NovelToon NovelToon
Luka Dari Suami, Cinta Dari Mafia

Luka Dari Suami, Cinta Dari Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Balas Dendam / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Romansa / Penyesalan Suami
Popularitas:10.3k
Nilai: 5
Nama Author: linda huang

Janetta Lee, dikhianati saat mengandung, ditinggalkan di jalan hingga kehilangan buah hatinya, dan harus merelakan orang tuanya tewas dalam api yang disulut mantan sang suami—hidupnya hancur dalam sekejap.
Rasa cinta berubah menjadi luka, dan luka menjelma dendam.

Ketika darah terbalas darah, ia justru terjerat ke dalam dunia yang lebih gelap. Penjara bukan akhir kisahnya—seorang mafia, Holdes Shen, menyelamatkannya, dengan syarat: ia harus menjadi istrinya.

Antara cinta yang telah mengkhianati, dendam yang belum terbayar, dan pria berbahaya yang menggenggam hatinya… akankah ia menemukan arti cinta yang sesungguhnya, atau justru terjebak lebih dalam pada neraka yang baru?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linda huang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15

Janetta yang telah membakar Candy dan Jessie hingga meninggal, serta mengupah orang untuk memperkosa Anna dan melakukan tindakan kekerasan terhadap Alex, akhirnya menyerahkan dirinya ke pihak kepolisian China, Shen Zhen.

Ruang interogasi terasa dingin, dengan cahaya lampu putih yang menusuk mata. Janetta duduk di kursi besi dengan borgol di tangannya. Wajahnya tenang dan mengakui semua tindakannya. seolah ia sudah kehilangan gairah hidup.

"Janetta Lee, usia 24 tahun. Melakukan tindakan kriminal terhadap keluarga mantan suami dan seorang korban bernama Anna." Suara Inspektur Yin terdengar tegas dan bergema di ruangan sempit itu. Tatapannya menusuk, seperti ingin menguliti isi hati Janetta. "Janetta, menurut semua pengakuanmu, kau melakukannya dengan kesengajaan karena dendam atas kematian kedua orang tuamu dan perlakuan mantan suamimu serta kekasihnya?"

Janetta mengangkat kepalanya perlahan,

"Iya… aku melakukannya karena membenci mereka. Demi wanita itu, suamiku meninggalkan aku di jalan. Saat itu aku sedang hamil besar." Suaranya pecah, penuh amarah sekaligus penyesalan. "Sehingga pada akhirnya aku kehilangan anakku. Dan lebih buruknya… sebagai seorang ibu, aku bahkan tidak memiliki kesempatan melihat anakku. Saat aku sadar, mertuaku telah membawa pergi anakku."

Suasana hening sejenak. Bahkan pena yang digenggam oleh asisten Inspektur terhenti menulis. Janetta menunduk, meneteskan air mata yang jatuh ke lantai.

"Aku menerima hukuman… jatuhkan saja hukuman terhadap diriku," ucap Janetta dengan suara yang lirih, namun mantap, seolah ia sudah menyiapkan dirinya untuk akhir yang tragis.

"Keputusan akan dilakukan setelah persidangan," jawab Inspektur Yin dengan nada datar, menutup berkas di hadapannya.

***

Di luar sana, berita menggemparkan telah menyebar cepat ke seluruh negeri. Rekaman video yang menunjukkan pelaku pembakaran rumah keluarga Janetta — yang menewaskan kedua orang tuanya — diputar berulang-ulang di televisi nasional. Dalam rekaman itu, jelas terdengar bagaimana pelaku menyebut nama-nama yang memberi perintah: Anna, Jessie, dan Candy. Fakta yang selama ini disembunyikan akhirnya terbongkar.

Keluarga Yang yang selama ini dihormati di kalangan bisnis justru menjadi dalang kejahatan. Namun, takdir seolah membalas dengan caranya sendiri: Anna telah menjadi gila, hidupnya hanya terkurung di rumah sakit jiwa; Candy dan putrinya tewas mengenaskan dalam kebakaran yang sama.

Perbuatan keluarga Yang kini menjadi sorotan. Reputasi yang dulu harum di dunia bisnis hancur hanya dalam satu malam. Media, publik, hingga rekanan bisnis menyerang tanpa ampun. Keluarga Yang kini bukan lagi simbol kehormatan, melainkan lambang kebusukan yang tersembunyi di balik topeng kekayaan.

***

Di sisi lain, di sebuah ruang kantor yang gelap, Holdes menatap layar televisi yang menayangkan berita itu. Asistennya, Bowie, berdiri di sampingnya dengan wajah tegang.

"Bos, Nona Lee telah menyerahkan diri," ujar Bowie pelan, seolah berhati-hati menyampaikan kabar. "Dia mengakui semua kesalahannya di depan polisi."

Holdes tidak langsung menanggapi. Matanya tajam, seakan menembus layar televisi yang terus menayangkan nama keluarga Yang. Jemarinya mengetuk meja kayu di depannya, ia akhirnya bersuara dengan nada berat.

"Aku tidak menyangka dia telah membuat persiapan sejak awal," katanya lirih, lebih kepada dirinya sendiri daripada kepada Bowie. Wajahnya tetap terarah pada layar, tatapannya sulit dibaca.

Bowie mengerutkan dahi, lalu memberanikan diri bertanya. "Apakah dia ingin mencari keadilan, Bos?"

Holdes mengalihkan pandangannya ke arah Bowie, matanya berkilat dingin. Senyum tipis muncul di bibirnya, namun bukan senyum kebahagiaan.

"Tidak… dia tidak peduli soal keadilan. Yang dia inginkan hanyalah membuat semua orang tahu siapa keluarga suaminya sebenarnya. Bajingan, semuanya."

Ia berdiri dari kursinya, melangkah perlahan ke arah jendela besar yang menampakkan langit malam kota Shen Zhen.

"Walau Alex Yang sudah kehilangan segalanya, walau Candy dan Jessie sudah mati, bagi Janetta itu masih belum cukup. Yang dia inginkan hanyalah kehormatan keluarga itu tercabik-cabik, nama mereka dipermalukan di mata publik. Dan dia berhasil."

Bowie menatap layar televisi yang masih menayangkan berita hancurnya nama keluarga Yang. ia akhirnya bertanya,

"Setelah ini, apa rencana kita? Nona Lee telah membunuh, menurut undang-undang, dia pasti akan dihukun mati."

Holdes perlahan berbalik dari jendela. Sorot matanya dingin, penuh perhitungan.

"Aku akan menemuinya besok," ucap Holdes dengan nada datar namun penuh wibawa. "Setelah dia setuju dengan permintaanku, rekaman itu langsung disebarkan. Dan kirim juga salinannya ke kantor polisi."

Bowie mengangguk cepat, "Baik, Tuan. Saya akan menyiapkan semuanya," jawab Bowie dengan mantap.

"Janetta Lee…" gumamnya lirih, namun penuh tekanan. Suaranya terdengar berat, seperti menyimpan sesuatu yang tak pernah diungkapkan. "Aku datang demi dirimu. Tapi kau memilih menyerah."

Ia mengepalkan tangannya, menahan gejolak yang berkecamuk di dalam dadanya. Matanya menyipit, menampilkan amarah yang bercampur dengan rasa kecewa.

"Aku tidak akan membiarkanmu menyerah begitu saja. Karena kau masih berhutang padaku."

Holdes mengangkat kepalanya, menatap bayangan dirinya di kaca jendela besar di depan. Wajahnya yang keras terlihat semakin tegas dengan sorot mata yang dipenuhi tekad.

"Anakmu masih sedang menunggumu," batin Holdes.

1
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
sunshine wings
💪💪💪💪💪
Reni Anjarwani
lanjut thor
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
Nabil abshor
setelah ini hidupmu akan berubah janett,,,,
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
Reni Anjarwani
lanjut thoe doubel up thor
Naufal Affiq
lanjut thor
Reni Anjarwani
doubel up thor keren cerita
Pikachu: terima kasih kak🤗🤗
total 1 replies
Reni Anjarwani
doub
ren_iren
wowwww......
Plotwist nya dah di spill meski sedikit, tp gk pp 🤗
Naufal Affiq
lanjut thor
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
Reni Anjarwani
lanjut thor
Akai Kakazain: lanjut thor, chyo thor
total 1 replies
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
Naufal Affiq
bagus,jadi tidak ada yang tersisa,anak mu ada di tangan mu janet,jadi mulai sekarang lupa kan masa lalu mu,hidup lah damai dengan masa depan yang baru
Mar Yati
boleh ku tebak,janetta adalah keturunan mafia,papa mama nya yang meninggal itu bukan orang tua kandung, indentitas tersembunyi,kalo tidak ga mungkinn bisa setenang itu menyiksa orang,dan Alex bakalan menyesal
⧗⃟ᷢʷ §𝆺𝅥⃝©⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ ⍣⃝🦉ꪻ꛰͜⃟ዛ༉: curiga sih seperti ini, dan kedua papa mama nya kemungkinan orang kepercayaan dr orgtua kandung asli janetta
total 1 replies
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Nabil abshor
ngeri oooooooiy,,,,, tp mantaaabbbbb
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!