NovelToon NovelToon
Soulverse Beast

Soulverse Beast

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Spiritual / Epik Petualangan / Fantasi Isekai / Game
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: MoonShape

Soul-verse Beast adalah sebuah game MMORPG yg populer tidak hanya gamenya yang asik, tapi juga game ini memberikan kesempatan akses bagi para player untuk bermain secara realtime!


Soul-verse Beast game yg memiliki 5 elemen yaitu; Api, Air, Tanah dan Cahaya. Juga elemen kegelapan yg bisa beresonansi menjadi elemen unik, seperti; Angin, Es dan petir.

Game Soul-verse Beast sudah berusia 2 tahun mengguncang dunia karena setiap update patch 2 bulan sekali mereka melakukan pemilihan bagi semua player yg beruntung dapat bermain game Soul-verse Beast secara realtime. Dan pemeran utama dalam cerita ini Wazeng dan Vogaz, mendapatkan keberuntungan itu!


Perjalanan dimulai, apa saja yang akan mereka lakukan disana? Dan, apa mereka akan mendapatkan kehidupan yg lebih berwarna dalam dunia game? Ikuti cerita mereka menjelajah dunia Soul-verse Beast!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MoonShape, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rank-E

...----------------...

...(MASIH DALAM TAHAP REVISI!) 😁...

Pagi yang cukup cerah, sinar matahari menembus kaca jendela besar gedung guild. Di depan papan misi, keempat anggota tim yg baru saja di daftarkan sedang berjejer memilih Rank-E.

Hazuki menyilangkan tangan di dada "Kalau kita ambil satu misi per satu orang, bukannya bisa naik rank lebih cepat?"

Vogaz mengangguk matanya melirik Hazuki "Boleh juga tuh, gua bisa habisin yang ini sendiri." Ia menunjuk misi 'Hancurkan sarang Goblin Lv.20'

Tiba-tiba, seorang NPC staf guild menghampiri mereka. Seorang wanita muda dengan rambut pendek hitam dan mengenakan seragam guild berwarna coklat. Sang NPC tersenyum ramah "Kamu tim baru yg kemarin, ya? Ada yang bisa kubantu?"

Hazuki sedikit menengok ke belakang "Apa kami bisa mengambil satu misi untuk satu orang?"

"Tidak bisa. Karena kalian sudah terdaftar sebagai tim resmi di sistem adventurer guild," NPC itu menjelaskan dengan sopan tapi serius "...semua misi akan dikunci sebagai Team Contract, dan hanya bisa diselesaikan dengan keikutsertaan member secara aktif."

"Kalau cuma satu yang kerjain, misinya nggak valid?" timpal Eimi.

NPC mengangguk pelan "Benar. Itu akan dianggap gagal. Kami ingin memastikan kerja sama tim dan integritas dalam penyelesaian misi. Tapi ingat, rank tidak hanya dilihat dari kekuatan. Tapi juga dari konsistensi tim."

Wazeng mengangkat bahu "Baiklah. Kita ambil satu misi."

Hazuki menghela napas pelan tapi menerima walau pasrah "Yaudah deh... anggap aja pemanasan."

Keempatnya saling bertukar pandang sebentar, lalu menatap papan misi kembali. Eimi menunjuk satu misi dari banyaknya lembaran bercap Rank-E "Yang ini... gimana? Misi hancurkan sarang monster kecil di Hutan. Level 20-30."

"Pas buat Rank-E. Kita ambil." balas Wazeng singkat lalu mengambill kertas misi itu dari papan.

...[TEAM CONTRACT ACCEPTED]...

...Mission: Hancurkan Sarang Monster di Hutan...

...Rank: E...

...Reward: 5.000 Koin + 50 Poin Tim...

"Hadiah koinnya seharga ciki..." senyum canggung Hazuki menunjukan betapa pasrahnya dia.

...----------------...

...----------------...

...----------------...

...----------------...

Langkah kaki menyentuh dedaunan basah. Cahaya matahari menembus sela-sela dedaunan tinggi. Suara burung dan hembusan angin menyatu dalam kesunyian hutan.

Hazuki mengayunkan pundaknya sembari melirik sekitar "Hutan ini... nggak ada serem seremnya setelah kita lawan Verminus."

Vogaz tertawa kecil, sedikit malas "Yah... Mau gimana lagi."

"Kita di sini bukan buat pamer level... tapi supaya sistem mencatat kerja kita semua! Ayo semangat!" Eimi mencoba menyemangati semua.

Wazeng membuka tab hologram "Misinya jelas; hancurkan empat sarang monster. Tiap sarang dijaga satu monster, jadi..."

Hazuki seketika bersemangat setelah mendengar "Satu orang satu musuh!"

Mereka akhirnya tiba di area terbuka. Di depan mereka, empat sarang monster berupa rumah kayu kecil berdiri di empat sisi berbeda, tiap sarang dikelilingi akar hitam dan batu. Dari masing masing pintu sarang muncullah satu monster kecil; semacam goblin dengan gada dan taring kecil.

"Kita bagi arah. Paling kiri untuk gua, paling kanan Vogaz, kiri tengah Eimi dan kanan tengah Hazuki." perintah Wazeng

Eimi, Hazuki, Vogaz serentak

"Okeee" "Yo" "SHAP"

...----------------...

Vogaz melempar Belatinya di sarang monster, belatinya langsung menancap dan menghancurkan sarang sang monster hingga menghilang menjadi partikel cahaya "Lah, udah?" ejek Vogaz sambil memungut belatinya di tanah.

...[Monster base 3/4]...

Wazeng melakukan lompatan cepat ke belakang sarang monster lalu ia menendangnya dan sarang itu pun roboh, menyisakan puing puing.

...[Monster base 2/4]...

Eimi melancarkan sihir cahaya bundar yg mengarah tepat pada sarang monster. Seketika menghancurkan sarang saat bersentuhan.

...[Monster base 1/4]...

Hazuki berdiri di tempat, dengan seringaian ia meninju angin dengan sangat keras ke arah sarang monster hingga mengakibatkan aura api luarbiasa menjalar ke belakang dan langsung menghancurkan sarang.

...[Monster base 0/4]...

"Serius banget sih, Kak..." gumam Eimi konyol sambil menyeka keringat dari pelipisnya akibat suhu panas yg tiba tiba.

...----------------...

Eimi mencoba terlihat semangat dengan mengangkat kedua tangannya tinggi tinggi "Yeay~ misi pertama selesai!"

"Gini amat misi Rank-E." Hazuki menghela napas panjang

"Ayo. Kita kembali ke guild. Hari ini kita resmi mencatat sejarah pertama sebagai tim legal." ujar Wazeng walau dia pun malas.

Vogaz menguap "Capek pas balik doang."

...Mereka pun kembali ke Guild...

...----------------...

...----------------...

...----------------...

...----------------...

"Laporan misi kalian sudah masuk otomatis. Selamat~ semua target telah berhasil dieliminasi." semangat NPC.

"Sepuluh misi seperti ini, apa kita bisa naik ke Rank-C." tanya Vogaz.

NPC mengangguk pelan dari balik meja resepsionis "Benar. Kalau ingin ambil misi selanjutnya, silakan lihat papan atau buka tab guild kalian."

Wazeng melirik timnya di samping sebelum berkata... "Besok saja. Hari ini aku mau malas malasan." aslinya emang malas.

Mereka berempat berbalik badan melangkah keluar dari guild kembali ke penginapan mereka... Langit sore berwarna keemasan. Angin sepoy sepoy berembus mengenai wajah malas (bukan lelah) keempat player itu. Tak ada ancaman. Tak ada monster. Hanya tim Rank-E baru.

...----------------...

...----------------...

...Di penginapan, kamar 2-B...

Suasana kamar sunyi. Tirai jendela bergoyang pelan ditiup angin lembut. Di luar, hanya suara jangkrik yang terdengar samar. Sementara di dalam kamar hanya ada satu lilin kecil yang masih menyala redup.

Vogaz duduk di ambang jendela, menatap langit malam yang penuh bintang. Sementara Wazeng masih terjaga di tempat tidurnya, hanya berbaring dengan tangan yg menyilang di balik kepala. Senyap menggantung pada ruangan sunyi itu.

Wazeng memejamkan mata, mencoba mengingat sesuatu lalu berkata dengan suara pelan seperti bisikan "Gaz... kita belum menyentuh inti dari semua ini."

"Maksud lu... Fenrir?" tanya Vogaz tanpa menoleh.

Wazeng mengangguk pelan, dia mengangkat tangannya ke langit langit penginapan seperti ingin menggapainya "Ya. Carnage Cavern, dungeon ‘Neraka’ yang kita masuki pertama kali... Di mana semuanya dimulai. Dimana Hazuki kehilangan tim lamanya… dan kita melihat makhluk yang bahkan tak seharusnya ada di level itu. Fragment Beast yg dimaksud oleh misi." ia segera mengepalkan tangannya keras di langit langit menampakan urat tebalnya.

Vogaz masuk dalam bayang dari sandarannya lalu tubuhnya tiba tiba berada di kursi dekat meja lilin— ia menyilangkan satu kakinya, juga menyilang tangan di dada "Fenrir, the Wolf of Ragnarok. Beast yang berdiri diam... tak menerjang... hanya menyerang dengan lolongan untuk mengusir kita..."

Wazeng perlahan duduk bersila, mengelus dagunya sambil berpikir, ia melirik ke arah luar jendela pada bulan yg terang "Seolah... Mengseleksi player yg cocok untuk menjadi tuannya!"

Hening kembali mengisi ruangan. Hanya ada suara api lilin yg bergetar halus di terpa angin lembut dari jendela.

"Zeng... kalau Fenrir benar benar Beast Fragment dan kita kalah di sana, kita akan benar benar mati. Permanent death," suara Vogaz sedikit lebih rendah "menurutmu... kita yang sekarang sudah cukup?"

Wazeng tak langsung menjawab. Ia memejamkan mata sebentar, lalu merebahkan tubuhnya lagi "Belum.... Tapi, gua gak nunggu sampe ‘cukup’. Gua mau kita jadi cukup karena kita ke sana."

Vogaz tersenyum tipis "Berarti kita taruhan nyawa lagi."

"Kita sudah menanda tangani taruhan itu sejak kita masuk ke sana pertama kali." jawabnya percaya diri

...----------------...

...Lilin padam oleh hembusan angin. Suara malam merayap masuk ke dalam keheningan, mengakhiri malam yang damai di Ember Inn, Ravathen...

...----------------...

...----------------...

...----------------...

...Di malam gelap nan sunyi, hanya bersinarkan cahaya bulan yg bahkan tak sampai menyinari ruangan kamar....

"Gaz..." mata Wazeng terbuka.

"Hm?"

Wazeng menyilangkan tangannya di belakang kepala "Setelah semua yang terjadi... gimana pendapat lu soal 'romantis' ke Eimi dan Hazuki?" tanyanya tanpa menoleh, matanya tertuju pada atas penginapan yg gelap gulita.

"Tergantung 𝓪𝓾𝓽𝓱𝓸𝓻 tapi klo gue sih enggak us—!" Vogaz seketika terdiam, namun ia tak bisa berbuat apa apa.

"Hm...? Kenapa? Lanjutin woi!" Wazeng bingung, tetap ia tak menoleh.

Sadar akan posisinya, Vogaz mengetuk pinggiran ranjang kayu

-- ..- .-.. ..- - --. .-- .. .-.. .- -. --.

Wazeng perlahan terbahak "Itu berarti harus 'iya'..."

Vogaz mengetuk pinggiran ranjang kayunya sekali lagi -.-

Vogaz terduduk lalu batuk brutal sampai membuat burung yg tertidur di pohon langsung terbangun lalu terbang menjauh. Napasnya terengah engah seperti baru lari marathon, dia meraba wajah kemudian mulutnya.

Wazeng memejamkan mata lalu berbalik arah "Fix yak, dah tidur..."

...----------------...

...----------------...

...----------------...

1
KHAI SENPAI
Jangan lupa mampir
Machan
ayo lebih semangat lagi
Machan
waah, jadi keluarga baru. ikut terharu aku
Machan
untung vogaz cepet ditolong, gak jadi bongkahan es
Machan
jadi ikut harap" cemas ini
Machan
gua kira typo pas nulis, taunya baca ke bawah masih sama. utk_untuk, gosah disingkat, bang
MoonShape: sengaja biar gak di tuduh AI😂 tapi kalau merasa gak nyaman bisa aku ubah/Determined/
total 1 replies
Machan
ukhuk, gue batuk nih
Machan
Ups, ada sesuatu ini
Unknown
ka itu typo kah, atau emang gitu?
"Dunianya (sera) terhenti......"
Gimana tuu kak, kalo emang gitu sorry udah kasih kritik hehe
MoonShape: wah iya typo 😅 aslinya 'serasa'
makasih udh lapor
total 1 replies
Machan
eits, mulai genit nih
Machan
tulisannya rapi, keren👍👍
MoonShape: terima kasih
total 1 replies
Harman Dansyah
bagus banget buat sampai tamat author
Harman Dansyah
aku nanti kan kelanjutan nya kak tapi jangan buru buru buat nya kak nanti kualitas nya turun kak
MoonShape: Terima kasih... nantikan chapter chapter selanjutnya yaa...
total 1 replies
Melinda Falencia
next siapa bangg yang dapet beastt lanjutt
MoonShape: di tunggu yaa...
total 1 replies
Melinda Falencia
epicc bangg mantapp
Melinda Falencia
keknya kudanya cocok buat hazuki ya bang🤭
Melinda Falencia
hayolo ngapain tidur bareng😏
MoonShape: Hmm... kira kira ngapain yaa~
total 1 replies
Melinda Falencia
yang dapet beastnya siapa ni bang :o
Melinda Falencia
keren bang naganyaa 😱
MoonShape: seremm...
total 1 replies
Melinda Falencia
deg"an bang takut beast nya serem😥
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!