NovelToon NovelToon
Menikahi Istri Ke Tigamu

Menikahi Istri Ke Tigamu

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Nikah Kontrak / Cerai / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:335
Nilai: 5
Nama Author: rtgfcg

Kevin Pratama tidak pernah menyangka bahwa Ani Anggraini, istri ketiga bawahan di kantornya. Dapat membangkitkan gairahnya yang terpendam selama ini. Karena hal itu, ia melakukan segala cara agar bisa membuat Ani menjadi miliknya. Namun, saat berhasil membuat Ani menjadi miliknya bahkan menjadi istrinya. Ia malah mengajukan kontrak nikah hanya karena trauma di masalalu nya.

“Apa maksudnya ini?” tanya Ani yang terkejut saat melihat isi dari kontrak nikah itu.

“Apa kata-kata yang ada di dalam kontrak nikah itu kurang jelas untukmu Ani? sampai-sampai membuatmu tidak paham seperti itu!”tanya Kevin dengan raut wajah yang datar.

“Tidak, isi dari kontrak nikah ini saya sangat paham. Hanya saja. Mengapa tuan ingin menikahi saya? hanya karena agar tuan mendapatkan seorang keturunan!” ucap Ani, karena memang isi dari kontrak itu menyatakan bahwa pernikahan mereka akan terjalin sampai Ani melahirkan anak untuk Kevin.

“Lalu, memangnya menurut kamu. Apa ada alasan yang lebih masuk akal, untuk saya menikahi kamu yang seorang wanita biasa-biasa saja. Selain untuk memiliki keturunan?”

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rtgfcg, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Wanita Murahan

“Kalo begitu cari tahu siapa pria yang berhubungan dengan Ani sebelum dirinya menikah dengan Dimas.” Perintah Kevin dengan suara yang terdengar sangat serius.

“Itu masalahnya tuan, saya sebenarnya sudah mencaritahu siapa pria itu. Bahkan tadi sore saya sudah menyuruh seseorang untuk pergi ke kampung halaman nona Ani. Namun ternyata semua usaha itu tidak memberikan sedikitpun petunjuk, tentang siapa pria yang berhubungan dengan nona Ani sebelumnya.” Ucap Riko dengan suara yang terdengar sama seriusnya dengan suara Kevin.

“Tapi, bagaimana bisa seseorang yang mencari tahu ke kampung halaman Ani. Tida menemukan sedikit pun petunjuk? bukankah, Ani hamil saat masih di sana. Jadi sudah pasti pria yang menghamili dia adalah pria yang ada di kampung halamannya itu.” Tanya Kevin dengan suara yang terdengar heran.

Mendengar pertanyaan Kevin itu, Riko hanya bisa menghela napas dengan berat.

“Saya juga berpikiran seperti itu. Makanya, saya menyuruh seseorang untuk menyelidiki nona Ani ke kampung halamannya. Namun...” Balas Riko, setelah selesai menghela napas berat. Terlihat, ia seperti ragu-ragu untuk mengatakan kata-kata selanjutnya.

“Namun, apa?” tanya Kevin yang semakin penasaran dengan ucapan lanjutan asisten pribadinya itu.

“Entah kenapa orang suruhan saya itu, bukannya menemukan siapa pria yang berhubungan dengan nona Ani sebelumnya. Dia di sana malah mendapatkan informasi dari setiap warga yang ditanyai nya. Bahwa nona Ani bisa hamil itu, karena dia adalah wanita murahan yang sering di tiduri oleh banya pria.”

Ucapan Riko tentu berhasil membuat Kevin merasa sangat-sangat tercengang. Saking tercengangnya Kevin, ia bahkan sampai membuka mulutnya sedikit.

“Coba katakan sekali lagi? ujar Kevin kembali, setelah tersadar dari rasa tercengangnya. Yang ingin kembali memastikan informasi yang menurutnya sangat tidak masuk akal itu.

“Katanya nona Ani adalah wanita murahan yang serin di gilir oleh banyak pria. Bahkan katanya tidak ada seorangpun yang tahu, siapa pria yang menghamilinya. Karena terlalu banyaknya pria yang mencicipi tubuhnya.” Balas Riko dengan kepala yang di tundukkan.

Brak

Kevin yang mendengar ucapan Riko, langsung menggebrak meja kerjanya, dengan keras. Tampak, wajah pria itu sudah memerah, pertanda marah.

“Mana mungkin Ani seperti itu! walaupun, saya baru mengenalnya beberapa bulan. Saya tahu dengan pasti, dia bukan wanita seperti itu.”Teriak Kevin, yang entah kenapa. Tidak terima, Ani di cap sebagai wanita murahan yang tubuhnya sudah sering di cicipi oleh banyak pria.

“Saya paham tuan… bahkan saya pun sama tidak percaya nya dengan anda. Karena, bagaimana pun setelah saya cari tahu latar belakang nona Ani. Dia hanya wanita pendiam yang tinggal bersama neneknya yang baru meninggal 2 tahun yang lalu. Jadi, sangat mustahil jika wanita pendiam sepertinya, adalah seorang wanita murahan yang meyerahkan tubuhnya kepada banyak pria.” Ucap Riko, yang sekarang mulai kembali mendongakkan kepalanya untuk menatap Kevin yang ada didepannya.

Kevin yang kembali mendengar ucapan asistennya itu. Sekarang hanya bisa memijit keningnya yang terasa sangat pusing.

Lalu setelahnya, saat Kevin masih memijit keningnya. Ia tiba-tiba teringat dengan kejadian tadi siang di dalam mobilnya. Saat teringat itu, ia mulai menghentikan pijitannya dan sekarang mulai kembali menatap Riko yang ada di depannya.

“Riko sekarang entah bagaimana caranya. Saya mau kamu cari tahu, siapa pria yang tinggal dikampung halaman Ani, yang sering di panggil dengan sebutan Za.” Perintah Kevin, yang entah kenapa mempunyai firasat, bahwa pria bernama Za itu. Adalah sosok pria yang menjadi alasan kehamilan dan tuduhan keji yang di alami Ani.

“Tapi tuan Kevin bagaimana bisa saya mencari tahu pria yang hanya di ketahui selalu di panggil Za. Tanpa tahu nama depan ataupun belakangnya.” Ucap Riko, yang baru kali ini membantah perintah Kevin. Karena jujur saja, Riko merasakan bahwa perintah Kevin sekarang sudah sangat-sangat tidak masuk akal.

“Saya kan sudah bilang sama kamu. Saya tidak peduli bagaimanapun caranya. Tapi yang pasti, saya ingin kamu menemukan pria yang di panggil Za itu.”Ucap Kevin dengan suara dan tatapannya yang tajam pada Riko.

“Tapi mengapa anda mencari tahu pria yang di panggil Za itu? apakah pria itu ada hubungannya dengan nona Ani?” tanya Riko yang merasa kenapa tiba-tiba atasannya itu, ingin mencaritahu tenang seorang pria. Yang hanya di ketahui informasi dari pria itu. Memiliki panggilan Za saja.

“Ya tentu saja!” jawab Kevin dengan singkat dan padat.

“Apa anda tahu panggilan Za itu dari nona Ani?” tanya Riko kembali yang semkin merasa penasaran.

“Mengapa sekarang kamu banyak bertanya Riko?” ucap Kevin dengan suara yang kesal. Karena baru kali ini, asistennya itu tidak langsung menuruti perintahnya. Malah sekarang, pria itu banya bertanya.

“Ya, tentu saja saya banyak bertanya. Karena anda memerintahkan saya sesuatu hal yang tidak masuk akal.” Gumam Riko di dalam hatinya. Karena, mana mungkin ia berani mengatakan secara gamblang hal itu pada atasannya yang menyeramkan.

“Jawab Riko!” Ujar Kevin kembali, saat melihat asistennya itu hanya melamun saja tidak menjawab pertanyaannya barusan.

“Tentu saja pertanyaan-pertanyaan itu untuk mempermudah saya agar secepatnya mendapatkan informasi tentang pria yang anda cari tahu itu.” Balas Riko, saat tersadar dari lamunannya.

Tampak Kevin, hanya memperlihatkan wajah dingin. Saat mendengar ucapan Riko barusan.

“Jadi?” ucap Riko kembali memecah keheningan.

Terlihat Kevin, hanya mengerutkan dahinya pertanda tidak paham dengan pertanyaan Riko barusan.

“Apa tuan tahu, nama panggilan Za itu dari nona Ani?” tanya Riko kembali, saat menyadari atasannya itu tidak paham ucapannya tadi.

“Ya tentu saja! ouh ya, jangan tanya lagi apa lagi informasi tentang pria itu yang saya tahu dari Ani? karena saya tegaskan sama kamu, bahwa saya hanya tahu informasi pria itu sebatas nama panggilannya saja.” Ujar Kevin dengan cepat. Saat melihat Riko yang ingin kembali mulutnya. Seperti, ingin kembali bertanya.

“Tapi tuan, saya hanya merasa heran. Tuan kenapa tidak langsung menanyakan saja pada nona Ani. Tentang informasi pria itu. Kenapa bapak harus repot-repot mencari tahu pria itu, jika ada cara yang lebih mudah yaitu dengan cara bertanya langsung pada nona Ani?” tanya Riko kembali yang merasa heran.

“Sudahlah Riko, tidak ada lagi pertanyaan. Intinya sekarang saya mau kamu cari tahu tentang pria itu bagaimanapun caranya!” jawab Kevin yang seperti tidak ingin di bantah lagi oleh asistennya itu.

“Baik, kalo begitu. Saya akan berusaha semaksimal mungkin menjalankan perintah tuan Kalo begitu, jika tidak ada lagi yang ingin di bahas. Saya ingin permisi pulang.” Ucap Riko akhirnya menyerah, karena tidak mau atasannya itu semakin marah padanya.

Kevin terlihat, hanya menganggukkan kepalanya saja. Seperti pertanda mengizinkan Riko untuk pulang.

“Kalo begitu selamat malam tuan Kevin.” Ucap Riko sambil menundukkan kepalanya dengan sopan. Lalu, setelah itu mulai pergi dari sana.

Saat Riko sudah tampak lagi, tampak Kevin yang kembali memijit keningnya mulai bergumam.

“Ani sebenarnya apa spesialnya kamu, sampai berhasil membuat saya. Setiap saat memikirkan kamu!” gumam Kevin dengan siara yang lirih.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!