Demi biaya operasi ibunya,kiran menjual sel telurnya.Matthew salah paham dan menidurinya,padahal ia yakin mandul hendak mengalihkan hartanya pada yoris ponakan nya tapi tak di sangka
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon EPI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15:kebenaran terungkap
Di aula, Kiran terus memberontak saat ditarik oleh satpam. "Lepaskan aku! Kau cuma melakukan ini karena kau tahu kau nggak bisa mengalahkanku dengan jujur!" teriaknya.
Salah satu juri berdiri dan berkata, "Dari hasil saja sudah jelas Kiran pantas menang. Nyonya, kau seharusnya jangan biarkan dendam pribadi mengaburkan penilaianmu."
Rosa yang mendengar itu tertawa sinis. "Apa kau benar-benar pikir aku cemburu sama jalang miskin ini?" tanyanya merendahkan.
Juri itu menjawab, "Yaa."
Seketika, Tina langsung menampar juri itu dan berkata, "Dasar bodoh! Berani-beraninya kau tidak menghormati istri CEO! Kau dipecat!"
Kiran berteriak, "Kalian penindas yang menjijikkan! Suatu hari, kalian akan membayar untuk ini!"
Rosa menantang, "Ada lagi yang mau membela jalang ini? Ayo, coba saja!"
Juri yang ditampar itu duduk sambil memegangi pipinya. Suami Rosa yang mengaku-ngaku sebagai CEO berkata, "Aku CEO Aurora Aria! Kalau ada yang berani mengganggu istriku, aku akan pecat kalian semua!"
Tiba-tiba, Matthew masuk, membuat semua satpam menyingkir. Matthew berkata, "Aku tidak tahu Aurora Aria punya CEO kedua? Lucu," membuat suami Rosa terkejut. Matthew menambahkan, "Aku pasti ketinggalan info."
Suami Rosa berkata gugup, "Pak Matthew, Anda sedang apa di sini?"
Namun, Matthew hanya melirik tajam, lalu berjalan ke arah Kiran sambil berbisik, "Maaf, aku terlambat." Kemudian ia mengeraskan suaranya dan berkata, "Jadi, kau pria yang sudah mengaku sebagai aku, mengancam Kiran, dan anakku?"
Suami Rosa berusaha membela diri, "Tidak, Pak Matthew! Kumohon, biar kujelaskan..."
Namun, Rosa memotong perkataannya, "Sayang, kenapa kau malah mengobrol sama dia? Dengar, dia cuma b*jinganyang membiayai Kiran!"
Suami Rosa membentak istrinya, "Tutup mulutmu! Membuat marah kepala keluarga Andres? Apa kau cari mati?"
Rosa tertawa gugup, "Kepala keluarga Andres? Dia orang terkaya di kota?" Rosa mulai gemetar.
Tina menoleh dan berkata, "Omg! Perusahaan yang membeli Aurora Aria itu Grup Andres? Berarti Kiran itu istri CEO yang asli!"
Kiran terkejut dan menoleh ke Matthew, lalu menatap Tina. "Jadi, Matthew pemilik asli Aurora Aria? Rosa mengaku-ngaku pakai namaku?"
Matthew berkata kepada asistennya tanpa menoleh, "Yusdi, bangkrutkan keluarga Roberts dalam tiga hari!" Suaranya lantang dan tegas.
Yusdi menjawab, "Siap, Pak!"
Suami Rosa, Roberts, berteriak panik, "Jangan, Pak Matthew! Kumohon! Aku mohon!"
Yusdi berkata, "Seret penipu ini keluar dari sini! Menyamar jadi CEO dan cari masalah dengan istri CEO asli? Kita akan pastikan dia dapat pelajaran!" Para pengawal maju menghampiri Roberts dan menyeretnya keluar.
Roberts berteriak, "Omong kosong! Omong kosong!"
Rosa hanya menutup wajahnya karena malu. Matthew berkata lagi, "Dan untuk dua orang ini, biar aku yang urus," ucapnya menatap Tina dan Rosa tajam.
Kiran menatap kedua wanita itu dan berkata dengan senang hati, "Dengan senang hati."
Tina ketakutan dan berkata, "Tidak, Nyonya Kiran, kumohon! Aku tidak tahu! Aku salah!"
Kiran berjalan menghampiri Tina. Tina berkata lagi, "Tolong maafkan aku, kumohon!"
Kiran kini sudah tepat di depannya, bersedekap dada. "Maaf?"
Tina mengangguk. Kiran berkata, "Itu urusan Tuhan." Lalu ia menoleh ke salah satu juri yang tadi membelanya dan sempat ditampar oleh Tina. Kiran memegang tangannya dan juri wanita itu berdiri. Kiran berkata, "Terima kasih kau sudah membelaiku." Lalu ia berkata, "Pak Matthew, aku mau dia menggantikan Tina jadi kepala departemen desainer."
Matthew menjawab dengan cepat, "Beres!"
Tina tidak menyangka dan terkejut akan nasib sialnya ditipu Rosa. Ia menggelengkan kepala. Juri wanita yang ditampar itu dengan mata berkaca-kaca berkata, "Astaga! Terima kasih! Nyonya, Anda jenius dan aku suka desain Anda!"
Kiran tersenyum dan berkata, "Kau juri yang adil."
Tiba-tiba, Tina buka suara, "Tidak, Nyonya Kiran! Tolong jangan ambil pekerjaanku! Aku akan lakukan apa saja!" Ia mulai menangis.
Namun, Kiran tidak peduli. Ia berkata, "Kau seharusnya memimpin departemen desainer, tapi malah sok-sokan menghina aku dan anakku, dan sekarang kau coba merebut kemenanganku." Dengan tegas, Kiran berkata lagi, "Pak Matthew, aku mau dia dan Rosa si penipu dipecat dari Aurora Aria selamanya!" Ia menatap tajam kedua orang itu.
Matthew pun merespons dengan cepat, "Yusdi, cukup itu saja!"
Yusdi mengerti dan langsung berkata, "Kau dengar bos? Bawa mereka pergi dari sini!" Ia melihat pengawal yang maju memegang tangan Tina dan menariknya. Tina berkata, "Nyonya, kumohon kasihanilah aku, kumohon!"
Pengawal lain menarik tangan Rosa. Meski begitu, ia tetap tertawa, namun dengan kebencian. Ia berkata, "Kiran! Berhenti bermimpi! Apa kau benar-benar pikir pria itu akan menikahimu kalau bukan karena perut buncit kotormu itu? Kau cuma simpanan di luar nikah!"
Namun, Kiran tidak peduli. Ia berjalan membelakangi Rosa menuju Matthew. Tiba-tiba, Rosa mengambil gunting dan berlari ingin menusuk Kiran, tetapi Matthew dengan cepat melindungi Kiran hingga... sreeet! Ia yang tertusuk oleh Rosa dari belakang.
Semua berteriak seketika. Matthew jatuh lemah. Ibu Matthew langsung berteriak, "Astaga, Matthew!"
Kiran panik dan berkata, "Matthew, kau baik-baik saja?" tanyanya sangat panik dan gemetar. Ia berkata lagi, "Kenapa kau bodoh sekali? Kenapa kau jadi tamengku?"
Dengan lemah, Matthew berkata, "Kiran, jangan menangis... meski tanpa anak ini, aku akan tetap cinta..." Lalu Matthew tak sadarkan diri.
Kiran dan Ibu Matthew berteriak, "Matthew!" Ibu Matthew menelepon dan berkata, "Kita butuh ambulans! Anakku ditusuk! Tolong!"
Yusdi berkata kepada Rosa, "Kalau sesuatu terjadi pada Pak Matthew, kau akan ikut merasakan akibatnya!" Ia membentak Rosa yang dipegang pengawal dan memberontak. Yusdi bertanya, "Lagu istri Tommy ada di sini?"
Pengawal berkata, "Dia baru sampai di pintu masuk," membuat Rosa terdiam dan tegang.
Yusdi berkata, "Suruh masuk!"
Rosa berkata, "Apa? Kenapa ku lakukan itu?" tanyanya ke Yusdi.
Yusdi menatap dengan suara besar dan berkata, "Kau simpanan asli yang hamil dengan pria beristri! Beraninya menghina istri CEO? Hari ini, semua orang di Aurora Aria akan tahu siapa simpanan yang asli!"
Kiran hanya menatap tajam Rosa, lalu menunduk melihat Matthew yang di pangkuannya.
Rosa saat ini tertawa namun gugup. "Aku bukan simpanan!" lalu menoleh ke semua orang dan berteriak, "Aku bukan simpanan!"
Tak lama, seorang wanita masuk dengan memegang gelas, berjalan cepat namun masih terlihat anggun menghampiri Rosa dan PLAAAKKK! Ia menampar Rosa dan berkata, "Dasar pelakor! Kau merayu suamiku dan menghancurkan keluargaku! Kau membuat kami bangkrut! Dasar jalang tidak tahu malu!" Lalu PLLLAAKKKK! ia kembali menampar Rosa dengan keras. "Akan kubunuh kau!"