NovelToon NovelToon
THE VAMPIRE PRINCE'S FORBIDDEN LOVE

THE VAMPIRE PRINCE'S FORBIDDEN LOVE

Status: sedang berlangsung
Genre:Vampir / Cinta Beda Dunia / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir
Popularitas:388
Nilai: 5
Nama Author: MUSTIKA DEWI

The Vampire Prince's Forbidden Love

‎"Darahnya membangkitkan sang pangeran malam. Cintanya bisa membunuhnya."

‎Saat Luna menyentuh peti mati itu, ia tak tahu bahwa hidupnya akan terikat oleh takdir kuno dan oleh cinta seorang vampir yang tak boleh mencintai.

‎Antara keabadian dan kematian, bisakah cinta tetap hidup?


Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MUSTIKA DEWI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kehadiran Cinta Obati Luka

Di dalam kastil vampir yang megah, di mana bayangan dan cahaya berkelindan (saling terhubung ) dalam tarian abadi, Yong Jian merasakan beratnya beban yang tak tertahankan. Tubuhnya yang dulunya perkasa kini tampak melemah, dan kekuatan mulai memudar seolah setiap tetes darah yang mengalir dalam nadinya telah dihisap habis oleh hukuman karena telah berani mencintai pemilik darah suci. Pohon keabadiannya, simbol kekuatan dan keabadian, mulai merontokkan daun-daun hijau yang dulunya subur, satu per satu, menguning bahkan mengering, hal itu menandakan bahwa waktu tidak berpihak padanya.

Para bangsawan vampir, termasuk Chen Yang adiknya dengan wajah-wajah angkuh dan mata yang menyala, mendesaknya untuk mencari darah suci baru. Mereka tahu bahwa darah suci adalah kunci untuk mengembalikan kekuatan yang hilang, dan Yong Jian adalah satu-satunya harapan mereka. Namun, dalam hatinya yang terluka, dia menolak. Dia memilih untuk menyendiri, mengurung diri di ruang meditasi kuno yang terletak di sudut terpencil istana. Ruang itu dipenuhi dengan aroma lilin dan suara bisikan angin yang seolah mengerti kesedihannya.

"Tuan muda Yong Jian, sebaiknya tuan mencari darah suci yang lain. Karena Luna telah pergi dari sini. Dia pergi meninggalkan Tuan."

"Iya, betul Yong Jian! Bisakah kamu lupakan Luna. Cari darah suci yang lain. Anggap saja pengganti darah suci Luna." ujar Chen Yang.

"Tidak! Sampai kapanpun aku tidak akan mengganti darah suci Luna dengan yang lain. bawa aku ke ruang meditasi!" kata Yong Jian.

"Baiklah!" sahut Chen yang. Chen Yang mulai memapahnya, berjalan menuju ruang meditasi.

Di luar, para vampir lain berbisik tentang kembalinya Luna, pemilik darah suci yang telah ditakdirkan. Luna, dengan kecantikan yang memikat dan aura yang mempesona, adalah satu-satunya yang bisa menyelamatkan Yong Jian dari kegelapan yang menyelimutinya. Namun, saat berita itu sampai ke telinganya, Yong Jian merasakan gelombang ketakutan dan keraguan. Apakah dia layak untuk mendapatkan kesempatan kedua? Apakah Luna masih mengingatnya, ataukah dia hanyalah kenangan yang terlupakan?

Hari demi hari berlalu, dan keadaan Yong Jian semakin parah. Dia terjebak dalam labirin pikirannya, terperangkap antara harapan dan ketakutan. Dia merindukan Luna, sosok yang pernah menjadi cahaya dalam hidupnya, tetapi rasa sakit yang dia rasakan membuatnya enggan untuk melangkah keluar dari bayang-bayang. Dia tahu bahwa jika Luna kembali, dia harus menghadapi kenyataan kenyataan bahwa dia telah gagal dalam melindungi darah suci itu. Setiap tidurnya, ia hanya mengigau menyebut nama Luna. Hal itu membuat Liora, yang merawatnya menjadi kesal dan marah.

"Luna..Luna..Luna," begitu suara Yong Jian yang mengigau menyebut nama gadis itu.

"I..ih! Saat gadis itu tidak ada, di sini pun dia masih mengingatnya! mengapa yang di ingatan nya selalu gadis itu? Yang diinginkan nya cuma gadis itu? Aku yang merawatnya, di saat sakit, tetapi gadis itu yang di cari nya!" keluh Liora dengan kesal.

* * * * *

Suatu malam, saat bulan purnama bersinar terang, Yong Jian merasakan panggilan yang tak tertahankan. Suara lembut dan menenangkan itu seolah mengalir melalui dinding ruang meditasi, memanggilnya untuk keluar. Dengan langkah yang ragu, dia membuka pintu dan melangkah ke luar, merasakan angin malam yang dingin menyentuh kulitnya. Di tengah taman istana, di bawah cahaya bulan, dia melihat sosok yang telah lama dia rindukan Luna.

Dia berdiri di sana, di tepi hutan larangan dengan gagah dan bersinar, seolah waktu tidak pernah memisahkan mereka. Saat mata mereka bertemu, Yong Jian merasakan aliran energi yang kuat, seolah darah suci Luna mengalir ke dalam dirinya, menghangatkan jiwa yang telah lama membeku. Namun, sebelum dia bisa melangkah lebih dekat, rasa takut kembali menghantuinya.

Di tengah malam yang kelam, saat bulan purnama bersinar cerah, Yong Jian dan Luna berdiri di ambang istana vampir yang megah. Dinding-dindingnya yang tinggi dan gelap seolah menyimpan rahasia dan kisah-kisah lama. Yong Jian, seorang pria yang pernah menjadi pahlawan, kini terjebak dalam bayang-bayang masa lalu. Dia merasa terasing, terpuruk dalam rasa bersalah dan ketidakberdayaan. Namun, di hadapan Luna, harapan mulai bersemi kembali.

Luna, dengan rambutnya yang berkilau seperti sutra di bawah cahaya bulan, mendekat. "Kau tidak sendiri, Yong Jian. Aku di sini bersamamu," katanya lembut, matanya berbinar dengan keyakinan. "Kita akan menghadapi kegelapan ini bersama. Kita akan menemukan cara untuk mengalahkan mereka. Dan mematahkan takdir itu."

Yong Jian mengangguk, meskipun keraguan masih menghantuinya. "Tapi mereka kuat, Luna. Mereka tidak akan berhenti sampai mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan. Dan takdir itu kuat, Luna. Tak mungkin di patahkan begitu saja."

"Dan kita juga tidak akan berhenti," jawab Luna tegas. "Kita memiliki satu sama lain. Cinta kita adalah kekuatan yang tidak bisa mereka hancurkan."

Dengan semangat yang baru, mereka melangkah maju, memasuki kastil yang megah. Setiap langkah membawa mereka lebih dalam ke dalam kegelapan, namun cahaya cinta mereka bersinar terang, menuntun jalan. Di dalam, mereka menemukan ruangan besar yang dipenuhi dengan bayangan dan bisikan. Di tengah ruangan, sosok vampir yang angkuh dan menakutkan berdiri, matanya menyala dengan kebencian, yaitu Liora mengatakan"Ah, Yong Jian, kau membawanya kembali?"

"kembali lagi, ya? Kau tidak pernah belajar dari kesalahanmu." suara leluhur vampir hitam, menggema di udara.

Yong Jian merasakan ketegangan di udara. Namun, di sampingnya, Luna menggenggam tangannya, memberikan kekuatan yang dia butuhkan. "Kami tidak takut pada takdir," Luna berkata dengan suara yang bergetar namun penuh keberanian. "Kami di sini untuk mengakhiri dan mematahkan semua takdir ini."

Mereka berpelukan di bawah sinar bulan, merasakan kehangatan cinta yang mengalir di antara mereka. Bersama, mereka telah menaklukkan kegelapan dan menemukan kembali diri mereka. Mereka berdua saling berpandangan dan memulai ciuman mesra di bibir lembut mereka. Serasa kerinduan yang mendalam memaksa mereka mereguk manisnya asmara malam itu.

Dengan menghisap darah suci saat berciuman, kini kembali segar dan kembali sehat dari sebelumnya. Darah suci itu, memang sangat bermanfaat baginya. Darah suci Luna membuatnya kembali sehat seperti sedia kala. Ia harus terus bergantung pada Darah suci itu.

"Kau kembali sehat," tegur Luna dengan tersenyum manis.

"Syukurlah aku sehat kembali. Terima kasih, sayang atas darah suci mu." ucap Yong Jian.

Terlihat di mata Liora, kebencian dan dendam yang membara terhadap Luna, gadis pemilik darah suci yang di takdirkan untuk Yong Jian. Entah hal apa lagi yang bisa membuat cinta mereka bisa terpisah. Ia kehabisan akal untuk memisahkan mereka berdua. Kali ini, ia harus memikirkan cara untuk memisahkan mereka berdua.

1
Mericy Setyaningrum
suka sama vampire cina seruuu ini
MUSTIKA DEWI: terima kasih banyak sudah hadir di cerita ini🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!