh bantuan, tapi gaya seperti mau menguasai dunia. Padahal rumah sakit ini milik umum,” gumamnya setengah kesal.

Max menoleh cepat, matanya menyipit.

“Siapa yang berani bicara?”

Ruangan langsung hening.

Storm melangkah maju tanpa ragu, wajahnya datar, tak gentar sedikit pun.

“Aku.”

Ia berdiri tegak, menatap Max langsung.

“Kenapa? Tidak suka kalau ada yang mengatakan yang sebenarnya?”

Semua orang menahan napas.

Max tampak hendak meledak, tapi Lucien yang sejak tadi hanya merokok mengangkat tangannya, menghentikan.

Storm dan Jenderal Fang pun akhirnya saling tatap.

“Bukankah Nona Shu adalah dokter terkenal di rumah sakit ini?” suara Lucien terdengar tenang, namun penuh tekanan.

Ia menatap Storm datar, seolah sedang menilai kemampuan dan keberaniannya.

“Kalau begitu… sembuhkan kakiku.”

Dokter tua di sampingnya segera menyela, wajahnya pucat ketakutan.

“Jenderal, luka Anda sangat parah… harus dilakukan oleh orang yang benar-benar ahli. Nona Ah Zhu memang dokter di sini, tapi… dia belum layak melakukan operasi pada luka Anda.”

Storm menyeringai tipis.

“Siapa yang mengatakan aku tidak layak?”

Tanpa ragu ia melangkah maju, membungkuk sedikit hingga sejajar dengan tatapan dingin Lucien.

Lalu, dengan gerakan yang membuat seluruh ruangan menahan napas—

Storm merebut rokok dari tangan Lucien, melemparkannya ke lantai, dan menginjaknya sampai padam.

Suara kecil “krek” dari puntung rokok itu terdengar seperti ledakan.

Semua terkejut.

Beberapa perawat menutup mulut.

Dokter tua hampir jatuh saking kagetnya.

Max langsung maju dengan wajah gelap.

“Nona Shu! Jaga sikap Anda!” bentak Max.

Storm menoleh perlahan, matanya tajam seperti belati.

“Di sini rumah sakit, bukan markas kalian. Jangan coba-coba memerintahku.”

Max hampir menyerang, namun Lucien mengangkat tangannya—hening seketika.

Lucien menatap Storm dengan minat yang muncul perlahan-lahan.

“Nona Shu… kalau begitu, sembuhkan kakiku.”

Suaranya rendah namun berbahaya.

“Kalau kau hanya pandai bicara tanpa hasil… aku bisa saja memastikan kau tidak akan menjadi dokter lagi.”

Ancaman itu membuat seluruh ruangan membeku.

Tapi Storm tersenyum kecil, sama sekali tidak gentar.

“Tenang saja, Jenderal,” jawab Storm sambil berjongkok.

“Kakimu berharga bagi negara. Mana mungkin aku berani bermain-main denganmu?”

Ia perlahan membuka lilitan kain berdarah di kaki Lucien. Bau anyir darah langsung menyebar.

Dan tepat saat luka itu terlihat—

bola mata Storm berubah kuning keemasan.

Cerah. Tajam.

Seakan mampu menembus kulit, daging, hingga tulang.

Storm berbicara datar namun tegas:

“Lukanya sangat dalam. Pelurunya menancap pada tulang.”

Ia menatap Lucien tanpa berkedip.

“Dengan perawatan intensif, kau butuh setengah tahun untuk pulih sepenuhnya.”

Orang-orang di sekitar menahan napas.

Mereka tidak tahu harus lebih takut pada luka Lucien… atau pada kemampuan Storm yang tampak mustahil bagi seorang dokter di era itu.

Dokter yang di sana merasa tidak percaya dengan ucapan Storm yang memeriksa luka tanpa mengunakan alat.

1
merry
🤣🤣🤣🤣🤣 sakit perut kuu 🤣🤣🤣🤣 nic cck dgnn stromm 🤣🤣🤣🤣🤣 rame tu rumhhh dh gede ajj rusuh gmnn wktu mrk. kcil yaa
Rizky prasetyor862@gmail.com
munkin kah lucie fang reinkarnasi nya tuan xi ya thor
Inez Putri
bagus lanjut thour
Lina Hibanika
tapi rese juga ni jenderal nya😑
Lina Hibanika
alias waria 😂😂😂
Etty Rohaeti
lanjut
Wahyu Ningsih
sakit perut saya karena ketawa aja
Lina Hibanika
sama sama asal ceplos aja klo ngomong 😂
🍁𝐘𝐖❣️💋🅃🅁🄸🄿🄻🄴'🅁👻ᴸᴷ
Ini yg nama ny, Jodoh mesti yg Setara 🔥🔥🔥
Lina Hibanika
percayalah storm punya kemampuan khusus
Jessica Xie
halo thor ini kan bab yg judulnya gadis milik raja macau koq malah ke judul ini thor
Pikachu: Eh, maaf kak. slh up rupanya🙏🙏🙏.terima kasih pemberitahuannya🙏🙏
total 1 replies
Lina Hibanika
walaupun terusir tapi si mimi pasti akan selalu balas dendam
Lina Hibanika
klo dia bukan Strom trus menurutmu dia siapa Mimi?
tapilu
kenapa part nya diulang
Pikachu: Maaf,kak. salah upload🙏🙏🙏
total 1 replies
Lina Hibanika
waduh 😱 semoga ga kejadian deh storm kenapa napa
Lina Hibanika
siapa sih si mimi ini ngelunjak banget jadi anak angkat juga
Lina Hibanika
hahahaha,, kenapa pantatnya yang diarah storm 🤣
Lina Hibanika
mulai penasaran rupanya sang jenderal 😅
Lina Hibanika
hahahahaha 🤣🤣🤣
Lina Hibanika
biar tambah semangat updatenya ya thor 💪🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!