NovelToon NovelToon
Misteri Cinta Sang Pewaris Kembar

Misteri Cinta Sang Pewaris Kembar

Status: tamat
Genre:Mafia / CEO / Obsesi / Cinta pada Pandangan Pertama / Identitas Tersembunyi / Tukar Pasangan / Tamat
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: Erchapram

Laura Vince Claudia seorang Queen Mafia yang telah lama vacum karena ingin bertobat dan menjalani hidup normal seperti gadis lainnya. Laura kini menjalani hidup dengan bekerja sebagai seorang pelayan cafe.

Lucas Alistair Eezar seorang King Mafia dari Klan Shadowy Angel. Generasi penerus keempat setelah pemimpin sebelumnya meninggal dunia karena sakit.

Malam itu, Lucas tertembak oleh musuhnya dan sekarat di depan pintu cafe yang telah tutup. Laura yang pulang paling akhir menemukan keberadaan Lucas, lantas menolongnya serta memberi tumpangan tinggal sementara.

Lucius Alaric Eezar seorang CEO yang sedang melarikan diri karena menolak bertanggung jawab atas penjebakan seorang gadis yang terobsesi dengannya.

Lucius tidak sengaja menabrak Laura yang menyeberang jalan tanpa menoleh. Laura yang sejak menolong Lucas sudah jatuh cinta, akhirnya menyatakan perasaannya pada Lucius yang dianggap pria yang pernah ditolongnya dulu.

Bagaimana kelanjutan kisah cinta ini?

UPDATE SETIAP HARI.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erchapram, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Simon Mengantarkan Nyawa

"Sini berikan kunci mobilnya, aku tidak percaya punya suami seekor keong. Lelet sekali." Ucap Laura.

Ya, Laura kembali karena lupa kalau dia harus membawa mobil Lucas jika ingin cepat sampai. Tidak mungkin menunggu taxi atau ojol, karena keadaan sudah darurat.

"Kenapa sejak tadi kamu marah-marah tanpa alasan, padahal sebelumnya..."

"Berani bicara lagi, maka aku tak akan segan memberimu pelajaran." Omel Laura tidak ada takut-takutnya pada Lucas yang notabennya adalah mafia yang dikenal kejam. Justru yang terlihat oleh para pembaca mungkin, Lucas suami bucin. Atau istilahnya suami takut istri.

Sungguh jika seperti ini, Author selalu teringat dengan kebucinan Nathan.

Lucas menutup rapat mulutnya, dia yang biasanya menjadi pria dingin. Kini kicep hanya karena Laura.

"Simon menyerang kafe, dia tahu aku kerja di sana. Kini dia tidak segan menunjukkan dirinya."

"Jika Simon ada di kafe, berarti yang ada di markas siapa? Anak buahku telepon katanya markasku telah diserang." Ucap Lucas.

"Berarti, dia membagi anak buahnya. Aku rasa kita juga perlu berpencar. Kamu turunkan saja aku di depan kafe, selanjutnya kamu pergilah ke markasmu." Ucap Laura.

"Baiklah, tapi kamu harus hati-hati. Jangan sampai terluka." Ucap Lucas menggenggam erat tangan Laura.

"Ayo bergegas, waktu kita tidak banyak." Ucap Laura kemudian berlari.

Laura mengemudikan mobil milik Lucas lagi-lagi dengan kecepatan tinggi.

"Sepertinya kamu mantan pembalap, Lau." Ucap Lucas saat mereka menerobos traffic light tanpa takut tertabrak.

"Aku sudah biasa saat dulu masih menjadi Queen." Jawab Laura.

"Astaga, aku lupa jika istriku adalah seorang Queen Red Eyes." Ucap Lucas terkekeh menertawai kebodohannya.

"Bukan waktunya tertawa, Luc. Situasinya tidak memungkinkan, kamu ini aneh."

"Astaga, aku selalu salah di matamu sayang." Ucap Lucas menggoda.

"Wajahmu tidak cocok untuk menggombal. Kamu lebih tampan jika diam." Ucap Laura tanpa sadar memuji. Lucas yang mendengar untuk pertama kalinya istrinya mengagumi terang-terangan membuat kedua pipinya bersemu merah.

Ckkiittt...

"Aku turun, sekarang segeralah pergi. Anak buahmu harus selamat. Satu nyawa orang baik, lebih berarti daripada sepuluh nyawa penjahat." Usai mengatakan itu, Laura melompat keluar mobil. Lalu berlari masuk kafe yang sudah hancur berantakan.

Laura menendang dari belakang seorang pria bebadan gempal hingga tersungkur.

"Siapa yang menyuruh kalian?" Tanyanya.

Laura menatap sekeliling, Ria dan teman-temannya diikat di dapur. Beruntung pemilik hari ini tidak datang karena sedang berobat ke Luar Negeri. Pemilik kafe itu adalah seorang pria tua yang hidup hanya untuk menunggu mati. Karena istrinya sudah lama tiada, dia juga tidak memiliki keturunan. Membuka kafe hanya untuk kesibukan.

Tidak lama kemudian, seorang pria seumuran Lucas melangkah dengan angkuh.

"Oh... Ini istri Lucas? cantik dan wow kamu sangat seksi." Ucap Simon menatap penuh minat.

"Sepertinya akan seru jika kamu mau ikut denganku, nona cantik. Aku pasti akan memuaskanmu di atas ranjang." Ucapnya menatap mesum.

"Pengecut sepertimu ingin memuaskanku? Cuiihhh..."

"Bang sat, beraninya kamu padaku?" Teriak Simon tidak terima diludahi.

"Mundur semua, aku tidak punya waktu meladeni cecunguk seperti kalian. Simon, lawan aku jika mampu." Ucap Laura membuat Simon mendidih.

Sreekkk...

Braakkk...

Laura mulai dengan menendang perut Simon dengan keras. Pria itu terpental dan menabrak tembok yang membuatnya memuntahkan darah.

Laura maju, langkah kakinya anggun tapi semua yang melihat tahu. Jika, Laura bukan perempuan biasa. Tatapan mata yang sangat tajam, seolah hanya dengan menatap bisa melubangi kepala lawan bagaikan laser.

Tubuh Ria bergetar bukan hanya karena takut, tapi dia juga semakin iri dengki pada Laura. Menganggap Laura memang pantas disingkirkan.

"Berdiri, dan tunjukkan sikap angkuhmu. Kamu sudah berani membuat keributan di tempatku bekerja. Kamu harus menanggung akibatnya." Ucap Laura dingin.

"Apa yang kalian lakukan, kenapa diam. Ayo semua serang dia." Teriak Simon pada anak buahnya yang langsung mengelilingi tubuh Laura. Dengan sigap tapi tetap terlihat tenang, Laura melakukan serangan balik.

Bruukkk...

Sraakkk...

Duaakkk...

Sepuluh lawan satu, sementara Simon masih terduduk

Laura dengan gerakan luar biasa, membuat anggota mafia Klan Dead Forest kalang kabut serta kuwalahan. Mereka bingung, sebenarnya lawan mereka ini siapa? Kenapa memiliki kemampuan yang tidak seharusnya dianggap remeh. Begitu pun Simon yang memperhatikan, dia ternganga dan bertanya-tanya.

"Siapa sebenarnya istri Lucas ini? Kalau seperti ini, aku bisa mati di tangannya." Gumam Simon.

Dalam pertarungannya, Laura melirik ke arah Simon yang terus memandanginya. Dia tahu, jika Simon penasaran dengan identitas aslinya. Tapi, belum saatnya Laura menunjukkan siapa dirinya. Karena misinya adalah membuat ayah Simon keluar dari tempat persembunyiannya.

Simon yang merasa sudah terancam mengeluarkan pistol dari kantong celananya.

Dor

Dor

Dor

Hening, semua yang awalnya menutup mata perlahan membuka ingin tahu siapa yang mati karena peluru dari Simon.

"Kamu ingin menembakku? Aku rasa kamu perlu berlatih lebih giat."

Sreekkk...

Satu shuriken kecil terlempar hingga mengenai pergelangan tangan Simon.

Laura sudah merasa jenuh, pertarungan ini tidak akan ada akhirnya jika dia masih tidak serius.

Wusshhh...

Sreekkk...

Hujanan shuriken tepat mengenai leher para anak buah Simon. Mereka semua terkapar, mati.

"Kini giliranmu, pria manja." Ucapan Laura menjatuhkan harga diri Simon.

Laura mengambil pistol milik Simon itu, dan menembaknya tiga kali.

Laura menembak Simon pada tempat yang dulu Lucas terkena tembakan.

Laura terkekeh sinis, karena pertemuannya pada Lucas malam itu. Membuatnya harus terjerat dengan pria mesum yang sialnya kini menjadi suaminya. Entah mengapa tiba-tiba Laura rindu dengan gempuran liar suaminya.

"Sekarang, pergilah dan sampaikan pada Papamu. Aku menunggunya menunjukkan wajahnya."

Usai mengatakan itu, Laura pergi ke dapur kemudian melepas ikatan teman-temannya. Lalu, Laura berkata.

"Tolong rapikan semua kekacauan ini. Nanti kalau bos datang, katakan padanya aku akan mengganti rugi. Ceritakan apa adanya, jangan membuat cerita baru atau mencoba memfitnahku." Ucap Laura sambil menatap tajam Ria yang menatapnya penuh permusuhan.

Laura bergegas pergi, meninggalkan Simon yang tergeletak bersimbah darah dan kesepuluh anak buahnya yang mati. Laura masuk ke dalam mobil hitam yang entah milik siapa. Melajukan kendaraan roda empat itu ke markas milik Klan suaminya.

Terdengar suara pertempuran dan tembakan. Bergegas Laura turun, kemudian berlari menerobos orang yang sedang bertempur.

Shuuttt

Sraakkk

Senjata andalan Laura terbang melayang menancap tepat sasaran. Lima orang tumbang secara bersamaan. Kemudian tanpa basa basi, Laura kembali melempar shuriken lebih banyak lagi dan kembali tepat sasaran.

Hanya hitungan menit seluruh musuh tumbang, membuat Lucas semakin mengaguminya.

"Sudah selesai, ayo kita pulang." Ucap Laura menarik tangan Lucas.

"Kita langsung ke rumah kontrakan, aku harus berbicara dengan Kakek." Ucap Laura tak ingin dibantah.

Lucas mengangguk, dia juga ingin mendengar petuah dari pria itu. Ada banyak hal yang ingin Lucas pelajari, karena dia merasa ilmunya belum seberapa dibandingkan Laura.

Sementara itu, di Mansion mewah yang suasananya terasa seperti neraka.

Pasca keguguran, Lisya menjadi murung. Bukan ini yang dia inginkan, sama sekali tidak ada dalam pikirannya jika Lucius bisa sekasar itu memperlakukannya di atas ranjang.

"Aku tak benar-benar menginginkan Lucas, tapi kamu sudah membuatku kehilangan anak yang selama ini aku dambakan hadir dari benihmu. Jadi, jangan salahkan aku jika..."

"Apa yang ingin kamu katakan? Kamu ingin merebut Lucas dari Laura? Kamu pikir istri Lucas sepertimu, wanita murahan yang manja? Silahkan saja jika kamu ingin mencoba, tapi aku tak akan menghentikan jika mereka akan membunuhmu. Aku pikir, kita bisa mengulang dari awal setelah aku menikahimu. Tapi kamu justru melenceng jauh."

"Itu karena kamu telah mempermainkanku, kamu yang mengantar Lucas padaku. Dan karena kamu, aku keguguran. Sudah terlanjur hancur, maka aku akan hancurkan semuanya." Ucap Lisya.

PLAK

"Jangan bicara lagi, jika hanya kalimat busuk yang keluar dari mulutmu. Diam di kamar, dan jangan coba melarikan diri." Lucius keluar, lalu mengunci kamar.

Di luar kamar, siapa sangka jika Lucius meneteskan air mata. Pria itu rapuh setelah kehilangan. Sikap kasar dan sok tidak peduli hanya wujud dari pertahanannya.

"Lisya, apa aku sudah terlambat?" Gumam Lucius berjalan meninggalkan kamar.

Lisya mengamuk, menyapu bersih semua barang di atas meja rias.

"Aku harus menghancurkan mereka." Tekadnya.

1
RieNda EvZie
/Good//Good//Good//Good//Good/
Erchapram: Terima kasih.
total 1 replies
Wulan Sari
cerita nya menarik 👍 trimakasih salam sehat selalu ya 💪❤️🙂🙏
Erchapram: Terima kasih banyak.
total 1 replies
Apis
ceritanya sat set bngt Thor tapi aku suka g bertele" alur ceritanya 😅😅
Erchapram
Ini visualnya muncul gak sih, kok di aku ilang ya.
partini
di tunggu karya lainya Thor 👍👍👍👍👍👍👍
partini: sehat sehat selalu ya adek kecil
total 2 replies
Marsiyah Minardi
Bumil mafia satu ini badas banget ya ,mbantai manusia kaya mbasmi kecoa
Aku jadi ngilu mbayanginnya
Erchapram: Hehehe terima kasih supportnya
total 1 replies
whiteblack✴️
wow Laura keren pake mata merah menyala🤗
partini
nah betul siapa tau dah ok lagi malah siap" balas dendam
partini
mantap 👍❤️
partini
masih sekarat,, suatu saat bikin huru hara kalau ada yg nolongin dia
partini
tinggal kembaran mu Lucas jangan sampai nyesal yah
whiteblack✴️
kata kami ganti kata kamu
whiteblack✴️
sie lisya tuw kalau di bawa rumkit, bisa gawat entar dia berulah lagi😒
whiteblack✴️
menghayal ...ingat istri loe luci😒😑
whiteblack✴️
sie lucius tuw cowok labil, belum dewasa sama sekali , kena masalh dikit aja , belum bisa ngadepin sendiri😤 tuw akibatnya?? apa lagi sie ciwi tuw😑
whiteblack✴️: hemmm.. dilihat nanti seperti apa?/Hey/
total 2 replies
partini
sebelum kamu hancur kan kamu wasalam sis , don't play play ha
Marsiyah Minardi
Ya ampun kok malah bikin ngakak aja si mereka /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Erchapram: /Facepalm/
total 1 replies
partini
good story 👍👍👍👍 love ❤️❤️❤️❤️
Erchapram: Terima kasih Kak
total 1 replies
partini
OMG mereka berdua bikin ngakak
Erchapram: Wkwkwk
total 3 replies
Erchapram
Boleh bantu rate bintang limanya? Terima kasih.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!